You are on page 1of 16

LAPORAN KASUS

VULNUS SCLOPETORUM REGIO


MALLEOLUS LATERALIS PEDIS DEXTRA

OLEH:
HILDA NADHILA HASBI, S.KED
OLEH:
UMI PEMBIMBING:
SALAMAH, S.KED
DR. YUSTINA,
DICKY SP.B, S.KED
HARTONO, MARS
SUCI RAMADHANI, S.KED

PEMBIMBING:
DR. PUSPA ZULEIKA, SP T.H.T.K.L (K), M.KES
1
BAB 1 PENDAHULUAN

Vulnus Sclopetorum
cedera pada tubuh yang diakibatkan oleh senjata api.

Berdasarkan panjang larasnya, senjata api ini dikelompokan menjadi senjata api laras pendak
dan senjata api laras panjang, dan berdasarkan alur menjadi senjata api baralur dan senjata
api tanpa alur.

Pada luka tembak terjadi robekan dan kerusakan jaringan yang diakibatkan daya dorong peluru
dalam menembus jaringan dan terbagi menjadi luka tembak masuk atau keluar

Luka tembak paling umum dijumpai sebagai penyebab kematian adalah akibat pembunuhan
dan pada beberapa daerah merupakan penyebab dari bunuh diri.

SKDI 3A: Dokter umum mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan, anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan awal serta menentukan
rujukan yang teoat bagi penanganan pasien pada kasus luka tembak 2
BAB 2 STATUS PASIEN

IDENTITAS
Nama : An. RS
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 11 Desember 2006
Usia : 11 tahun
Pendidikan : Sekolah
Agama : Islam
Alamat : Desa 2 Vjamas Lama
Warga Negara : Warga Negara Indonesia
Tanggal masuk RS : 04 November 2018

3
Anamnesis (autoanamnesis)
Keluhan Utama : Nyeri pada Ulu hati

Riwayat perjalanan penyakit


Pasien mengalami
luka tembak pada Nyeri pada luka Pasien sadar, keluhan
kaki kanan di sekitar tembak (+) Bengkak mual (-), muntah (-),
tumit karena (+) Pendarahan aktif pusing (-), kelemahan
senapan angin yang (-). anggota gerak (-).
dimiliki oleh ayahnya

+ 3 jam SMRS + 3 jam SMRS IGD RSUD Rabain

Pasien langsung Pasien berobat


dilarikan ke IGD RSUD Rontgen Pedis
Dextra
4
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Spesifik :
KEADAAN UMUM : TAMPAK SAKIT SEDANG
KESADARAN : COMPOSMENTIS
TEKANAN DARAH : 110/60 MMHG
FREKUENSI NADI : 92 X/MENIT, REGULER
FREKUENSI NAFAS : 22X/MENIT, REGULER
Status lokalis:
SUHU : 37⁰C
Tampak vulnus
sclopetorum pada
malleolus lateral sudah
dijahit. Hematom (-),
deformitas (-),
perdarahan aktif (-).

5
PEMERIKSAAN PENUNJANG RONTGEN PEDIS DEXTRA
(TANGGAL 04/11/2018)

Hasil : Ditemukan bayangan


radiolucent pada pedis
dextra malleolus lateralis.
Kesan : Benda asing berupa
peluru pada regio malleolus
lateralis pedis dextra.

6
Diagnosis Kerja
 Diagnosis primer : Vulnus Sclopetorum Regio Malleolus Lateralis Pedis
Dextra
 Diagnosis sekunder :-
 Diagnosis komplikasi : -

Tatalaksana Prognosis
 Non-farmakologis Quo ad vitam : Bonam
Quo ad sanationam : Bonam
 Tirah Baring
Quo ad functionam : Bonam
 Perawatan luka
 Farmakologis
 IVFD Asering gtt x/menit
 Analgetik
 Antibiotik spektrum luas
 Injeksi tetagram
7
 Bedah Elektif
ANATOMI PEDIS

8
Luka tembak masuk Luka tembak keluar
VULNUS SCLOPETORUM Ukurannya kecil (berupa satu titik/stelata/bintang), karena Ukurannya lebih besar dan lebih tidak teratur
peluru menembus kulit seperti bor dengan kecepatan dibandingkan luka tembak masuk, karena kecepatan
tinggi peluru berkurang hingga menyebabkan robekan jaringan.
. Klasifikasi
1. Luka Tembak Masuk: Pinggiran luka melekuk kearah dalam karena peluru Pinggiran luka melekuk keluar karena peluru menuju
luka tembak tempel menembus kulit dari luar keluar.

luka tembak sangat dekat (dibawah 15 cm) Pinggiran luka mengalami abrasi Pinggiran luka tidak mengalami abrasi.
luka tembak jarak dekat (>15 cm dan <70 cm) Bisa tampak kelim lemak. Tidak terdapat kelim lemak
luka tembak jarak jauh (>70 cm)
Pakaian masuk kedalam luka, dibawa oleh peluru yang Tidak ada
2. Luka Tembak Keluar (luka tembus) masuk.
Pada luka bisa tampak hitam, Tidak ada
Faktor-faktor yang mempengaruhi cedera terbakar, kelim tato atau jelaga.
akibat senjata api :
Pada tulang tengkorak, pinggiran luka bagus bentuknya. Tampak seperti gambaran mirip
• Jenis peluru Kerucut
• Kecepatan peluru
• Jarak antara senjata api dengan tubuh korban Bisa tampak berwarna merah terang akibat adanya zat Tidak ada
karbon monoksida.
saat penembakan
• Densitas jaringan tubuh dimana peluru masuk Disekitar luka tampak kelim ekimosis Tidak ada

Luka tembak masuk Luka tembak keluar

Perdarahan hanya sedikit. Perdarahan lebih banyak

Pemeriksaan radiologi atau analisis aktivitas netron Tidak ada


mengungkapkan adanya lingkaran timah / zat besi di
9
sekitar luka.
Jenis Senjata dan Amunisi

a. Berdasarkan Panjang Laras:

1) Laras pendek Senjata api laras pendek


Revolver
Pistol semi otomatis
Pistol
2) Laras panjang

b. Berdasarkan Alur Laras

1) Laras beralur (Rifled bore)


2) Laras tak beralur atau laras licin (Smooth bore)

. Amunisi senjata dengan


Senjata api beralur5
putaran rotasi peluru
Revolver
centerfire atau rimfire - tergantung lokasi primernya. 10
MEKANISME LUKA TEMBAK
JENIS LUKA TEMBAK

Gambar 8. Luka tembak tempel

Gambar 9. Luka tembak jarak dekat 11


Gambaran Klinis

Pada waktu senjata


ditembakkan, maka yang
keluar dari laras senjata api
adalah:
• Api
• Mesiu yang sama sekali
terbakar (jelaga,
roetneerslag)
• Mesiu yang hanya sebagian
saja yang terbakar
• Mesiu yang tidak terbakar
• Kotoran minyak senjata,
karatan dan lain sebagainya
• Anak peluru.

Contusio ring pada luka tembah pada arah tegak lurus dan miring 12
Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Mikroskopik

• Kompresi epitel
• Distorsi dari sel epidermis di tepi luka
• Epitel mengalami nekrose koagulatif
• Faktor panas
• Perdarahan
• Sel-sel pada dermis dengan inti mengkerut
• Butir-butir mesiu
2. Pemeriksaan Kimiawi

• Tes paraffin
• Tes Harrison dan Gilroy
• Tes Neutron Activation Analysis (NAA),
3. Pemeriksaan dengan
Rontgen dan CT-Scan
13
. Tatalaksana Terapi Medikamentosa (Vulnus Sclopetorum)

• Mencegah infeksi
Primary • Profilaksis tetanus
Survey dan
Resusitasi • Berikan antibiotik (biasanya dalam waktu 5 hari).
Ciprofloxacin 2 kali sehari dengan IV
Gentamicin 83 kali sehari dengan IV
ABCDE
Terapi Operatif

Kriteria cedera jaringan lunak yang parah, fraktur


Secondary
Survey yang dikecualikan, cedera vaskular, hematoma yang
besar, sindrom kompartemen, cedera intra-artikular,
1. Anamnesis
dan fraktur yang tidak stabil.
a. AMPLE
Tatalaksana bedah harus terdiri dari insisi kulit
b. Mekanisme Trauma
memanjang dan fascia untuk memperpanjang luka
2. Pemeriksaan Fisik dan memungkinkan paparan, diikuti oleh
3. Tes Diagnostik pengangkatan hematoma dan material asing 14
PROGNOSIS
Biasanya, seseorang yang terkena luka tembak akan mengalami efek samping
dan tingkat keparahan yang berbeda-beda, prognosis luka tembak bergantung pada
1. Letak luka tembak
Cedera pada kepala, mata, dada, cedera perut, dan sendi, memerlukan tatalaksana
pembedahan sebab luka tembak pada kepala adalah yang paling mengancam nyawa
1. Jenis Senjata dan Peluru Luka Tembak
2. Jarak Luka Tembak
3. Arah Luka Tembak
Apabila luka tembak yang terjadi pada regio lain yang tidak menyebabkan
pendarahan aktif, atau kerusakan pada jaringan dan saraf maka keadaan tersebut
tidak mengancam dan tatalaksana yang dilakukan yaitu adalah dengan observasi
selama + 2 minggu dan selanjutnya dapat diputuskan untuk melakukan tindakan
operatif setelahnya. 15
Terima Kasih

16

You might also like