Professional Documents
Culture Documents
Wb
LAPORAN KASUS
ILEUS OBSTRUKSI
Diajukan oleh :
Hidayatul Rahmi
Pembimbing
dr. Am Dasmar, Sp.B
dr. Agusnarizal, Sp.b
KEPANITRAAN KLINIK SENIOR
BAGIAN ILMU BEDAH RSUD BANGKINANG
STUDI PROFESI DOKTER UNIVERSITAS ABDURRAB
2018
PENDAHULUAN
Ileus obstruktif kegawatan di bidang bedah digestive yang sering dilaporkan.
Menduduki 20% dari seluruh kasus nyeri akut abdomen yang tidak tergolong
Sekitar 60% penyebab obstruksi ileus adhesi yang terjadi pasca operasi regio abdominal dan
operasi di bidang obstetri ginekologik.
Gangguan Ileus Obstruktif sumbatan sebagian (partial) atau keseluruhan (complete) dari lumen
usus isi usus tak dapat melewati lumen .
Ileus obstruktif tidak hanya dapat menghasilkan perasaan yang tidak nyaman (keram perut, nyeri
perut, kembung, mual, dan muntah), tetapi ileus obstruktif juga dapat menyebabkan sumbatan dan
menyebabkan kematian jaringan usus.
Kematian jaringan ini dapat ditunjukkan dengan perforasi usus, infeksi ringan, hingga kondisi shock
A
N
A
T
O
M
I
DEFINISI
- Indonesia menjadi urutan 107 yaitu 39,3 jiwa per 100.000 jiwa.
STADIUM
-
1.Sebagian (partial obs) obstruksi sebagian, makanan masih bisa sedikit lewat,
flatus +, defekasi +
2.Sederhana ( simple obs) obstruksi tidak disertai terjepitnya pembuluh darah.
-
-
STADIUM
3. Strangulasi ( Strangulated obs ) disertai terjepitnya pembuluh
darah iskemia nekrosis atau gangren.
ETIOLOGI
1. Hernia inkarserata
c. Askariasis
d. Volvulus
e. Tumor
Nyeri abdomen
Muntah
4 tanda Kardinal
Distensi
konstipasi
Demam
kembung
Anoreksia
Perbedaan IO simpel dan strangulata
DIAGNOSIS
Perut distensi, dapat ditemukan darm Benjolan pada regio inguinal, femoral dan
kontur dan darm steifung skrotum menunjukkan suatu hernia
inkarserata
INSPEKSI INSPEKSI
1 2
3 4
INSPEKSI INSPEKSI
Adanya adhesi dapat dicurigai bila ada Pada Intussusepsi dapat terlihat massa
bekas luka operasi sebelumnya. abdomen berbentuk sosis.
DIAGNOSIS
PERKUSI
Hypertimpani
AUSKULTASI
Hiperperistaltik, bising usus bernada
tinggi, borborhygmi METALIC
SOUND
PALPASI
adanya nyeri tekan, distensi abdomen,
ada atau tidak defance muscular,
pembengkakan, masa
Pemeriksaan Penunjang
RADIOLOGI
LETAK TINGGI LETAK RENDAH
• - Dilatasi di proximal sumbatan (sumbatan • Gambaran sama seperti ileus obstruksi letak
paling distal di ileocecal junction) dan tinggi
kolaps usus di bagian distal sumbatan.
• - Gambaran penebalan usus besar yang juga
• - coil spring appearance distensi tampak pada tepi abdomen
• - herring bone appearance • - Air fluid level yang panjang-panjang di kolon
• - air fluid level yang pendek-pendek dan
banyak (step ladder sign)
Pemeriksaan Penunjang
RADIOLOGI foto polos adomen
- Enteroclysis
Enteroclysis berfungsi untuk mendeteksi adanya obstruksi dan juga untuk membedakan
obstruksi parsial dan total.
- CT-Scan
1
CT-Scan berfungsi untuk menentukan diagnosa dini atau obstruksi strangulate dan
menyingkirkan penyebab akut abdomen lain terutama jika klinis dan temuan radiologis lain
tidak jelas.
2 LABORATORIUM
Nilai laboratorium pada awalnya normal, kemudian akan terjadi hemokonsentrasi,
leukositosis, dan gangguan elektrolit.
DIAGNOSIS BANDING
Obstruksi Mekanis Sederhana Ileus Paralitik Pseudo-obstruksi
(Ileus Obstruktif)
Keluhan Nyeri keram abdominal, Nyeri abdominal ringan, Nyeri keram abdominal,
1 konstipasi, obstipasi, mual, perut kembung, mual, konstipasi, obstipasi, mual,
muntah, dan anoreksia muntah, obstipasi, dan muntah, dan anoreksia
konstipasi
Hasil Borborygmi, bunyi peristaltic Bising usus senyap,
Borborygmi, timpani, terdapat
Pemeriksaan meningkat dengan bising usus distensi, dan timpani
gelombang peristaltik dengan
Fisik nada tinggi, distensi, nyeri bising usus hipo atau
terlokalisir hiperaktif, distensi dan nyeri
2 terlokalisir
Gambaran Foto Bow-shaped loops in ladder Dilatasi usus kecil dan Dilatasi usus besar terisolasi
Polos BOF patern, terdapat gambaran gas usus besar dengan dengan peningkatan
kolon yang terperangkap di peningkatan diafragma diafragma
bagian distal dari lesi,
PENATALAKSANAAN
Indikasi : 1. strangulasi
2. obstruksi lengkap
3. hernia inkarserata
• Cefoxitin Generasi kedua dari cephalosporin, dengan dosis1 g IV / 4 jam atau 2 g/6-8 jam / 6-8g/ hari (dosis maksimum).
• Cefotetan Generasi kedua dari cephalosporin, dengan dosis 1-2 g IV/IM /12 jam.
2. Analgetik
• Morphine sulfat Golongan opioid, diberikan dengan dosis oral 10-20 mg per 4 jam
3. Antiemetik
• Kematian lebih tinggi pada pasien yang mengalami iskemia usus besar
atau perforasi.
ANALISA KASUS
Nama Ny P
Umur 45 Tahun
Agama Islam
Alamat Rantau Kasih
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Status perkawinan Menikah
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
LABORATORIUM
Darah Lengkap : Fungsi Hati :
RENCANA
Tindakan Terapi:
IVFD D5 20 tetes permenit
Injeksi Ceftriaxon 1 g/ 12 jam / IV
Injeksi Ketorolac 30 mg /12 jam / IV
Pemasangan Kateter
Pemasangan NGT
Follow Up
Tanggal S
O A P
Pemeriksaan
TD: 100/60mmHg • IVFD D5 % 20 tpm
- Nyeri perut +
N: 97x/min • Injeksi Ceftriaxon 1 g/ 12 jam / IV
- Demam (-)
12-02-2019 R: 28x/min • Injeksi Ketorolac 30 mg /12 jam / IV
- Muntah (-)
08.00 wib T: 36,5°C Ileus Obstruktif • Injeksi Ranitidin 50mg/ 12 jam /IV
- BAK (+)
- Distensi +
- BAB (-) • Bisacodyl Supp 2
- BU -
• Aminofluid 1x/hari
- Nyeri perut +↓ TD: 110/70mmHg • IVFD D5 % 20 tpm
- Demam (-) N: 88x/min • Injeksi Ceftriaxon 1 g/ 12 jam / IV
13-02-2019 - Muntah (-) R: 24x/min • Injeksi Ketorolac 30 mg /12 jam / IV
08.00 wib - BAK (+) T: 36,8°C Ileus Obstruktif
• Injeksi Ranitidin 50mg/ 12 jam /IV
- BAB (+)(cair, berwarna putih, seperti - Distensi ↓
susu ) - BU + • Aminofluid 1x/hari
• NGT Lepas
- Nyeri perut +
TD: 110/80mmHg • IVFD D5 % 20 tpm
- Kembung +
N: 96x/min • Injeksi Ceftriaxon 1 g/ 12 jam / IV
- Demam (-)
14-02-2019 R: 22x/min • Injeksi Ketorolac 30 mg /12 jam / IV
- Muntah (-)
08.00 wib T: 37,1°C Ileus Obstruktif
- BAK (+) • Injeksi Ranitidin 50mg/ 12 jam /IV
- Distensi ↓
- BAB (+)(cair, berwarna putih, seperti • Aminofluid 1x/hari
- BU +
susu ) ( STOP )
- Nyeri perut +
TD: 110/70mmHg • IVFD RL
- Kembung +
N: 98x/min • Injeksi Ceftriaxon 1 g/ 12 jam / IV
- Demam (+)
15-02-2019 R: 24x/min • Injeksi Ketorolac 30 mg /12 jam / IV
- Muntah (-)
08.00 wib T: 38,2°C Susp. Peritonitis • Injeksi Ranitidin 50mg/ 12 jam /IV
- BAK (+)
- Distensi
- BAB (+↓)(cair, berwarna putih, seperti • Pemasangan NGT
- Nyeri Tekan +
susu )
- Nyeri tekan Lepas +
Thank you
Macam ileus Nyeri Usus Distensi Muntah Bising usus Ketegangan
borborigmi abdomen
simple tinggi
(kolik)
simple rendah
(Kolik) Lambat, fekal
strangulasi
(terus-menerus, biasanya meningkat
terlokalisir)