You are on page 1of 10

RINGKASAN

TAFSIR
SURAT AT-TAKASUR
Oleh :
Siti Rohmah Kurniasih, S. Pd
SURAT AT-TAKASUR
ُ‫(أ َ ْل َها ُك ُُم الت َّ َكاث ُ ُر‬1) ‫( َحتَّى ُز ْرت ُُُم ْال َمقَا ِب َُر‬2) ‫ف‬ َُ ‫س ْو‬ َ ‫َل‬ ُ َّ ‫َك‬
َُ ‫(ت َ ْعلَ ُم‬3) ‫ون‬
‫ون‬ َُ ‫ف ت َ ْعلَ ُم‬ َُ ‫س ْو‬ َ ‫َل‬ُ َّ ‫(ث َُُّم َك‬4) ‫ون ِع ْل َُم‬ ُ َّ ‫َك‬
َُ ‫َل لَ ُْو ت َ ْعلَ ُُم‬
ْ
ُِ ‫(اليَ ِق‬5)
‫ين‬ َُ ‫ن ْال َج ِح‬
‫يم‬ َُّ ‫(لَت َ َر ُو‬6) ‫ين‬ ُِ ‫ن ْاليَ ِق‬ َ ‫(ث َُُّم لَت َ َر ُونَّ َها‬7)
َُ ‫عُْي‬
ُِ ‫ن النَّ ُِع‬
‫يم‬ ُِ ‫ع‬ َ ُ‫ن يَ ْو َم ِئذ‬ َُّ ُ‫(ث َُُّم لَت ُ ْسأَل‬8)

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk


ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui
(akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan
mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan
pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan
melihat neraka Jahiim,dan sesungguhnya kamu benar-benar
akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin. kemudian kamu pasti akan
ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-
megahkan di dunia itu).”
(QS. At Takatsur: 1-8).
SURAT AT-TAKASUR

Surat At-takasur artinya Bermegah-


megahan. Surat ini terdiri dari 8 ayat,
diturunkan di Mekkah sehingga tergolong
surat Makiyyah.
Surat ini menjelaskan tentang orang-orang yang
lalai dari beribadah kepada Allah. Padahal ibadah
itulah tujuan diciptakannya manusia. Yang
dimaksud di sini adalah beribadah kepada Allah
semata dan meninggalkan ibadah kepada selain
Allah, mengenal-Nya dan mendahulukan cinta
Allah dari lainnya.
Ayat Pertama

ُ‫أ َ ْل َها ُك ُُم الت َّ َكاث ُ ُر‬


Bermegah-megahan telah melalaikanmu.
Maksudnya:
Manusia menjadi lalai karena waktunya hanya
dihabiskan untuk membanggakan diri dengan
harta. Berbangga di sini bisa jadi pada anak,
harta, dan kedudukan. Sedangkan berlomba-
lomba atau saling mengejar untuk meraih ridho
Allah tidak termasuk di sini.
Ayat Kedua

ُ‫ َحتَّى ُز ْرت ُُُم ْال َمقَا ِب َر‬Sehingga masuk ke liang kubur


Maksudnya:
Manusia akan terus berbangga satu dan lainnya
hingga mereka masuk ke dalam kubur. Artinya, ketika
mereka merasakan kematian, barulah mereka
berhenti dari berbangga-bangga dengan harta.
Namun perlu diketahui bahwa alam kubur hanyalah
tempat mampir sebelum sampai ke alam berikutnya.
Alam kubur bukanlah tempat mukim selamanya.
Dalam ayat ini pun dikatakan demikian, yaitu disebut
alam kubur sebagai tempat ziarah, artinya berkunjung
dan itu sifatnya sementara. Negeri yang kekal abadi
adalah akhirat.
Ayat tiga Dan Empat

َُ‫ف ت َ ْعلَ ُمون‬ َ ُ‫( َك ََّل‬3) َُ‫ف ت َ ْعلَ ُُمون‬


َُ ‫س ْو‬ َُ ‫س ْو‬ ُ َّ ‫ث َُُّم َك‬
َ ‫َل‬

Jika Mereka Tahu …


Seandainya mereka tahu apa yang terjadi di
depan mereka yaitu mengetahui dengan ilmu
yang sampai ke hati, tentu mereka tidak lalai
sehingga terus-terusan berbangga-bangga
dengan harta. Jika mereka tahu, tentu mereka
akan segera beramal sholeh.
Namun sayangnya, mereka benar-benar tidak
tahu sehingga mereka pun akan melihat neraka
Jahim yang dijanjikan pada orang-orang kafir.
Ayat Lima sampai Tujuh
ِ ‫َل لَ ُْو ت َ ْعلَ ُمونَُ ِع ْل َُم ْاليَ ِق‬
ُ‫ين‬ َ ‫ن ْال َج ِح‬
ُ َّ ‫( َك‬5) ُ‫يم‬ َُّ ‫(لَت َ َر ُو‬6) ‫ث َُُّم‬
‫لَت َ َر ُونَّ َها َعيْنَُ ْاليَ ِقين‬
“dan sesungguhnya kamu benar-benar akan
melihatnya dengan ‘ainul yaqin”. Maksudnya
mereka benar-benar akan melihat dengan
penglihatan mereka. Sebagaimana Allah
menyebutkan dalam ayat yang lain,
َ ‫ظنُّوا أَنَّ ُه ُْم ُُم َواِِعُوََا َولَ ُْم يَ ِجدُوا‬
‫ع ْن َها‬ َُ َّ‫َو َرأَى ْال ُم ْج ِر ُمونَُ الن‬
َ َ‫ار ف‬
‫ص ِرفًا‬ ْ ‫َم‬
“Dan orang-orang yang berdosa melihat neraka,
maka mereka meyakini, bahwa mereka akan
jatuh ke dalamnya dan mereka tidak Ada Yang
menolong."
Pembahasan
'Ilmu Yaqin, 'Ainul Yaqin, Dan Haqqul Yaqin

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah ditanya


mengenai ‘ainul yakin dan ilmu yakin. ‘Ilmu yakin
adalah sesuatu yang diketahui dengan mendengar,
kabar berita, pengqiyasan (permisalan) dan berpikir
tanpa melihat secara langsung. Sedangkan ‘ainul
yakin adalah menyaksikan langsung dengan
penglihatan. Ada juga haqqul yakin, yaitu dengan
merasakan
Ibnusecara langsung.
Taimiyah mencontohkan ketiga hal di atas dengan
memberi permisalan madu. Jika madu tersebut hanya
diketahui lewat berita, maka disebut ‘ilmu yakin. Jika
diketahui lewat melihat langsung, maka disebut ‘ainul
yakin. Jika dirasakan manisnya madu tersebut, maka
disebut dengan haqqul yakin.
Ayat Kedelapan
Akan Ditanya Berbagai Macam Nikmat
Setiap orang akan ditanya berbagai macam nikmat yang mereka
rasakan di dunia. Apakah mereka benar-benar telah bersyukur atas
nikmat tersebut? Apakah benar mereka telah menunaikan hak Allah?
Apakah mereka benar tidak menggunakan nikmat tersebut untuk
maksiat? Jika benar, maka mereka akan diberi nikmat yang lebih lagi
dari yang sebelumnya.
Ataukah mereka jadi orang yang terperdaya dengan nikmat? Atau
mungkin mereka gunakan dalam maksiat? Jika demikian, tentu kelak
mereka akan dibalas dengan siksa yang pedih. Allah Ta’ala berfirman,
‫طيِِّبَُاتِ ُك ُْم فِي َحيَاتِ ُك ُُم ال ُّد ْنيَا َوا ْست َ ْمت َ ْعُت ُُْم بِ َها فَ ْاليَ ْو َُم‬ ُِ َّ‫ض الَّذِينَُ َكفَ ُروا َعلَى الن‬
َ ‫ار أ َ ْذ ََ ْبت ُُْم‬ ُُ ‫َويَ ْو َُم يُ ْع َر‬
َُ‫سقُون‬ ُ ‫ق َو ِب َما ُك ْنت ُُْم ت َ ْف‬ ُِ ِّ ‫ْر ْال َح‬
ُِ ‫ض ِبغَي‬ ُ ِ ‫ون ِب َما ُك ْنت ُُْم ت َ ْست َ ْك ِب ُرونَُ ِفي ْاْل َ ْر‬ ُِ ‫اب ْال ُه‬
َُ ‫ت ُ ْجزَ ْونَُ َع َذ‬
“Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka
(kepada mereka dikatakan): “Kamu telah menghabiskan rezkimu yang
baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-
senang dengannya; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang
menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri d muka bumi
tanpa hak dan karena kamu telah fasik.” (QS. Al Ahqaf: 20).
‫‪Allah Ta’ala berfirman,‬‬
‫َحتَّى ُز ْرُت ُُُم )‪(1‬أ َ ْل َها ُك ُُم الت َّ َكاث ُ ُُر‬
‫ْ‬
‫)‪(2‬ال َمقَا ِب َُر‬ ‫ف ت َ ُْعلَ ُم َُ‬
‫ون‬ ‫س ْو َُ‬ ‫َل َ‬ ‫)‪َ (3‬ك َّ ُ‬
‫ف ت َ ْعُلَ ُم َُ‬
‫ون‬ ‫س ْو َُ‬ ‫َل لَ ُْو )‪(4‬ث َُُّم َك ََّلُ َ‬ ‫َك َّ ُ‬
‫ون ِع ْل َُم ْاليَ ِقي ُِ‬
‫ن‬ ‫ن )‪(5‬ت َ ْعلَ ُم َُ‬ ‫لَت َ َر ُو َُّ‬
‫)‪(6‬ال َج ِح َُ‬
‫يم‬ ‫ْ‬ ‫ْن ْاليَُِق ُِ‬
‫ين‬ ‫عي َُ‬ ‫ث َُُّم لَت َ َر ُونَّ َُها َ‬
‫يم )‪(7‬‬ ‫ن النَّ ُِع ُِ‬
‫ع ُِ‬ ‫ن يَ ُْو َمئِذُ َ‬ ‫)‪(8‬ث َُُّم لَت ُ ْسأَلُ َُّ‬
‫‪“Bermegah-megahan‬‬

You might also like