You are on page 1of 12

Pendahuluan

• Proses pengolahan susu bertujuan untuk memperoleh susu yang


beraneka ragam, berkualitas tinggi, berkadar gizi tinggi, tahan simpan,
mempermudah pemasaran dan transportasi, sekaligus meningkatkan
nilai tukar dan daya guna bahan mentahnya.
• Salat satu produk olahan susu adalah susu bubuk. Susu bubuk dibuat
dengan cara pengeringan (spray dryer) untuk menghilangkan
sebagian air dan lemak.
Sanitasi
• Sanitasi adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan
kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan
minuman dari segala bahaya yang dapat menganggu kesehatan
• Sanitasi bertujuan untuk menjamin keamanan dan kemurnian
makanan, mencegah konsumen dari penyakit, mencegah penjualan
makanan yang akan merugikan pembeli, mengurangi kerusakan
makanan.
Sanitasi Bahan Baku

1. Susu segar
– Susu segar merupakan bahan baku utama
dalam pengolahan susu bubuk.
– Penyimpanan susu dilakukan dalam freezer
pada suhu 1-4℃.
– Susu perlu dihindarkan dari terpaan sinar
matahari secara langsung, dan dari benda-
benda tajam yang berpotensi merusak
kemasan susu.
Sanitasi Bahan Baku

2. Skim Milk Powder


– Susu skim adalah bagian dari susu yang
tertinggal sesudah krim diambil sebagian
atau seluruhnya.
– Susu skim mengandung protein yang tinggi,
tetapi kandungan vitamin dan lemaknya
rendah.
– Sebelum digunakan sebagai bahan baku,
harus ditambah lemak dan vitamin cukup.
Sanitasi Bahan Baku

3. Whey Protein
– Whey memiliki warna kuning-kehijauan,
rasa yang sedikit asam, dengan aroma yang
agak harum dan memiliki kandungan
protein.
– Penyimpanan whey yang baik adalah jangan
membiarkan whey terbuka cukup lama agar
tidak ada uap air dari udara yang dapat
mengakibatkan whey menjadi lembab dan
dapat dengan mudah ditumbuhi bakteri.
Sanitasi Bahan Baku

4. Mixed Vegetable Oils


– Bahan minyak yang dipakai adalah minyak
kelapa, minyak kacang, minyak kedelai, dan
minyak kelapa sawit.
– Penyimpanan yang baik pada minyak nabati
yaitu disimpan pada kemasan yang tidak
tembus cahaya matahari.
– Selain itu minyak juga harus dihindarkan
dari logam besi dan tembaga.
Sanitasi Bahan Baku

5. Gula Pasir
– Gula adalah pemanis utama yang
digunakan dalam industri pangan dan
sebagian besar didapat dari tebu.
– Penyimpanan gula pasir adalah di tempat
yang kering dan tertutup dan dijauhkan dari
panas.
– Penyimpanan gula pasir sebaiknya
dijauhkan dari segala sesuatu yang lembab
agar tidak meenggumpal.
Sanitasi Bahan Baku

6. Vitamin dan Mineral


– Vitamin merupakan nutrient essensial
untuk menjaga kesehatan.
– Vitamin yang ditambahkan antara lain
vitamin A, B, B2, B6, B12, C dan Vitamin D.
– Mineral yang digunakan antara lain
FeSO4.7H2O, ZnSO4, K3 Sitrat, Ca(OH)2,
Ca3(PO4)2, MgCl2.6H2O.
SANITASI PENGOLAHAN DAN PENANGANAN
PRODUK JADI
Proses Basah (Wet Process) Proses Kering (Dry Process)
1. Penerimaan susu segar 1. Pengeringan (Spray drying)
2. Pasteurisasi 2. Pencampuran (blending)
3. Pencampuran (Mixing) 3. Pengemasan
4. Homogenisasi
5. Evaporasi
SANITASI PENGOLAHAN DAN PENANGANAN
PRODUK JADI
1. Proses pengolahan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
2. Memastikan ruangan tempat pengolahan dan gudang penyimpanan
dibersihkan secara berkala.
3. Selama proses pengolahan, perlu dipastikan tidak terjadi
penumpukan di salah satu proses yang menyebabkan produk saling
kontak satu sama lain.
4. Menjaga jalur yang dilalui oleh bahan mentah maupun produk jadi
tetap bersih dan kering.
SANITASI PENGOLAHAN DAN PENANGANAN
PRODUK JADI
5. Mengganti atribut sanitasi pekerja seperti masker, hair net dan
sarung tangan ketika melakukan pekerjaan dari bahan mentah ke
produk jadi.
6. Meminimalkan lalu lintas keluar masuk ruang pengolahan dan
gudang penyimpanan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya
kontaminasi silang.
7. Meminimalkan jumlah pengunjung yang memasuki ruang
pengolahan dan gudang penyimpanan.
8. Untuk penanganan produk jadi, digunakan pengemas berupa plastik
dan karton untuk mengurangi tingkat kontaminasi.

You might also like