You are on page 1of 10

POLISITEMIA

Nama Kelompok:
Anna mairina yuwirma
Aulia rahmi
Dona dika
Inda sari
M. Syahrul fiki
Suci wulandari

Yunni rahmawati
POLISITEMIA

Polisitemia adalah suatu keadaan dimana terjadi


peningkatan jumlah sel darah merah akibat pembentukan
sel darah merah yang berlebihan oleh sumsum tulang.
Polisitemia adalah suatu kondisi yang jarang terjadi di
mana tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah merah.
JENIS-JENIS POLISITEMIA

• Polisitemia Vera adalah adalah suatu gangguan atau kelainan mieloproliferatif


kronik yang ditandai dengan peningkatan sel darah merah (eritrositosis)
sehingga terjadi hiperviskositas aliran darah.
• Polisitemia Sekunder umumnya terjadi sebagai respon terhadap faktor-faktor
lain atau kondisi yang mendasarinya atau gangguan, seperti tumor hati,
hipoksia, tumor ginjal atau sindroma Cushing.
• Polisitemia relatif yang berhubungan dengan hipertensi, merokok, obesitas
dan stress.
BEBERAPA HAL PENYEBAB POLISITEMIA

• Terpapar Karbon monoksida kronis


• Dehidrasi
• Ibu merokok
• Bayi dari ibu diabetes
• Tumor ginjal
• Polisitemia vera rubra
• Penyakit paru kronis
• Penyakit paru obstruktif kronik
TANDA DAN GEJALA
• Hiperviskositas.
• Splenomegali.
• Hematomegali
• Gatal-gatal saat mandi air panas
• Sakit kepala
• Kesulitan bernafas
• Kemerahan pada wajah
• Hipertensi
• Bercak merah pada kulit
• Pendarahan lebih
PERJALANAN KLINIS POLISITEMIA
• Fase eritrositik atau fase polisitemia.
Fase ini merupakan fase permulaan. Pada fase ini didapatkan peningkatan jumlah eritrosit .
• Fase brun out (terbakar habis) atau spent out (terpakai habis ).
Dalam fase ini kebutuhan flebotomi menurun sangat jauh atau pasien memasuki priode
panjang yang tampaknya seperti remisi, kadang-kadang timbul anemia tetapi
trombositosis dan leokositosis biasanya menetap.
• Fase brun out (terbakar habis) atau spent out (terpakai habis ).
Dalam fase ini kebutuhan flebotomi menurun sangat jauh atau pasien memasuki priode
panjang yang tampaknya seperti remisi, kadang-kadang timbul anemia tetapi trombositosis
dan leokositosis biasanya menetap.
• Fase terminal
Pada kenyataannya kematian pasien dengan polisitemia vera diakibatkan oleh komplikasi
trombosis atau perdarahan. Kematian karena mielofibrosis terjadi pada kurang dari
15%. Kelangsungan hidup rerata (median survival) pasien yang diobati berkisar anatara 8
dan 15 tahun, sedangkan pada pasien yang tidak mendapatkan pengobatan hanya 18 bulan.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

• Pemeriksaan Fisik
yaitu ada tidaknya pembesaran limpa dan penampilan kulit (eritema).
• Pemeriksaan Darah
Jumlah sel darah ditentukan oleh complete blood cell count (CBC), sebuah tes standar untuk
mengukur konsentrasi eritrosit, leukosit dan trombosit dalam darah. PV ditandai dengan adanya
peningkatan hematokrit, jumlah sel darah putih (terutama neutrofil), dan jumlah platelet.
Pemeriksaan darah lainnya, yaitu adanya peningkatan kadar serum B12, peningkatan kadar asam
urat dalam serum, saturasi oksigen pada arteri, dan pengukuran kadar eritropoietin (EPO) dalam
darah.

• Pemeriksaan Sumsum tulang


Meliputi pemeriksaan histopatologi dan nalisis kromosom sel-sel sumsum tulang (untuk
mengetahui kelainan sifat sel tunas (stem cells) pada sumsum tulang akibat mutasi dari gen Janus
kinase-2/JAK2).
Obat-obatan juga dapat digunakan, seperti:

• Aspirin dosis rendah untuk mengurangi pembekuan darah dan rasa sakit.
Aspirin diberikan dalam dosis rendah untuk menghindari perdarahan pada
lambung.
• Pengobatan untuk mengurangi sel darah: hydroxyurea, interferon, anagrelide
(lower platelet counts), ruxolitinib (Jakafi).
• Terapi untuk mengurangi rasa gatal: pengobatan yang biasanya digunakan
untuk mengatasi depresi, yang disebut selective serotonin reuptake inhibitors
(SSRIs) dapat membantu meringankan gatal-gatal.

You might also like