bentuk partikel dalam keseluruhan sistem yang merupakan medium dispersi dari sistem secara keseluruhan SISTEM DISPERSI Berdasarkan ukuran partikel yang terdispersi, Sistem dispersi secara umum diklasifikasikan menjadi: 1. Dispersi molekuler memiliki ukuran partikel terdispersi lebih kecil dari 1,0 nm. 2. Dispersi koloidal memiliki ukuran partikel terdispersi antara 1nm sampai 0,5µm. Contoh mikroemulsi, nanopartikel, dan mikrosper. 3. Dispersi kasar mempunyai ukuran partikel lebih besar dari 10-50µm, termasuk suspensi dan emulsi. SUSPENSI
Menurut FI Edisi III :
Suspensi merupakan sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut , terdispersi dalam cairan pembawa.
Menurut FI Edisi IV : Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. Sifat antar permukaan partikel tersuspensi
Harus dilakukan suatu kerja (W) untuk memperkecil
suatu padatan menjadi partikel-partikel kecil dan mendispersikannya dalam suatu pembawa. Besarnya luas permukaan partikel yang diakibatkan oleh mengecilnya zat padat berhubungan dengan energi bebas permukaan yang membuat sistem tersebut tidak stabil secara termodinamik. SIFAT ANTAR PERMUKAAN PARTIKEL TERSUSPENSI Pembentukan setiap jenis gumpalan (agglomerate), apakah itu fokulat atau agregat, dianggap sebagai suatu ukuran dari suatu sistem untuk mencapai keadaan yang lebih stabil secara termodinamik. yang digambarkan :
ket: = energi bebas permukaan
= tegangan antar muka medium cair dan partikel padat = luas permukaan total Gaya pada permukaan suatu partikel mempengaruhi derajat flokulasi dan penggumpalan dalam suatu suspensi. Gaya tarik- menarik itu adalah jenis gaya London-van der Waals; sedang gaya tolak-menolak timbul dari interaksi lapisan listrik rangkap disekita tiap partikel. Energi potensial dari dua partikel diplot pada gambar sebagai fungsi dari jarak pemisahan. Contoh Soal : Hitunglahperubahan energi bebas permukaan suatu padatan dalam suspensi jika permukaan totalnya titingkatkan dari menjadi . Misalkan tegangan antarmuka antara padatan dari medium cairnya, , adalah 100 dyne/cm. Penyelesaian : Dik: = 100 dyne/cm Dit: …? 1= 2= Penyel :
Energi bebas awal
1 = 100 x = rg/
Jika luas permukaan adalah ,
2 = 100 x = rg/ System suspensi teflokulasi dan deflokulasi Dalam Sistem FLOKULASI :“Partikel
TERFLOKULASI adalah terikat lemah,cepat
mengendap, mudah tersuspensi kembali
dan tidak membentuk cake”
Dalam Sistem DEFLOKULASI : “Partikel
TERDEFLOKULASI mengendap perlahan dan
akhirnya membentuk sedimen dan terjadi
agregasi dan selanjutnya terbentuk cake
yang keras dan sukar tersuspensi kembali”
Sifat partikel flokulasi - partikel merupakan agregat yang bebas - sedimentasi terjadi cepat - sedimen terbentuk cepat - sedimen tidak membentuk cake yang keras dan padat dan mudah terdispersi kembali seperti semula - wujud suspensi kurang bagus sebab sedimentasi terjadi cepat dan diatasnya terjadi daerah cairan yang jernih dan nyata Sifat partikel deflokulasi partikel suspensi dalam keadaan terpisah satu dengan yang lainnya sedimentasi yang terjadi lambat, masing-masing partikel mengendap terpisah dan partikel berada dalam ukuran paling kecil sedimen terbentuk lambat akhirnya sedimen akan membentuk cake yang keras dan sukar terdispersi kembali wujud suspensi bagus karena zat tersuspensi dalam waktu relatif lama. PENGENDAPAN Teori Pengendapan
Dinyatakan oleh hukum stokes:
Ket: = kecepatan akhir (cm/detik)
= diameter partikel (cm) = fase terdispersi = medium terdispersi = percepatan karena gaya gravitasi = viskositas medium dispersi Pengendapan dari partikel-partikel yang Terflokulasi
Menurut Hiestand, laju awal pengendapan dari
partikel-partikel yang terflokulasi ditentukan oleh ukuran flokulat dan porositas dari massa agreat. Selanjutnya laju bergantung pada proses pemadatan dan pengaturan kembali endapan tersebut. Istilah endapan (subsidence) seringkali digunakan untuk menggambarkan pengendapan dalam sistem yang mengalami flokulasi. Parameter Pengendapan (Sedimentasi)
1. Volume sedimentasi
Ket: = volume sedimentasi
= volume awal dan suspensi = volume akhir dan endapan
2. Derajat flokulasi
Derajat flokulasi adalah suatu parameter yang lebih
mendasar daripada F, karena menghubungkan volume endapan yang mengalami flokulasi dengan volume dalam suatu sistem yang mengalami deflokulasi. Oleh karena itu, kita dapat mengatakan bahwa TERIMA KASIH
Suspensi Dapat Didefinisikan Sebagai Preparat Yang Mengandung Partikel Obat Yang Terbagi Secara Halus Disebarkan Secara Merata Dalam Pembawa Obat Dimana Obat Tersebut Menunjukkan Kelarutan Yang Sangat Minimum