You are on page 1of 22

ETIKA KEPERAWATAN

BY: EVA KARTIKA HASIBUAN, S.Kep, Ns


LEARNING SHOULD BE STARTED FROM HAPPY
1. DEFENISI

Etika

Etika Keperawatan

Kode Etik Keperawatan


1. DEFENISI

Etika adalah aturan atau norma yang menjadi


acuan seseorang untuk berperilaku
→→TANGGUNGJAWAB MORAL

Etika Keperawatan adalah aturan atau norma yang


menjadi acuan seorang perawat dalam
bertingkahlaku kepada pasien, keluarga & tenaga
kesh lainnya.

Kode Etik Keperawatan (Legalisasi) : Jika adanya


sesuatu yang tidak dilakukan atau melakukan
hal yang tidak boleh dilakukan
KODE ETIK KEPERAWATAN
Memberikan dasar dalam mengatur hubungan
Memberi dasar dalam memberi tindakan
keperawatan
Membantu masyarakat untuk mengetahui
pendalaman dalam melaksanakan suatu
praktek
Menjadi dasar dalam membuat kurikulum
keperawatan
(Kozier and Erb, 1989)
CAKUPAN KODE ETIK

Kode etik keperawatan mencakup 2 hal yaitu:


1. Etik dalam hal kemampuan penampilan kerja
merupakan respons terhadap tuntutan
profesi.
2. Etik dalam hal perilaku manusiawi merupakan
reaksi terhadap tekanan dari luar, yang
biasanya adalah individu atau masyarakat
yang dilayani.
PRINSIP ETIKA KEPERAWATAN

Apakah yang menjadi prinsip etika keperawatan ?


KASUS I
Seorang pria pejalan kaki usia 30 tahun di tabrak oleh seorang
pengendara sepeda motor dengan luka cedera yang cukup parah di
kepala, dada dan kaki. Melihat kondisi tersebut si pengendara
segera melarikan diri dan masyarakat yang melihat kejadian segera
membawanya ke rumah sakit terdekat. Saat ditanyakan oleh pihak
rumah sakit siapakah yang bertanggung jawab terhadap kondisi pria
tersebut tidak ada masyarakat yang bersedia. Pria tersebut harus
segera mendapat penanganan serius dengan obat-obatan bahkan
pembedahan. Namun seorang perawat mengatakan mereka tidak
dapat memberikan banyak bantuan jika tidak ada yang menanggung
biaya pengobatan. Seorang masyarakat yang lain mengatakan
ternyata pasien tersebut adalah salah seorang warga miskin yang
tidak mempunyai tempat tingggal (gelandangan). Di sisi lain perawat
tidak berani untuk banyak berbuat karena biaya yang dibutuhkan.
KASUS 2
Inilah kondisi yang kita sering dengar dari banyak pasien
yang membawa kartu Askes dan Jamkesmas yang mengantri
di layanan rawat jalan dan poloklinik di beberapa rumah
sakit besar:
 Umum/ Perawat :
Suster….. Dr spesialisnya jam berapa datang ya? / ohh,,,
kira-kira jam 3 sore nanti bu silahkan tunggu ya bu.
 Jamkesmas/ Perawat :
Suster….. Dr spesialisnya jam berapa datang ya? /
Bukankah sudah ada di papan daftar dokter, liat lah bu..!!!
 Males acchh…. berobat ke Rumah sakit, kalau berobatnya
harus ngantri apalagi klu berobat pakai asuransi begini
alias GRATISS,,,,
JAWABAN

Hak dan Martabat Manusia


KODE ETIK KEPERAWATAN MENURUT PPNI.

 Kode etik keperawatan di Indonesia telah


disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan
Perawat Nasioanl Indonesia (DPP PPNI) melalui
Munas PPNI di Jakarta pada tangal 29
November 1989.
 Kode etik keperawatan Indonesia : Terdiri dari
5 Bab, dan 17 pasal. yaitu:
BAB I – 4 PASAL
Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat

1. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa


berpedoman kepada tanggungjawab yang bersumber dari adanya
kebutuhan akan keperawatan individu, keluarga dan masyarakat.
2. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan
senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-
nilai budaya, adat-istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari
individu, keluarga dan masyarakat.
3. Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu, keluarga
dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai
dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan.
4. Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama dengan individu,
keluarga dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan
mengadakan upaya kesehatan khususnya serta upaya kesejahteraan
umum sebagai bagian dari tugas kewajiban bagi kepentingan
masyarakat.
BAB II – 5 PASAL
Tanggungjawab terhadap tugas
1. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi
disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta
ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga
dan masyarakat.
2. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan
dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh
yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3. Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan
keperawatan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma
kemanusiaan.
4. Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha
dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan
agama yang dianut serta kedudukan sosial.
5. Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan klien
dalam melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam
mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalihtugaskan
tanggungjawab yang ada hubungannya dengan keperawatan.
BAB III - 2 PASAL

Tanggungjawab terhadap sesama perawat dan profesi


kesehatan lainnya

1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara


sesama perawat dan dengan tenaga kesehatan lainnya,
baik dalam memelihara kerahasiaan suasana lingkungan
kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh.
2. Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan,
keterampilan dan pengalamannya kepada sesama perawat
serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi
lain dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam
bidang keperawatan.
BAB IV – 4 PASAL
Tanggungjawab terhadap profesi keperawatan

1. Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan


profesional secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama
dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan
dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan
keperawatan.
2. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi
keperawatan dengan menunjukkan perilaku dan sifat
pribadi yang luhur.
3. Perawat senantiasa berperan dalam menentukan
pembakuan pendidikan dan pelayanan keperawatan serta
menerapkan dalam kegiatan dan pendidikan keperawatan.
4. Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara
mutu organisasi profesi keperawatan sebagai sarana
pengabdiannya.
BAB V – 2 PASAL
Tanggungjawab terhadap pemerintah, bangsa dan
negara
1. Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-
ketentuan sebagai kebijaksanaan yang
diharuskan oleh pemerintah dalam bidang
kesehatan dan keperawatan.
2. Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam
menyumbangkan pikiran kepada pemerintah
dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan
keperawatan kepada masyarakat.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA KEPERAWATAN
KASUS
Seorang klien wanita usia 40 tahun menderita kanker stadium akhir
sudah di rawat dirumah sakit selama 8 bulan untuk menjalani
perawatan dan kemotherapy semenjak 2 bulan yang lalu menjalani
operasi pengangkatan payudara kedua kalinya. Setiap kali sebelum
makan, klien tersebut harus mengkonsumsi obat anti biotik yang
mempunyai efek samping mual dan muntah, oleh sebab itu klien
menolak untuk memakan obat. Setiap klien tidak memakan obat
tersebut mual dan muntah tidak dialami dan selera makan baik.
Namun ada seorang perawat yang mengetahui antibiotik sangat
diperlukan mengatasi infeksi dan mempercepat penyembuhan klien
terutama setelah operasi. Perawat juga berjanji untuk mengganti
obat pasien dengan jenis lain tetapi tidak pernah ada. Perawat sering
memaksa klien hingga klien sangat mengenal dan membenci
perawat tersebut.
LANJUTAN KASUS,,,,
Klien saat ini dengan usia 40 tahun telah
memiliki 2 orang anak dewasa. Sering kali
kedua anak klien merasa ibu mereka tidak
diperhatikan karena mereka adalah pasien
asuransi kesehatan miskin. Sesungguhnya
tidaklah demikian, hal ini karena pasien
dengan perawatan mandiri kemotherapy tidak
memerlukan kontrol yang besar, sehingga
perawat dapat konsentrasi pada pasien
dengan tingkat kemandirian yang lemah.
LANJUTAN KASUS,,,,
Pada pemeriksaan PA terakhir yang dilakukan, ternyata
diketahui sel kanker tetap hidup dan sudah menjalar ke
otak. Dokter memperkirakan bahwa usia klien tidak
lebih dari 4 bulan lagi. Klien syock dan sudah sangat
berserah kepada Tuhan karena merasa lebih baik
segera mati dari pada hidup tidak berguna, membuang
uang untuk pengobatan dan perawatan terus-menerus,
menyusahkan keluarga dan menahan sakit menderita
kanker yang sangat. Dengan perkiraan usia yang diberi
dokter, klien meminta agar dokter dan perawat berjanji
tidak memberitahukan hal ini kepada keluarga terutama
anak-anaknya.
LANJUTAN KASUS,,,,

Sangat mengejutkan… seminggu setelah


pemeriksaan kondisi klien tiba-tiba drop, dan
koma. Melihat kondisi ini keluarga
menanyakan hasil pemeriksaan terakhir
kepada perawat dan dokter dan akhirnya
mereka menceritakan hasil pemeriksaan
tersebut.
DARI KASUS DIATAS BEBERAPA SIKAP
PERAWAT YANG DAPAT KITA TEMUKAN ADALAH
 Otonomi (Autonomy)
 Berbuat baik (Beneficience)

 Keadilan (Justice).

 Tidak merugikan (Nonmaleficience)

 Kejujuran (Veracity)

 Menepati janji (Fidelity)

 Karahasiaan (Confidentiality)

 Akuntabilitas (Accountability)
SEE YOU LATER AND THANK YOU,,

You might also like