You are on page 1of 76

Pembekalan UKNI 2017

Departemen jiwa
1. Seorang laki-laki berusia 38 tahun diantar keluarga ke rumah sakit jiwa karena
sering marah-marah, bicara sendiri dan merusak barang-barang di rumahnya.
Setelah dirawat selama 2 minggu, pasien masih sering mendengar bisikan
dari kyai sakti yang mengatakan kalau istrinya meninggal akibat diguna-guna
oleh tetangganya. Keluarga mengatakan perilaku pasien berubah sejak
ditinggal istrinya, sering diam dan menyendiri di kamar, tidak mau makan dan
minum. Apakah masalah keperawatan utama dari kasus diatas?
a. Waham
b. Halusinasi
c. Isolasi sosial
d. Perilaku kekerasan
e. Defisit perawatan diri

Jawaban: b
- Prinsip prioritas diagnosa kep jiwa: data actual, saat ini (here and now)
- Baca riwayat pasien: kronologis predisposisi, presipitasi, dan tanda gejala
yang dialami (diagnosis utama ditekankan pada gejala yang saat ini terjadi)
Halusinasi

Pahami fase fase halusinasi


1. Fase comforting (ansietas sedang, menyenangkan, blm psikotik)
2. Fase condemming (ansietas berat, hal menjijikan, menyalahkan,
psikotik ringan)
3. Fase controlling (ansietas berat, hal berkuasa, psikotik)
4. Fase conquering (panik, melebur, psikotik berat)
2. Seorang laki-laki berusia 19 tahun dibawa keluarga ke rumah sakit
jiwa dalam kondisi kedua tangan terikat karena pasien marah-marah
dan berusaha memukul orang yang mendekatinya. Saat ini pasien
masih sering memukul dan menggunakan benda apa saja yang
berada didekatnya. Kemudian perawat menentukan intervensi untuk
melakukan restrain sementara. Apakah prinsip yang harus
diterapkan oleh perawat saat pasien dilakukan pemasangan
restrain?
a. Minum obat secara teratur
b. Tempatkan dalam ruang isolasi
c. Lindungi pasien dari cedera fisik
d. Batasi kesempatan berkomunikasi
e. Memakai pakaian kain terpal yang berat

Jawaban: c
Perilaku kekerasan
• Terjadi dalam dua bentuk: sedang berlaku kekerasan
atau riwayat kekerasan
• Sedang berlaku kekerasan: manajemen krisis
• Riwayat kekerasan (RPK): psikoterapi pendekatan SP
Lima Fase siklus Agresi
Fase Definisi Tanda, gejala dan perilaku
Pemicu Peristiwa terjadi atau keadaan di Gelisah, ansietas, iritabilitas,
lingkungan memnunculkan respon mondar-mandir, otot tegang RR
klien yg seringkali dalam bentuk cepat, berkeringat, suara keras,
kemarahan atau permusuhan marah

Eskalasi Respon klien memperlihatkan Wajah pucat/kemerahan,


peningkatan perilaku yg berteriak, bersumpah, agitasi,
mengindikasikan pergerakan menuju mengancam, menuntut,
kehilangan kendali mengepalkan tangan, gestur
mengancam, menunjukkan sikap
bermusuhan, kehilangan
kemampuan untuk menyelesaikan
masalah atau berpikir jenuh

Krisis Periode krisis emosional dan fisik Kehilangan kendali fisik dan
ketika klien kehilangan kendali emosiona, melemparkan benda,
menendang memuku, meludah,
menggigit, mencakar, tidak
mampu berkomunikasi dengan
jelas
Lanjutan.......................
Fase definisi Tanda, gejala dan perilaku

pemulihan Klien memperoleh kembali Merendahkan suara,


kendali fisik dan emosional ketegangan otot berkurang,
komunikasi lebih jelas dan
rasional, relaksasi fisik
pascakrisis Klien berusaha memperbaiki menyesal., meminta maaf,
hubungan dengan orang lain menangis, perilaku menarik
dan kembali ke tingkat diri
sebelum insiden agresi dan
kembali seperti semula
Manajemen Krisis
• Identifikasi leader
• Susun tim krisis
• Beritahu petugas keamanan jika diperlukan
• Pindahkan semua klien dari area tersebut
• Siapkan alat restrain
• Susun strategi dan beritahu anggota TIM
• Tugas penangan klien secara fisik
• Jelaskan tindakan
• Ikat/ kekang sesuai instruksi
• Berikan obat psikofarmaka sesuai instruksi
• Pemenuhan kebutuhan ADL
• Cegah cidera
• Jaga tetap kalem dan konsisten
• Evaluasi tindakan TIM
• Jelaskan kejadian pada klien dan staf seperlunya
• Secara bertahap integrasikan klien pada lingkungan
• Evaluasi TTV bertahap setiap 1 jam
3. Seorang perempuan berusia 40 tahun dibawa keluarga ke rumah sakit jiwa
karena sejak ditinggal suaminya menikah lagi, pasien sering mengurung diri,
beribadah tanpa henti dan sesekali berceramah dengan suara lantang. Saat
dikaji, pasien mengatakan bahwa dirinya utusan yang dikirim Tuhan untuk
menenangkan roh-roh yang tidak tenang. Manakah respon perawat yang
tepat agar dapat mempertahankan hubungan saling percaya?
a. “Saya percaya dan mengerti kalau saat ini ibu merasa bahwa ibu adalah
utusan Tuhan”
b. “Ibu merasa sebagai utusan Tuhan, saya coba untuk mengerti, tapi coba
ibu perhatikan apa benar ibu adalah utusan Tuhan?”
c. “Ibu, saya percaya apa yang ibu katakan, tapi orang lain pasti tidak akan
percaya dengan yang anda ungkapkan”
d. “Saya mengerti ibu merasa menjadi utusan Tuhan, tapi sulit bagi saya
untuk mempercayainya karena setahu saya utusan Tuhan itu adalah nabi
dan sekarang sudah tidak ada lagi”
e. “Saya mengerti dengan apa yang ibu pikirkan, tapi saya kurang percaya
kalau ibu utusan Tuhan karena utusan Tuhan sudah meninggal lama,
sebaiknya ibu sadar akan hal tersebut, karena masih banyak yang harus
ibu lakukan saat ini”
Jawaban D
Strategi merawat pasien waham

1. Tempatkan waham dalam kerangka waktu dan identifikasi pemicu


2. Kaji intensitas, frekuensi, dan lama waham
3. Identifikasi komponen emosional waham
4. Amati adanya bukti pemikiran konkret
5. Jangan membantah dan mendukung waham
6. Amati pembicaraan yang menunjukkan gejala gangguan
pemikiran.
7. Diskusikan tentang waham dan konsekuensinya
8. Tingkatkan distraksi sbg cara u/menghentikan fokus pasien pada
waham
9. Secara cermat, tanyakan pasien tentang kenyataan yang terjadi
dan arti kenyataan tersebut.
4. Seorang laki-laki berusia 31 tahun dibawa keluarga ke rumah sakit
jiwa karena tidak mau makan selama 1 minggu. Pasien mengatakan
tidak boleh makan dari bisikan yang didengarnya supaya menjadi
orang yang sakti. Apakah tindakan keperawatan utama pada pasien
tersebut?
a. Menggunakan obat
b. Menghardik halusinasi
c. Beraktivitas secara teratur
d. Menyusun kegiatan harian
e. Berinteraksi dengan orang lain

Jawaban: b
Prioritas tindakannya melihat SP
Perbedaan waham dan halusinasi

Waham
- Gangguan proses pikir di isi pikir tidak melibatkan panca
indera biasaya pikiran, perasaan, mimpi
- Keyakinan yang salah kokoh kuat diyakini walau sudah
diorientasi realita
- Biasanya tanpa ditanya secara otomatis klien akan
menyampaikan isi wahamnya
Halusinasi
- Gangguan di aspek persepsi
- Melibatkan panca indera
Perbedaan intervensi

• Waham
1. Orientasi realita
2. Obat
3. Melatih hobi/kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki
Halusinasi
1. Menghardik
2. Obat
3. Bercakap cakap
4. Aktivitas
5. Seorang perempuan berusia 33 tahun diantar ke Puskesmas oleh
keluarganya karena di rumah sering melamun, berbicara dan
tertawa sendiri. Setelah dilakukan pengkajian, perawat merumuskan
masalah utama keperawatan Halusinasi. Gangguan apakah yang
terjadi pada klien tersebut?
a. Distorsi sosial
b. Persepsi klien
c. Interaksi sosial
d. Mood dan afek
e. Perilaku destruktif

Jawaban : b
Halusinasi adalah salah satu gangguan pada aspek
persepsi/sesnsori
Persepsi Sensori
Halusinasi
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penciuman

Jelaskan:
 Isi halusinasi : …………………………………………………….
 Waktu terjadinya: ………………………………………………….
 Frekuensi halusinasi: ………………………………………………
 Respon pasien: …………………………………………………….
 Masalah keperawatan: …………………………………………….
6. Seorang laki-laki berusia 43 tahun datang ke poliklinik rumah sakit
jiwa karena di rumah sering melamun, mudah tersinggung dan
menolak mandi. Klien berkata bahwa ia merasa ingin selalu marah
pada siapapun. Klien merasa malu, bingung dan putus asa karena
hutangnya menumpuk. Apakah masalah keperawatan utama pada
kasus di atas ?
a. Halusinasi
b. Isolasi sosial
c. Resiko bunuh diri
d. Harga diri rendah
e. Resiko perilaku kekerasan

Jawaban : e
- Prinsip prioritas diagnosa kep jiwa : data actual, saat ini (here and now)
- Baca riwayat pasien : kronologis predisposisi, presipitasi, dan tanda gejala
yang dialami ( diagnosis utama ditekankan pada gejala yang saat ini terjadi)
7. Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat di rumah sakit jiwa
untuk kedua kalinya. Keluarga mengatakan di rumah pasien sering
melamun, bicara dan tertawa sendiri. Selama di rumah pasien tidak
mau minum obat. Apakah faktor presipitasi pada masalah
keperawatan utama di atas?
a. Dirawat untuk yang kedua kalinya
b. Sering tertawa sendiri
c. Sering bicara sendiri
d. Sering melamun
e. Putus obat

Jawaban: e
Faktor presipitasi terjadi dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan
8. Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke puskesmas
mengatakan bahwa klien terdiagnosa kanker payudara 1 tahun yang
lalu dan sekarang mengeluh merasa was-was dan khawatir akan
keberhasilan tindakan operasi yang direncanakan 1 minggu lagi. Dari
hasil pengkajian perawat, didapatkan bahwa klien sedang mengalami
cemas sedang. Apakah tindakan keperawatan yang tepat untuk klien
tersebut?
a. Membantu klien mengenal ansietas dan faktor pencetus
b. Mengontrol kecemasan dengan teknik nafas dalam
c. Menganjurkan klien minum obat anti anxiety
d. Merujuk ke rumah sakit jiwa
e. Meminta klien untuk tenang

Jawaban: b
9. Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke poliklinik mengeluh
sering pusing, sulit berpikir dan nafsu makan berkurang sebulan ini.
Saat dikaji, klien mengatakan cemas karena pekerjaannya tidak
kunjung selesai dan menjadi sulit tidur sejak laporannya hilang.
Apakah fokus masalah yang dialami klien pada kasus di atas?
a. Nafsu makan berkurang selama sebulan
b. Cemas karena pekerjaan belum selesai
c. Klien mengeluh sering pusing
d. Klien menjadi sulit tidur
e. Klien sulit berpikir

Jawaban: b
Prinsip prioritas diagnosa kep jiwa: data actual, saat ini (here and now)
Cemas
1. Tanda dan gejala :
a. Respons fisik : napas pendek, nadi, tekanan darah naik, mulut
kering, diare/ konstipasi, gelisah, berkeringat, sakit kepala,
sulit tidur

a. Respons kognitif : lapang persepsi menyempit, tidak mampu


menerima rangsang luar, berfokus pada apa yang menjadi
perhatiannya

a. Respons perilaku dan emosi : gerakan tersentak-sentak,


bicara berlebihan dan cepat, perasaan tidak aman
ALGORITMA TINDAKAN KEPERAWATAN ANXIETAS

1. TANDA DAN PASIEN


GEJALA
1.TEKNIK DISTRAKSI 3.LATIHAN HIPNOTIS 5 JARI
2. PENYEBAB PENGLIHATAN Duduk santai, tubuh rileks dan tutup mata
3. AKIBAT •Baca komik, nonton Letakkan tangan di paha
PENDENGARAN Tarik napas dan tiup perlahan lahan
•Dengar musik, nyanyi Sentuhkan ujung ujung jari:
KEGIATAN • Ibu jari + telunjuk bayangkan badan yang
•Jalan jalan, mengisi TTS, sehat
masase, OR • Ibu jari +jari tengah bayangkan orang
YA tersayang
• Ibu jari + jari manis  bayangkan sedang
melakukan aktivitas yang disenangi
2.LATIHAN NAPAS
• Ibu jari +kelingking  bayangkan berada di
DALAM
tempat yang damai dengan pemandangan
alam yang indah
ANXIETAS •Duduk santai
-Tarik napas dan tiup perlahan lahan
•Mata tertutup atau terbuka
-Buka mata
•Otot-otot rileks  kening,
leher, bahu, dada,
punggung, tangan,kaki 4.Nilai apakah pasien mampu mengatasi anxietas
•Tarik napas perlahan 5.Nilai apakah anxietas berkurang
RINGAN melalui hidung
BERAT •Tiup napas perlahan KELUARGA
SEDANG
melalui mulut 1.Diskusi masalah yang dirasakan keluarga
-Ujung lidah tempel 2.Mengenal anxietas
keatas 3.Latihan mengurangi anxietas
-Bibir bentuk bulat kecil -Teknik distraksi
RUJUK •Lakukan 5-10 kali -Teknik napas dalam
-Teknik hipnotis 5 jari
4. Nilai apakah keluarga mampu merawat pasien
TAHAPAN KEHILANGAN
• Tahap Penyangkalan (Denial)
– Reaksi pertama individu yang kehilangan adalah terkejut, tidak percaya, merasa
terpukul dan menyangkal pernyataan bahwa kehilangan itu benar-benar terjadi
• Tahap Marah (Anger)
– Kemarahan yang dialami oleh seseorang dapat diungkapkan dengan berbagai
cara. Individu mungkin menyalahkan dirinya sendiri dan atau orang lain atas
apa yang terjadi padanya, serta pada lingkungan tempat dia tinggal.
• Tawar-Menawar (Bargaining)
– Apabila individu telah mampu mengungkapkan rasa marahnya, maka ia maju
ke tahap tawar-menawar
• Tahap Depresi (Depression)
– Individu pada tahap ini mengalami disorganisasi dalam batas tertentu dan
merasa bahwa mereka tidak mampu melakukan tugas yang di masa lalu
dilakukan dengan sedikit kesulitan
• Tahap Penerimaan (Acceptance)
– Tahap ini berkaitan dengan reorganisasi perasaan kehilangan
Strategi pelaksanaan intervensi pada pasien dengan kehilangan meliputi:
Interaksi Tindakan
1 a. Mengidentifikasi pengalaman kehilangan dan berduka yang dialami oleh klien (perasaan, persepsi
dan ketakutan, situasi, penyebab, respon yang dirasakan baik secara fisik, kognitif, afektif, perilaku
dan sosial)
b. Mengidentifikasi tahapan kehilangan dan berduka
c. Mangajarkan klien satu teknik reduksi kehilangan dan berduka dengan cara verbal:
mengungkapkan perasaan
d. Membuat jadual kegiatan bersama klien
2 a. Mengevaluasi kemampuan pertemuan pertama
b. mangajarkan klien satu teknik reduksi kehilangan dan berduka dengan cara fisik: memberi
kesempatan aktivitas fisik
c. Membuat jadual kegiatan bersama klien
3 a. Mengevaluasi kemampuan pertemuan pertama dan kedua
b. Mengajarkan klien satu teknik reduksi kehilangan dan berduka dengan cara sosial : berbagi
perasaan (sharing) atau self help group
c. Membuat jadual kegiatan bersama klien

4 a. Mengevaluasi kemampuan pertemuan pertama,kedua dan ketiga


b. Mengajarkan klien satu teknik reduksi kehilangan dan berduka dengan cara spiritual :
memanfaatkan dukungan spiritual, berserah diri, berdo’a
c. Membuat jadual kegiatan bersama klien
10. Seorang laki-laki berusia 49 tahun diantar ke Puskesmas dengan
alasan mengganggu lalu lintas karena berjalan di tengah jalan
sambil tertawa dan melempar batu. Kondisi saat ini klien sangat
kotor, rambut gimbal dan bajunya compang camping. Pandangan
klien kosong dan tidak mau diajak bicara. Apakah masalah
keperawatan utama pada kasus di atas?
a. Resiko perilaku kekerasan
b. Defisit perawatan diri
c. Harga diri rendah
d. Isolasi sosial
e. Halusinasi

Jawaban: b
Prinsip prioritas diagnosa kep jiwa : data actual, saat ini (here and
now)
Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah:
1. Fisik
a. Badan bau, pakaian kotor.
b. Rambut dan kulit kotor.
c. Kuku panjang dan kotor
d. Gigi kotor disertai mulut bau
e. penampilan tidak rapi
2. Psikologis
a. Tidak ada inisiatif dan malas
b. Menarik diri, isolasi diri.
c. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
3. Sosial
a. Interaksi kurang.
b. Kegiatan kurang .
c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
d. Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok
gigi dan mandi tidak mampu mandiri.
Jenis defisit perawatan diri:
1. DPD mandi/kebersihan diri
2. DPD berhias dan berpakaian
3. DPD makan
4. DPD eliminasi
11. Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di rumah sakit
jiwa. Saat ini pasien menolak makan karena meyakini di
dalam ususnya ada ular yang besar dan membusuk. Apakah
tindakan keperawatan utama yang dilakukan pada pasien
tersebut?
a. Memberikan kesempatan pasien untuk melakukan
kegiatan
b. Dorong pasien menyampaikan tentang keyakinannya
c. Jangan mendukung dan membantah keyakinannya
d. Berusaha menyanggah apa yang diyakini pasien
e. Memfokuskan pembicaraan pasien

Jawaban: b
Strategi merawat pasien waham

1. Tempatkan waham dalam kerangka waktu dan identifikasi pemicu


2. Kaji intensitas, frekuensi, dan lama waham
3. Identifikasi komponen emosional waham
4. Amati adanya bukti pemikiran konkret
5. Jangan membantah dan mendukung waham
6. Amati pembicaraan yang menunjukkan gejala gangguan
pemikiran.
7. Diskusikan tentang waham dan konsekuensinya
8. Tingkatkan distraksi sbg cara u/menghentikan fokus pasien pada
waham
9. Secara cermat, tanyakan pasien tentang kenyataan yang terjadi
dan arti kenyataan tersebut.
12. Seorang laki–laki berusia 36 tahun dibawa keluarga ke unit gawat
darurat rumah sakit jiwa dalam kondisi amuk. Intonasi suara pasien
tinggi, mengancam orang lain dan membanting kursi. Apakah
tindakan keperawatan utama pada pasien tersebut?
a. Mengkaji mekanisme koping yang biasa dilakukan pasien
b. Mengamankan lingkungan dan restrain
c. Memberikan obat penenang intravena
d. Menjelaskan akibat perilaku pasien
e. Mengkaji penyebab pasien marah

Jawaban: b
Prinsip manajemen krisis
13. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa keluarganya ke rumah
sakit jiwa karena sering marah dan mengancam ingin membunuh
istrinya. Saat dilakukan interaksi, pasien tampak diam, pandangan
mata tajam dan nada suara tinggi. Apakah tindakan keperawatan
pada pertemuan pertama pada pasien tersebut?
a. Mengajarkan klien minum obat secara teratur
b. Melatih nafas dalam dan pukul kasur dan bantal
c. Melatih pasien berdo’a serta menyusun jadwalnya
d. Melatih pasien melakukan kegiatan yang disukainya
e. Melatih pasien menyatakan secara asertif penyebab marah

Jawaban : b
Strategi Pelaksanaan pasien dengan Resiko Prilaku Kekerasan
Intervensi RPK

1. Latihan fisik 1 napas dalam dan pukul bantal


2. Obat
3. Cara verbal
4. Spiritual
14. Seorang laki-laki berusia 51 tahun dirawat di rumah sakit
jiwa. Hasil observasi terdapat lesi kulit karena garukan.
Pasien mengatakan ada binatang yang merayap di badannya,
sehingga sering menggaruk badannya. Apakah jenis
halusinasi pasien tersebut?
a. Halusinasi pendengaran
b. Halusinasi pengecapan
c. Halusinasi penglihatan
d. Halusinasi penciuman
e. Halusinasi perabaan

Jawaban: e
Jenis Halusinasi Karakteristik

Pendengaran Mendengar suara suara atau kebisingan, paling sering suara orang. Suara berbentu kebisingan
yang kurang jelas sampai kata-kata yang jelas berbicara tentang klien, sampai ke percakapan
lengkap antara dua orang atau lebih tentang orang yang mengalami halusinasi. Pikiran yang
terdengar di mana klien mendengar perkataan bahwa pasien disuruh untuk melakukan sesuatu
kadang-kadang sapat membahayakan.

Penglihatan Stimulus visual dalam bentuk kilatan cahaya, gambar geometris, gambar karton, bayangan yang
rumit atau kompleks. Bayangan bisa menyenangkan atau menakutkan seperti melihat monster.

Penciuman Membaui bau-bauan tertentu seperti bau darah, urin, atau feses, umumnya bau-bauan yang tidak
menyenangkan. Halusinasi penghidu sering akibat stroke, tumor, kejang atau demensia.

Pengecapan Merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin atau feses

Perabaan Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa stimulus yang jelas. Rasa tersetrum listrik yang
datang dari tanah, benda mati, atau orang lain.

Cenesthetic Merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah di vena atau arteri, pencernaan makanan, atau
pembentukan urin.

Kinesthetic Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak


Jenis halusinasi Data Obyektif Data Subyektif

Halusinasi Dengar Bicara atau tertawa sendiri Mendengar suara-suara atau kegaduhan.
Marah-marah tanpa sebab Mendengar suara yang mengajak bercakap-
Menyedengkan telinga ke arah tertentu cakap.
Menutup telinga Mendengar suara menyuruh melakukan
sesuatu yang berbahaya.

Halusinasi Penglihatan Menunjuk-nunjuk ke arah tertentu Melihat bayangan, sinar, bentuk geometris,
Ketakutan dengan pada sesuatu yang tidak bentuk kartoon, melihat hantu atau monster
jelas.

Halusinasi Penghidu Mengisap-isap seperti sedang membaui Membaui bau-bauan seperti bau darah, urin,
bau-bauan tertentu. feses, kadang-kadang bau itu
Menutup hidung. menyenangkan.

Halusinasi Pengecapan Sering meludah Merasakan rasa seperti darah, urin atau
Muntah feses

Halusinasi Perabaan Menggaruk-garuk permukaan kulit Mengatakan ada serangga di permukaan


kulit
Merasa seperti tersengat listrik
15. Seorang perempuan berusia 25 tahun dibawa ke rumah sakit
jiwa karena marah dan berteriak-teriak. Saat berinteraksi,
pasien mengatakan dirinya adalah putri raja sehingga orang
tidak boleh sembarangan bicara dengannya. Apakah tujuan
asuhan keperawatan utama pada pasien tersebut?
a. Pasien mampu bersosialisasi
b. Pasien mampu berpikir sesuai realita
c. Pasien mampu mengendalikan emosinya
d. Pasien mampu melakukan tehnik relaksasi dalam
e. Pasien mampu menilai aspek positif dan negatif dirinya

Jawaban : b
Tujuan tindakan keperawatan pada pasien dengan
gangguan proses pikir
SP 1 pasien dengan waham
• Membentu orientasi realita
• Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
• Membantu pasien memenuhi kebutuhannya
• Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
16. Seorang mahasiswa berusia 20 tahun sedang praktek klinik di
Rumah Sakit Jiwa dan mendapatkan tugas melakukan kegiatan
Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi sesi I. Bagaimana evaluasi
objektif yang tepat dilakukan di akhir kegiatan tersebut?
a. Menanyakan kabar peserta kegiatan
b. Memberikan pujian atas keberhasilan pasien.
c. Memvalidasi kontrak waktu yang telah disepakati.
d. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti kegiatan
e. Menanyakan cara memperkenalkan diri pada setiap pasien

Jawaban: e
Konsep terapi aktivitas kelompok sosialisasi
Evaluasi subyektif:
- Menanyakan perasaan setelah mengikuti kegiatan
Evaluasi obyektif:
- Menanyakan seputar materi yang telah disampaikan pada kegiatan
17. Seorang perempuan berusia 25 tahun dibawa keluarganya
ke poliklinik rumah sakit jiwa karena marah dan selama satu
bulan tidak mandi. Keluarga mengatakan bahwa pasien tidak
pernah keluar rumah karena malu setelah menjalani operasi
pengangkatan payudara 2 bulan yang lalu. Apakah masalah
keperawatan utama pada pasien tersebut?
a. Resiko perilaku kekerasan
b. Defisit perawatan diri
c. Gangguan citra tubuh
d. Harga diri rendah
e. Isolasi sosial

Jawaban: b
Pengkajian pada pasien dengan defisit perawatan diri,
berdasarkan data aktual (here & now)
18. Seorang perempuan berusia 23 tahun dibawa keluarga ke poli jiwa
karena di rumah bicara sendiri dan marah-marah. Saat dikaji, mulut
klien tampak komat-kamit dan bicara sendiri. Apakah tindakan
keperawatan utama pada pertemuan pertama klien tersebut?
a. Latih klien untuk mengulangi cara yang disukainya
b. Identifikasi isi, frekuensi, waktu, respon pasien
c. Latih cara mengontrol dengan minum obat
d. Motivasi klien untuk kontrol ke pelayanan
e. Latih klien untuk melakukan kegiatan

Jawaban : b
Isi halusinasi:
• Mendengar atau melihat apa?
• Suaranya berkata apa?

Waktu terjadinya halusinasi:


• Kapan halusinasi terjadi?
Pengkajian

Frekuensi halusinasi:
• Seberapa sering halusinasi muncul?
• Berapa kali dalam sehari?

Situasi pencetus:
• Dalam situasi seperti apa halusinasi muncul?
Respon thd halusinasi:
• Bgm perasaan pasien kalau ada halusinasi?
• Apa yg dilakukan jika halusinasi muncul?
19. Seorang laki-laki berusia 37 tahun dirawat di rumah sakit
jiwa. Saat ini pasien tampak duduk melamun sendirian,
tatapan mata kosong dan tidak mau berbicara dengan
siapapun. Apakah rencana terapi modalitas yang tepat untuk
pasien tersebut?
a. Terapi okupasi
b. Terapi Millieu
c. Terapi sosialisasi
d. Terapi life review
e. Terapi orientasi realita

Jawaban : c
Terapi modalitas pada pasien dengan masalah keperawatan
utama isolasi sosial
20. Seorang perempuan berusia 21 tahun dirawat di rumah sakit jiwa
karena berusaha bunuh diri dengan menyayat pergelangan
tangannya. Sehari sebelumnya, pasien bertengkar dengan ayahnya
karena tidak diberikan ijin menikah. Saat dikaji, pasien tampak diam
dan tidak mau bicara. Apakah tindakan keperawatan utama pada
pasien tersebut?
a. Memberikan pemenuhan kebutuhan pasien
b. Melakukan komunikasi secara terapeutik
c. Menjauhkan pasien dari benda tajam
d. Mengawasi pasien selama 24 jam
e. Menjaga privasi pasien

Jawaban: c
- Kondisi aktual pasien: resiko bunuh diri
- Strategi pelaksanaan pada pasien dengan resiko bunuh diri
Jenis terapi modalitas:
1. Terapi individual
2. Terapi lingkungan (Milleu therapy)
3. Terapi biologi
4. Terapi kognitif
5. Terapi keluarga
6. Terapi kelompok (terapi sosialisasi)
7. Terapi prilaku
8. Terapi bermain
21. Seorang perempuan berusia 28 tahun dibawa ke rumah sakit jiwa
karena mengurung diri di dalam kamar, berbicara dan tertawa
sendiri dan tidak mau beraktifitas satu bulan terakhir. Kondisi ini
berlangsung sejak anaknya meninggal dunia. Apakah tanda dan
gejala masalah keperawatan utama pada kasus di atas?
a. Mengurung diri di dalam kamar
b. Berbicara dan tertawa sendiri
c. Terjadi satu bulan terakhir
d. Anaknya meninggal dunia
e. Tidak mau beraktifitas

Jawaban: b
- Prinsip prioritas diagnosa kep jiwa : data actual, saat ini (here and
now)
- Baca riwayat pasien : kronologis predisposisi, presipitasi, dan tanda
gejala yang dialami ( diagnosis utama ditekankan pada gejala yang
saat ini terjadi )
22. Seorang laki-laki berusia 19 tahun dirawat di rumah sakit jiwa
karena menyendiri di kamar selama 2 bulan dan diam saja.
Keluarga mengatakan pasien seperti itu sejak gagal mendaftar
menjadi polisi. Saat dikaji oleh perawat, pasien merasa hidupnya
telah gagal dan tidak ada lagi harapan untuk mencapai keinginan.
Pasien tidak mau makan dan merasa badannya tak berdaya,
bahkan pernah ada keinginan untuk mati. Apakah faktor
predisposisi biologis pada klien tersebut?
a. Defisiensi katekolamin
b. Adanya bencana alam
c. Peningkatan dopamine
d. Gagal mendaftar menjadi polisi
e. Kehilangan sesuatu yang berharga

Jawaban: a
FAKTOR PREDISPOSISI

• GENETIK
• KESEHATAN UMUM
• NEUROTRANSMITER
• RIWAYAT TRAUMA
Lebih dari 3 bulan
Faktor presipitasi

• Pemicu terjadinya gangguan jiwa atau kekambuhan


pasien
23. Seorang perempuan berusia 20 tahun dibawa ke poli psikiatri
karena sering menyendiri di kamar selama beberapa bulan terakhir.
Klien mengatakan setelah ditinggal kekasihnya menikah ia merasa
sedih, suka melamun, tidak mau bergaul dengan teman-temannya.
Ketika petugas cleaning service melintas didepannya ia menangis
dan mengatakan kepadanya “mengapa kamu meninggalkan aku”.
Klien melihat bahwa petugas tersebut adalah mantan kekasihnya.
Apakah yang dialami pasien tersebut?
a. Ilusi
b. Waham
c. Halusinasi
d. Derealisasi
e. Depersonalisasi

Jawaban: a
Ilusi ada objek tapi di persepsikan salah
Halusinasi tidak ada obyek tapi dipersepsikan ada
24. Seorang perempuan berusia 18 tahun dibawa ke rumah sakit jiwa
karena mengurung diri selama 2 minggu di dalam kamarnya, tidak
mau makan, minum serta mandi. Saat pengkajian, pasien tampak
marah apabila ada yang mengajak bicara. Pasien mengatakan malu
kepada teman-teman dan keluarganya karena tidak lulus ujian
nasional. Apakah masalah keperawatan utama pada pasien di atas?
a. Resiko perilaku kekerasan
b. Defisit perawatan diri
c. Harga diri rendah
d. Isolasi sosial
e. Halusinasi

Jawaban : c
- Prinsip prioritas diagnosa kep jiwa : data actual, saat ini (here and
now)
- Baca riwayat pasien : kronologis predisposisi, presipitasi, dan tanda
gejala yang dialami ( diagnosis utama ditekankan pada gejala yang
saat ini terjadi )
25. Seorang perawat puskesmas sedang melakukan
kunjungan rumah pada klien perempuan berusia 14
tahun dengan halusinasi pendengaran. Perawat
melakukan evaluasi/validasi perasaan klien untuk
mengetahui perkembangan klien. Apa fase yang
dilakukan oleh perawat?
a. Kerja
b. Akhir
c. Orientasi
d. Terminasi
e. Pra interaksi

Jawaban : c
Hubungan terapeutik

1. Pra interaksi
2. Fase orientasi: salam, evaluasi/validasi, kontrak
3. Kerja
4. Fase terminasi: evaluasi objektif dan subyektif, tindak
lanjut dan kontrak yang akan datang
Therapeutic Communication Techniques (I)
• Broad opening - start the conversation
• Offering self - available, concern, interest
• Active listening - content, emotion
• Using silence - respect, anxiety
• Asking questions - what, when, who…
• General leads - go on, Mm...
• Restating - repeating

56
Thera. Commu. Tech (II)

 Making observation - comment on what have been


seen
 Verbalizing the implies - rephrasing, reflecting
 Clarification - restate, elaborate
 Focusing - single, important topic
 Exploring - getting more information
 Interpreting

57
Thera. Commu. Tech (III)
 Giving information - decision making
 Presenting reality - but no argument
 Voicing doubt - uncertainty about pt’s
interpretation/conclusion
 Encouraging comparison - similarity & difference
 Summarizing - review the main points

58
26. Seorang perempuan berusia 34 tahun datang ke poli jiwa dengan
keluhan tidak dapat mengontrol air liurnya dan gerakan tubuh kaku
seperti robot. Klien mengatakan gejala ini berlangsung dua minggu
terakhir setelah mendapatkan obat untuk halusinasinya. Apakah
gejala yang terjadi pada pasien tersebut?
a. Otonom
b. Metabolik
c. Ekstrapiramidal
d. Gangguan panic
e. Inhibisi psikomotorik

Jawaban: c
Efek samping obat antipsikotik
Terapi obat u/kelainan psikosis

 Antipsikotik
Antagonis dopamin dan menyekat reseptor dopamin dlm berbagai
jaras di otak
• Indikasi:
o Skizofrenia
o Sindrom otak organik dengan psikosis
o Manik-depresif
o Depresif berat dengan psikosa
Efek samping dan peran perawat

• Efek anti kolinergik (mulut kering, pandangan kabur, konstipasi,


retensi urin)
• Mual
• Ruam kuku
• Sedasi
• Hipotensi ortostatik
• Fotosintesis
• Agranulosis
• Efek hormonal (penurunan libido, ginekomastia, penambanhan
BB)
Efek samping dan peran perawat

• Gejala extrapiramidal
• Diskenesia tardive
• Sindroma neuroleptik maligna
Pendidikan pasien / keluarga

• Hati-hati berkendaraan /operasikan mesin berbahaya


• Jangan putus obat
• Gunakan tabir surya
• Laporkan efek samping ke dokter
• Bangkit perlahan-lahan
• Jangan mengkomsumsi obat tanpa resep
• Waspada minum neuroleptik saat kehamilan
• Minum obat teratur
• Bawa kartu berobat
Obat anti psikotik
A. Anti psikotik atipikal
• Klozapin
• Risperidon
• Olanzapin
• Quetiapin
• Ziprasidon
B. Anti psikotik tipikal
• Klorpomazin
• Tioridazin
• Mesoridazin
• Perfenazin dll
27. Seorang laki-laki berusia 29 tahun datang ke puskesmas dan
mengatakan sedih sejak kematian istrinya dua minggu yang
lalu. Kemudian klien mengatakan bahwa ia meminta pada
Tuhan agar memberikan kesempatan satu kali lagi agar
istrinya bisa hidup kembali dan dia berjanji akan mejadi suami
yang baik. Apakah fase berduka yang dialami oleh klien saat
ini?
a. Marah
b. Depresi
c. Penerimaan
d. Menyangkal
e. Tawar menawar

Jawaban : e
TAHAPAN KEHILANGAN
• Tahap Penyangkalan (Denial)
– Reaksi pertama individu yang kehilangan adalah terkejut, tidak percaya, merasa
terpukul dan menyangkal pernyataan bahwa kehilangan itu benar-benar terjadi
• Tahap Marah (Anger)
– Kemarahan yang dialami oleh seseorang dapat diungkapkan dengan berbagai
cara. Individu mungkin menyalahkan dirinya sendiri dan atau orang lain atas
apa yang terjadi padanya, serta pada lingkungan tempat dia tinggal.
• Tawar-Menawar (Bargaining)
– Apabila individu telah mampu mengungkapkan rasa marahnya, maka ia maju
ke tahap tawar-menawar
• Tahap Depresi (Depression)
– Individu pada tahap ini mengalami disorganisasi dalam batas tertentu dan
merasa bahwa mereka tidak mampu melakukan tugas yang di masa lalu
dilakukan dengan sedikit kesulitan
• Tahap Penerimaan (Acceptance)
– Tahap ini berkaitan dengan reorganisasi perasaan kehilangan
28. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dibawa keluarga ke poli jiwa.
Saat dikaji, klien tampak senyum-senyum sendiri. Klien mengatakan
masih sering mendengar bisikan yang menyuruhnya bertapa di
gunung. Apakah strategi pelaksanaan pertemuan pertama yang
harus diajarkan oleh perawat pada keluarga?
a. Membuat perencanaan pulang/follow up ke puskesmas
b. Melatih keluarga praktek secara langsung dalam merawat
klien
c. Melatih keluarga memberikan/membimbing untuk minum obat
d. Pendidikan kesehatan tentang halusinasi yang dialami oleh
klien dan cara merawat
e. Melatih keluarga cara untuk mengajarkan kegiatan positif pada
klien dan dimasukkan jadwal

Jawaban: d
Tindakan keperawatan pada keluarga dengan anggota keluarga yang
mengalami halusinasi
SP 1
• Menjelaskan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
• Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi, dan jenis
halusinasi yang dialami pasien serta proses terjadinya
• Menjelaskan cara merawat pasien dengan halusinasi
29. Seorang laki-laki berusia 34 tahun dibawa ke Rumah Sakit Jiwa
dengan keluhan sering bicara dan tertawa sendiri terkadang disertai
dengan marah-marah sambil melempar barang yang ada di rumah
dan tiba-tiba pasien diam menyendiri sambil menangis. Saat ini
pasien dirawat untuk ke tiga kalinya. Data apakah yang perlu
perawat kaji untuk menguatkan data pasien?
a. Alasan pasien melempar barang – barang.
b. Siapa penyebab klien marah – marah.
c. Tempat pasien dirawat sebelumnya.
d. Penyebab pasien kambuh
e. Apa yang ditangisi pasien

Jawaban: d
Karena semua data mengenal RPK sudah didapatkan, dan pasien
berulang kali masuk RS sehingga lebih fokus menanyakan
peyebab kekambuhan
30. Seorang perempuan berusia 25 tahun diantar suaminya ke rumah
sakit jiwa karena marah-marah dan mengatakan ingin mati. Pasien
mengatakan pada suami untuk menjaga anak-anaknya karena akan
pergi jauh. Pasien juga mengatakan sepertinya segala sesuatu akan
lebih baik tanpa dirinya. Apakah jenis masalah keperawatan pasien
tersebut?
a. Percobaan bunuh diri
b. Ancaman bunuh diri
c. Isyarat bunuh diri
d. Upaya bunuh diri
e. Bunuh diri

Jawaban: c
Konsep resiko bunuh diri
Pengkajian bunuh diri
Bunuh diri
31. Seorang perempuan berusia 19 tahun dirawat di rumah sakit
karena keluarga menemukan pasien terkulai lemas dengan tangan
berlumurkan darah dan mulut keluar busa. Sehari sebelumnya
pasien baru saja diputus oleh pacarnya. Saat dirawat dan dikaji
pasien masih diam dan tidak mau menjawab pertanyaan perawat.
Apakah yang perlu perawat perhatikan dalam melakukan tindakan
keperawatan pada klien?
a. Memberikan pemenuhan kebutuhan klien
b. Melakukan komunikasi yang terapeutik
c. Menjauhkan klien dari benda tajam
d. Mengawasi klien selama 24 jam
e. Menjaga privasi klien

Jawaban: c
TERIMA KASIH

You might also like