You are on page 1of 49

PEDIATRI SOSIAL

Dr. Rismarini, SpA


Bagian IKA FK UNSRI/RS M.Hoesin
Palembang
Pengertian
 Pedsos meliputi anak ( sehat maupun sakit )
yang hidup dalam lingkungan sekelompok
manusia atau masyarakat dimana ia tumbuh
dan berkembang
 Merupakan suatu sikap, pandangan, semangat
seorang dokter dalam upaya pencegahan
ataupun tindakan kuratif-promotif pada seorang
anak untuk mencapai kualitas hidup yg optimal
Pendekatan Pedsos
Pediatri
(Ilmu kedokteran anak)

Pediatri klinik Pediatri preventif


(Ilmu ttg penyakit) (Ilmu perawatan & asuhan)

Pediatri sosial

(Interaksi anak ==== Fisiko-bio-psiko-sosial)


Ruang lingkup
 Aspek klinis : meliputi penyakit.
statistik kesehatan, morbiditas, mortalitas,
epidemiologi penyakit, masalah gizi, penyakit
genetik, penyakit kronis, keganasan

 Aspek pencegahan & asuhan


 tumbuh kembang, nutrisi, imunisasi, kes
lingkungan, psikososial, penyuluhan, sistim
rujukan
Kegiatan Pediatri Sosial

 Secara operasional / praktek : yang


tidak termasuk pediatri klinik
 Meliputi :
 Pediatri pencegahan
 Pendidikan kesehatan
 Pelayanan khusus
1. Pediatri Pencegahan

 Sama dg Ilmu Kesehatan Masyarakat,


porsi IKA : Pelayanan medik thd anak
 Pelayanan pencegahan dpt bersifat :
 Primer
 Sekunder
 Tertier
Pencegahan primer

 Pencegahan sebelum timbul penyakit


 Contoh :
 Pemberian imunisasi
 Pemberian vitamin A dosis tinggi
 Profilaksis malaria
Pencegahan sekunder
 Melakukan diagnosis dini dg
melakukan skrining shg dapat
diberikan terapi yang cepat dan tepat
 Ada 3 bentuk skrining
 Berdasar anamnesis & PF
 Berdasar pem. Biokimia (contoh pem.
Hb, PKU, hormon tiroid)
 Tumbuh Kembang (growth chart,
KPSP, tes Denver)
Pencegahan tersier

 Menangani penyakit & ggn TK yg sdh


manifest  dampak buruk minimal &
G/ sisa direhabilitasi maksimal
 Contoh : fisioterapi pada anak CP
sehingga tidak menjadi kontraktur.
Rangkaian pemeriksaan
untuk tindakan pencegahan

 Identifikasi anak dg faktor risiko


 Antisipasi akibatnya

 Langkah pencegahan akibat2 nya

 Mengenali & menanggulangi akibat dg


cepat & tepat
2. Pendidikan Kesehatan

 Tujuan :
 Masyarakat terbiasa hidup sehat
 Bisa memelihara kesehatan sendiri
 Menanggulangi sendiri masalah
kesehatan dg memanfaatkan sarana
pelayanan kesehatan
 Cara :Komunikasi, Informasi, Edukasi
 Sasaran : Ibu-ibu
 Tujuan akhir : perubahan perilaku
3. Pelayanan Khusus

 Bersifat pelayanan medik & sosial


 Contoh :
 Posyandu
 Bidan desa
 Dasawisma
 Tempat Penitipan Anak
 Taman gizi
 Panti asuhan
 Bina keluarga balita
Pelayanan Kesehatan Anak

 Misi :
 Menanggulangi masalah kes. Anak
 Tumbuh kembang anak dapat optimal
 Komponen kegiatan melalui :
 Pelayanan medik, utk menanggulangi
penyakit & ggn TK
 Peningkatan sarana : bimbingan,
bantuan, sarana, fasilitas
 Rekayasa lingkungan
Pelayanan Medik
 Ditentukan oleh :
 Masalah kesehatan yg dihadapi
 Tuntutan (demand) masyarakat
 Dana & sarana
 Sistim kesehatan yg berlaku
 Teknologi medik yg tersedia
 Untuk efisiensi :
 Primer  Puskesmas
 Sekunder  RS Daerah
 Tersier  RS rujukan tipe C, B, A
Standar dlm pelayanan
medik

 Standar profesi , acuan tehnik medis


 Standar pelayanan, acuan persiapan
& penataan
 Standar prosedur, acuan pirasat atau
kegiatan ttt
Standar profesi (tatalaksana kasus)

 Dibuat berdasarkan :
 Penyakit-penyakit paling banyak
 Penyebab kematian & ggn TK yg besar
pada anak
 Di Indonesia ?
 Tatalaksana diare, ISPA, Malaria, gizi
kurang/buruk, campak, kelainan perinatal
 Panduan Imunisasi,
Pelayanan 30 th lalu :

 Program terpisah / terfragmentasi


Kemungkinan  Missed opportunity
 Drop out
 Peranan penyaji belum optimal

 Hanya mengobati 1 penyakit yg


menonjol
 Belum memanfaatkan kunjungan
utk preventif / promotif
1994 : integrasi tatalaksana kasus

 WHO : Integrated Management of


Childhood Illness ( IMCI )
 Indonesia : Managemen Terpadu
Balita Sakit ( MTBS )
 Sasaran : pelayanan tk dasar (primer)
Mengapa pendekatan terpadu?
 12 juta balita / tahun meninggal di negara
sedang berkembang
 7 dari 10 balita meninggal karena ISPA,
diare, campak, malaria, gizi buruk
 >75% ibu membawa balita ke fasilitas Kes.
dg keluhan > 1 kondisi tsb
 Overlapping G/ & keluhan dr >> penyakit
 D/ tunggal tidak cukup
 D/ tunggal  tdk terdeteksi kondisi bahaya
 Pendekatan MTBS : gabungan upaya
kuratif, preventif & promotif
Keuntungan pendekatan MTBS ?

 Identifikasi penyakit lebih akurat


 Pengobatan lebih tepat & rasional
 Mempercepat rujukan kasus berat
 Petugas dilatih menyampaikan
pesan2 penting pd ibu balita  ibu
tahu cara perawatan kes. Anak
 Tidak perlu pelatihan berkali2 utk
program penyakit ttt, cukup pelatihan
tunggal yg holistik
Contoh pendekatan dlm
MTBS
 Kuratif : tatalaksana kasus rawat jalan
 ISPA, diare, campak, malaria, DBD, infeksi
telinga, kurang gizi, anemia
 Preventif & promotif :
 Imunisasi, vitamin A
 Pemberian makanan & cairan / ASI
 Pengobatan & perawatan di rumah
 Kunjungan tindak lanjut
 Rujukan kasus
Algoritma MTBS

 Kel. Usia 0 – 2 bulan


 Kel. 2 bulan – 5 tahun

Dalam bentuk buku bagan & bagan dinding


Kegiatan : 6 aspek klinis

 Penilaian
 Membuat Klasifikasi

 Menentukan tindakan

 Mengobati anak

 Konseling bagi ibu

 Tindak lanjut
Penilaian

Penilaian klinis dengan melakukan


anamnesis dan pemeriksaan fisik :
Proses :
 Tanya

 Lihat

 Raba

 Degar
Membuat Klasifikasi

 Membuat keputusan mengenai


kemungkinan penyakit/ masalah &
tingkat keparahannya.
 Klasifikasi merupakan suatu katagori
untuk menentukan tindakan, bukan
diagnosis spesifik penyakit
Penilaian & Klasifikasi

 Kel. Usia 0 – 2 bulan


 Penyakit sangat berat atau Infeksi Bakteri
 Diare
 Ikterus
 BB rendah dan masalah pemberian ASI
 Status pemberian Vitamin K1
 Status imunisasi
 Masalah lain
Penilaian & Klasifikasi
 Kel. Usia 2 bl – 5 th
 Tanda bahaya umum
 Batuk / sukar bernafas
 Diare
 Demam : malaria, campak, DBD
 Infeksi telinga
 St. gizi, anemia
 imunisasi, vit. A
 Masalah lain
 Masalah pemberian makan
Kel. Usia 2 bulan – 5 tahun

 Periksa : Tanda bahaya umum


 Tanya : Keluhan
 Batuk (sukar bernafas), Diare,
Demam (malaria, campak, DBD),
masalah telinga
 Periksa :
 St. gizi, st. imunisasi, st. vit. A
 Nilai masalah lain
 Nilai masalah pemberian makan
Memeriksa tanda bahaya umum
 Tanya :
 Bisa minum / menetek ?
 Memuntahkan semua makanan /
minuman ?
 Kejang ?

 Lihat :
 Lethargis / tidak sadar ?

Ada tanda bahaya umum  Klasifikasi


Peny. Berat  Rujuk ke dokter
Puskesmas/ Puskes Perawatan/ RS
Batuk / sukar bernafas
 Tanya : berapa lama
 Lihat / dengar
 Hitung nafas  nafas cepat ?
 Tarikan dinding dada ke dalam
 Stridor

 Klasifikasi
 Pnemonia berat / penyakit sangat
berat
 Pnemonia
 Batuk bukan pnemonia
Diare
 Tanya : - Berapa lama ?
- Darah dalam tinja ?
 Lihat, raba :
 Letargis, tidak sadar, gelisah, rewel
 Mata cekung, haus, tidak bisa minum
 Cubitan kulit perut kembali lambat ?
 Klasifikasi :
 Dehidrasi : berat, ringan-sedang, tanpa
 Diare > 14 hari : diare persisten
 Darah dlm tinja : disentri
Demam

 Tentukan daerah risiko malaria :


tinggi, rendah, tanpa risiko

 Klasifikasi :
 Penyakit berat dengan demam
 Malaria
 Demam bukan malaria
Jika demam > 7 hari

 Tanya : apakah demam setiap hari.


 Ada campak dlm 3 bln terakhir ?
 Lihat, raba :
• Kaku kuduk, pilek
• Komplikasi di mulut, mata
• Tanda campak (rash, batuk pilek, mata merah)
 Klasifikasi :
• Campak dg komplikasi berat
• Campak dg komplikasi pd mata / mulut
• Campak
Jika demam < 7 hari

 Tanya : - Perdarahan hidung, gusi ?


- Muntah spt kopi ?
- Berak berdarah ?
- Nyeri ulu hati, gelisah ?
 Lihat, raba :- Tanda perdarahan
- Tanda syok
 Klasifikasi : - DBD
- Demam mungkin DBD
- Demam mungkin bukan DBD
Masalah telinga

 Tanya : - Sakit telinga


- Cairan / nanah ? Berapa lama?
 Lihat, raba: - Nanah
- Bengkak, nyeri di belakang telinga
 Klasifikasi :
- Mastoiditis
- Infeksi telinga akut
- Infeksi telinga kronis
- Tidak ada infeksi telinga
Memeriksa status gizi

 Lihat apakah anak tampak sangat


kurus ?
 Bengkak kedua kaki ?
 Tentukan BB menurut TB/PB
Klasifikasi :
 Gizi buruk
 Gizi kurang
 Gizi baik
Memeriksa anemia

 Lihat adanya kepucatan pada telapak


tangan  Sangat pucat ?
Agak pucat ?
 Klasifikasi : - Anemia berat

- Anemia
- Tidak anemia
Status Imunisasi

 Lihat skema imunisasi yg dianjurkan


PPI
 Lengkap ? Sesuai umur ?

 Bila tidak lengkap / tidak sesuai umur,


kontraindikasi ?
 Bila kontraindikasi (-)  berikan
imunisasi yg sesuai
Jadual Imunisasi

Vaksin 0 bln 2 bln 3 bln 4 bln 5 bln 6 bln 7 bln 8 bln 9 bln

BCG X

Polio X X X X

Hep. B X X X X

DPT X X X

Cam X
pak
Status vitamin A

 Usia 6 bl – 1 th : vit A 100.000 IU


 Usia 1 – 5 th : vit A 200.000 IU

 Setiap 6 bulan ( Februari & Agustus)

 Bila belum dapat dibulan tsb, berikan 1


kapsul
Menentukan tindakan &
memberi pengobatan
 Menentukan tindakan & memberi
pengobatan di fasilitas kesehatan
sesuai dengan klasifikasi (termasuk
tindakan prarujukan & rujukan)
 Memberi obat untuk diminum di
rumah (jenis, dosis, jadwal)
 Mengajari ibu cara memberikan obat

 Melakukan tindakan lain di rumah


Memberi konseling bagi ibu

 Memberi anjuran pemberian makan yang


baik untuk anak

 Mengajari ibu merawat anak sakit di rumah


 Cara pemberian obat oral
 Cara mengobati infeksi lokal
 Cara pemberian makanan / cairan

 Kapan harus membawa anaknya kembali


ke fasilitas kesehatan
Memberi pelayanan tindak
lanjut

 Menilai kemajuan pengobatan


 Menentukan tindakan dan
pengobatan lanjutan pada saat anak
datang untuk kunjungan ulang
Pelayanan tindak lanjut

 Tergantung penyakit / klasifikasi


 Evaluasi :
 Perbaikan
 Tidak ada perbaikan
 Memburuk
 Beri tindakan / pengobatan yg sesuai
Pelatihan petugas

Sasaran :
 Paramedis ( perawat, bidan ) 
MTBS
 Dokter  PMPT (Pendidikan Medik
Pediatrik Terpadu)
PMPT

 Tujuan :
 Lulusan FK menguasai kompetensi
MTBS

 Algoritma MTBS = tatalaksana


konvensional
 Mengajar MTBS sekaligus tatalaksana
konvensional
Contoh :
MTBS  Talaks. konvensional

MTBS :
 Penilaian :
Tanya : batuk & sukar bernafas, 3 hari
Lihat : RR cepat, tarikan dinding dada
(+)
 Klasifikasi : Pnemonia berat
 Tindakan : Beri AB dosis pertama,
Rujuk ke dokter
Contoh :

Tatalaksana konvensional :
 Anamnesis

 Pem. Fisik

 Diagnosis banding

 Diagnosis kerja

 Pengobatan
Kompetensi yg diharapkan
 Menilai tanda / G/ penyakit, st. gizi, imunisasi
 Mengklasifikasi penyakit
 Menentukan terapi, apa perlu dirujuk
 Memberi terapi (prarujukan, dosis 1 AB, Vit. A,
pencegahan hipoglikemia)
 Memberi terapi di tempat pel. Kes. (rehidrasi
oral, vit. A, imunisasi )
 Mengajari ibu cara memberi obat di rumah
 Konseling pada ibu
 Kunjungan ulang  menilai kembali &
perawatan yg sesuai

You might also like