Professional Documents
Culture Documents
Genetik ( defisiensi
antitripsin alfa – 1 )
Kaskade inflamasi
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
ANAMNESIS
FISIK PENUNJANG
•Batuk Kronis
• Batuk berdahak
kronik
•Sesak napas
Faktor Risiko :
-Riwayat paparan asap rokok
-Riwayat paparan polusi udara
-Riwayat penyakit saluran napas
-Genetik
Pemeriksaan Fisik
Barrel SDV
Sela iga melemah
chest
melebar
Ronkhi atau
wheezing
Pursed lips
breathing
hipersonor
Ekspirasi
memanjang
Fremitus
Hipertrofi
melemah Suara
otot bantu
jantung
napas
menjauh
Pemeriksaan Penunjang
• Faal paru :
– Spirometri ( tidak dilakukan saat eksaserbasi )
– Uji bronkhodilator
Pemeriksaan Penunjang con’t
• Hiperinflasi
• hiperlusen
Roentgen • corakan bronkhovaskuler meningkat
Thorax AP/Lat • Sela iga mendatar
• Jantung tampak seperti pendulum (
tear drops appearance )
Penatalaksanaan
• Tujuan penatalaksanaan umum PPOK
– Mengurangi gejala
– Mencegah eksaserbasi berulang
– Memprebaiki dan mencegah penurunan faal paru
– Meningkatkan kualitas hidup penderita
• Ada 2 kondisi :
– Penatalaksanaan PPOK stabil
– Penatalaksanaan PPOK eksaserbasi
PPOK Eksaserbasi Akut
• Gejala eksaserbasi :
• sesak bertambah
• produksi sputum meningkat
• perubahan warna sputum
• Klasifikasi Eksaserbasi akut :
– eksaserbasi berat : terdapat 3 gejala kardinal
– ekaserbasi sedang : terdapat 2 dari 3 gejala kardinal
– eksaserbasi ringan : terdapat 1 dari 3 gejala kardinal
ditambah salah satu dari kriteria tambahan, antara lain
infeksi saluran napas > 5 hari, demam tanpa sebab
lainnya, peningkatan batuk, mengi, peningkatan laju
pernapasan atau frekuensi nadi > 20% nilai dasar.
Penatalaksanaan PPOK Eksaserbasi
• Penilaian awal ( derajat, kesadaran )
1.
• Pemberian Oksigen
2.
• Pemeriksaan penunjang
3. • DR, Roentgen, AGD
4. Bronkhodilator
• β2 agonis kerja cepat dengan/tanpa
antikolinergik kerja cepat
• Nebulizer :
– β2 agonis kerja cepat ( salbutamol ) +
antikolinergik { 2,5 + 0,5 mg } lama kerja 4-8
jam
• Xantin IV ( bolus dan drip )
– aminofilin (sediaan oral 200mg, IV 240mg, lama
kerja 4-6 jam),
– teofilin (oral 100-400mg, lama kerja bervariasi
hingga 24 jam ).
5. Kortikosteroid sistemik
• mempercepat waktu pemulihan,
meningkatkan fungsi paru dan hipoksemia
arteri, menurunkan resiko relaps, kegagalan
terapi dan durasi rawat inap.
• prednison 30-40 mg selama 10-14 hari.
– per oral eksaserbasi ringan sedang
– IV eksaserbasi berat.
– sebaiknya < 2 minggu untuk mencegah efek
samping.
• Antibiotik
• amoksisilin 500 mg 3x/hari PO 3-14 hari
atau
6. • doksisiklin 100mg 2x/hari PO 3-14 hari
• Terapi suportif
• Misal, furosemide reensi cairan
7.
Indikasi Rawat inap Indikasi rawat ICU
• Peningkatan intensitas • Sesak berat setelah tata
gejala ( misal, timbul saat laksana IGD/ruang rawat
tidak beraktifitas),
• Penurunan kesadaran,
• PPOK derajat berat, kelemahan otot respirasi,
• timbul tanda fisik yang baru hemodinamik tidak stabil
(sianosis, edema ),
• Setelah pemberian
• tidak ada perbaikan dari
penatalksanaan inisial, oksigen, terjadi
hipoksemia atau PaO2 <
• terdapat komorbiditas
serius, 50 mmHg atau PaCO2 > 50
mmHg, memerlukan
• seringnya terjadi
eksaserbasi, ventilasi mekanis
• tidak sanggup untuk • Perlu ventilasi mekanis
melakukan perawatan di
rumah.
TERIMA KASIH