You are on page 1of 32

PRESENTASI KASUS

KEJANG DEMAM KOMPLEKS


PEMBIMBING :
DR. M MUCHSON, SP.A

Oleh :

Diva Augusti D G4A016060


Mada Dwi Hari G4A016054
IDENTITAS

 Nama : An. M
 No. CM : 00781818
 Usia : 4 tahun 11 bulan
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Ajibarang wetan RT01/RW11 Ajibarang
 Agama : Islam
 Suku Bangsa : Indonesia
 Tanggal Masuk : 2 Oktober 2017
 Tanggal Periksa : 2 Oktober 2017
ANAMNESIS
• Keluhan utama : Kejang
• Keluhan tambahan : Demam, batuk, pilek
• Riwayat Penyakit Sekarang :

6HSMRS : Pasien demam tinggi mendadak, batuk kering (+), Pilek (+),
mual (-), muntah (-), nyeri kepala (-), kemudian oleh orang tua
dibawa ke praktek dokter umum dan diberi obat penurun panas .
Demam menurun namun belum mencapai suhu normal.
3HSMRS : Pasien Demam kembali namun tidak terlalu tinggi, batuk
kering (+), pilek (+), mual (-) muntah (-), BAK (+) normal, BAB (+)
normal.
HSMRS : Pasien demam diikuti dengan kejang ± 45 menit, kejang seluruh
tubuh, saat kejang pasien tidak sadar, sebelum kejang sadar,
setelah kejang pasien sadar, rewel dan merasa lemas. Kejang
terjadi 1x dalam 24 jam tidak berulang. Nyeri kepala (-), mual (-),
FAKTOR RISIKO (Yang berhubungan dengan penyakit yang
diduga)

 Riwayat kejang demam (+)  pada usia 4 bulan, 2tahun, 3


tahun, 4 tahun
 Riwayat keluarga kejang demam (+)  Kakak pertama,
kakak kedua, dan Ayah
 Riwayat kejang tanpa demam (-)
 Riwayat trauma kepala (-)
 Riwayat Penurunan kesadaran (-)
 Riwayat kontak dengan penderita batuk pilek (+)  kakak
pertama
 Riwayat neonatal ikterik, BBLR
KESIMPULAN
 Kejang (+) 1 x/ 24 jam, sebelum dan sesudah
kejang sadar, selama kejang tidak sadar, durasi 45  Demam (+) 3 hari
menit
 Kejang pada kedua tangan, kedua  Pilek (+)
kaki, dan wajah pasien  Batuk (+)
 Usia pasien >6 bulan
 Sesak (-)
 Riwayat kejang demam (+) pada usia 4 bulan,
2tahun, 3 tahun, 4 tahun  Muntah (-)
 Riwayat kejang tanpa demam (-)
 BAK nyeri (-), keruh (-), banyak (+)
 Riwayat penurunan kesadaran (-)
 Riwayat trauma (-)  Riwayat kontak dengan ISPA (+)
 Riwayat keluarga kejang demam (+) Kakak pertama
kakak kedua dan ayah
 Riwayat neonatal ikterik, BBLR

1. Kejang Demam 1.ISPA


kompleks
RIWAYAT KELUARGA

Nen Kake Nene


Kakek ek k k
76 thn 71 77 69
thn thn
thn

S.A
S.I S.I
S.A 2 30 25
39 35t thn th
th h

IBU Keluarga yang masih


Ayah 39 hidup sehat
39 th
th Ayah, kakak pertama dan
kakak kedua dari An. M
memiliki riwayat kejang
S.An An.
demam
S.An
16 12 M4
thn thn thn Kakak pertama juga
memiliki gejala batuk dan
pilek
 Riwayat penyakit keluarga yang diturunkan / genetik
1. Riwayat kejang demam (+) : Ayah, kakak pertama dan kakak
kedua
2. Riwayat kejang tanpa demam (-)
3. Riwayat Hipertensi (-)
4. Riwayat DM (-)

 Riwayat penyakit keluarga/tetangga/teman bermain


yang dapat ditularkan
1. Riwayat ISPA (+) keluarga pada kakak pertama
RIWAYAT PRIBADI
 Riwayat kehamilan dan persalinan
1. Prenatal : G3P3A0, kunjungan ANC rutin ke bidan, imunisasi (+), riw.
Infeksi saat hamil (-), Perdarahan (+),riw. Trauma saat hamil (-)
2. Natal : Usia kehamilan posterm, lahir spontan dimargono,
langsung menangis, BBL 2200 gr.
3. Postnatal : injeks vit K (+), riw. Sianosis (-), riw. Kejang (-), Riw.
Kuning (+), Hb 0 (+)

 Riwayat makan
1. 0-6 bulan : ASI eksklusif >10x/hari, durasi 10-15 menit, ASI keluar
banyak dan lancar
2. 7-18 bulan : ASI , susu formula, nasi tim + lauk (daging dan
telur) 3x dalam sehari, setiap makan 1/3 porsi orang deawasa
3. > 18 bulan : ASI, nasi+ sayur+ lauk, 3-4x dalam sehari

Kesimpulan
Kualitas baik
Kuantitas baik
PERKEMBANGAN DAN KEPANDAIAN
 Motorik Kasar

1. Mengangkat kepala, usia 3 bulan


2. Mengangkat kepala dan dada, usia 6 bulan
3. Tengkurap dan berbalik badan, usia 9 bulan
4. Berdiri, usia 11 bulan

Motorik Halus

1. Mengikuti objek, usia 1 bulan


2. Meraih benda, usia 3-6 bulan
3. Memindahkan benda dengan ke dua tangan, usia 8 bulan
KESIMPULAN :
 Bahasa TIDAK TERDAPAT
KELAINAN PADA
1. Menoleh , usia 3 bulan PERKEMBANGAN
2. Menoleh jika ada suara, usia 5 bulan
3. Bicara 1 suku kata usia 10 bulan
 Vaksinasi

VAKSINASI DASAR ULANGAN

JENIS USIA TEMPAT USIA TEMPAT

BCG 1 bln Bidan - -


Kesimpulan
DPT, HiB 2,3,4 bln Bidan - - : Imunisasi
lengkap
POLIO 1,2,3,4 bln Bidan - - sesuai umur

HEPATITIS 2,3,4 bln Bidan - -

CAMPAK 9 bln Bidan - -

RUBELLA 4 TAHUN Posyandu - -


 Riwayat penyakit dahulu
- riwayat kejang demam (+)
- riwayat ISPA (+)
- riwayat diare (+)
- riwayat kuning (+)
- riwayat trauma (-)
- riwayat kejang tanpa demam (-)
- riwayat infeksi SSP (-)
- riw penurunan kesadaran (-)
 Sosial, ekonomi dan lingkungan

Pasien tinggal dengan orangtua dan kedua


kakaknya.Rumah permanen ukuran 15x 10 m2. 4 kamar
tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur, 1 kamar mandi dengan bak
tertutup atap genting dinding tembok, ventilasi cukup,
lingkungan tempat tinggal padat pendduk
Pendapatan ayah perbulan : Rp 2.000.000 – Rp
2.500.000
ANAMNESIS SISTEM
o
Sistem Kardiovaskuler : tidak ada keluhan
o
Sistem Respirasi : Pilek (+), Batuk (+)
o
Sistem Saraf : kejang demam (+)
o
Sistem GIT : tidak ada keluhan
o
Sistem Urogenital : tidak ada keluhan
o
Sistem Muskuloskeletal : tidak ada keluhan
o
Sistem Integumentum : tidak ada keluhan
PEMERIKSAAN FISIK (19.30)
 Kepala : mesocephal, LK : 50 cm (normal=47.5-53.8 cm)
 Rambut : warna hitam, distribusi merata, tidak mudah
dicabut
 Wajah : simetris, edema (-), sindromik (-),
 Mata : palpebra edema -/-, konjunctiva anemis -/- , sklera
ikterik -/-, pupil isokor, diameter pupil 2 mm/2 mm, Reflek
Cahaya +N/+N, Mata Cekung (-/-), Air Mata (+/+).
 Hidung : discharge (+) lendir bening (+), Napas Cuping
Hidung (-)
 Telinga : dicharge -, Nyeri Tekan -
 Mulut : sianosis -, mukosa basah +, faring hiperemis +,
detritus (-), lidah kotor (-), tremor (-), atrofi papil lidah (-),
gigi sudah lengkap
 Leher : KGB cervical tidak teraba, deviasi trachea (-), kaku
kuduk (-), brudzinski I (-)
 Dinding dada : simetris (+) retraksi (-) ketertinggalan
gerak (-)
 Jantung :
Inspeksi : ic tidak tampak
Palpasi : ic di sic v lmcs tidak kuat angkat
Perkusi : batas jantung
kanan atas SIC II LPSD
kanan bawah SIC IV LPSD
kiri atas SIC II LPSS
kiri bawah SIC V LMCS
Auskultasi : HR : 149x/mnt, reguler, s1>s2,mur-
mur (-), gallop (-)
 Paru
Inspeksi : simetris (+), retraksi(-),
Palpasi : ketinggalan gerak (-)
Perkusi : sonor
Auskultasi : SD vesikuler +/+, RBK -/-, RBH -/-, Wh
-/-,
 Abdomen
Inspeksi : cembung
Palpasi : supel, NT (-), nyeri tekan suprapubik (-),
nyeri ketok CV (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi : Bising usus (+) N

 Hati : tidak teraba membesar


 Limpa/lien : tidak teraba membesar
 Genital : perempuan, tak ada kelainan
 Anus/sekitar : (+) normal
 punggung./vertebra : tak ada kelainan

 Ekstremitas : akral hangat +/+/+/+


 Anggota gerak

Atas Bawah
Kanan Kiri Kanan Kiri

Gerakan bebas bebas bebas Bebas

Trof eutrof eutrof eutrof eutrof

Tonus Normo tonus Normo tonus Normo tonus Normo tonus

Ref.fsiologis Biceps (+) N Biceps (+) N Patella (+) N Patella (+) N


Triceps (+) N Triceps (+) N

Ref.patologis Hoffman (-) Hoffman (-) Babinsky (-) Babinsky (-)


Tromer (-) Tromer (-) Chaddock (-) Chaddock (-)
Oppenheim (-) Oppenheim (-)
Scaffer (-) Scaffer (-)
Klonus - - - -

Tanda meningeal Brudzinsky sign I, II, III, IV tidak ada, kernig sign (-), kaku kuduk (-),
laseque (-)
Sensibilitas Normal Normal Normal Normal

Akral hangat hangat hangat hangat


PEMERIKSAAN LABORATORIUM 2-10-2017
•Hemoglobin: 13.2 g/dL (11.5-13.5)
•Leukosit : 17.890 /mm3 (6000-17000)
•Hematokrit : 37% (34-40)
•Trombosit : 368.000 /mm3 (150.000-450.000)
•Hitung jenis
•Bas/Eos/Bat/Seg/Lim/Mon: 0/1 (L)/0 (L)/84 (H)/10L/5
•Kimia Klinik :
•Natrium : 136
•Kalium : 3.7
•Klorida : 102
RESUME
 Anamnesis Keadaan Umum :
Kejang (+) 1 x/ 24 jam, sebelum dan Rewel, composmentis
sesudah kejang sadar, selama kejang
tidak sadar, durasi 45 menit. Kejang pada Kesadaran :
kedua tangan, kedua kaki, dan
wajah pasien Compos mentis/GCS E4V5M6
Demam (+) mendadak tinggi 3 hari
Vital Sign:
Usia pasien >6 bulan
Riwayat kejang demam (+) TD : 110/80 mmHg
Riwayat kejang tanpa demam (-) Nadi : 149 x/menit,
Batuk (+) reguler, isi dan tegangan
Pilek (+) cukup
Sesak (-) RR : 48 x/menit, regular
Riwayat kontak dengan ISPA (+)
S : 39,6 °C, per axilla
CON’T

 Pemeriksaan Fisik •Hemoglobin : 13.2 g/dL


(11.5-13.5)
Faring : hiperemis (+) •Leukosit : 17890 /mm3
(6000-17000)
H/T : nafas cuping hidung
(-) discharge (+/+) •Hematokrit : 37% (34-40)
Thorax : Simetris (+), •Trombosit : 368.000 mm3
retraksi (-) ( 250.000-450.000
Paru : SD ves (+/+) , RBK -/-, •Hitung jenis
RBH -/- wheezing -/- •Bas/Eos/Bat/Seg/Lim/Mon:
0/1/0/84/10/5
Cor : dalam batas normal
•Natrium :136
Ekstremitas : sianosis -/-/-/-,
AH +/+/+/+ •Kalkium : 3.7
•Clorida : 102
DAFTAR MASALAH
•SINDROM 1 •SINDROM 2
1.Kejang 1x dalam 24 1.Demam
jam, sebelum kejang 2.Batuk
dan sesudah kejang
3.Pilek
sadar, durasi 45 menit
4.Faring hiperemis
2.Kejang pada kedua
tangan, kedua kaki, •SINDROM 3
dan wajah pasien STATUS GIZI KURANG
DIAGNOSIS KERJA
Diagnosis Kerja Diagnosis Banding
-Kejang Demam SINDROM I
Kompleks
-Kejang Demam
-Rhinofaringitis
Sipmpleks
-Status gizi kurang
-Epilepsi
-Meningitis
SINDROM II
-Tonsilofaringitis
TERAPI
 Medikamentosa Edukasi Keluarga
1.IVFD KAEN IIIA 12 tpm makro 1.Edukasi mengenai penyakit,
2.Inj. Ampicilin 3x500 mg (100 faktor pencetus, gejala, tanda,
mg/KgBB) komplikasi dan penanganan
3.Inj. Diazepam 5 mg IV bila 2.Edukasi sikap bila timbul
kejang (0,2 - 0,5 mg/kgBB) saat kejang
kejang pertama kali 3.Edukasi mungkin terjadi
4.PO Paracetamol 160 mg jika kambuh kejang
demam > 38 c 4.Edukasi sedia obat penurun
5. Diazepam 0,3-0.5mg panas dirumah
 Non Medikamentosa 5.Edukasi peningkatan gizi
1.Awasi demam dan tanda tanda
kejang,
2.Segera berikan obat penurun
panas bila demam
3.Monitoring : KU, tanda vital,
kejang, demam
4.Diet TKTP
USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

• CT-Scan
PROGNOSIS

• Ad vitam : dubia ad bonam


• Ad sanationam : dubia ad malam
• Ad functionam : dubia ad bonam
TERIMAKASIH
TINJAUAN PUSTAKA
KEJANG DEMAM
Definisi
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rektal di atas 380 C) yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium.

Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan – 5 tahun. Kejang
disertai demam pada bayi berumur kurang dari 1 bulan tidak termasuk
dalam kejang demam. Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari
5 tahun mengalami kejang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain
misalnya infeksi SSP, atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam.
Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang
demam kembali tidak termasuk dalam kejang demam
• Klasifikasi
1. Kejang Demam Sederhana
Kejang demam yang berlangsung singkat, kurang dari 15 menit, dan umumnya
akan berhenti sendiri. Kejang berbentuk umum tonik dan atau klonik, tanpa
gerakan fokal. Kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam. Kejang demam
sederhana merupakan 80% di antara seluruh kejang demam
2. Kejang Demam Kompleks
Kejang demam dengan salah satu ciri berikut ini:
a. Kejang lama > 15 menit
b. Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial
c. Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam
• Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan penunjang dilakukan sesuai indikasi untuk mencari penyebab
demam atau kejang. Pemeriksan dapat meliputi darah perifer lengkap, gula
darah, elektrolit, urinalisis dan biakan darah,urin atau feses.
2. Pemeriksaan cairan cerebrospinal dilakukan untuk menegakkan/menyingkirkan
kemungkinan meningitis. Jika yakin bukan meningitis secara klinis tidak perlu
dilakukan pungsi lumbal.
3. Pemeriksaan elektroensefalografi (EEG) tidak direkomendasikan. EEG dapat
dilakukan pada kejang demam yang tidak khas, misalnya kejang demam
kompleks pada anak berusia leih dari 6 tahun atauk ejang demam fokal.
4. Pencitraan (CT-Scan atau MRI kepala) tidak rutin dilakukan dan hanya atas
indikasi seperti kelainan neurologik fokal yang menetap (hemiparesis), paresis
nervus VI dan adanya piledema.
Penatalaksanaan
1. Medikamentosa
a. Antipiretik
Parasetamol 10-15mg/kgBB/kali diberikan 4 kali sehari dan tidak lebih dari 5kali
atau ibuprofen 5-10 mg/kgBB/kali, 3-4 kali sehari
b. Anti kejang
Diazepan oral dengan dosis 0,3 mg/kgBB setiap 8 jam atau diazepam rektal 0,5
mg/kgBB setiap 8 jam pada saat suhu tubuh > 38,5 C
c. Pengobatan rumatan
Hanya diberikan jikak ejang demammenunjukan ciri sebagai berikut (salah
satu):
Kejang lama > 15 menit
Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang, misalnya
hemiparesis, paresis Todd, cerebral palsy, retardasi mental, hidrosefalus
Kejang fokal
Pengobatan rumat dipertimbangkan bila:
- Kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam
- Kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan
- Kejang demam > 4 kali per tahun
TERIMAKASIH

You might also like