You are on page 1of 12

KELOMPOK I

PEMERIKSAAN BIOKIMIA
URIN

JANUAR ISHAK
DEDEK MAHARDIKA
YUNITA VIVI
ONESIS NOVITA DEWI
INTAN HARDIANTI WARUWU
RETNOWATI
DELIMA ROMAITO SIRAIT
URIN
 Urinatau bisa juga disebut sebagai air seni adalah
cairan sisa dari hasil metabolisme tubuh yang di
ekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.
 Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-
molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal
untuk menjaga hemeostatis cairan tubuh. Urin
disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter
menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar
tubuh melalui uretra.
Sitem urinaria terdiri dari
ginjal, ureter, kandung kemih,
dan uretra
Ginjal mempertahankan susunan
kimia cairan tubuh melalui beberapa
proses, yaitu:
 Filtrasi(penyaringan) plasma
 Reabsorpsi: asam amino, glukosa,
natrium, kalium, bikarbonat, vitamin, air
 Sekresi bahan berbahaya: kreatinin, asam
dan basa kuat, kalium berlebihan
 Asidifikasi (pengasaman) urin
Senyawa dalam urin normal

urea,
asam urat dan
 kreatinin
Senyawa lain dalam urin

 glukosa (jumlah negatif)


Jika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal
tidak menyerap kembali gula dengan sempurna.
Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kerusakan
pada tubulus ginjal, tetapi dapat pula disebabkan
oleh tingginya kadar gula di dalam darah
sehingga tubulus ginjal tidak dapat menyerap
kembali semua gula yang ada pada filtrat
glomerulus. Kadar gula darah yang tinggi
disebabkan oleh terhambatnya proses
pengubahan gula menjadi glikogen, akibatnya
produksi hormon insulin terhambat
 protein (jumlahnya negatif maksimalnya
0,03-0.15 mg/24 jam),
 urin mengandung protein, berarti terjadi
gangguan atau kerusakan ginjal pada
glomerulus.yang dapat menyebabkan
dehedrasi,sters,demam,post pendarahan
 keton (jumlahnya negati)
 Pemeriksaan ketonuria untuk mendeteksi
adanya penguraian karbohidrat dalam
urin
 Jika hasil keton positif merupakan
pengaruh dari obat – obatan seperti
levodopa, ketodosis,alkaloisme.
 Peningkatan kadar keton dalam darah
akan menimbulkan ketosis sehingga
dapat menghabiskan cadangan basa
(misalnya bikarbonat, HCO3) dalam
tubuh dan menyebabkan asidosis
 Bilirubin
(normalnya negatif maksimum
0,34µmol/L)
 Pada kondisi normal, urine tidak
mengandung bilirubin
 Adanya bilirubin dalam urine
mengidentifikasikan adanya kerusakan sel
hati atau adanya sumbatan pada saluran
empedu.peningkatan urobilin dalam urine
menggambarkan adanya kerusakan sel hati
atau perombakan hemoglobin yang
meningkat.
 proses oksidasi urobilinogen akan berubah
menjadi urobilin, yaitu zat yang memberi
warna khas pada urine
 Urobilinogen ( 0,1 – 1 Ehrlich U / dl )
 Urobilinogen merupakan senyawa tak
berwarna yang dibentuk diusus dengan
mereduksi bilirubin, dikeluarkan melalui
feses dan urin dan teroksidasi dalam bentuk
urobilin.
 Peningkatan ekskresi urobilinogen dalam
urine terjadi bila fungsi sel hepar menurun
atau terdapat kelebihan urobilinogen dalam
saluran gastrointestinal yang melebehi.
 Urobilinogen urine menurun dijumpai pada
kanker pankreas, penyakit hati yang parah
(jumlah empedu yang dihasilkan hanya
sedikit), penyakit inflamasi yang parah,
kolelitiasis, diare yang berat.
 nitrit
 Pemeriksaan nitrit urin dapat digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya bakteriuria.
 Nitrit urin merupakan hasil metabolisme
bakteri golongan enterobacteriaceae.
Hampir semua golongan
enterobacteriaceae dapat mereduksi nitrit.
 Pada urin normal tidak terdapat nitrit, namun
nitrat yang terdapat pada urin akan
mengalami reduksi oleh bakteri yang
mempunyai enzim reduktase menjadi nitrit.
Perubahan nitrat menjadi nitrit memerlukan
waktu sekurangnya 4 jam.
Terima kasih


You might also like