You are on page 1of 55

GANGGUAN HAID ET CAUSA

MIOMA UTERI + ANEMIA

Disusun Oleh :
Nurul Octavia Ibrahim, S.Ked

Pembimbing : Dr. dr. H. Nasrudin AM, Sp. OG (K), MARS


LAPORAN KASUS

 IDENTITAS PASIEN
 Nama : Ny. M
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Umur : 50 tahun
 Pendidikan : SMP
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Agama : Islam
 Suku/bangsa : Bugis/Indonesia
 Alamat : Dusun Borong Tala, Gowa
 Tanggal Pemeriksaan : 18 Januari 2019
ANAMNESIS

 Keluhan Utama : Keluar darah dari jalan lahir


 Riwayat Penyakit Sekarang
Keluar darah dari jalan lahir dirasakan sejak 10 hari yang lalu. Darah yang keluar
berwarna merah, menggumpal, dan banyak sehingga pasien mengaku mengganti
pembalut sebanyak ± 7 kali per hari. Keluhan disertai nyeri perut bagian bawah
dan mengeluh adanya benjolan pada perut bagian bawah. Sebelumnya pasien juga
mengaku menstruasinya tidak berhenti. Sejak 1 tahun terakhir ini mengalami
menstruasi selama 14 hari. HPHT 16 Januari 2019.
 Riwayat Penyakit Dahulu.
Pasien mengaku tidak pernah memiliki riwayat keluhan yang serupa. Tidak ada riwayat penyakit jantung, ginjal,
hipertensi, diabetes mellitus, dan asma disangkal.
 Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan seperti pasien.
 Riwayat Menstruasi
 Menarke : usia 13 tahun.
 Lama haid : 6 hari
 Siklus haid : 28 hari
 Riwayat Obstetri
Pasien mempunyai 2 orang anak. Anak pertama lahir pada tahun 1989 dengan berat badan lahir ±2600 gram, jenis
kelamin perempuan, lahir dengan bantuan Bidan. Anak kedua lahir pada tahun 1991 berat badan lahir ± 2700 gram.
jenis kelaminnya laki-laki, lahir dengan bantuan Bidan.
 Riwayat Keluarga Berencana
Pasien memiliki riwayat KB suntik 12 minggu, terakhir kali 2 tahun yang lalu
 Riwayat Operasi
Disangkal pasien
 Riwayat Kebiasaan Psikososial
Pasien tidak merokok dan minum alkohol
PEMERIKSAAN FISIK

 Status Generalis
Mata : Anemis +/+, Ikterik -/-
Keadaan Umum : Sakit Ringan Jantung : BJ I dan II normal,
Kesadaran : Compos Mentis Murmur (-), Gallop (-)

Tanda-tanda Vital Pulmo : BP Vesikuler


BT Rh -/-, Whz -/-
 TD : 130/80 mmHg
Abdomen : Peristaltik (+) Normal
 Nadi : 86 x/menit
Ekstremitas : Akral hangat
 Pernapasan: 20 x/menit
Edema tungkai -/-
 Suhu : 35,7 º C
PEMERIKSAAN GINEKOLOGI

 Inspekulo
 Abdomen  Vulva/Vagina tidak ada
 Teraba massa padat, kelainan
kenyal, permukaan rata,  Cervix normal, kemerahan,
mobile dengan ukuran 8 x erosi (-)
5 cm, Nyeri tekan (-)  Fluksus (+)
 Pemeriksaan Dalam Vagina
 Portio mencucu
 OUE/OUI : tertutup/tertutup
 Uterus antefleksi
 Adneksa parametrium ki-ka nyeri (-), massa
(-)
 Cavum douglasi tidak menonjol
 Nyeri goyang (-)
 Pelepasan darah (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hasil Nilai Rujukan Satuan Ket

WBC 5,7 4000 – 12000 103/µl N


RBC 3,65 4,00 – 6,20 106/µl N
HGB 6,5 11- 17 g/dl L
HCT 21,2 35 – 55 % L
PLT 417 150 – 400 103/µl N
CT 10 10 – 15 Menit N
BT 1’30” <6 Menit N
AST/SGOT 28 5 – 37 µl N

ALT/SGPT 17 5 – 41 µl N

Urea 39 15 – 40 mg/dl N
Creatinine 0,7 0,5 – 1,2 mg/dl H

GDS 98 70 – 140 mg/dl N


USG GINEKOLOGI

 Uterus anteflexi
 Tampak massa mixekoik intra
uteri, ukuran 10 cm x 8 cm
 Endometrial Line (+)
 Kesan : Mioma Uteri
DIAGNOSIS

Mioma Uteri + Anemia

Diagnosis Banding :
Hiperplasia Endometrium
PENATALAKSANAAN

 Terapi Pre Operatif • Terapi Post Operatif


 IVFD RL 28 tpm  IVFD RL 28 tpm
 Siap PRC 2 bag  Cefotaxime 1 gr/12 jam/IV
 Asam Traneksamat 3 x 500  Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
mg
 Ketorolac 30 mg/8 jam/IV
 Cefotaxime 1 gr/12 jam/IV
 Asam Traneksamat 500 mg/8
 Neurosanbe drips/24 jam
jam/IV
 Rencana Histerektomi Total
TINDAKAN OPERATIF
RESUME

 Seorang pasien datang dengan keluhan Keluar darah dari jalan lahir dirasakan sejak 10 hari yang lalu.
Darah yang keluar berwarna merah, menggumpal, dan banyak sehingga pasien mengaku mengganti
pembalut sebanyak ± 7 kali per hari. Keluhan disertai nyeri perut bagian bawah dan mengeluh adanya
benjolan pada perut bagian bawah. Sebelumnya pasien juga mengaku menstruasinya tidak berhenti.
Sejak 1 tahun terakhir ini mengalami menstruasi selama 14 hari. HPHT 16 Januari 2019. Riwayat
penyakit dahulu (-), Hipertensi (-), DM (-). Riwayat kontrasepsi (+) suntik 12 minggu terahir 2 tahun
lalu.
 Pada pemeriksaan fisis ginekologi didapatkan teraba massa pada regio abdomen
dengan konsistensi padat, kenyal, permukaan rata, mobile, ukuran 8 x 5 cm.
Pemeriksaan inspekulo didapatkan fluksus (+). Pemeriksaan dalam vagina didapatkan
portio mencucu, OUE/OUI tertutup, pelepasan darah (+). Pemeriksaan darah rutin
didapatkan anemia Hb, 65 gr/dl. Dan pada pemeriksaan USG ginekologi didapatkan
kesan mioma uteri
PROGNOSIS

 Ad Vitam : Bonam
 Ad Functionum : Dubia ad bonam
 Ad Sanationum : Dubia ad malam
ANATOMI UTERUS
HAID NORMAL

 Siklus Haid : 21-35 Hari


 Volume Darah : 40-80 cc
 Lama Haid : 3-7 Hari
FISIOLOGIS SIKLUS HAID
GANGGUAN HAID

Kelainan
Kelainan Kelainan Lama
banyaknya
Siklus Haid
haid

Perdarahan Perdarahan
PUD
Bercak diluar haid
GANGGUAN HAID

Kelainan banyaknya
Kelainan Siklus Kelainan lama haid
Haid
• Polimenore (sering) • Hipermenore • Menoragi  > 7 hr
< 21 hr (banyak)  > 80 ml • Brakimenore  < 3
• Oligomenore (> 4/5 pembalut) hr
(jarang)  >35 hr • Hipomenore
• Amenore (tidak (sedikit)  < 80 ml
haid)  > 3 bulan
PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL

 Perdarahan Uterus Abnormal (PUA) adalah istilah yang digunakan untuk


menggambarkan semua kelainan haid baik dalam hal jumlah maupun
lamanya.

1. Pendarahan uterus abnormal akut

2. Pendarahan uterus abnormal kronik

3. Pendarahan tengah (intermenstrual bleeding)


DEFINISI

 Mioma uteri merupakan tumor jinak


 Struktur utamanya adalah otot polos rahim dan
jaringan ikat yang menyokongnya
 Sering juga disebut sebagai fibromioma, leiomioma,
fibroid.
EPIDEMIOLOGI

 Mioma uteri terjadi pada 20-25% perempuan di usia


reproduktif, tetapi oleh faktor yang tidak diketahui secara
pasti.
 Insidensnya 3-9 kali lebih banyak pada ras kulit berwarna hitam
dibandingkan ras kulit putih.
 Selama 5 dekade terakhir, ditemukan 50% kasus mioma uteri
terjadi pada ras kulit berwarna hitam.
ETIOLOGI

 Penyebab pasti mioma uteri tidak diketahui secara pasti.


 Umumnya mioma terjadi di beberapa tempat.
 Tidak ada bukti yang kuat untuk mengatakan bahwa estrogen
menjadi penyebab mioma.
 Telah diketahui bahwa hormon memang menjadi prekursor
pertumbuhan miomatosa.
 Konsentrasi reseptor estrogen mioma > miometrium sekitarnya
tetapi < di endometrium.
FAKTOR RESIKO
FAKTOR RISIKO
Usia Hormon Riwayat
penderita endogen keluarga

Berat Kehamilan
Etnik
badan dan paritas

Kebiasaan
Diet
merokok
PATOFISIOLOGI

Berasal dari Mutasi somatik


Inisiator G6PDH jaringan miometrium
Teori normal
enzyme uniseluler
Onkogenik
promotor
Mioma

Interaksi Hormon steroid seks


estrogen growth factor,
kompleks
Growth Factor lokal insulin growth factor-1
(IGF-1).
Pertumbuhan
Mioma
KLASIFIKASI
DEGENERASI

Degenerasi
Jinak Atrofi Hialin Kistik

Kalsifikasi Septik Kaneus Miksomatosa

Degenerasi
Miosarkoma
Ganas
MANIFESTASI KLINIS

 Umumnya asimtomatik → ditemukan saat pemerikasaan rutin pelvik.

 35-50% gejala klinik → penderita mioma.

 Gejala yang mungkin ditimbulkan :

 perut terasa penuh dan membesar

 Menometroragia

 nyeri panggul kronik

 Menoragia

 hingga infertilitas
Gejala penekanan oleh tumor  rasa berat pada panggul
 Sal. Pencernaan : Dispepsia, konstipasi
 V. urinaria : Vesika urinaria iritabel
 Vena dan limfe : Edema dan varises
 Saraf : Nyeri
DIAGNOSIS

 Anamnesis : massa bagian bawah perut, kadang gangguan haid, gangguan


BAK, gangguan BAB.

 Pemeriksaan :

a. Palpasi abdomen, didapatkan tumor suprapubic

b. Pemeriksaan ginekologi dengan pemeriksaan bimanual didapatkan tumor


tersebut menyatu dengan Rahim

c. Pemeriksaan penunjang : USG, foto BNO/IVP, histerografi, laparoskopi,


laboratorium (darah lengkap, ureum, kreatinin)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

GAMBARAN USG MIOMA UTERI


PENATALAKSANAAN

 Penanganan mioma uteri tergantung pada umur, status fertilitas,


paritas, lokasi dan ukuran tumor.

 Penanganan konservatif.

1. Bila Hb < 8gr%  Pertimbangkan transfuse PRC.

2. Pemberian zat besi.

3. Obat-obat simtomatik

4. Agonis GnRH leuprolide asetat 3,75 mg IM


Mioma

Besar < 14 Besar > 14


mgg mgg

Tanpa Dengan
Operatif
keluhan keluhan

Konservatif
Jenis operasi yg dapat dilakukan berupa :
1. Enukleasi Mioma
2. Miomektomi  Dilakukan pada penderita infertil atau yg masih
menginginkan anak
3. Histerektomi dilakukan bila pasien tidak menginginkan anak lagi :
- Histerektomi abdominal  tumor besar
- Histerektomi vaginal  tumor kecil
KOMPLIKASI

 Perdarahan sampai terjadi anemia.


 Torsi  Pada Mioma Pedinkulata.
 Degenerasi Ganas  Miosarkoma.
PROGNOSIS

 Histerektomi dengan mengangkat seluruh mioma adalah kuratif.

 Mioma yang kambuh kembali setelah miomektomi terjadi pada


15-40% pasien dan 2/3-nya memerlukan tindakan lebih lanjut.
GANGGUAN HAID PADA MIOMA UTERI

 Siklus menstruasi dalam hubungannya dengan mioma uteri masih belum diketahui secara pasti.

 Dalam hal ini gejala yang ditimbulkan mioma uteri yang berhubungan dengan siklus haid adalah pengaruh
dari hormon estrogen

 konsentrasi estrogen pada jaringan mioma uteri lebih tinggi dibandingkan jaringan miometrium normal
terutama pada fese proliferasi dari siklus menstruasi.

 Estrogen berperan dalam pembesaran tumor dengan meningkatkan produksi matriks ekstraseluler

 menifestasi klinis yang sering muncul dan dikeluhkan oleh penderita mioma uteri adalah gangguan
menstruasi sebesar 80,5% perdarahan pervaginam sebesar 73% dan infertilitas 7,3%.
PEMBAHASAN

 Seorang pasien perempuan berusia 50 tahun datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir
dirasakan sejak 10 hari yang lalu. Darah yang keluar berwarna merah, menggumpal, dan banyak sehingga
pasien mengaku mengganti pembalut sebanyak ± 7 kali per hari. Keluhan disertai nyeri perut bagian
bawah dan mengeluh adanya benjolan pada perut bagian bawah. Sebelumnya pasien juga mengaku
menstruasinya tidak berhenti. Sejak 1 tahun terakhir ini mengalami menstruasi selama 14 hari. Gejala
yang timbul sangat tergantung pada tempat sarang mioma ini berada (intramural, submukosa,
subserosa), besarnya tumor, perubahan dan komplikasi yang terjadi.
CONT

 Pemeriksaan fisik pada pasien ini didapatkan status vital yang baik, yang berarti hemodinamik
pasien masih baik. Pada pemeriksaan fisis ginekologi didapatkan teraba massa pada regio
abdomen dengan konsistensi padat, kenyal, permukaan rata, mobile, ukuran 8 x 5 cm. Hal ini
karena adanya massa mioma yang tumbuh pada uterus. Konsistensi dari mioma bervariasi dari
keras seperti batu hingga lembek, walaupun sebagian besar memiliki konsistensi kenyal padat
seperti karet. Pemeriksaan inspekulo didapatkan fluksus (+). Pemeriksaan dalam vagina
didapatkan portio mencucu, OUE/OUI tertutup, pelepasan darah (+).
CONT

 Pada Pemeriksaan Penunjang didapatkan Hb-6,5 gr/dl (anemia) Pemeriksaan darah


rutin didapatkan anemia. Gajala yang sering menimbulkan keluhan bagi penderita
mioma uteri sehingga ia datang ke klinik atau rumah sakit untuk memeriksakan
kesehatan reproduksinya berupa perdarahan yang lama dan banyak pada saat
menstruasi sehingga penderita dapat mengalami anemia Dan pada pemeriksaan USG
ginekologi didapatkan tampak massa mixekoik intrauteri, ukuran 10 cm x 8 cm, kesan
mioma uteri
CONT

 Penatalaksanaan berupa Histerektomi Total elektif dapat dipilih untuk


mengendalikan perdarahan, selain itu pada pasien yang tidak mempunyai
keinginan untuk hamil lagi sehingga tidak perlu mempertahankan fungsi
dari rahim. Histerektomi total umumnya dilakukan dengan alasan
mencegah akan timbulnya karsinoma servisis uteri
KAIDAH DASAR BIOETIKA DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN MEDIS

Non-
Autonomy Beneficence
maleficence

Justice
KKAIDAH BIOETIK MENURUT JONSEN – SLEGLER W

 Jonsen, Slegler dan Winslade (2002) mengembangkan teori etik yang menggunakan 4 topik yang esensial dalam
pelayanan klinik, yaitu :
1. Medical Indication (Beneficence dan Non-Maleficence.)
2. Patient Preference (Autonomy)
3. Quality of Life (Beneficence, Non-maleficence,dan Autonomy)
4. Contextual Features (Loyalty dan Fairness)
ETIKA, HUKUM DAN MORAL DALAM ISLAM

 5 prinsip hukum islam, yaitu :


1. Prinsip Niat/Intention (qa’idat al qasd)
2. Prinsip Kepastian/Certainly (qa’idat al yaqeen)
3. Prinsip Kerugian/Harm (qa’idat al dharar)
4. Prinsip Kesukaran/Difficulty (qa’idat al mashaqqat)
5. Prinsip Kebiasaan/Costum (qa’idat al ‘aadat).
KAJIAN ISLAM

 jauh sebelum perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menemukan beberapa penyakit, Islam sudah lebih
dulu mengenal beberapa penyakit salah satunya mioma yang merupakan penyakit jenis tumor jinak pada rahim
yang berasal dari otot rahim. Hal ini terbukti dengan adanya firman Allah SWT sebagai berikut:
 Firman Allah SWT dalam Q. S. Ar-Ra’d (13) : 8
 Selain itu, berdasarkan pemaparan sebelumnya bahwa ada beberapa cara dalam menangani mioma uteri yaitu
penanganan konservatif dan penanganan operatif. Jadi sangatlah tepat jika dalam sebuah hadist Rasulullah
menegaskan bahwa setiap suatu penyakit tidak diturunkan oleh Allah SWT kecuali Dia menurunkan
penyembuhannya. Sebagaimana Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam, salah satu dari ucapan beliau kepada seorang
badui Arab yang bertanya kepadaNya:

Sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan sebuah penyakit melainkan menurunkan pula obatnya.
Obat itu diketahui oleh orang yang bisa mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak bisa
mengetahuinya.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Al-Hakim)
DAFTAR PUSTAKA
 Anwar A, Baziad A, Prabowo P. Ilmu Kandungan. 3rd ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; 2011.
 Thomas EJ. The Etiology and Pathogenesis of Fibroids. In: Shaw RW, ed. Advances in
Reproductive Endocrinology. New Jersey:The Phartenon Publishing Group; 1992.
 Schwartz SM, Marshall LM, Baird DD. Epidemiologic contributions to understanding the
etiology of uterine leiomyomata. Environ Health Perspect, 2000 Oct; 108 Suppl 5: 821-7.
Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11035989.
 Parker WH. Etiology, symptomatology, and diagnosis of uterine myomas. Fertil Steril, 2007 Apr;
87(4): 725-36.Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17430732.
 Blake RE. Leiomyomata uteri: hormonal and molecular determinants of growth. J Natl Med
Assoc, Oct 2007; 99(10): 1170-84. Available at:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2574407/.
 Baird DD, Travlos G, Wilson R, Dunson DB, Hill MC, D’Aloisio AA, et al. Uterine leiomyomata
in relation to insulin-like growth factor-I, insulin, and diabetes. Epidemiology, 2009 Jul; 20(4):
604-10.Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19305350.
 Flake GP, Andersen J, Dixon D. Etiology and pathogenesis of uterine leimyomas:
a review. Environ Health Perspect, Jun 2003; 111(8): 1037-54. Available at:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1241553/.
 Hadibroto BR. Mioma Uteri. Maj Kedokt Nus, Sept 2005; 38(33): 255-60.
Available at: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/15576/1/mkn-
sep2005-%20(9).pdf.
 Baziad A. Endokrinologi Ginekologi. 3rd ed. Jakarta: Media Aesculapius FKUI;
2008.
 Ciarmela P, Islam MS, Reis FM, Gray PC, Bloise E, Petraglia F, et al. Growth
factors and myometrium: biological effects in uterine fibroid and possible clinical
implications. Hum Reprod Update, 2011 Nov-Dec; 17(6): 772-90. Available at:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21788281.
 Schwartz PE, Kelly MG. Malignant transformation of myomas: myth or reality?.
Obstet Gynecol Clin North Am, 2006 Mar; 33(1): 183-98. Available at:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16504815.
 Schindler AE. Gonadotropin-releasing hormone agonists for prevention of
postoperative adhesions: an overview. Gynecol Endocrinol, 2004; 19(1): 51-55.
Available at:
http://informahealthcare.com/doi/abs/10.1080/09513590410001725495.
 Khyade R.L. International Journal of Reproduction, Contraception, Obstetrics and
Gynecology : A Study of Menstrual Disturbance in Cases of Fibroid Uterus. 2017 Jun;
6 (6) : 2494-2497. India : Department of Obstetric and Gynecology, KJ Somaiya
Medical College and Research Centre.Available at
 Mappaware, Nasrudin Andi. Konep Dasar Bioetika-Hukum Kedokteran dalam
Penerapan Masa Kini dan Kesehatan sebagai Haka Asasi Manusia. Makassar. 2007
 Al-Qur’an dan Terjemahannya. 2016. Bandung. Departement Agama RI.
Terima Kasih

You might also like