You are on page 1of 21

ASAM BASA

Nama Kelompok :
- Ibnu Rizky Abdillah (1167040027)
- Irna Aisyatul M (1167040032)
- Laela Hasanah (1167040034)
- Merlin (1167040042)
Pendahuluan
Prinsip Kerja
O Dalam percobaan ini akan melalukan ekstraksi
beberapa indicator alam menggunakan etanol ,
alkohol atau campuran etanol dengan alkohol.
Karena alkohol adalah pelarut organic yang
sangat baik, murah dan lebih mudah dicari
dibanding dengan pelarut lain seperti
benzene,kloroform yang sangat berbahaya.
O Dalam percobaan ini akan dilakukan titrasi basa
terhadap asam yang merupakan larutan standar
yang sudah diketahui konsentrasinya, yang akan
diketahui pula konsentrasi basanya setelah
melakukan titrasi.
Tujuan Praktikum :
O Membuat indikator asam dan basa
O Menentukan sifat sampel berdasarkan perubahan
warna
O Menentukan konsentrasi larutan NaOH dan HCL dari
larutan baku dengan metode titrasi
O Menentukan konsentrasi larutan HCL dari larutan
NaOH yang telah distandarisasi dengan metode
titrasi
O Menentukan konsentrasi sisa larutan CH3COOH dari
larutan NaOH
O Menentukan konsentrasi sisa larutan NH3 dari
larutan HCL dengan metode titrasi
Prosedur Kerja
Pembuatan ekstrak tumbuh-tumbuhan

Sepotong kunyit

- Gerus kunyit
- Timbang 1-2 gram
- Masukkan ke dalam gelas kimia
- Tambah 5 mL alkohol dan aseton
- Aduk

Hasil
Penentuan trayek perubahan warna

Larutan baku (NaOH, HCL, Na2CO3, NaCL, CH3COOH)

- Pipet 2 tetes ke lubang plat tetes


- Tambah satu tetes indikator kunyit
- Amati warna
- Ukur dan catat nilai Ph

Hasil
Pemakaian ekstrak tumbuhan sebagai
indikator
Larutan HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M

- Masukkan larutan HCL 10 tetes dalam


tabung reaksi
- Tambah 2 tetes ekstrak tumbuhan
- Titrasi dengan larutan NaOH
- Hitung Volume NaOH yang diperlukan sampai
titik ekuivalen

Hasil
Lubang kecil plat mikro
- Masukkan 9 tetes akuades pada lubang A-3
sampai A-10, B-3 sampai B-10, C-3 sampai C-10
- Masukkan 10 tetes cuka pada A-2, B-2 dan C-2
- Ambil satu tetes cuka pada A-2, B-2, dan C-2 dan campurkan
dengan air pada lubang A-3, B-3 dan C-3, aduk.
- Ambil satu tetes larutan pada lubang A-3, B-3, dan C-3 lalu
campurkan pada lubang A-4, B-4 dan C-4 dan aduk.
- Ambil satu tetes larutan pada lubang A-4, B-4, dan C-4 lalu
campurkan pada lubang A-5, B-5 dan C-5 dan aduk.
- Ambil satu tetes larutan pada lubang A-5, B-5, dan C-5 lalu
campurkan pada lubang A-6, B-6 dan C-6 dan aduk.
- Lubang A-7, B-7 dan C-7 tidak ditambahkan apapun.
- Masukkan 10 tetes NaOH pada lubang A-11, B-11 dan C-11.
- Ambil satu tetes NaOH pada A-11, B-11, dan C-11 dan campurkan
dengan air pada lubang A-10, B-10 dan C-10, aduk
- Ambil satu tetes larutan pada lubang A-10, B-10, dan C-10 lalu
campurkan pada lubang A-9, B-9 dan C-9 dan aduk.
- Ambil satu tetes larutan pada lubang A-9, B-9, dan C-9 lalu
campurkan pada lubang A-8, B-8 dan C-8 dan aduk
- Pada lubang A ukur dan catat Ph
- Pada lubang B tetesi dengan Phenolptalein
- Pada lubang C tetesi dengan indikator kunyit

Hasil
Bahan-bahan yang digunakan sehari hari

- 5 tetes larutan shampo, detergen, cuka, air soda


bening, pasta gigi cair, susu cair, jus lemon, dan
jus anggur dimasukkan ke dalam lubang plat
tetes.
- Ph setiap larutan diukur dan dicatat
menggunakan Indikator universal, PP, metil
merah dan indikator kunyit.
- Warna setiap larutan diamati.

Hasil
Titrasi Asam Basa
a. penentuan konsentrasi larutan NaOH dengan
larutan baku H2C2O4
Larutan H2C2O4

- 10 mL larutan oksalat dimasukkan ke dalam


erlenmeyer dan dilakukan duplo
- 3 tetes PP ditambahkan ke dalam erlenmeyer
- Larutan dititrasi dengan larutan NaOH sampai
titik ekuivalen.
- Volume NaOH yang digunakan dicatat.

Hasil
b. Penentuan konsentrasi larutan HCL dengan
larutan baku Na2B4O7.10H2O

Larutan HCL

- 10 mL larutan HCL dimasukkan ke dalam


erlenmeyer dan dilakukan duplo
- 3 tetes metil orange ditambahkan ke dalam
erlenmeyer
- Larutan dititrasi dengan larutan Na2B4O7.10H2O
sampai titik ekuivalen.
- Volume Na2B4O7.10H2O yang digunakan dicatat.

Hasil
c. Penentuan konsentrasi sisa larutan
CH3COOH dengan larutan NaOH

Larutan CH3COOH

- 10 mL larutan CH3COOH dimasukkan ke dalam


erlenmeyer dan dilakukan duplo
- 3 tetes PP ditambahkan ke dalam erlenmeyer
- Larutan dititrasi dengan larutan NaOH
sampai titik ekuivalen.
- Volume NaOH yang digunakan dicatat.

Hasil
d. Penentuan konsentrasi sisa larutan NH3
dengan larutan HCL

Larutan NH3

- 10 mL larutan NH3 dimasukkan ke dalam


erlenmeyer dan dilakukan duplo
- 3 tetes metil merah ditambahkan ke dalam
erlenmeyer
- Larutan dititrasi dengan larutan HCL
sampai titik ekuivalen.
- Volume HCL yang digunakan dicatat.

Hasil
Hasil Pengamatan
No. Perlakuan Hasil pengamatan
1. Indikator
a. Pembuatan ekstrak tumbuhan
• Kunyit digerus
• Gerusan kunyit ditimbang 1-2 • Kunyit berwarna kuning
gram
• dimasukkan ke dalam gelas
kimia
• 5 mL alkohol dan aseton
ditambahkan ke dalam gelas • Alkohol dan aseton tak
kimia berwarna
• Aduk
• Kunyit terekstraksi
sehingga larutan
menjadi berwarna
kuning
2 b. Penentuan trayek perubahan warna
NaOH:
• 2 tetes larutan NaOH, HCL, Na2CO3, • Tidak berwarna menjadi
NaCl, CH3COOH dimasukkan ke jingga
lubang plat tetes • Ph : 14
• satu tetes indikator kunyit HCl :
ditambahkan pada lubang • Tidak berwarna menjadi
• Warna larutan diamati kuning
• Diukur dan dicatat nilai Ph • Ph : 2
Na2CO3 :
• Tidak berwarna menjadi
jingga
• Ph : 13
NaCl :
• Tidak berwarna menjadi
kuning
• Ph : 5
CH3COOH :
• Tidak berwarna menjadi
kuning
• Ph : 3
Pembahasan
1). a. Pembuatan ekstrak tumbuhan
Dalam percobaan ini dilakukan ekstraksi warna suatu
tumbuhan yang mempunyai pigmen warna yang banyak
untuk dijadikan indicator alami. Kami menggunakan kunyit
yang dihaluskan terlebih dahulu. Tidak semua tumbuhan
bisa dijadikan indicator alami, hanya tumbuhan yang
mempunyai warna mencolok yang bisa dijadikan indicator
alami. Dengan menggunakan alkohol melarutkan ekstraknya
karena alkohol adalah pelarut organic yang baik yang
mampu menarik warna dan mengekstraksi suatu tumbuhan
tersebut, dan alkohol adalah pelarut yang aman, murah dan
mudah dicari.
1). b.Penentuan Trayek Perubahan Warna
Pada percobaan ini melakukan pengecekan suatu larutan
bersifat basa atau bersifat asam larutan tersebut dengan
suatu indicator alami yaitu kunyit. Larutan-larutan itu
adalah NaOH, HCl,Na2CO3,CH3COOH, dan larutan NaCl.
Dari hasil percobaan larutan-larutan tersebut berubah
warna ketika penetesan indikator kunyit, dengan
warna-warna yang berbeda satu sama lain. Hal tersebut
Terjadi karena masing-masing larutan mempunyai kadar
Ph yang dapat dilihat dari hasil warna tersebut sesuai
dengan trayek perubahan warna suatu indicator yang
Digunakan, pada percobaan ini yaitu menggunakan
indicator kunyit. Trayek perubahan warna pada indicator
Kunyit yaitu:
Indikator Asam Netral Basa
Kunyit Kuning tua Kuning pucat Jingga

Dari trayek Ph tersebut dapat diteliti larutan-larutan tersebut


bersifat asam atau basa. Disimpulkan bahwa larutan NaOH
berwarna jingga setelah penetesan indicator ini berati
larutan tersebut adalah basa. Pada larutan HCl dihasilkan
warna kuning setelah penetesan indicator. Yang berati
bahwa larutan bersifat asam. Juga larutan Na2CO3 menjadi
Berawarna jingga karena larutan bersifat basa pada larutan
CH3COOH juga berubah menjadi warna kuning ini berati
larutan bersifat asam. Adapun pada larutan NaCl dihasilkan
warna kuning yang memudar karena ia larutan garam netral.
1). c.Pemakaian ekstrak tumbuh-tumbuhan
Pada percobaan ini dilakukan pengenceran terhadap larutan
asam dan larutan basa. Yaitu larutan HCl dan larutan NaOH.
Untuk mengetahui Ph suatu larutan setelah dilakukan
pengenceran dengan menggunakan 3 indicator berbeda
untuk nantinya dibandingkan hasilnya. Misalnya pada plat
tetes C yang ditetesi indicator kunyit warna larutan HCl
sebelum diencerkan warnanya kuning pekat tetapi setelah
diencerkan warnanya menjadi kuning memudar sesuai pada
trayek indicator kunyit, dapat disimpulkan bahwa semakin
encer suatu larutan asam maka semakin tinggi kadar Ph nya
dan semakin tidak asam.
Pada larutan NaOH setelah pengenceran dapat diketahui dari
perubahan warna masing-masing larutan yang
diencerkan/dikecilkan konsentrasinya, ini membuktikan
bahwa konsentrsasi suatu larutan berhubungan dengan kadar
Ph nya. Hubungannya adalah Ph berbanding lurus dngan
nilai logaritma dari konsentrasi asam atau basa
Uji sifat basa pada larutan dari bahan-bahan
sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari bahan-bahan kimia
yang sifat nya ada yang asam dan ada yang bersifat basa. Pada
percobaan ini akan dilakukan pengecekan sifat suatu bahan-bahan
kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan berbagai indicator yang
digunakan pada percobaan ini. Yaitu indicator universal, indicator
Metil merah,phenolphthalein, kunyit,dan kol ungu. Bahan-bahan
yang diteliti sifat keasamannya adalah: deterjen, cuka,susu,jus lemon,
jus anggur, dan pasta gigi. Setelah ditetesi indicator warna larutan
berubah dan berbeda-beda dari hasil itulah dapat diketahui sifat suatu
larutan dari bahan sehari-hari sesuai perubahan warna pada trayek
suatu indicator yang digunakan. Dapat ditentukan pula Ph nya secara
lebih sfesifik dengan pengecekan menggunakan indicator universal.
Karena indicator universal akan merubah warna nya dan dicocokan
dengan warna yang sudah ditentukan.

You might also like