You are on page 1of 28

Ekskresi

(Ketonuria, Albuminuria, dan Adaptasi Kulit)

Lailatul Usni (15177024)


Monica Lavenia (15177028)
Novera Dwinda (15177063)
Nurwahidah Lubis (15177064)
BAHASAN

A. Alat-alat Ekskresi

B. Ketonuria

C. Albuminaria

D. Adaptasi Kulit
BAB II
PEMBAHASAN
EKSRESI
Zat sisa yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh dikeluarkan melalui
sistem pengeluaran

Sisa metabolisme Organ Ekresi:


Karbondioksida
 Paru-paru
(CO2)
Urin  Ginjal
Keringat  Kulit
Cairan empedu  Hati
A. Alat-alat Ekskresi

* Karbon dioksida dan uap air


berdifusi dari permukaan alveolus
paru-paru yang lembab.
1. Paru-paru * Ekresi untuk CO2 (zat buangan dari
respirasi).
Hati mempunyai 2 peranan
penting:
2. Hati • Tempat penyimpanan zat
makanan dan penguraian.
• Pembuangan zat-zat yang
tidak diperlukan bagi
tubuh.
=> Pada hewan yang hidup
di daerah dingin, hati juga
merupakan sumber
produksi panas.
* Kapiler kulit secara aktif
menyekresikan air, urea, dan garam
melalui tubulus dari kelenjar keringat.
* Keringat disekresikan ke permukaan
3. Kulit kulit yang kemudian menguap.
* Untuk penguapan ini diperlukan
panas yang diambil dari tubuh. Hal ini
merupakan salah satu cara mengatur
suhu tubuh.
4. Ginjal

* Berfungsi dalam osmoregulasi dan


ekskresi pada vertebrata.
* Menghasilkan urin melalui dua
proses utama, yaitu filtrasi cairan
tubuh dan penyulingan larutan cair
yang dihasilkan dari filtrasi itu.
1 Filtration
Capillary

Filtrate
Excretory
tubule

2 Reabsorption

3 Secretion
Urine

4 Excretion
• Darah dan cairan tubuh lain
1. Filtrasi
bergantung penyaringan yang
terbuat dari membran epithelium
transport yang selektif
permeabel.
• Membran tersebut menahan
protein dan molekul besar
lainnya dalam cairan tubuh,
tekanan hidrostatik memaksa air
dan zat terlarut kecil melewati
penyaring tersebut dan masuk ke
dalam sistem ekskresi.
Transport selektif air
dan zat-zat terlarut
2. Reabsorpsi penting, seperti
glukosa, garam, dan
asam amino, dari
filtrat dan kembali ke
dalam cairan tubuh .
• Selama sekresi, zat-zat
terlarut (filtrat), misalnya
kelebihan garam dan toksin
dikeluarkan dari cairan
3. Sekresi tubuh hewan dan
ditambahkan ke dalam
filtrat.
• Filtrat menjadi urin
ketika filtrat mengalir
melalui nefron mamalia dan
duktus pengumpul.
Afferent arteriole
from renal artery Glomerulus
Bowman’s
capsule
Proximal
tubule

Peritubular
Distal
capillaries
tubule

Efferent
arteriole
from
glomerulus

Branch of
renal vein
Descending
limb
Loop
Vasa
of
Collecting recta
200 m
Henle
duct
Ascending
limb
Proses Filtrat Menjadi Urin
1.Tubulus proksimal
Tempat berlangsung nya reabsorpsi ion, air dan
nutrisi.
2. Saluran menurun dari lengkung Henle
Reabsorpsi air terus melalui saluran yang
dibentuk oleh protein aquaporin.
3. Saluran menaik dari lengkung Henle
 Garam mampu menyebar dari tubulus ke cairan
interstisial. Filtrat menjadi semakin encer.
Proses Filtrat Menjadi Urin

4. Tubulus distal
Mengatur K+ dan NaCl
konsentrasi cairan tubuh.

5. Duktus koligentes
Membawa Filtrat melalui
medula ke panggul ginjal.
Salah satu tugas yang paling
penting adalah reabsorpsi zat
terlarut dan air.
B. Ketonuria

• Pertanda terdapatnya senyawa keton


dalam urin.
• Ketonuria juga disebut asetonuria.
• Aseton yang merupakan hasil
pembakaran tidak sempurna dari lemak,
bisa terlihat di dalam urin bila orang terlalu
banyak makan lemak atau bila jumlah
karbohidrat yang tersedia untuk
pembakaran berkurang.
C. Albuminuria

• Proteinuria juga disebut albuminuria


atau urin albumin adalah suatu kondisi
dimana urin mengandung jumlah protein
abnormal. Albumin adalah protein utama
dalam darah.
• Proteinuria adalah satu tanda dengan
sakit ginjal kronis (CKD), yang dapat
mengakibatkan kencing manis, tekanan
darah tinggi, dan penyakit yang
menyebabkan inflamasi pada pinggang.
• Orang dengan diabetes,
Resiko hipertensi, atau latar belakang
keluarga tertentu.
Albuminaria
• Di Amerika Serikat, diabetes
adalah penyebab utama ESRD
(penyakit ginjal stadium akhir)
baik di tipe 1 dan diabetes tipe
2.
• Albumin dalam urin adalah
salah satu tanda-tanda pertama
memburuk fungsi ginjal.
Sebagai penurunan fungsi
ginjal, jumlah albumin dalam
urin meningkat.
• Faktor risiko lain untuk proteinuria adalah
hipertensi, atau tekanan darah tinggi.
Proteinuria pada orang dengan tekanan darah
tinggi merupakan indikator penurunan fungsi
ginjal. Jika hipertensi ini tidak dikendalikan,
dapat terjadi gagal ginjal.
Tanda dan Gejala Albuminaria
• Proteinuria tidak memiliki tanda-tanda atau gejala
tahap awal.
• Protein dalam jumlah besar dapat menyebabkan
urin tampak berbusa, Juga karena protein telah
meninggalkan tubuh, darah tidak lagi dapat
menyerap cairan cukup, jadi bengkak di tangan,
kaki, perut atau wajah dapat terjadi. Bengkak ini
disebut edema. Ini adalah tanda-tanda kehilangan
protein dalam jumlah besar dan menunjukkan
bahwa penyakit ginjal telah berkembang.
Penyebab Albuminaria

• Inflamasi dari filter ginjal


(glomerulonephritis atau nefritis).
• Diabetes dan tekanan darah tinggi adalah
faktor risiko utama untuk albuminuria
sebagaimana mereka dapat merusak filter
ginjal.
D. Adaptasi Kulit
Penyesuaian kulit terhadap lingkungannya
berkaitan dengan suhu. Berdasarkan pengaruh
suhu pada lingkungan, hewan dibagi menjadi dua
golongan, yaitu:
1. Poikiloterm (Hewan berdarah dingin, suhu
tubuhnya dipengaruhi oleh lingkungan).
Contohnya (ektoterm): bangsa Ikan, Reptil, dan
Amfibi.
2. Homoiterm (Hewan berdarah panas karena dapat
menjaga suhu tubuhnya). Contohnya (endoterm):
bangsa Aves dan Mamalia.
Berbagai bentuk penyesuaian fisiologi terhadap
perubahan kondisi lingkungan yaitu:
1. Penyesuaian laju pertukaran panas antara hewan dan
sekelilingnya.
=> Pelindung tubuh seperti rambut, bulu, dan lemak
yang terletak persis di bawah kulit.

1. Pendinginan melalui kehilangan panas evaporatif.


=> Hewan endoterm dan ektoterm terestrial
kehilangan air melalui pernapasannya melalui
kulit.
• Mamalia akuatik tertentu seperti binatang
muskrat dapat menahan lapisan udara di
antara rambutnya bahkan ketika
membenamkan diri di bawah air
• Mamalia yang tidak berambut bergantung
pada timbunan lemak di bawah kulit untuk
menahan panas tubuh.
Adaptasi Suhu Tinggi

Meningkatnya peredaran darah ke


kulit yang merupakan penyesuaian
fisiologi dapat meningkatkan hilangnya
panas melalui konveksi dan radiasi.
Berbagai mekanisme fisiologi untuk
mengatasi cekaman temperatur luar
yang tinggi (dan juga yang rendah)
pada hewan mamalia.
Kulit Sebagai Suatu Organ Termoregulasi
TERIMA KASIH
Pertanyaan
Nama Pertanyaan

Ade Sanjaya Jelaskan kembali dan Efek


dari Ketonuria?

Geovani Efrilla Mekanisme ekskresi pada


ikan air tawar dan ikan
laut?
Mekanisme pertahanan
kucing tanpa rambut pada
kulit?
Essa Maurisni Apa yang harus dilakukan
dengan adanya
proteinuria?
Yessi Fitria Bagaimana proses
albuminuria apabila
dihubungkan dengan
ekskresi

You might also like