Professional Documents
Culture Documents
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
1
BUKD 2012 1
GEOGRAFI INDONESIA
Terdiri atas 17.508 Pulau
Satu-satunya Negara yang
Terletak pada Pertemuan 4
lempeng tektonik
Masuk Dalam “Pacific ring
of fire”
yang terdiri atas lebih dari
80 gunung berapi aktif
yang berbahaya
Instansi
Instansi
- Polisi NonKes
Non kes PERDA
- PMK APBD
- Asuransi Eksekutif
Eksekutif Pemberdayaan, pencegahan
Legislatif
Legislatif penyuluhan
- Pembiayaan
Masyarakat Umum - Perilaku sehat
Pendekatan
(Primary prevention)
struktural
Pendekatan kultural Semua stakeholder
(Pada paradigma sehat: fokus pada primary prevention) berperan serta
10
PUBLIC SAFETY CENTRE
• Pusat pelayanan yang
UJUNGTOMBAK menjamin kebutuhan
SAFE masyarakat dalam
COMMUNITY kegawat- daruratan
Masyarakat
& Masalah
Infra-Struktur Gadar Sebagian Terpecahkan
Yan Gadar
Tak Terpecahkan
•Technical Guidance
•Technical Assistance
Mgt & Technical Assistance
• dr. PTT
• RS / Puskesmas
• PMI
• Polri / TNI
• Unsur Lain Terkait
MASYARAKAT AMAN SEHAT SEJAHTERA (ASTER)
(SAFE COMMUNITY)
Wong cilik
/ Rakyat kecil
Kerja sama
antar institusi
PERLU KEMAMPUAN
ADVOKASI
• Regionalisasi
9 wilayah +
2 Sub regional
Rujukan
• Desa siaga
• Disaster plan
• dll
Dibawah koordinasi Pusat Penanggulangan Krisis Kementerian Kesehatan
• Day to day Emergency
• Menyiapkan jaringan RS
Rujukan Bencana
• Menyiapkan Pra Rumah Sakit
• Ambulance service
• Publik Safety Center (PSC)
• Pembentukan Desa Siaga dengan SK Menkes no
564/MENKES/SK/VIII/2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga memberi
peluang berkembangnya safe community di
Masyarakat.
• Menegaskan salah satu kegiatan dari Pos Kesehatan
Desa adalah “Kesiapsiagaan dan penanggulangan
bencana dan kegawatdaruratan kesehatan"
• Menyiapkan awam khusus siaga bencana
• Menyiapkan awam umum basic life support
• Diharapkan Desa Siaga telah terbentuk di seluruh
Indonesia dekade ini. Apabila harapan dapat
terlaksana maka proses terciptanya kesiapsiagaan
terhadap bencana dipedesaan akan berjalan dengan
baik.
DISASTER PLAN
Active Responder
Partisipasi sebagai bagian ‘Disaster
Menerima korban disaster
Hospital networking’
C ANTAR RS
PENDANAAN
TIME SAVING IS LIFE SAVING
RESPONSE TIME DIUPAYAKAN SEPENDEK MUNGKIN
MERUJUK THE RIGHT PATIENT, TO THE RIGHT PLACE AT THE RIGHT TIME
Call Center SPGDT
Petugas Call
Center
Dokter Ahli
Dokter Ahli
Network
?
Dokter Ahli Dokter Ahli
Pasien
Dokter
Pasien
RUJUKAN RS. KLAS A / B
TERPADU
PERAN UTAMA
TERAPI DEFENITIF BERAT
PENGEMBANGAN SDM
PERAN :
• RESUSITASI / STABILISASI
• TERAPI DEFENITIF RINGAN
RENCANA OPERASI
• Informasi adanya musibah
• Membangun SPGDT-B aktif
ANALISIS SITUASI
SIAGA
PENANGANAN
DI RUMAH SAKIT
IGD
Antar
RS ICU
Pelayanan
Terpadu
1. Medical support
2. Management Support
Kamar
Jenazah HCU
SPGDT
SEHARI-
HARI
ESKALASI
SPGDT
BENCANA
CONTOH KASUS :
AKTIVASI
SPGDT
SEHARI-HARI
BENCANA
DI RSUD Dr. SUTOMO SURABAYA
Dokter, Perawat, Dokter Muda,
Siswa Perawatdiluar dinas / tugas jaga
berdatangan membantu
Tenaga yang ada menangani korban
secara terstruktur
Komando-pengendalian
Perluasan tempat
Mobilisasi tenaga & fasilitas
Perluasan ke Fasilitas RS induk
Kerjasama antar RS
RS Dr.SOETOMO
SEBAGAI
PUSKODALMED, operator
aktif 24 jam monitor
Hubungan koordinatif
Untuk konsultasi, rujukan harian
Pos Depan
UGD RS terdekat
Pos Lapangan
AMBULANS GABUNGAN
Tim
Bencana
Multi Disiplin
Didaerah
X X X X Hansip Bencana
4 RS Wilayah 3 RS 2 RS 1 Puskes
Rujukan Propinsi Kabupaten mas
(A,B) (B) (C)
(PusKoDal (Pos (Pos Depan) (Pos Lapangan)
Med) Belakang)
Pusat Koodinasi
Dan Pengendalian
Medik
Transportasi
Komunikasi
Pendanaan
(SISTIM PENDUKUNG)
KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK
PENGUNGSI PENGUNGSI PENGUNGSI
(CLUSTER) (CLUSTER) (CLUSTER)
POSKO HUBUNGAN
KESEHATAN RADIO MEDIK
LAPANGAN
PUSKESMAS BANGSAL PERAWATAN
DARURAT
PUSDALSIS
KESNAS
PENJELASAN
- PUSDALSIS KESNAS
MODEL DASAR SISTEM RUJUKAN TERPADU Pusat Pengendalian Krisis Kesehatan Nasional
- SATLAK I
UNTUK PELAYANAN KESEHATAN PENGUNGSI Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Dati II
- SATGASKES II
Satuan Tugas Kesehatan Dati II
- SATKORLAK I
RUJUKAN : 1. ALIH INFORMASI (KONSOLTASI) Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan
2. ALIH PASIEN (KIRIM PASIEN) Bencana Dati II
- SATGASKESI
3. ALIH ILMU (PELATIHAN) Satuan Tugas Kesehatan Dati I
- Simbol Hubungan Radio Medik
4. ALIH LOGISTIK (BANTUAN ALAT / OBAT)
Direkrut / mobilisasi
bila ada bencana BSB Tugas
tugas sehari2
Rapid assessment
Dukungan manajemen
Surveilance
Penyakit / kesehatan
Kebutuhan dasar
/ sanitasi
Kebutuhan
BSB :
• Diklat : alat bantu, audio visual
• Alat bantu : komunikasi, transportasi
Brigade Siaga Bencana
• Logistik (Stock Piling)
- Obat - Alat medik - Rumah sakit lapangan
Tingkat Nasional Bakornas PBP
Tingkat Propinsi (Dati I) Satkorlak PBP
Tingkat Kabupaten (Dati II) Satlak PBP
Program
Regional
Kab/ (Satkorlak)
Kota Propi
RS
Bancana/
nsi Kebijakan
Gawat nasional
darurat (Bakornas)
Wakil
Presiden
GLOBALISASI
(Rekomendasi
MDC)
PUBLIC SAFETY
WHO CENTER
INTERNAL DISASTER
Hilangkan faktor risiko
Perkecil kerusakan yang terjadi
Pulihkan segera fungsi
Gangguan listrik
Gangguan supply air
Gangguan telepon
Kebakaran
Ancaman bom dll
KEWASPADAAN TERHADAP KEBAKARAN
1.RESPONS LOKAL
Upaya pemadaman lokal
Aktivasi sistim Rumah Saki
Persiapan evakuasi
2.RESPONS TK RUMAH SAKIT
Kirim team Kebakaran
Kendalikan aliran listrik
Pompa hidran diperkuat & fokus
Trolley fire emergency utk Rapid respons tk RS 3.PERSIAPAN BANTUAN LUAR RS
Hydran tersebar disemua tempat RS
Bantuan PMK
(Siapkan jalur koridor internal)
4.UPAYA PEMULIHAN FUNGSI
Hal-Hal yang terkait dengan KEWAJIBAN Dokter
Pengirim dan Fasilitasnya
1. Perlunya mengetahui fasilitas yang tersedia,
meliputi: tempat tidur, SDM sebelum proses
rujukan dimulai
2. Pasien dengan keadaan umum belum stabil tidak
3.
boleh dikirim kecuali untuk keperluan medis
Ambulance harus tersedia dan kendaraan harus
PENUH
dilengkapi dengan peralatan life support dan
tenaga kesehatan pendamping harus mempu
mengatasi keadaan yang tidak diinginkan yang
mungkin terjadi selama proses pengiriman/
rujukan berlangsung
4. Semua catatan, hasil pemeriksaan, X-ray dan
informasi-informasi lain tentang pasien harus
disetakan dalam pengiriman, kecuali bila
penundaan akan memperbesar risiko
pengiriman; dalam kasus ini dokumen-doukumen
pasien dapat dikirimkan kemudian sesegera
mungkin
5. Surat pengantar dari dokter dan surat ijin untuk
rujukan harus disertakan bersama dengan pasien
12 Langkah Mewujudkan SPGDT dengan IGD
sebagai Ujung Tombak layanan Prima (ULT)
1. Pelajari UU No.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik apa
yang wajib dilakukan;
2. Jangan ada pasien tidak mampu yang tidak dilayani, bahkan
ditolak;
3. Membangun Budaya Customer Care di semua front line;
4. Membuat call centre 24 Jam merangkap customer service di
IGD;
5. Pasien yang tidak bisa dilayani dibantu petugas agar mendapat
tempat untuk dirujuk ke RS lain;
6. Buat jejaring sistem komunikasi di IGD untuk saling merujuk
pasien IGD dan ICU yang tidak dilayani di masing-masing RS;
12 Langkah Mewujudkan SPGDT dengan IGD
sebagai Ujung Tombak layanan Prima (ULT)
7. Meningkatkan Skill Emergency dan Sense of crisis SDM-nya
8. Ambulans untuk pasien tidak mampu dibebaskan tetapi nilai
kontribusi RS tetap di catat, sehingga dapat dikompilasi dengan
seluruh nilai konstribusi RS dipelayanan yang lain
9. Agar para direksi sering melakukan pengawasan langsung
sampai kebawah terhadap mutu pelayanan di Rumah Sakitnya
nya
10.Buat dana peduli sehat tetapi dikelola oleh kelompok informal,
bukan oleh manajemen RS, misalnya Dharma Wanita, dan harus
akuntabel serta laporkan pada donator penanggung jawab setiap
bulan
11.Bila sedemikan sulitnya pasien dan tidak ada biaya di infokan ke
kementerian Kesehatan
12.Menggunakan email grup sebagai media komunikasi
SAFE COMMUNITY
TERIMA KASIH
56