Kinetika degradasi antosianin dan perubahan warna visual dari konsentrat buah murbei selama pemrosesan panas dievaluasi. Degradasi antosianin mengikuti kinetika reaksi orde pertama dan dipengaruhi oleh suhu. Model matematika yang digunakan dapat memprediksi perubahan warna dan degradasi antosianin selama pemrosesan panas konsentrat murbei.
Kinetika degradasi antosianin dan perubahan warna visual dari konsentrat buah murbei selama pemrosesan panas dievaluasi. Degradasi antosianin mengikuti kinetika reaksi orde pertama dan dipengaruhi oleh suhu. Model matematika yang digunakan dapat memprediksi perubahan warna dan degradasi antosianin selama pemrosesan panas konsentrat murbei.
Kinetika degradasi antosianin dan perubahan warna visual dari konsentrat buah murbei selama pemrosesan panas dievaluasi. Degradasi antosianin mengikuti kinetika reaksi orde pertama dan dipengaruhi oleh suhu. Model matematika yang digunakan dapat memprediksi perubahan warna dan degradasi antosianin selama pemrosesan panas konsentrat murbei.
URMU MULBERRY (Morus nigra L) Aulia Ghina Nugraheni (H0916013) Permata Dewi Prawesti (H0916068) Viska Wandhira Wimarnaya (H0916982) PENDAHULUAN PENDAHULUAN • Buah dan sayuran adalah sumber antioksidan alami yang baik, mengandung banyak komponen antioksidan yang berbeda yang menyediakan perlindungan terhadap radikal bebas. • Buah – buahan dan sayur – sayuran berwarna diakui lebih sehat untuk tubuh manusia • Di daerah Gaziantep, Turki, orang – orang mempercayai Mulberry hitam dan merah memiliki nutrisi yang lebih tinggi untuk manusia daripada yang lainnya • Anthocyanin adalah sekelompok senyawa fenolik alami. yang bertanggung jawab untuk warna yang menarik pada banyak bunga, buah – buahan (terutama buah beri), dan sayuran. • Anthocyanin sangat penting dalam buah murbei karena peran gandanya • Cyanidin-3-glukosida dan cyanidin-3-rutinoside adalah anthocyanin utama dalam mulberry dan anthocyanin ini merupakan senyawa yang rentan terhadap degradasi oleh cahaya, pH, dan suhu selama penyimpanan dan terutama pengolahan panas • Dengan degradasi anthocyanin, konsentrat urmu mulberry kehilangan warna yang menarik. Warna itu penting dalam menentukan kualitas produk, oleh karena itu kehilangan pigmen selama pemrosesan menjadi perhatian utama. • Penentuan parameter kinetik sangat penting untuk memprediksi perubahan kualitas yang terjadi selama pemrosesan panas TUJUAN PENELITIAN (1) untuk menentukan keasaman, kandungan padatan terlarut, kapasitas antioksidan, total anthocyanin, fenolik total dalam kandungan urmu mulberry (2) untuk menyelidiki kinetika degradasi termal anthocyanin dan parameter warna (3) untuk mengembangkan hubungan antara warna visual dan antosianin selama pemrosesan termal konsentrat urmu mulberry BAHAN DAN METODE MATERIAL • Buah murbei/mulberry dikumpulkan dari Gaziantep, Turki dan diangkut ke laboratorium untuk dianalisis. • Radikal bebas 2,2-dipheynl-1-picrylhydrazyl (DPPH), reagen Folin-Ciocal-teu, dan asam galat didapat dari Sigma Chemical Co. (St. Louis, MO, USA), enzim pektolitik, Panzym XXL, didapatkan dari Sinerji A.Sß., Mersin, Turki PERSIAPAN JUS MURBEI URMU DAN KONSENTRATNYA • Semua benda asing dari buah murbei seperti potongan dahan, tangkai, dan daun – daunnya dibersihkan dari buah dengan tangan, kemudian buah dicuci dibawah air keran dingin, selanjutnya diblender. Jus yang telah diblender selanjutnya disaring ntuk menghilangkan bubur jus, kemudian jus ditambahkan 1% Panzym XXL pada suhu 50oC selama 2 jam. Setelah itu, jus kembali disaring sebanyak 5 lapisan atau 5x penyaringan. Jus hasil penyaringan ini dikonsentrasi menggunakan BÜCH˙I Rotary Evaporator pada suhu 40oC SIFAT FISIKOKIMIA • Total padatan terlarut (TSS) diukur dengan digital refraktometer (PTR 46X, Inggris) pada suhu 20oC. pengukuran pH menggunakan pH meter model Nel-890 yang sudah dikalibrasi dengan pH buffer 4 dan 7. Titrasi dilakukan dengan 0,1 N NaOH hingga pH mencapai 8,2 dan dinyatakan sebagai asam sitrat PENENTUAN TOTAL FENOLIK • Kandungan fenolik total dalam konsentrat murbei ditentukan secara colourimetrically dengan metode Folin-Ciocalteu dan absorbansi diukur pada 765 nm menggunakan Spektrofotometer UV – VIS Lambda 25. Asam galat digunakan sebagai konten fenolik standar dan total diekspresikan dalam mg setara asam galat (GAE) per liter konsentrat. PENENTUAN TOTAL ANTOSIANIN • Total kandungan antosianin dari konsentrat murbei Urmu ditentukan dengan menggunakan metode pH-diferensial, menggunakan dua sistem penyangga, yaitu potasium chlor buffer, pH 1.0 (0,025 M), dan buffer natrium asetat, pH 4,5 (0,4 M). • Masing – masing absorbansi diukur pada 510 nm dan 700 nm menggunakan spektrofotometer UV – VIS Lambda 25. • Total anthocyanin monomer dikalibrasi sebagai mg cyanidin-3- glukosida per liter. PENENTUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN • Uji DPPH dilakukan dengan beberapa modifikasi. Larutan dibuat dengan melarutkan DPPH 1,2 mg dengan 50 mL metanol dan perlakuan khusus dilakukan untuk meminimalkan hilangnya aktivitas radikal bebas dari larutan selama persiapan sampel. • Absorbansi diukur dengan spektrofotometrik pada 515 nm menggunakan UV – VIS Lambda 25. Pembacaan absorbansi dibuat terhadap metanol sebagai sampel kontrol. PENGUKURAN WARNA • Warna visual dievaluasi menggunakan Hunter Lab Colourflex Instrumen itu dibakukan setiap kali dengan ubin hitam dan putih ( L = 91,10, a = 1,12, b = 1,26), dinyatakan sebagai L * (lightness), a * (kemerahan / kehijauan) dan b * (kekuningan / kebiruan). Semua analisis dilakukan dalam rangkap tiga (n = 3). STUDI DEGRADASI • Dalam aplikasi industri, jus buah dipasteurisasi antara 60 dan 90°C untuk periode yang berbeda tergantung pada suhu. Oleh karena itu, dalam penelitian ini terjadi degradasi termal murbei Urmu konsentrat dipelajari dalam kisaran suhu yang dipilih pasteurisasi (60, 70 dan 80°C) dengan menggunakan konsentrat 45,20 °Brix. KINETIKA DEGRADASI ANTOSIANIN • Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa degradasi termal anthocyanin mengikuti reaksi orde pertama. Pengaruh suhu terhadap konstanta laju degradasi diekspresikan oleh persamaan Arrhenius yang dirangkai dengan mem-plot-kan lnk terhadap 1/T di mana ketergantungan suhu k adalah dikuantifikasi oleh energi aktivasi.
• dimana k adalah konstanta laju (min-1)
MODEL KINETIKA WARNA VISUAL • Total perbedaan warna (TCD*) dihitung dengan menggunakan L * , a * dan b. Dimana nilai L * , a * dan b * merujuk ke nilai warna pada berbagai waktu selama perlakuan panas. ANALISIS STATISTIK • Data eksperimen dianalisis dua arah berdasarkan variansi dan mean dibandingkan dengan beberapa rentang. Uji Duncan pada p < 0,05 tingkat signifikansi menggunakan SPSS versi 17. Parameter model kinetik dan Arrhenius. Persamaan diperkirakan dengan prosedur regresi linier atau prosedur iteratif regresi non-linear dari SigmaPlot. Model matematisnya dipilih dengan membandingkan koefisien korelasi. HASIL DAN PEMBAHASAN KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA DARI KONSENTRAT • Jus murbei Urmu yang matang dipekatkan dari 15,02 hingga 45,20oBrix oleh rotary vacuum evaporator pada suhu 40oC untuk mempertahankan manfaat nutrisi. KINETIKA DEGRADASI TOTAL ANTOSIANIN • Penurunan kandungan antosianin adalah 56,02%, 83,74% dan 91,67% untuk pemanasan pada 60, 70 dan 80 C, masing-masing pada akhir 600 menit. Degradasi termal dari antosianin murbei Urmu mengikuti kinetika reaksi orde pertama sehubungan dengan suhu. Tingkat degradasi antosianin meningkat secara signifikan seiring bertambahnya suhu dan waktu. • Tabel 3 menunjukkan konstanta laju reaksi orde pertama (k1), waktu paruh anthocyanin (t1/2), dan energi aktivasi untuk rentang suhu yang ditentukan. Degradasi itu tergantung pada suhu, dan menjadi lebih cepat pada suhu tinggi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa degradasi antosianin sangat bergantung pada suhu seperti yang ditunjukkan oleh nilai k1 yang lebih tinggi pada suhu yang lebih tinggi. • Untuk menentukan pengaruh suhu pada parameter yang diteliti, menggunakan persamaan Arrhenius pada 60, 70 dan 80oC.
• Energi aktivasi (Ea) yang terhitung adalah 46,32 kJ / mol
• Nilai Ea terkait dengan ketergantungan suhu dalam degradasi antosianin. KESIMPULAN KESIMPULAN • Degradasi antosianin dari konsentrat urmu mulberry selama pemanasan mengikuti kinetika reaksi orde pertama, laju degradasi meningkat ketika suhu meningkat. Model gabungan yang digunakan dapat menggambarkan parameter warna (L*, a*, b* dan TCD*) lebih baik dari nol dan model kinetika orde pertama. Model ini menyiratkan bahwa pembentukan warna dan kerusakan pigmen terjadi selama pemanasan konsentrat urberry murbei. Degradasi antosianin menunjukkan korelasi yang tinggi dan positif dengan a*, b* dan L*, sementara degradasi anthocyanin menunjukkan korelasi yang tinggi dan negatif dengan TCD*. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan perubahan warna visual untuk memprediksi degradasi antosianin selama pemrosesan termal dari konsentrat murbei Urmu adalah layak. TERIMA KASIH PERTANYAAN
Screening Fitokimia, Aktifitas Antioksidan, Dan Antimikroba Pada Buah Jeruk Lemon (Citrus Limon) Dan Jeruk Nipis (Citrus Auratiifolia), Permata DKK, 2018