You are on page 1of 14

Case Report

Appendisitis infiltrat
Oleh
Dian Megasari P
 STATUS PASIEN
 I. IDENTITAS
 - Nama : Ny. M
 - Umur : 25 thn
 - Jenis Kelamin : Perempuan
 - Status : Nikah
 - Agama : Islam
 - Alamat : Tanjung Bintang
 - Masuk Rumah Sakit : 23 Agustus 2007
Pukul 13.00
 II. ANAMNESA
 Autoanamnesa, 28 Agustus 2007
 - Keluhan Utama : sakit pada perut kanan
bawah
 - Keluhan Tambahan : Badan lemas, demam,
mual, nafsu makan menurun

 Riwayat Penyakit Sekarang


 Pasien datang ke RSUAM dengan keluhan nyeri perut
kanan bawah sejak satu bulan yang lalu, nyeri
dirasakan datang mendadak dan sifatnya hilang
timbul. Pasien juga mengeluh badan terasa lemas
sejak 1 bulan ini disertai demam, mual tapi tidak
sampai muntah dan nafsu makan menurun. BAK
dan BAB pasien normal tanpa lendir dan darah.
Pasien sebelumnya sudah berobat 2X ke dokter
tetapi tidak ada perbaikan, akhirnya pasien langsung
dirujuk ke RSUAM.
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Pasien menyangkal memiliki riwayat operasi, darah tinggi,
kencing manis dan jantung.

 Riwayat Penyakit Keluarga


 Keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan seperti
pasien

 III. PEMERIKSAAN FISIK


 Status Present
 - Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
 - Kesadaran : Compos Mentis
 - TD : 110/80
 - Nadi : 62x /menit
 - Suhu : 38 C
 - Pernafasan : 20 x /menit
 - Keadaan Gizi: Cukup
 Status Generalis
 Kepala
- Bentuk : Bulat simetris
- Rambut : Hitam, lurus, tidakmudah dicabut
- Mata: Konjungtiva ananemis, sklera anikterik,
pupil isokor, reflek cahaya +/+
- Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-),
sekret (-)
- Mulut:Bibir kering (-), lidah kotor,sianosis (-)
- Telinga : liang lapang, serumen (+)
 Leher
- Inspeksi : Bentuk simetris, tidak terdapat
benjolan
- Palpasi : Tidak teraba adanya
pembesaran KGB, JVP tidak Meningkat

 Thoraks : dalam batas normal


 Abdomen
- Inspeksi : Perut cembung
- Palpasi : Teraba massa 2x3 cm,
keras, immobile, soliter,terdapat
nyeri tekan, nyeri lepas, nyeri ketok,
Rovsing sign (+), Obturator sign (-),
Psoas sign (-) pada daerah perut
bagian kanan bawah pada titik
Mc.Burney (1/3 spina iliaca anterior
superior ke umbilikus)
- Perkusi : Nyeri ketuk (-)
- Auskultasi : Bising usus (+) normal
 EKSTREMITAS
 Superior : oedem (-), sianosis (-)
 Inferior : oedem (-), sianosis (-)

 GENITALIA : perempuan,tidak ada


kelainan
Nyeri tekan +
Nyeri lepas +
Nyeri ketok +
Rovsing sign +
Obturator sign +

Nyeri tekan +, Nyeri lepas +, Nyeri ketok +


Rovsing sign +, Obturator sign -
 IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 1. Laboratorium
 Kadar Hb: 12,1 gr% (N : 12-16 gr/dl)
 Leukosit : 27400 ul (N: 4500-10.700/ul)
 LED : 70 mm/jam (N: 0-20 mm/jam)
 Hitung jenis: 0/0/2/87/18/3
 Ureum : 25 mg/dl (N: 10-40)
 Creatinin: 0,8 mg/dl (N: 0,7-1,3mg/dl)
 GDS : 97 mg/dl (70-200mg/dl)
 DIAGNOSIS KERJA
 Appendisitis Infiltrat

 DIAGNOSA BANDING
 Divertikulum meckel

 PEMERIKSAAN ANJURAN
 Pemeriksaan Laboratorium rutin
 CRP
 Ro foto polos abdomen
 . PENATALAKSANAAN
 Umum
• Perbaiki KU
• Diet rendah serat
 Khusus
 - Terapi Konservatif :
• Bed rest total posisi fowler, cairan IV, puasa, NGT
• AB Spektrum luas
• Metronidazol
 - Monitor :
• Infiltrat
• Tanda-tanda peritonitis (perforasi)
• Leukosit
• Suhu tiap 6 jam
 - Pembedahan elektif (Appendektomi)
 . PROGNOSA
 Quo ad Vitam : Bonam
 Quo ad Functionam : Dubia ad
Bonam
 Quo ad Sanationam : Dubia ad
Bonam
 DISKUSI
 Dari hasil anamnesis didapatkan data-data sebagai berikut :
wanita, usia 25 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan
bawah sejak satu bulan yang lalu, nyeri dirasakan datang
mendadak dan sifatnya hilang timbul. Pasien juga mengeluh
badan terasa lemas sejak 1 bulan ini disertai demam, mual tapi
tidak sampai muntah dan nafsu makan menurun. BAK dan BAB
pasien normal tanpa lendir dan darah.

 Pada palpasi abdomen teraba massa 2x 3 cm keras, immobile dan


soliter dengan nyeri tekan, nyeri lepas dan nyeri ketok (+)pada
regio illiaka kanan serta didapatkan test rovsigh sign (+). Dari
hasil pemeriksaan laboratorium juga ditemukan leukositosis dan
peningkatan LED.

 Atas dasar data-data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa


pasien menderita appendiceal mass. Terapi yang terlebih dahulu
dilkukan adalah memperbaiki KU dengan mengatasi demam dan
keadaan penyakit pasien. Dalam kasus ini jika massa < 5cm dan
mobile maka dilakukan appendektomi per laparoomi tetapi jika
massa > 5 cm dan terfiksir maka terlebih dahulu dilakukan terapi
konservatif dengan pemberian cairan IV, NGT, Puasa, AB spektrum
luas dosis tinggi. Bila respon memburuk dilakukan drainase, bila
responnya membaik terapi diteruskan dan operasi dilakukan 6-8
minggu kemudian.

You might also like