Professional Documents
Culture Documents
Definisi :
Kolitis ulseratif merupakan penyakit yang
menyerang kolon dan rektum di bagian jaringan
paling luar atau mukosa. Bentuk lesi ini berupa
daerah peradangan dan ulserasi kontinu tanpa
segmen jaringan normal. (Kathleen and Julie,
2003)
PATOFISIOLOGI
1. Radang usus besar terbatas pada usus dan rektum dan
terutama mempengaruhi mukosa dan submukosa.
2. Komplikasi lokal terjadi pada pasien-pasien kolon ulseratif.
3. Komplikasi utama adalah megakolon toksik, kondisi yang
parah yang terjadi pada hampir 7,9% pasien ulseratif yang
dirawat di RS.
4. Resiko karsinoma kolon lebih besar pada penderita kolon
ulseratif dibanding populasi umum.
5. Sekitar 11% penderita kolon ulseratif menderita komplikasi
hepatobiliar termasuk hati berlemak, perikholitis, hepatitis
aktif kronik, sirosis, kholangitis sklerosis, kolangiokarsinoma,
dan batu empedu.
6. Artritis umum terjadi pada pasien kolon ulseratif dan tipikal
tanpa gejala dan berpindah.
7. Komplikasi mata (iritis, episkleritis, dan konjungtivitis) terjadi
sampai 10% penderita kolon ulseratif.
ETIOLOGI
1. Agen penyebab infeksi
2. Genetika
3. Faktor lingkungan
4. Gangguan imunitas
5. Faktor psikologi
6. pekerjaan
GEJALA KLINIK
Nyeri / kram perut
Diare berdarah
Anemia
Mudah lelah
BB menurun
Pendarahan pada rektum
Kehilangan nafsu makan
Berkurangnya cairan tubuh dan gizi
Lesi pada kulit dan radang sendi
DIAGNOSIS
Kebanyakan pasien dengan randang usus besar mengalami
serangan hilang timbul setelah interval waktu yang
bervariasi tanpa gejala
Pasien dengan penyakit ringan, mengalami <4 kali buang
air besar per hari dengan atau tanpa darah, tanpa gangguan
sistemik dan laju endap eritrosit normal
Pasien dengan penyakit sedang mengalami >4 kali buang
air besar per hari tetapi dengan gangguan sistemik
minimal
Pasien dengan penyakit berat, mengalami lebih dari 6 kali
buang air besar per hari dengan darah, dengan adanya
gangguan sistemik yang ditunjukkan dengan adanya
demam, takikardia, anemia, atau laju endap eritrosit >30
Tata laksana terapi
Tujuan Terapi
Yaitu meliputi resolusi proses radang akut, komplikasi
yang menyertai (misalnya fistula, abses), meringankan
manifestasi sistemik (misalnya radang sendi), mempertahankan
perbaikan inflamasi akut, atau tindakan operasi.
KASUS
• Nn. ES, berusia 22 tahun, dibawa ke UGD dengan keluhan nyeri abdominal,
terdapat darah dan lendir pada feses.
• Riwayat penyakit : Darah dan lendir pada feses terjadi lebih dari sebulan
yang lalu, pada beberappa hari terakhir terjadi peningkatan rasa nyeri yang
membaik dengan defekasi, frekuensi defekasi meningkat menjadi 6 kali
sehari.
• Riawayat kesehatan : Asma sejak usia 13 tahun (mild persisten), dan
klamidiasis 1 tahun yang lalu.
• Riawayat sosial : seorang mahasiswa, berhenti merokok 2 bulan yang lalu,
minum alcohol 1-2 kali setiap akhir minggu
• Pengobatan :
Flunisolide MDI, 2 puffs (500 µg) BID
Albuterol MDI, 1–2 puffs q4–6h PRN and prior to exercise
Alergi: -
Hasil pemeriksaan :
VS: BP 110/68, HR 85, RR 20, T 37.2°C, Wt 75 kg (2 bulan sebelumnya 79
kg), Ht 160 cm
CHEST: wheezes, or rhonchi
ABD: + BS, NTND, No masses, no hepatosplenomegaly
RECT: Tender, no hemorrhoids, masses, fissures, or lesions, Guaiac +
Hasil tes laboratorium :
Na 137 (137) Hct 0.311 (31.1) AST 0.53 (32) Glu 5.0 (90)
PT 12.7
INR 2.7
ANA +
ESR 70
Stool: RBC, WBC, culture negative
Sigmoidoscopy: granular, edematous, and friable mucosa with continuous
ulcerations extending from anus to 20 cm proximally; barium enema
shows confluent disease extending from rectum to transverse colon.
SUBJECTIVE
• Nn. ES, berusia 22 tahun, dibawa ke UGD dengan keluhan nyeri
abdominal, terdapat darah dan lendir pada feses.
• Riwayat penyakit : Darah dan lendir pada feses terjadi lebih dari
sebulan yang lalu, pada beberappa hari terakhir terjadi peningkatan
rasa nyeri yang membaik dengan defekasi, frekuensi defekasi
meningkat menjadi 6 kali sehari.
• Riawayat kesehatan : Asma sejak usia 13 tahun (mild persisten), dan
klamidiasis 1 tahun yang lalu.
• Riawayat sosial : seorang mahasiswa, berhenti merokok 2 bulan yang
lalu, minum alcohol 1-2 kali setiap akhir minggu
• Pengobatan :
Flunisolide MDI, 2 puffs (500 µg) BID
Albuterol MDI, 1–2 puffs q4–6h PRN and prior to exercise
Alergi: -
OBJECTIVE
Hasil pemeriksaan :
BP 110/68 mmHg -> rendah
HR 85 kali / menit -> normal
RR 20 kali/menit -> normal
T 37.2°C -> normal
Wt 75 kg
Ht 160 cm
CHEST: wheezes, or rhonchi
ABD: + BS, NTND, No masses, no hepatosplenomegaly
RECT: Tender, no hemorrhoids, masses, fissures, or lesions,
Guaiac +
Assesment
Problem medik Terapi analisis