You are on page 1of 21

HEMATURIA

Perceptor :
dr. Agung Prasetyo Nitisasmito , Sp. U

AleyaYostha Kaban
Hambali Humam Macan
Ika Agustin Putri H
Nindia Dara Utam
Yudha Prasetyo Dharma
Latarbelakang

Hematuria dapat merupakan petanda dari suatu penyakit


yang serius sehingga oleh karenanya sangat penting untuk di
pastikan adanya sel darah merah dalam saluran kemih serta
ditentukan tingkat keparahan dan persistensinya. Anamnesis
dan pemeriksaan fisik memegang peranan begitu penting
dalam menegakan diagnosis pada hematuria. Menetukan
lokasi perdarahan akan memandu kepada gejala-gejala yang
berhubungan, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit
keluarga, pemeriksaan fisik dan karakteristik urin.
TUJUAN REFERAT

Untuk mengetahui penyebab hematuria

Untuk mengetahui etiologi hematuria

Untuk mengetahui klasifikasi hematuria

Untuk mengetahui penegakan diagnosa hematuria

Untuk mengetahui penatalaksanaan hematuria.


hematuria
• keadaan abnormal yang ditandai
dengan adanya darah atau sel
darah merah dalam urin.
Etiologi

Luar sistem Dalam sistem


urogenitalia urogenitalia
• Kelainan • Infeksi
pembekuan • Tumor
darah (Diathesis • Kelainan bawaan
Hemorhagic).
• Batu saluran
• SLE. kemih
• Penggunaan • Trauma
antikoagulan
Klasifikasi hematuria

Hematuria Hematuria
mikroskopik makroskopik
Lokasi hematuria
Glomerular Non-glomerular
 Urin berwarna coklat/ warna air  Urin berwarna merah atau merah
teh
jambu
 RBC cast, cellular cast
Tubular cells  Blood clots
 Proteinuria >2+  No proteinuria or <2
 Dismorfik eritrosit  Eumorfik eritrosit
 Erythrocyte volume <50 um3  Erythrocyte volume> 50 um3

Contoh : GNAPS, Henoch- Contoh: infeksi, uretrorhagia


Schonlein purpura, nefropati IgA ,trauma,hipekalsiuria,nefrolitiasis
Penegakkan diagnosis

1. Evaluasi Diagnosis
 Harus diyakinkan dahulu, benarkah seorang pasien
menderita hematuria, pseudo hematuria, atau
perdarahan per-uretra.
 Pseudo atau false hematuria adalah urin yang berwarna
merah atau kecoklatan yang bukan disebabkan sel-sel
darah merah.
 bloody uretral dishcharge atau perdarahan per uretram atau
keluarnya darah dari meatus uretra eksterna tanpa
melalui proses miksi.
Gejala penyerta
 Tanpa sakit : Silent haematuria

 Dengan sakit :
 Sakit saat miksi
 Sakit pinggang
 Kolik
 Tumpul (“dull pain”)
Pseudo atau false hematuria
 Hemoglobinuria
 Mioglobinuria
 konsentrasi asam urat yang meningkat
 sehabis makan/minum bahan yang mengandung
pigmen tumbuh-tumbuhan yang berwarna merah
 setelah mengkonsumsi beberapa obat-obatan
medications Food dyes metabolites
doxorubisin beets Bile pigments
Klorokuin blackberries melanin
Deferoxamine Food coloring methemglobin
Ibuprofen porpirin
Iron sorbitol urates
Phenaxopiridine
Rifampisin
Anti koagulan
Anamnesis

 Bagaimanakah warna urine yang keluar?


 Apakah diikuti dengan keluarnya bekuan darah?
 Di bagian manakah miksi urine berwarna merah?
 Apakah diikuti dengan rasa nyeri?
Deskripsi detail urin

 Langkah pertama dalam mengevaluasi pasien dengan


hematuria kasar
 memperoleh deskripsi detail dari urin, termasuk onset dan
durasi perubahan warna serta apakah persisten atau
intermiten
Bekuan darah
 perlu ditanyakan pada pasien apakah urin yang keluar
bersama dengan gumpalan atau bekuan darah atau tidak.
 Urin yang keluar dengan gumpalan-gumpalan bekuan darah
memberikan kesan secara tidak langsung bahwa sel darah
merah yang keluar dalam jumlah yang banyak.
 Bentuk bekuan darah juga seringkali dapat mengisyaratkan
darimana darah berasal
 bentuk bekuan darah seperti lidi atau cacing sering
menunjukkan bahwa asal perdarahan dari ginjal, karena
mengikuti dengan anatomi ureter yang panjang dan sempit.
 Gumpalan darah yang bulat dan agak panjang seringkali
mengisyaratkan bahwa asal perdarahan berasal dari kandung
kemih.
Waktu

inisial total terminal


Terjadi pada Awal miksi Seluruh Akhir miksi
proses miksi

Tempat Uretra Buli-buli, Leher buli-


kelainan ureter, buli
ginjal
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik harus fokus pada deteksi hipertensi yang
hadir bersamaan dengan sindrom nefritik dan penyakit
pembuluh darah ginjal, edema terkait dengan sindrom
nefrotik, massa perut atau panggul teraba menyarankan ginjal
neoplasma, dan adanya nyeri ketok kostovertebral atau nyeri
tekan suprapubik berhubungan dengan infeksi saluran kemih.
Pemeriksaan rektal pada pria dapat mengungkapkan
nodularitas prostat atau pembesaran sebagai penyebab
potensial.
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan
urinalisis Darah lengkap darah lainnya
yang terkait

IVP USG
Penatalaksanaan
 Tidak ada pengobatan spesifik untuk hematuria.
Pengobatannya tergantung pada penyebabnya
 Pada pasien hematuria dapat diberikan asam traneksamat
500-1000 mg (IV) dengan injeksi lambat (1 ml/menit) 3 x
sehari.
 Untuk pengobatan lebih dari 3 hari dapat dipertimbangkan
pemberian oral. Sementara secara peroral diberikan 1-1,5
gram 2-3 x sehari.
kesimpulan
Hematuria adalah keadaan abnormal yang ditandai dengan
adanya darah atau sel darah merah dalam urin.

Anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pemeriksaan


penunjang memegang peranan begitu penting dalam
menegakan diagnosis pada hematuria.

Tidak ada pengobatan spesifik untuk hematuria.


Pengobatannya tergantung pada penyebabnya.

You might also like