You are on page 1of 18

Batuk darah (hemoptisis) adalah darah

atau dahak berdarah yang dibatukkan


berasal dari saluran pernafasan bagian
bawah yaitu mulai dari glottis kearah
distal.
• Jamur
infeksi • virus

• Bronkitis, bronkiektasis, emboli paru, Kistik


Kelainan fibrosis, emfisema bulosa
paru

• kanker paru, adenoma bronchial, tumor


Neoplasma metastasis

• disfungsi trombosit, trombositopenia,


Kelainan
hematolo disseminated intravascular coagulation (DIC)
gi
kelain
an
jantun
• mitral stenosis, endokarditis tricuspid
g
• hipertensi pulmoner, malformasi arterivena, aneurisma
kelain aorta
an P.D

Traum • jejas toraks, rupture bronkus, emboli lemak


a

• akibat tindakan bronkoskopi, biopsi paru, kateterisasi


Iatrog swan-ganz, Limfangiografi
enik

Kelain • sindrom goodpasture, idiopathic pulmonary


an hemosiderosis, systemic lupus erytematosus, vaskulitis
sistemi
k

Obat/ • aspirin, antikoagulan, penisilamin, kokain


toksin
Penyebab hemoptisis tersering, antara
lain:
 · Bronkitis
 · Kanker paru
 · Tuberkulosis
 · Bronkiektasis
 · Pneumonia
 · Gagal jantung
 · Penggunaan antikoagulan atau fibrinolitik
Klasifikasi didasarkan pada perkiraan
jumlah darah yang dibatukkan :
1. Bercak (Streaking): <15-20 ml/24 jam
2. Hemoptisis: 20-600 ml/24 jam
3. Hemoptisis masif: > 600 ml/24 jam
4. Pseudohemoptisis
hemoptisis hematemesis

• Darah yang • Darah


dibatukkan dimuntahkan
• Darah biasanya • Darah biasanya
merah muda hitam
• Darah bersifat • Darah bersifat
basa asam
• Darah dapat • Darah tidak
berbusa pernah berbusa
• Didahului dengan • Didahului denga
perasaan ingin rasa mual dan
batuk muntah
1.Anamnesis
 a. Batuk, darah berwarna merah
segar,bercampur busa,
b. Batuk sebelumnya, dahak (jumlah, bau,
penampilan) demam, sesak, nyeri
dada penurunan BB.
c. Kelainan perdarahan,penggunaan obat
anti koagulan
d. Kebiasaan : merokok
 e. Volume dan frekuensi batuk darah
 .Sumber paling sering berupa nasofaring
(mimisan). Darah menetes ke faring,
mengiritasi laring dan dibatukkan.

 Gejala lainnya yang menyertai :


a. Demam dan batuk produktif 
infeksi
b. Timbul tiba-tiba karena sesak dan
sakit di dada emboli paru, infark
miokard dengan gagal jantung kongestif
 c. Kehilangan berat badan yang
signifikan  kanker paru atau infeksi kronik
seperti tuberkulosis atau bronkiektasis.
HIPOTENSI
HEMOPTISIS & DARURAT!!!
TAKIKARDI
 Periksa orofaring, nasofaring : ada atau
tidak sumber perdarahan

 Paru : ronki basah / kering,

 Jantung : periksa tanda-tanda hipertensi


pulmonal, gagal jantung
 Pemeriksaan dinding dan rongga dada
1) Trauma dinding dada,seperti pulmonary
contusion dan laserasi bronkial

2) Ronki setempat, berkurangnya suara


napas dan perkusi redup: konsolidasi

3) Pleural Friction Rub: pada daerah di atas


infark paru

4) Ronki merata, kardiomegali, nyaring :


edema paru kardiogenik
1. Px darah tepi lengkap
2. Kajian koagulasi, protrombin time dan
waktu tromboplastin partial
3. Analisis gas darah arterial
4. Pemeriksaan dahak
1. Pencitraan
Radiografi dada : massa paru, kavitas
atau infiltrat yang mungkin menjadi
sumber perdarahan.
Arteriografi bronkial selektif : bila
bronkoskopi tidak dapat menunjukkan
lokasi perdarahan masif
2. Bronkoskopi
untuk mengetahui lokasi dari
perdarahan
1. Penderita diminta berbaring ke arah
bagian paru yang sakit dan sedikit
terndelenberg.
2. Jaga jalan nafas tetap terbuka
3. Pemasangan iv line
4. Obat hemostatik
5. Obat dengan efek sedasi ringan
6. Transfusi darah, jika Ht < 25-30 % atau Hb
<10 gr%
1. Batuk darah >600 cc/24 jam dan tidak
berhenti
2. Batuk darah <600 cc/24 jam, tetapi >250
cc/24 jam, Hb <10 gr%, dan tidak berhenti
3. Batuk darah <600 cc/24 jam, tetapi >250
cc/24 jam, Hb <10 gr%, tetapi dlm
pengamatan ( 48 jam ) perdarahan tidak
berhenti

PEMBEDAHAN!!!
TERIMA KASIH

You might also like