You are on page 1of 38

Laporan Kasus

INTRA UTERINE FETAL DEATH


DUE TO COIL UMBILICAL CORD
Dibawakan oleh :
dr. Sry Rahayu

Pendamping :
dr. Christianto Matulatan
dr. Anti Aliyah Usman

Pembimbing :
dr. Andi Farid Abdullah, Sp.OG, M.Kes
01 Nama : Ny. L

02 Umur : 41 Tahun

03 Tanggal Masuk : 11 Januari 2019

04 Alamat : Jl. Pahlawan

05 Pendidikan : SD

06 Perkerjaan : IRT

07 Agama : Islam

08 No. RM : 070022
Keluhan
Utama • Janin tidak bergerak

• Sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit.


• Perut tidak bertambah besar sesuai usia
kehamilan.
Riwayat
• Mengaku hamil 6 bulan dengan HPHT 20-7-
Penyakit 2018 dan TP 27-4-2019,
Sekarang • Umur kehamilan pasien 24 minggu 6 hari.
Pasien ANC di Puskesmas 2x dikatakan denyut
jantung janin (+). Riw. USG (-).
Riwayat • Pasien belum pernah mengalami keluhan
yang sama sebelumnya. Riwayat trauma
Penyakit disangkal.
Dahulu • HT (-) DM (-), asma dan alergi disangkal.

Riwayat
Penyakit • Disangkal
Keluarga

Riwayat
Penggunaan • Disangkal
Obat
Riwayat • Usia 13 tahun, siklus teratur, 6-7 hari, ganti
Menarche pembalut 2-3 x, dismenore tidak ada

Riwayat
Kontrasepsi
• Tidak ada

• I. 2009/ ♂/ RSUD Kota Makassar/Aterm/ PPN/ Bidan/ BB?


• II. 2011/ ♂/ Rumah/ Aterm/ PPN/ Dukun/ BB?
Riwayat
• III. 201/♀/Rumah/ Aterm/ PPN/Dukun/ BB?
Persalinan
• IV. 2015/ ♂/Rumah/Aterm/ PPN/ Dukun/ BB?
• V. Kehamilan Sekarang
Status Generalis
Keadaan umum : baik
Kesadaran : Compos mentis

Tanda Vital
Tekanan Darah : 120 / 80 mmHg
Nadi : 86x / menit
Pernapasan : 21x / menit
Suhu : 36,7 º C

Kepala : Normocephali, rambut hitam, tidak mudah


rontok
Mata : Conjungtiva An-/-, Ikt -/-, edema palpebra -/-
THT : Sekret telinga -/-, sekret hidung -/-, Tonsil T1
– T1 Hiperemis (-)
Leher : KGB tidak membesar, tiroid tidak teraba
membesar.
Thorax :
Mammae : Simetris, membesar, areola mammae
hiperpigmentasi
Pulmo : Suara nafas vesikuler, ronki - / -,
wheezing - / -
Cor : S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Lihat status obstetri
Ekstremitas : Akral hangat (+/+), edema (-/-)
Inspeksi : Perut tampak buncit, striae gravidarum (+), luka
bekas SC (-)
Palpasi :
Leopold I : TFU 16 cm, teraba satu bagian besar, bulat, keras,
kepala
Leopold II : Kanan: teraba bagian keras melebar seperti papan
Kiri : teraba bagian – bagian kecil janin
Leopold III : Teraba satu bagian besar, lunak, bokong
Leopold IV : 1/5, Bokong masih floating (belum masuk PAP)
HIS : (-)
Auskultasi : DJJ (-)
Kesan : TFU 16 cm tidak sesuai dengan usia kehamilan 24
minggu, letak sungsang, presentasi bokong, Pu-
Ka, DJJ (-), Janin intrauterine, tunggal, mati.
Laboratorium
11/01/2019

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


WBC 9,2 4,0 – 10,0 10^3 / µL
RBC 4,32 4,00 – 6,00 10^6 / µL
HGB 11,2 12,0 – 16,0 g / dL
MCV 34,8 80 – 97 fL
MCH 25,9 26,5 – 33,5 Pg
MCHC 32,2 31,5 – 35,0 g / dL
PLT 431 150 -400 10^3 / µL
LYM % 17,0 5,0 – 55,0 %
MXD % 5,2 1,0 – 20,0 %
NEUT % 77,8 45,0 – 95,0 %
RDW – CV 14,3 10,0 – 15,0 %
GDS 79 < 140 mg / dl
Waktu Perdarahan 1’30’’ 1–3 Menit
Waktu Pembekuan 8’30’’ 5 – 15 Menit
HBsAg Non Reaktif Non Reaktif
Spalding Sign

Gravid : Tunggal/mati
Presentasi : Bokong, tampak
lilitan tali pusat di leher
Cairan amnion : Kurang
Sesuai UK : 20w 6d
TBJ : 390 gr
JK : Perempuan

Kesan : tampak gambaran janin tunggal mati uk 20-21 minggu


G5 P4 A0 Gravid 24 Minggu 6 Hari + IUFD presentasi
bokong

Ibu : Dubia ad Bonam


Janin : Dubia ad Malam

- Observasi Tanda-tanda vital


- Observasi tanda-tanda inpartu
- Rencana Terminasi
- Misoprostol 200 µg/vaginam / 4-6 jam
Hari 1 (11-01-2019 / 23.30 wita) Hari ke 2 (12-01-2019

S : nyeri perut tembus belakang (+) S:-


O : HIS (+) O : Perdarahan ± 75 cc
Bayi / janin keluar dalam
keadaan terbungkus air ketuban A : G5P4A0 Gravid 24 Minggu 6 Hari
dalam keadaan mati. IUFD
Perdarahan ± 75 cc
Masase uterus : baik P : Aff Infus
Metilergometrin 3x1
A : G5P4A0 Gravid 24 Minggu 6 Hari Amoxicilin 3x1
IUFD Bromcriptin 3x1 / Pil KB
Kala II Persalinan Bebat payudara
Boleh rawat jalan
P : Awasi tanda vital
Awasi perdarahan
Infus RL + drips Oxytocin 1 amp
20 tpm makro
PEMBAHASAN
Tanda kehidupan janin (-) WHO dan The Americans College of
UK 20 minggu Obstetricians and Gynecologists
Kematian fetus dengan berat
badan 500 gram, atau lebih
Intra
atau kematian janin dalam
Uterine
rahim pada kehamilan 20
Fetal Death
minggu atau lebih
(IUFD)

International Statisfical ICD 10 – International Statistical -


Classification of Disease and Related
Classification of Disease and Related
Health Problems
Health Problems

kematian janin yang terjadi pada usia Kematian fetal atau janin
kehamilan lebih dari 20 minggu dan pada usia gestasi ≥22 minggu
berat janin 350 gram atau lebih.
Etiologi

Faktor maternal Faktor fetal Faktor plasenta

- Umur ibu tua - Gemelli


- Kehamilan post - IUGR
- Cord accident
term - Insufisiensi
- Kelainan kongenital
- Penyakit sistemik plasenta
dan anomali - KPD
ibu
- Infeksi kromososm
Coil Umbilical Cord

Knotted Umbilical Cord


Solutio plasenta
1. Usia > 35 tahun, risiko 40-50% lebih tinggi
akan terjadinya IUFD dibandingkan usia 20-
29 tahun.
2. Merokok selama kehamilan.
3. Kelebihan BB (IMT >25) memiliki risiko 2
kali lipat akan terjadinya IUFD dibandingkan
wanita dengan IMT ≤ 19,9.
4. Faktor sosial seperti status sosioekonomi dan
edukasi juga mempengaruhi risiko terjadinya
IUFD.
• kematian < 20 minggu (early
Golongan I
fetal death / abortion)

Golongan II • Kematian 20-28 minggu (intermediate fetal death)

Golongan
III
• kematian >28 minggu (late fetal death)

Golongan • kematian yang tidak dapat digolongkan


IV pada ketiga golongan di atas
Rigor Mortis → berlangsung 2,5 jam setelah
mati kemudian lemas kembali

Maserasi Grade I → Lepuh-lepuh pada kulit, mula-


mula terisi cairan jernih kemudian menjadi merah dan
mulai mengelupas. Berlangsung 48 jam setelah mati

Maserasi Grade II → Lepuh-lepuh pecah dan


mewarnai air ketuban menjadi merah coklat,
berlangsung 2-7 hari setelah anak mati

Maserasi Grade III → terjadi kira-kira 3 minggu setelah


anak mati. Badan janin sangat lemas, hubungan antara
tulang sangat longgar, oedeme dibawah kulit
Anamnesis Pemeriksaan
- Tidak merasakan gerakan janin
- Perut tidak bertambah besar
Fisik
- Inspeksi
- Perut terasa keras dan
- Palpasi
terasa ingin melahirkan
- Auskultasi
- BB menurun

Penunjang
- USG
- Faktor pembekuan darah : PT,
APTT, Faktor Pembekuan darah
Kematian janin
Disseminated
akan menyebabkan Terjadi pembekuan
intravascular
desidua plasenta darah yang meluas
coagulation
rusak

Dimulai dari Hipofibrinogenemia


endotel pembuluh (<100 mg%) biasa
Tromboplastin
darah oleh pada minggu 4-5
trombosit setelah IUFD

Masuk ke dalam Kadar normal fibrinogen


Pembekuan
peredaran darah darah bumil 300-700 mg%.
vaskuler
ibu
Meningkatkan resiko
gangguan pembekuan bila
terjadi perdarahan.
Ada 2 pilihan dalam tatalaksana IUFD, yaitu :
1. Ekspektatif : tunggu persalinan spontan
hingga 2 minggu, yakinkan bahwa 90%
persalinan spontan akan terjadi tanpa
komplikasi.
2. Manajemen aktif : terminasi persalinan
dengan induksi (menggunakan oksitosin
ataupun misoprostol) dan operasi SC
 Plasenta previa
 Bekas SC
 Letak lintang
1. Edukasi pada saat ANC
2. Hindari merokok, minuman beralkohol, jamu,
obat-obatan dan hati-hati terhadap infeksi
yang berbahaya
3. Mendeteksi sejak awal faktor-faktor IUFD dan
pemberian pengobatan
4. Mendeteksi gejala awal IUFD dan tanda-
tanda fetal distress
PPT模板下载:WWW.HOMEPPT.COM/ moban/ 行业PPT模板:
WWW.HOMEPPT.COM/hangye/
节日PPT模板:WWW.HOMEPPT.COM/j ieri/ PPT素材下载:
WWW.HOMEPPT.COM/sucai/
PPT背景图片:WWW.HOMEPPT.COM/ beijing/ PPT图表下载:
WWW.HOMEPPT.COM/tubiao/
优秀PPT下载:WWW.HOMEPPT.COM/xiazai/ PPT教程:
WWW.HOMEPPT.COM/powerpoint/
Word教程: WWW.HOMEPPT.COM/word/ Excel教程:
WWW.HOMEPPT.COM/excel/
资料下载:WWW.HOMEPPT.COM/zilia o/ PPT课件下载:
WWW.HOMEPPT.COM/kejian/
范文下载:WWW.HOMEPPT.COM/fanwen/ 试卷下载:
WWW.HOMEPPT.COM/shiti/
教案下载:WWW.HOMEPPT.COM/jiaoan/ PPT论坛:www.homeppt.cn

TERIMA KASIH
Infeksi
Maserasi Janin

Durasi 1 Minggu
Durasi < 6 Jam Durasi 36 Jam

Durasi > 8 Jam


Durasi 3-4 Hari
Karakteristik BMI Kenaikan BB
Underweight < 18,5 13-20 kg

Normal 18,5-24,9 11-13 kg

Ovrweight 25-29,9 7-11 kg

Obesitas >30 < 7 kg


- Pemberian dimulai dengan 5-10 unit oksitosin
dalam 500 ml larutan Dextrose 5% melalui
tetesan infus intravena.
- Dua botol infus dapat diberikan dalam waktu
yang bersamaan
- Induksi gagal  dosis oksitosin dinaikkan pada
hari berikutnya. Infus dimulai dengan 20 unit
oksitosin dalam 500 ml larutan Dextrose 5%
dengan kecepatan 30 tetes per menit.
- Bila tidak terjadi kontraksi setelah botol infus
pertama  dosis dinaikkan menjadi 40 unit.

You might also like