acuan seseorang untuk berperilaku →→TANGGUNGJAWAB MORAL
Etika Keperawatan adalah aturan atau norma yang
menjadi acuan seorang perawat dalam bertingkahlaku kepada pasien, keluarga & tenaga kesh lainnya.
Kode Etik Keperawatan (Legalisasi) : Jika adanya
sesuatu yang tidak dilakukan atau melakukan hal yang tidak boleh dilakukan KODE ETIK KEPERAWATAN Memberikan dasar dalam mengatur hubungan Memberi dasar dalam memberi tindakan keperawatan Membantu masyarakat untuk mengetahui pendalaman dalam melaksanakan suatu praktek Menjadi dasar dalam membuat kurikulum keperawatan (Kozier and Erb, 1989) CAKUPAN KODE ETIK
Kode etik keperawatan mencakup 2 hal yaitu:
1. Etik dalam hal kemampuan penampilan kerja merupakan respons terhadap tuntutan profesi. 2. Etik dalam hal perilaku manusiawi merupakan reaksi terhadap tekanan dari luar, yang biasanya adalah individu atau masyarakat yang dilayani. PRINSIP ETIKA KEPERAWATAN
Apakah yang menjadi prinsip etika keperawatan ?
KASUS I Seorang pria pejalan kaki usia 30 tahun di tabrak oleh seorang pengendara sepeda motor dengan luka cedera yang cukup parah di kepala, dada dan kaki. Melihat kondisi tersebut si pengendara segera melarikan diri dan masyarakat yang melihat kejadian segera membawanya ke rumah sakit terdekat. Saat ditanyakan oleh pihak rumah sakit siapakah yang bertanggung jawab terhadap kondisi pria tersebut tidak ada masyarakat yang bersedia. Pria tersebut harus segera mendapat penanganan serius dengan obat-obatan bahkan pembedahan. Namun seorang perawat mengatakan mereka tidak dapat memberikan banyak bantuan jika tidak ada yang menanggung biaya pengobatan. Seorang masyarakat yang lain mengatakan ternyata pasien tersebut adalah salah seorang warga miskin yang tidak mempunyai tempat tingggal (gelandangan). Di sisi lain perawat tidak berani untuk banyak berbuat karena biaya yang dibutuhkan. KASUS 2 Inilah kondisi yang kita sering dengar dari banyak pasien yang membawa kartu Askes dan Jamkesmas yang mengantri di layanan rawat jalan dan poloklinik di beberapa rumah sakit besar: Umum/ Perawat : Suster….. Dr spesialisnya jam berapa datang ya? / ohh,,, kira-kira jam 3 sore nanti bu silahkan tunggu ya bu. Jamkesmas/ Perawat : Suster….. Dr spesialisnya jam berapa datang ya? / Bukankah sudah ada di papan daftar dokter, liat lah bu..!!! Males acchh…. berobat ke Rumah sakit, kalau berobatnya harus ngantri apalagi klu berobat pakai asuransi begini alias GRATISS,,,, JAWABAN
Hak dan Martabat Manusia
KODE ETIK KEPERAWATAN MENURUT PPNI.
Kode etik keperawatan di Indonesia telah
disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasioanl Indonesia (DPP PPNI) melalui Munas PPNI di Jakarta pada tangal 29 November 1989. Kode etik keperawatan Indonesia : Terdiri dari 5 Bab, dan 17 pasal. yaitu: BAB I – 4 PASAL Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat
1. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa
berpedoman kepada tanggungjawab yang bersumber dari adanya kebutuhan akan keperawatan individu, keluarga dan masyarakat. 2. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai- nilai budaya, adat-istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga dan masyarakat. 3. Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu, keluarga dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan. 4. Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama dengan individu, keluarga dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan khususnya serta upaya kesejahteraan umum sebagai bagian dari tugas kewajiban bagi kepentingan masyarakat. BAB II – 5 PASAL Tanggungjawab terhadap tugas 1. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat. 2. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. 3. Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan keperawatan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan. 4. Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial. 5. Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan klien dalam melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalihtugaskan tanggungjawab yang ada hubungannya dengan keperawatan. BAB III - 2 PASAL
Tanggungjawab terhadap sesama perawat dan profesi
kesehatan lainnya
1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara
sesama perawat dan dengan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara kerahasiaan suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh. 2. Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan. BAB IV – 4 PASAL Tanggungjawab terhadap profesi keperawatan
1. Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan
profesional secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan keperawatan. 2. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan menunjukkan perilaku dan sifat pribadi yang luhur. 3. Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan dan pendidikan keperawatan. 4. Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya. BAB V – 2 PASAL Tanggungjawab terhadap pemerintah, bangsa dan negara 1. Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan- ketentuan sebagai kebijaksanaan yang diharuskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan keperawatan. 2. Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada masyarakat. PRINSIP-PRINSIP ETIKA KEPERAWATAN KASUS Seorang klien wanita usia 40 tahun menderita kanker stadium akhir sudah di rawat dirumah sakit selama 8 bulan untuk menjalani perawatan dan kemotherapy semenjak 2 bulan yang lalu menjalani operasi pengangkatan payudara kedua kalinya. Setiap kali sebelum makan, klien tersebut harus mengkonsumsi obat anti biotik yang mempunyai efek samping mual dan muntah, oleh sebab itu klien menolak untuk memakan obat. Setiap klien tidak memakan obat tersebut mual dan muntah tidak dialami dan selera makan baik. Namun ada seorang perawat yang mengetahui antibiotik sangat diperlukan mengatasi infeksi dan mempercepat penyembuhan klien terutama setelah operasi. Perawat juga berjanji untuk mengganti obat pasien dengan jenis lain tetapi tidak pernah ada. Perawat sering memaksa klien hingga klien sangat mengenal dan membenci perawat tersebut. LANJUTAN KASUS,,,, Klien saat ini dengan usia 40 tahun telah memiliki 2 orang anak dewasa. Sering kali kedua anak klien merasa ibu mereka tidak diperhatikan karena mereka adalah pasien asuransi kesehatan miskin. Sesungguhnya tidaklah demikian, hal ini karena pasien dengan perawatan mandiri kemotherapy tidak memerlukan kontrol yang besar, sehingga perawat dapat konsentrasi pada pasien dengan tingkat kemandirian yang lemah. LANJUTAN KASUS,,,, Pada pemeriksaan PA terakhir yang dilakukan, ternyata diketahui sel kanker tetap hidup dan sudah menjalar ke otak. Dokter memperkirakan bahwa usia klien tidak lebih dari 4 bulan lagi. Klien syock dan sudah sangat berserah kepada Tuhan karena merasa lebih baik segera mati dari pada hidup tidak berguna, membuang uang untuk pengobatan dan perawatan terus-menerus, menyusahkan keluarga dan menahan sakit menderita kanker yang sangat. Dengan perkiraan usia yang diberi dokter, klien meminta agar dokter dan perawat berjanji tidak memberitahukan hal ini kepada keluarga terutama anak-anaknya. LANJUTAN KASUS,,,,
Sangat mengejutkan… seminggu setelah
pemeriksaan kondisi klien tiba-tiba drop, dan koma. Melihat kondisi ini keluarga menanyakan hasil pemeriksaan terakhir kepada perawat dan dokter dan akhirnya mereka menceritakan hasil pemeriksaan tersebut. DARI KASUS DIATAS BEBERAPA SIKAP PERAWAT YANG DAPAT KITA TEMUKAN ADALAH Otonomi (Autonomy) Berbuat baik (Beneficience)
Keadilan (Justice).
Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Kejujuran (Veracity)
Menepati janji (Fidelity)
Karahasiaan (Confidentiality)
Akuntabilitas (Accountability) SEE YOU LATER AND THANK YOU,,