You are on page 1of 34

Hippocrates

 Pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair

Bagian ilmu kesehatan anak FK UI / RSCM


 Buang air besar yang tidak normal atau bentuk
tinja encer, frekuensi lebih banyak dari frekuensi
biasanya
Menurut WHO :

 Defekasi encer > 3 x sehari dengan/ tanpa darah dan/


atau lendir dalam tinja
 Diare akut  diare yang terjadi secara mendadak dan
berlangsung < 14 hari pada bayi dan anak yang
sebelumnya sehat.
1.Sejak kapan diare?
2.Frekuensi buang air besar pada anak?
3.Konsistensi BAB?
4.Lamanya diare terjadi?
5.Warna dari BAB?
6.Banyaknya BAB?
7.Apakah ada lendir atau darah dalam tinja?
8.Riwayat penyakit sekarang?
9.Apakah ada muntah?
10.Apakah perut anak kembung?
11.Laporan setempat mengenai KLB kolera?
12.Riwayat jajan sembarangan?
13.Apakah anak malas minum, tidak mau minum, dan jumlah urine berkurang?
14.Apakah ibu merasa atau mengetahui BB anaknya berkurang?
15.Pengobatan antibiotik yang baru di minum anak?
16.Gejala invaginasi (tangisan keras dan kepucatan pada bayi)?
17.Keluhan tambahan seperti demam dan muntah?
 Tanyakan juga hal-hal berikut:
 Diare :
- Lamanya diare terjadi (berapa hari)
- Bisa diceritakan awalnya bagaimana
- Frekuensi buang air besar (BAB) anak
- Apakah ada darah dalam tinja
- Apakah ada muntah
 Laporan setempat mengenai Kejadian Luar Biasa
(KLB) kolera
 Pengobatan antibiotik yang baru diminum anak atau
pengobatan lainnya
 Cari:
 Tanda-tanda dehidrasi ringan atau dehidrasi berat:
- rewel atau gelisah
- letargis/kesadaran berkurang
- mata cekung
- cubitan kulit perut kembalinya lambat atau sangat lambat
- haus/minum dengan lahap, atau malas minum atau tidak
bisa minum.
1.Keadaan umum, tanda-tanda vital.
2.Tanda-tanda dehidrasi;
- rewel atau gelisah
- letargis/kesadaran berkurang
- mata cekung
- turgor
- haus/minum dengan lahap, atau malas minum atau tidak mau minum
3. Lendir dan Darah dalam tinja
4. Tanda invaginasi (massa intra-abdominal, tinja hanya lendir dan darah)
5. Tanda-tanda gizi buruk
6. Perut kembung
7. Penurunan BB
8. tanda-tanda syok
9. oliguria
 Keadaan umum :
 Kesadaran :
 Frekuensi Nadi :
 Frekuensi Pernafasan :
 Suhu tubuh :
 Tensi :
 Berat badan :
 Panjang badan :
 Kepala : normocephali, distribusi rambut merata, warna hitam,
tidak mudah dicabut.
 Mata : Kelopak mata cekung, air mata -, konjungtiva anemis -/-,
sklera ikterik -/-.
 Telinga : Liang telinga lapang/tidak, serumen -/-
 Hidung : Cavum nasi lapang/tidak, sekret -/-
 Mulut : Mukosa bibir kering, lidah kotor -, tonsil T1-T1 , Faring
hiperemis -.
 Leher : kelenjar Getah bening tidak teraba membesar
THORAX

 Inspeksi : Pergerakan dinding dada kiri dan kanan


simetris
 Palpasi : Vokal fremitus kiri dan kanan sama
 Perkusi : Perkusi perbandingan kiri dan kanan sama
sonor
 Auskultasi : Bunyi napas dasar vesikuler, Ronki -/-,
Wheezing -/-, Bunyi Jantung I dan II normal, murmur
(-), gallop (-)
Abdomen
 Inspeksi : Perut tampak kembung
 Auskultasi : Bising usus
 Palpasi : Supel, NT (-). Hepar dan lien tidak teraba
membesar. Turgor (+).
 Perkusi : Hipertimpani

Ekstremitas
 Atas : akral hangat, capillary refill < 2 detik
 Bawah : akral hangat, capillary refill < 2 detik
 Darah lengkap
 GDS
 Elektrolit
 Pemeriksaan tinja ; - makros, mikros, ph, kadar
glukosa,
 Faal Ginjal:- ureum dan creatinin
 AGD; keseimbangan asam basa dalam darah.
 Jika terdapat dua atau lebih tanda berikut,
 berarti anak menderita dehidrasi berat:
 Letargis atau tidak sadar
 Mata cekung
 Cubitan kulit perut kembali sangat lambat (≥ 2 detik)
 Tidak bisa minum atau malas minum.
Tatalaksana Anak dengan dehidrasi
berat
 Pada 3 jam pertama, beri anak larutan oralit dengan perkiraan
jumlah
 sesuai dengan berat badan anak (atau umur anak jika berat
badan anak tidak
 diketahui), seperti yang ditunjukkan dalam bagan 15 berikut
ini. Namun
 demikian, jika anak ingin minum lebih banyak, beri minum
lebih banyak.
 Tunjukkan pada ibu cara memberi larutan oralit pada
anak, satu sendok teh setiap 1 – 2 menit jika anak berumur
di bawah 2 tahun; dan pada anak yang lebih besar, berikan
minuman oralit lebih sering dengan menggunakan
cangkir.
 Lakukan pemeriksaan rutin jika timbul masalah :
• Jika anak muntah, tunggu selama 10 menit; lalu beri larutan
oralit lebih lambat (misalnya 1 sendok setiap 2 – 3 menit)
• Jika kelopak mata anak bengkak, hentikan pemberian oralit
dan beri minum air matang atau ASI.
 Nasihati ibu untuk terus menyusui anak kapan pun anaknya mau.
 Jika ibu tidak dapat tinggal di klinik hingga 3 jam, tunjukkan pada ibu
cara menyiapkan larutan oralit dan beri beberapa bungkus oralit
secukupnya kepada ibu agar bisa menyelesaikan rehidrasi di rumah
ditambah untuk rehidrasi dua hari berikutnya.
 Nilai kembali anak setelah 3 jam untuk memeriksa tanda dehidrasi
yang terlihat sebelumnya
(Catatan: periksa kembali anak sebelum 3 jam bila anak tidak bisa minum larutan
oralit atau keadaannya terlihat memburuk.)
DEHIDRASI RINGAN/SEDANG

 Jika anak memiliki dua atau lebih tanda berikut, anak


menderita dehidrasi ringan/sedang:
 Gelisah/rewel
 Haus dan minum dengan lahap
 Mata cekung
 Cubitan kulit perut kembalinya lambat
 (i) beri cairan tambahan.
 (ii) beri tablet Zinc selama 10 hari
 (iii) lanjutkan pemberian minum/makan (lihat bab 10,
halaman 281)
 (iv) kunjungan ulang jika terdapat tanda berikut ini:
- anak tidak bisa atau malas minum atau menyusu
- kondisi anak memburuk
- anak demam
- terdapat darah dalam tinja anak
 Jika anak masih mengalami dehidrasi sedang/ringan, ulangi
pengobatan untuk 3 jam berikutnya dengan larutan oralit,
seperti di atas dan mulai beri anak makanan, susu atau jus
dan berikan ASI sesering mungkin
 Periksa kembali anak setiap 1-2 jam.
 Juga beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak
mau minum.
 Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3
jam. Lalu klasifikasikan Dehidrasi.
Anak yang menderita diare tetapi tidak mengalami
dehidrasi harus mendapatkan cairan tambahan di rumah
guna mencegah terjadinya dehidrasi.
 Diagnosis Diare tanpa dehidrasi dibuat bila anak tidak
mempunyai dua atau lebih tanda berikut yang dicirikan
sebagai dehidrasi ringan/sedang atau berat.
 Gelisah/ rewel
 Letargis atau tidak sadar
 Tidak bisa minum atau malas minum
 Haus atau minum dengan lahap
 Mata cekung
 Cubitan kulit perut kembalinya lambat atau sangat lambat
(Turgor jelek)
 Anak dirawat jalan
 Ajari ibu mengenai 4 aturan untuk perawatan di rumah:
- beri cairan tambahan
- beri tablet Zinc
- lanjutkan pemberian makan
- nasihati kapan harus kembali
 Jika anak masih mendapat ASI, nasihati ibu untuk menyusui
anaknya lebih sering dan lebih lama pada setiap pemberian
ASI. Jika anak mendapat ASI eksklusif, beri larutan oralit atau
air matang sebagai tambahan ASI dengan menggunakan
sendok. Setelah diare berhenti, lanjutkan kembali ASI
eksklusif kepada anak, sesuai dengan umur anak.
 Pada anak yang tidak mendapat ASI eksklusif, beri satu atau
lebih cairan dibawah ini:
- Larutan oralit
- Cairan rumah tangga (seperti sup, air tajin, dan kuah sayuran)
- Air matang
 Untuk mencegah terjadinya dehidrasi, nasihati ibu untuk memberi
cairan tambahan – sebanyak yang anak dapat minum:
- Untuk anak berumur < 2 tahun, beri + 50–100 ml setiap kali anak
BAB
- Untuk anak berumur 2 tahun atau lebih, beri + 100–200 ml setiap kali
anak BAB.
Beri tablet Zinc
 Beritahu ibu berapa banyak tablet zinc yang diberikan kepada
anak:
 Di bawah umur 6 bulan: ½ tablet (10 mg) per hari
 6 bulan ke atas: 1 tablet (20 mg) per hari
Pemberian Makan
 Melanjutkan pemberian makan yang bergizi
 penting dalam tatalaksana diare.
 ASI tetap diberikan
 Meskipun nafsu makan anak belum membaik, pemberian makan
tetap diupayakan pada anak berumur 6 bulan atau lebih.

You might also like