You are on page 1of 16

MIND MAP UNTUK MEMAHAMI

TOPIK PENELITIAN
Disadur dari makalah Romi Satrio Wahono, Ph.D
Disampaikan oleh Arief Marwanto, Ph.D

Sumber  http://romisatriawahono.net/2014/02/28/mind-map-untuk-memahami-topik-penelitian/
Latar Belakang
 Mahasiswa Tidak Komprehensif dalam memahami topik penelitian yang dipilih
 Apa pengaruhnya?
 Mahasiswa atau peneliti kesulitan dalam menemukan masalah penelitian,
 Kesulitan menetapkan tujuan penelitian, dan
 Akhirnya gagal menyusun proposal penelitian yang baik.
 Tetapi bagaimana jika berhasil menyusun proposal thesis/penelitian???
 Efeknya  mahasiswa akan belepotan dan gagal menjawab pertanyaan sederhana
tentang topik penelitian, ketika presentasi sidang proposal atau sidang akhir.
 Mahasiswa seperti ini biasanya saya anggap gagal, gagal memahami hakekat ilmu
pengetahuan yang diteliti, dan gagal memahami posisi penelitian (research position)
dari bidang yang digelutinya.
Strategi Research Position yang baik

 Mulai dengan membaca topik penelitian yang diinginkan


 Mulai dengan me-review/menyunting paper atau jurnal yang sesuai dengan
topik penelitian
 Buat jadwal dan rencana harian, jika perlu per jam dengan target review 1
paper/jurnal
 Baca minimal >100 jurnal/paper
Tentukan topik penelitian

 Setelah kita berhasil menetapkan bidang dan topik penelitian, dan membaca
banyak (puluhan atau ratusan) literatur, baik buku atau paper journal, baik
yang berbentuk technical paper atau survey paper, maka waktunya untuk
menggambarkan peta (mapping) pengetahuan tentang topik penelitian yang
telah kita pilih.
Mind Map

 Mind Map membantu kita untuk memahami suatu hal yang kompleks, cukup
dengan satu gambar.
 Sifatnya yang divergen, dan membentuk cabang dan ranting dalam bentuk
hierarki, membantu kita secara alami dan pelan-pelan membuat peta
pemikiran tentang suatu hal.
 Banyak software yang bisa digunakan untuk membuat Mind Map, diantaranya
yang berlisensi open source adalah FreeMind dan XMind.
 Untuk contoh pada tulisan ini, saya menggunakan software XMind.
Study Kasus

 Sebagai contoh, saya menggunakan topik penelitian tentang prediksi cacat


software (software defect prediction)
 Software defect prediction saya letakkan di tema utama pada Mind Map.
 Kemudian saya mulai menganalisa dan mengumpulkan sub tema dalam
bidang software defect prediction, dan kemudian saya jadikan cabang dari
tema utama di Mind Map.
Bagaimana Strateginya?
 Saya putuskan sub tema atau cabang di sekitar tema utama software defect prediction
adalah sebagai berikut:
 Journal apa saja yang sering mempublikasi paper di topik software defect prediction. Ini akan
jadi gambaran journal apa saja yang sebaiknya kita kejar untuk referensi penelitian
kita (Journal Publications)
 Sub topik penelitian apa saja yang dikerjakan di penelitian software defect prediction. Bagian
ini memberi gambaran, sub topik apa yang sebaiknya kita pilih untuk penelitian kita (Research
Topics)
 Dataset apa yang sering digunakan pada penelitian software defect prediction. Bagian ini
memberi gambaran dataset apa yang bisa kita gunakan di bidang yang kita teliti (Software
Defect Datasets)
 Metode prediksi apa saja yang sering digunakan pada software defect prediction. Bagian ini
sangat penting karena kita bisa memahami state-of-the-art methods pada topik penelitian kita
(Defect Prediction Methods)
 Masalah penelitian apa saja yang sering diangkat oleh para peneliti di bidang software defect
prediction. Panduan kita untuk menyusun masalah penelitian yang akan kita ambil beserta
landasannya (Research Problems)
 Mind Map dari tema utama dan sub tema yang saya jelaskan di atas tersaji seperti
di bawah.
Detailkan dan cari Jurnalnya
 Kemudian saya mulai mendetailkan masing-masing sub tema, dan bila diperlukan saya
lebih detailkan dalam bentuk sub sub tema.
 Saya lakukan satu persatu dimulai dari membuat listing Journal Publications, seperti
ditunjukkan pada gambar di bawah.
 Untuk penelitian yang berkualitas, gunakan paper dari journal yang terindeks ISI atau
SCOPUS saja, supaya terhindar dari paper abal-abal dan tidak jelas isinya.
 Sebaiknya menghindari literatur di level bawah seperti conference proceedings, kecuali
memiliki nilai SJR atau JIF yang tinggi.
 Kita dapat menge-cek suatu journal terindeks SCOPUS atau tidak melalui
situs ScimagoJR.Com
Hasilnya?
Tambahkan catatan

 Apabila ada bagian yang memerlukan penjelasan lebih banyak, saya sisipkan
catatan atau notes , dan penjelasan saya tulis di notes tersebut.
 XMind menyediakan fitur benama Notes, dan memberi icon seperti gambar di
bawah.
 Setiap tema, sub tema dan sub sub tema dari Mind Map, saya landasi dengan paper
journal yang berhubungan.
 File PDF dari paper saya sisipkan dalam bentuk attachment. Kebiasaan untuk memberi
nama file dengan aturan LASTNAME – TITLE – YEAR pada paper yang kita download, akan
membuat Mind Map kita menjadi lebih rapi dan enak dilihat.
 Contohnya adalah seperti gambar di bawah.
 Dan akhirnya seperti ditunjukkan di gambar di bawah, Mind Map untuk topik penelitian software
defect prediction berhasil saya selesaikan.
 Mungkin perlu waktu berjam-jam atau berhari-hari untuk menyusunnya, tergantung penguasaan
terhadap materi dan banyaknya literatur yang telah berhasil kita baca.
 Software XMind juga memiliki fitur untuk mengekspor Mind Map ke dalam format HTML, PDF, DOCX,
PPTX, dan format file lainnya.
Finally

 Dengan menyusun Mind Map tentang topik penelitian kita, pemahaman kita lebih
komprehensif, peta pengetahuan tergambar dalam bentuk gambar yang mudah
dipahami.
 Kita bisa menjelaskan apapun pertanyaan tentang topik penelitian kita dengan lugas,
beserta landasan literatur yang berhubungan.
 Kita juga memahami di mana posisi penelitian (research position) kita.
 Metode Mind Map ini juga bisa kita gunakan ketika kita membuat draft untuk menulis
paper, membuat bahan presentasi, dan juga ketika kita ingin membuat outline dari
thesis yang akan kita tulis.
 Mudah-mudahan bermanfaat dan tetap dalam perdjoeangan dalam penelitian!
State the art problem statement
perumusan masalah

You might also like