You are on page 1of 41

TAMAN NASIONAL

BUKIT DUABELAS
Taman Nasional Bukit Duabelas merupakan salah satu kawasan hutan hujan
tropis dataran rendah di Provinsi Jambi. Semula kawasan ini merupakan
kawasan hutan produksi tetap, hutan produksi terbatas dan areal
penggunaan lain yang digabung menjadi taman nasional. Hutan alam yang
masih ada terletak di bagian Utara taman nasional ini, sedangkan yang
lainnya merupakan hutan sekunder.

Kawasan taman nasional ini merupakan daerah tangkapan air yang sangat
penting bagi DAS Sungai Batanghari. Dari dalam kawasan terdapat banyak
sungai dan anak sungai yang airnya berasal dari dalam kawasan. Kawasan ini
juga merupakan wilayah pengembaraan masyarakat asli Suku Anak Dalam
(Orang Rimba) yang telah menjadikan kawasan ini sebagai pusat
kebudayaan dan penghidupan, dimana adat dan kebiasaan mereka relative
masih utuh dan sangat dijaga
PETA LOKASI
PETA KAWASAN TN BUKIT DUABELAS
SEJARAH TNBD
Kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) seluas 60.500 ha ditunjuk dengan Surat Keputusan

Mentri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 285/Kpts-II/2000 Tanggal 23 Agustus 2000 melalui Hutan

Produksi Tetap Serengam Hilir (11.400 ha) serta areal penggunaan lain (1.200 ha) dan cagar biosfer

Bukit Duabelas (27.200 ha). Penunjukan Taman Nasional Bukit Duabelas diawali dengan surat Bupati

Sarolangun Bangko tanggal 7 Februari 1984 Nomor 522/182/1984 tentang usulan kawasan hutan Bukit

Duabelas menjadi Lindungan Dan Cagar Biosfer.


Keadaan topografi taman nasional ini datar sampai
bergelombang sedang, dengan bukit/gunung seperti Bukit
Suban, Sungai Punai (± 164 m. dpl), Gunung Panggang (± 328
m. dpl), dan Bukit Kuran (± 438 m. dpl). Masyarakat asli suku
Anak Dalam (Orang Rimba) telah mendiami hutan Taman
Nasional Bukit Duabelas selama puluhan tahun. Suku Anak
Dalam menyebut hutan yang ada di Taman Nasional Bukit
Duabelas sebagai daerah pengembaraan; dimana mereka
berinteraksi dengan alam, saling memberi, saling memelihara
dan saling menghidupi. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
suku Anak Dalam melakukan kegiatan berburu babi, mencari
ikan, mencari madu, dan menyadap karet untuk dijual.
Keanekaragaman Flora
Tumbuhan Obat
Jenis tumbuhan obat yang ditemukan di Taman Nasional Bukit Duabelas
meliputi 137 jenis yang terdiri dari 101 jenis tanaman obat dan 27 jenis
cendawan obat. Tumbuhan obat ini sudah biasa digunakan Orang Rimba dalam
pengobatan. Saat ini sebanyak 45 jenis tanaman obat telah dikembangkan
didalam demplot pengembangan Tanaman Obat yang berada di Resort Air
Hitam I, SPTN Wilayah II
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Sapindales
Family : Simaroubaceae
Genus : Eurycoma
Species : E. longifolia
Helminthostachys zeylanica (Paku Tunjuk Langit)
Kingdom : Plantae
Division : Pteridophyta
Class : Psilotopsida
Order : Ophioglossales
Family : Ophioglossaceae
Genus : Helminthostachys
Species : Helminthostachys zeylanica L.
Gonystylus bancanus (Kayu Ramin)

Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Myrtales
Family : Thymelaeaceae
Genus : Gonystylus
Species : G. bancanus
Arcangelisia flava
Kingdom : Plantae

Division : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Order : Ranunculales

Family : Menispermaceae

Genus : Arcangelisia

Species : A. flava
R. cinerea Jack. (Merpuyon)
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Rhodamnia
Species : R. cinerea Jack.
2. Tumbuhan Anggrek
Tidak kurang dari 41 jenis anggrek dari 18 marga yang
hidup di Taman Nasional Bukit Duabelas, diantaranya adalah:
Anggrek epifit (Dendrobium /eonis, Eria puchella, Eria
bractescens, Eria multiflora, Bu/bophyl/um vaginatum, dan
anggrek tanah (Phaius tankervillae).
Dendrobium crumenatum (Anggrek Merpati)
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Order : Orchidales
Family : Orchidaceae
Genus : Dendrobium
Species : D. crumenatum
Phalaenopsis sumatrana (Anggrek Bulan)
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Order : Orchidales
Family : Orchidaceae
Genus : Phalaenopsis
Species : P. sumatrana
Vanda hookeriana (Anggrek pensil)
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Order : Orchidales
Family : Orchidaceae
Genus : Vanda
Species : Vanda hookeriana
Keanekaragaman Fauna
Penelitian LIPI tahun 1998 jenis mamalia yang terdapat di kawasan Bukit
Duabelas antara lain : Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), Babi
Hutan (Sus spp.), Tapir (Tapirus indicus), Kijang (Muntiacus muntjak),
Landak Sumatera (Hystrix brachyura), Tupai Tanah (Lariscus spp.), Musang
(Paradoxurus hermaphroditus), Beruk (Macaca nemest rina), Biawak
(Varanus salvator), Ungko (Hylobates agilis), dll. Untuk jenis aves , antara
lain : Balam (streptopesia sp. ), Murai Batu (Pycnonotus sp.), Ayam Hutan
(Gallus gallus), Kuau (Argusianus argus) dang Enggang Gading (Rh inoplax
vigil), elang (lcnaetus malayensis) , gagak (Corvus corax), Rangkong (
Buceros rhinoceros). Salah satu jenis amfibi yang dapat ditemukan adalah labi
labi (Tronyx spp.)
Berikut beberapa jenis fauna di Taman Nasional Bukit Dua Belas:
Dinopium javanense (Burung Pelatuk Besi)

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Piciformes
Family : Picidae
Genus : Dinopium
Spesies : Dinopium javanense
Symphalangus syndactylus (Siamang)
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mamalia
Order : Primata
Family : Hylobatidae
Genus : Symphalangus
Spesies : S. syndactylus
Siamang (Hylobates syndactalus) meupakan Primata
dilindungi yang hidup pada pohon-pohon, dengan ciri ciri
Bulu berwarna hitam, memiliki kantung tenggorokan
berwarna abu-abu ke merah-merahan terletak di bawah
dagu untuk membantu meningkatkan volume suara
panggilan, Siamang memiliki tangan dengan empat jari
panjang ditambah jempol yang lebih kecil. Mereka
memiliki kaki dengan lima jari, ditambah jempol kaki.
Hylobates agilis (Ungko)

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mamalia
Order : Primata
Family : Hylobatidae
Genus : Hylobates
Spesies : H. agilis F.
Scylla sp. Kepiting Bakau
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Crustacea
Order : Decapoda
Family : Portunidae
Genus : Scylla
Spesies : Scylla sp.
Trogonoptera brookiana :

Kingdom : Animalia
Phylum : Artropoda
Class : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Familia : Papilionidae
Genus : Trogonoptera
Species :Trogonoptera brookiana Wallace, 1855
Troides amphrysus
Kingdom : Animalia
Phylum : Artropoda
Class : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Familia : Papilionidae
Genus : Troides
Species : Troides amphrysus Cramer
Interaksi makhluk hidup
 Faktor biotik dan abiotik yang memengaruhi jumlah morfospesies hewan
adalah faktor jumlah spesies vegetasi tanamannya.
 Untuk kelimpahan hewan dipengaruhi oleh musim dan curah hujan.
 Tercatat sebanyak enam jenis tumbuhan yang tergolong suku Pandanaceae yang
dimanfaatkan Orang Rimba untuk keperluan sehari-hari, dari kerajinan tangan
hingga keperluan terkait ritual adat.
 Indeks Asosiasi Jaccard yang menyatakan asosiasi antara anggrek dengan pohon
forofitnya tergolong lemah. Penutupan tajuk dan diameter pohon merupakan dua
variabel habitat yang mempengaruhi keberadaan anggrek revoluta di lokasi
penelitian.
Rute dari Medan Menuju ke TNBD
Landscape TNBD

Foto ini merupakan sebagian

kecil dari keindahan lain

yang terletak di “Taman

Nasional Bukit Duabelas”


Landscape TNBD

Foto ini diambil dari udara

dengan menunjukan peta

kawasan dari “Taman

Nasional Bukit Duabelas”


ETNOBOTANI PANDAN (PANDANACEAE)
DI TAMAN NASIONAL BUKIT DUABELAS, JAMBI

 Etnobotani merupakan kajian interaksi antara manusia dan tumbuhan atau


diartikan sebagai studi mengenai pemanfaatan tumbuhan pada suatu budaya
tertentu (Martin, 1998).
 Pandanaceae adalah salah suku dari kelompok besar kelas tumbuh-tumbuhan
berkeping satu (Monocotyledoneae). Di dalam Monocotyledoneae, pandan
termasuk kelompok yang memiliki spektrum habitat yang luas, mulai dari tepi
pantai hingga hutan dataran tinggi (montane forest) mendekati ketinggian 4000 m
dari permukaan laut.
 Masyarakat adat Orang Rimba merupakan masyarakat asli penghuni wilayah Taman
Nasional Bukit Duabelas (TNBD) dan tersebar hanya di kawasan Taman Nasional
tersebut. Selain Orang Rimba, panggilan lain yang mereka sukai adalah “Sanak”,
yang berarti keluarga atau kerabat.
 Orang Rimba memiliki pengetahuan tradi-sional yang cukup baik
dalam mencari, menemukan dan memanfaatkan pandan
berdasarkan hukum adat yang berlaku. Pengetahuan ini mereka
dapatkan baik secara turun temurun dari pengalaman mereka
sendiri di lapangan.
 Empat jenis pandan diketahui digunakan se-bagai bahan baku
untuk anyaman seperti tikar dan sumpit (sejenis dompet untuk
menyimpan tembakau dan rokok); ‘mengkuang ladang’ (P.
furcatus), ‘mengkuang tikus’ (P. labyrinthicus), ‘rumbas ta-po’ (P.
immersus) dan ‘mengkuang sabut’ (B. atro-carpa).
 Tiga jenis digunakan untuk keperluan ritual adat; ‘mengkuang
tikus’ (P. labyrinthicus), ‘mengkuang sabut’ (B. atrocarpa), dan
‘pandan harum’ (P. amaryllifolius).
Peta lokasi zona pemanfaatan Taman Nasional Bukit Duabelas
(TNBD) di mana beberapa jenis pandan (Pandanaceae) ditemukan
Hasil Pemanfaatan Pandan

Gambar
Gambar
Pandan gegas B. kurzii yang digunakan
Anyaman tikar pandan
sebagai atap rumah/pondok Orang Rim-
ba (Pandan gegas (B. kurzii)
STRUKTUR VEGETASI TNBD
Hutan hujan tropika atau sering juga ditulis sebagai hutan hujan

tropis adalah bioma berupa hutan yang selalu basah atau lembap, yang dapat ditemui di wilayah

sekitar khatulistiwa; yakni kurang lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis

khatulistiwa. Hutan hujan tropis bisa juga diartikan sebagai hutan yang terletak di daerah tropis

yang memiliki curah hujan tinggi.


KAJIAN ILMIAH
 Asosiasi Pohon Dengan Epifit Hoya Spp. Di Taman Nasional Bukit
Duabelas
 Etnobotani Pandan (Pandanaceae) Di Taman Nasional Bukit Duabelas,
Jambi
 Etnobotani Penghasil Getah Oleh Suku Anak Dalam Di Taman Nasional
Bukit Duabelas Kabupaten Sarolangun, Jambi
 Kajian Etnobotani Peralatan Rumah Tangga Suku Anak Dalam Di Taman
Nasional Bukit Dua Belas Kabupaten Sarolangun, Jambi
 Actinomycetes Selulolitik dari Tanah Hutan Taman Nasional Bukit
Duabelas, Jambi
Asosiasi Pohon Dengan Epifit Hoya Spp.
Di Taman Nasional Bukit Duabelas
Pola sebaran spasial Hoya spp. di lokasi penelitian adalah mengelompok.
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa semua jenis Hoya spp. tidak
memiliki asosiasi dengan pohon forofitnya. Hasil perhitungan tabel kontingensi
juga didukung oleh hasil perhitungan Indeks Asosiasi Jaccard yang menyatakan
asosiasi antara Hoya spp. dengan pohon forofitnya tergolong lemah. Penutupan
tajuk dan diameter pohon merupakan dua variabel habitat yang mempengaruhi
keberadaan Hoya revoluta di lokasi penelitian. Keberadaan Hoya caudata di
lokasi penelitian dipengaruhi oleh variabel suhu, keberadaan Hoya coronaria
berhubungan dengan variabel kelembaban, namun hubungan keduanya
tergolong lemah, sementara variabel yang mempengaruhi keberadaan Hoya
rintzii adalah variabel tinggi pohon dan elevasi.
Etnobotani Pandan (Pandanaceae) Di
Taman Nasional Bukit Duabelas, Jambi
Tercatat sebanyak enam jenis tumbuhan yang tergolong suku Pandanaceae yang
dimanfaatkan Orang Rimba untuk keperluan sehari-hari, dari ke-rajinan tangan hingga
keperluan terkait ritual adat. Keenam jenis tersebut terdiri dari empat jenis ang-gota
marga Pandanus (P. furcatus; P. labyrinthicus; P. immersus; P. amaryllifolius), dan dua dari
Ben-stonea (B. atrocarpa; B. kurzii). Orang Rimba terbatas hanya mencari dan memanen
(mengambil) daun pandan dari populasi yang berada di zona pem-anfaatan. Saat ini
populasi pandan di dalam kawasan TNBD Jambi sudah mulai menurun. Upaya budidaya
dan perlindungan (konservasi) belum dilakukan. Nilai budaya yang terkandung dalam
pemanfaatan pandan didasarkan atas pengetahuan dan kearifan lokal yang dimiliki Orang
Rimba yang diwariskan turun temurun secara lisan (oral tradition).
Etnobotani Penghasil Getah Oleh Suku Anak Dalam Di Taman
Nasional Bukit Duabelas Kabupaten Sarolangun, Jambi
Masyarakat SAD memanfaatkan getah tumbuhan untuk sumber bahan
pengobatan, penghasilan, bahan berburu, bahan bakar, bahan pewarna,
bahan pembeku, dan bahan perekat. Masyarakat tersebut melestarikan
tumbuhan penghasil getah dengan cara menerapkan hukum adat yang
diberlakukan bersama dan mengikat. Cara penyadapan getah dengan
ditumbuk (buah), dikupas, ditebang, disayat, ditakik, dipotong (batang), dan
dipetik (daun). Pengetahuan ini diwariskan turun temurun dari orang tua,
dukun, dan pengalaman sendiri melalui diajak kerja dan diceritakan.
Kajian Etnobotani Peralatan Rumah Tangga Suku Anak
Dalam Di Taman Nasional Bukit Dua Belas Kabupaten
Sarolangun, Jambi
Masyarakat SAD membuat peralatan rumah tangga dengan cara memotong,
mengikis, menoreh, memukul, mengukir, melubangi, dan menyanyam. Cara
pembuatan yang paling dominan dilakukan dengan cara menganyam.
Pengetahuan yang terkait dengan perlatan rumah tangga tersebut diwariskan
secara turun temurun kepada anak cucu SAD.
Bahan dasar dari berbagai peralatan rumah tangga yang dibuat SAD adalah
berbagai jenis tumbuhan yang diperoleh dari hutan di sekitarnya. Bahan
baku peralatan rumah tangga tersebut berasal dari 20 spesies tumbuhan
yang termasuk dalam 12 famili. Famili yang dominan dimanfaatkan adalah
Arecaceae (lima spesies).
Didapatkan dua isolat Actinomycetes dari genus
Streptomyces yang berasal dari Taman Nasional Bukit
Duabelas Jambi. Aktivitas enzim CMC-ase dari kedua
biakan tersebut sekitar 7,2-7,3 unit enzim. Kedua
biakan tersebut berperan dalam degradasi selulosa di
Taman Nasional Bukit Duabelas.
DAFTAR PUSTAKA
Prasaja,D., Muhadiono dan Hilwan, I. 2015. Etnobotani Pandan (Pandanaceae) Di Taman
Nasional Bukit Duabelas, Jambi. Jurnal Berita Biologi 14(2) - Agustus 2015
Departemen kehutanan, 2004. Diakses 20 Oktober 2015. Taman Nasional Bukit Dua Belas.
http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDOENGLISH/tn_bukitduabelas.htm
http://repository.fkip.unja.ac.id
http://www.tnbukitduabelas.id/Taman_Nasional_Bukit_Duabelas
http:Wikipedia/Taman_Nasional_Bukit_Duabelas
http://www.tnbukitduabelas.id/categories/biodiversitas diakses pukul 08.27 tgl 21/10/2018

You might also like