Professional Documents
Culture Documents
1. Arlena nurlidiawati
2. Aulia rahmi Kelas : VIIc
3. Aziza tunil azam
4. Bella sintia
5. Dola permata sari
Dosen pembimbing : Ridho Asra, M.Farm, Apt
6. Kurnia jefina A.
7. Muheni qori
8. Muhammad iqbal sepriadi
9. Nifa febriani
10. Sofia nofianti
11. Triyana febriani ashal
12. Ziatul azmi KIMIA MEDISINAL
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STIFARM)
PADANG 2017
simpatik
Sistem saraf Sistem saraf
pusat (ssp) perifer Susunan saraf
otonom (sso)
otak
(otot polos) :
kerja tidak sadar parasimpatik
Susunan saraf
Sumsum tulang motoris/somatik
belakang (otot lurik) :
kerja sadar
OBAT S.S OTONOM (mengendalikan saraf simpatis dan parasiimpatis)
(merangsang simpatis)
(menghambat simpatis)
(merangsang parasimpatis)
( penghambat parasimpatis)
Obat-obat adrenergik mempengaruhi reseptor oleh norepineprin atau epineprin.
3. Bekerja campuran
Obat-obat ini bekerja ganda, memacu penglepasan norepineprin di ujung presinaptik dan juga mengaktifkan
adrenoseptor pada membran prasinaptik
Contoh : Efedrin
• Adrenergik = adrenomimetik/perangsang • Efek samping
adrenergik/simpatomimetik/perangsang – Sebagai vasopresor &
simpatetik. bronkodilator (sakit
kepala;cemas;tremor;lemah dan
palpitasi)
• S.S.adrenergik: cab.sis saraf otonom n – Sebagai dekongestan hidung (rasa
mempunyai neurotransmiter (epinefrin) pedih; terbakar; kekeringan
mukosa)
• Fungsi S.S adrenergik:
– Sebagai obat mata
(iritasi;penglihatan
– Meningkatan metabolisme KH dan kabur;hiperemia;alergi
pengangkutan lemak dihati konjungtivitis)
– Mengatur tek.drh,denyut – Kelebihan dosis menyebabkan
jantung,pergerakan sal.cerna, kejang;aritmia jantung;
pendarahan otak
pergerakan uterus dan tonus otot
– Pengguna jangka panjang
bronkus. (hipertropi jaringan).
– Vasopresor, bronkodilator,
dekongestan, dan midriatik.
Contoh obat :
Hubungan
struktur -
kerja
katekolamin
• Katekolamin adalah
senyawa yang
mempunyai struktur
katekol (suatu struktur
aromatik dengan dua
gugus hidroksil)
terhubung dengan suatu
amina.
• Katekolamin penting pada
manusia adalah
adrenalin/epinefrin,
noradrenalin/norepinefri
n (NE), dan dopamin.
1. Adrenomimetik yang bekerja secara
langsung membentuk kompleks
dengan reseptor khas
• Sistem cincin aromatik
yang mempunyai 6 atom
• Atom N pada rantai
samping etilamin
• Gambaran struktur
adrenomimetik yang
bekerja langsung dapat
dilihat pada struktur
epinefrin yang
mengandung inti katekol epinefrin
Hubungan struktur dan aktivitas
katekolamin
1. aktivitas agonis pada reseptor adrenergik
a. Struktur induk feniletilamin yang pada
kondisi fisiologik terdapat sebagai ion
feniletilamonium.
b. substituen 3,4-dihidroksi fenolat pada
cincin
c. Substituen yang kecil (R’=H, CH3 atau C2H5)
dapat dimasukkan dalam atom C α tanpa
mempengaruhi aktivitas agonis
d. Atom N paling sedikit mempunyai satu
atom hidrogen (R = H atau gugus alkil)
b. Makin kecil gugus alkil pada atom N, ( CH3 ) makin kuat aktivitas
reseptor α, dengan gugus metil memberikan aktivitas yang paling
kuat
Biotransformasi katekolamin
• Penguraian noradrenalin yang dibebaskan, berlangsung
terutama melalui pengasupan kembali ke dalam
• Efek samping
varikositas, disisi lain katekolamin juga diuraikan secara
enzimatik.
– Sebagai vasopresor &
bronkodilator (sakit
• Penguraian scr enzimatik, O-metilasi cepat gugus 3-
hidroksi dengan perantara katekol-0-metiltransferase
kepala;cemas;tremor;lemah
adalah penting, yang berlangsung terutama dalam dan palpitasi)
cairan intrasel. Deaminasi oksidatif oleh monoamin-
oksidase mitokondria, yang berlangsung intrasel, – Sebagai dekongestan hidung
menghasilkan mendelatadehida yang sesuai, yang tidak
dapat dinyatakan dalam jaringan. Dehidrasioleh aldehid (rasa pedih; terbakar;
hidrogenase menghasilkan senyawa asam mendelat
yang sesuai, dan reduksi dengan perantaraan alkohol
kekeringan mukosa)
dehidrogenase memberikan senyawa feniletilglikol.
Asam 4-hidroksi-3-metoksimandelat (asam mandilin
– Sebagai obat mata
mandelat), metanefrin dan 4-hidroksi3 (iritasi;penglihatan
metoksifeniletilengllikol dengan urin dalam bentuk
konjugat kabur;hiperemia;alergi
konjungtivitis)
• Sifat kimia : Senyawa labil. Penyimpanan harus
terlindung cahaya, dalam wadah tertutup rapat. – Kelebihan dosis menyebabkan
– Katekolamin lain seperti o-difenol merupakan
senyawa labil, sedangkan analog katekolamin kejang;aritmia jantung;
dengan struktur3,5-dihidrokdifenil pada
hekekatnya lebih stabil.
pendarahan otak
– Pengguna jangka panjang
(hipertropi jaringan).
2. CLONIDINE
(simpatomimetik langsung)
(DOLA PERMATA SARI)
Hubungan
struktur -
kerja
CLONIDINE
Pengertian Clonidine
Clonidine adalah obat untuk mengendalikan tekanan darah tinggi atau hipertensi
yang dapat membebani pembuluh nadi dan jantung. Selain itu, obat ini bisa digunakan untuk
menangani sensasi panas (hot flush) yang dirasakan saat menopause dan mencegah sakit kepala
vaskular serta migrain.
Clonidine bisa mengurangi efek berbagai zat kimia yang terdapat di pembuluh darah dan
membuat aliran darah lebih lancar dengan cara mengendurkan pembuluh darah.
Mekanisme kerja :
Clonidine merupakan obat jenis alpha agonist. Clonidine menurunkan tekanan darah
dengan cara mengurangi kadar kimia tertentu dalam darah. Hal ini membuat pembuluh darah
mengendur dan jantung berdetak dengan lebih lambat dan mudah. Obat ini dapat digunakan
bersamaan dengan obat tekanan darah lainnya.
Efek samping :
keadaan mengantuk, kepeningan, sakit kepala, depresi, kecemasan, kelelahan,
gangguan tidur, impotensi, mulut kering.
Hubungan Struktur Aktivitas Klonidin
• Adanya gugus orto-
klorida dapat
memperbaiki aktivitas
• Kehadiran gugus α amino
membuat cincin
imidazolin bagian dari
gugus guanidine.
• akibat klonidin, gugus
amino menyerang
langsung cincin orto-
diklorofenil. klonidin ada
dalam bentuk tak
Rumus Kimia IUPAC Klonidin / terionkan sehingga
Clonidine
N-(2,6-dichlorophenyl)-4,5-dihydro-1H-
klonidin dapat melewati
imidazol-2-amine SSP
3. AMFETAMIN
(simpatomimetik tak langsung)
(MUHENI QORI APRIYENI)
Hubungan struktur-
kerja
Adrenergik bekerja secara tak langsung
Contohnya: Amfetamin, metamfetamin, fentermin, klorfentermin,
mefentermin.
• Efek samping
Kegelisahan, pusing, tremor, refleks hiperaktif, suka bicara, rasa tegang,
mudah tersinggung, insomnia, dan kadang-kadang euforia, adiksi.
• Mekanisme kerja
Amfetamin merangsang pusat napas di modula oblongata dan mengurangi
depresi sentral yang ditimbulkan oleh berbagai obat. Efek ini disebabkan
oleh perangsangan pada korteks dan sistem aktivasi retikular.
Mekanisme kerja amfetamin di SSP semuanya atau hampir semuanya
melalui pelepasan amin biogenik dari ujung saraf yang bersangkutan amin
biogenik dari ujung saraf yang bersangkutan di otak
Pada sistem kardiovaskular, amfetamin yang diberikan secara oral
meningkatkan tekanan sitolik dan diastolik. Denyut jantung diperlambat
secara refleks. Pada dosis besar dapat terjadi aritmia jantung.
Struktur kimia turunan obat-obat
adrenergik
STRUKTUR
DASAR
STRUKTUR
TURUNAN
Hubungan struktur amfetamin dan
aktivitas obat
• Struktur Amfetamin
1. Tidak mempunyai gugus hidroksi
fenolat pada posisi 3 dan 4. Hal ini
N-methyl-1-phenylpropan-2-amine dapat meningkatkan absorpsi obat
pada pemberian secara oral dan
2 3 meningkatkan penetrasi obat
2. Tidak mempunyai gugus β-hidroksi
alkohol, sehingga obat bersifat
kurang polar dan lebih mudah
menembus sawar darah otak dan
menunjukan efek rangsangan
1 sistem saraf pusat lebih besar
3. Adanya gugus amina juga penting
terutama untuk aktivitas α-
adrenergik, karena dalam bentuk
kationik dapat berinteraksi dengan
gugus fosfat reseptor yang bersifat
anionik
4. EFEDRIN
(simpatomimetik campuran)
(AULIA RAHMI)
Efedrin
Efedrin merupakan simpatomimetik yang
bereaksi sebagai agonis reseptor
adrenergik/tidak langsung, berdasarkan
kemiripan struktur, membebaskan
noradrenalin dari vesikel penimbunannya
dan serentak menghambat pengasupan
kembalinya dari celah sinaps ke dalam
aksoplasma. Karena itu konsentrasi
Rumus molekul : C10H15NO noradrenalin dan sekaligus tonus
2-metil amino-1 fenilpropan-1 ol hidroksida simpatikus meningkat.
Ketergantungan kerja pada konfigurasi
adalah lebih kecil pada simpatomimetik
yang bekerja tidak langsung dibandingkan
simpatomimetik yang bekerja langsung
Efedrin
MEKANISME KERJA
Amina simpatomimetik yang beraksi sebagai agonis reseptor adrenergik. Aksi
utamanya adalah pada beta-adrenergik reseptor, yang merupakan bagian dari
sistem saraf simpatik. Efedrin memiliki dua mekanisme aksi utama:
1. efedrin mengaktifkan α-reseptor dan β-reseptor pasca-sinaptik
terhadap noradrenalin secara tidak selektif.
Rumus molekul : C10H15NO
2. efedrin juga dapat meningkatkan pelepasan dopamin dan serotonin
dari ujung saraf.
INDIKASI
(Bronkodilator)mengaktifkan reseptor beta adrenergik yang ada di saluran
pernafasan, dekongestan
EFEK SAMPING
kecemasan, gemetar, pusing, Sakit kepala ringan, gastrointestinal distress
(misalnya kram perut), insomnia, denyut jantung tidak teratur, jantung
berdebar-debar, peningkatan tekanan darah, stroke, kejang, psikosis, lekas
marah agresi.
HUBUNGAN STRUKTUR-KERJA
4 1.Gugus amina
Senyawa amino dapat berkekuatan sangat tinggi.
Penting untuk aktivitas agonis adrenergik.
2. Hidroksi fenol
Penggantian gugus OH oleh gugus semacam itu
menghilangkan hampir semua kerja
2 3 farmakologisnya atau kalau tidak demikian,
senyawa yang terbentuk dapat menjadi antagonis.
3. Rantai samping
Berupa 2 carbon penting untuk aktivitas,namun
ada juga pengecualiannya yaitu karbon benzil CH2
Rumus molekul : C10H15NO
(yang dekat cincin) harus mempunyai konfigurasi
2-metil amino-1 fenilpropan- mutlak R.
1 ol hidroksida 4. substituen-N
Gugus atom yang lebih kecil bersubstitusi
menggantikan atom hidrogen pada rantai induk
hidrokarbon (-CH, -CH3) menghasilkan aktivitas α
Sedangkan yang lebih besar bersubstitusi (-CH-
(CH3)2, akhiran-il=melekat) menyebabkan
aktivitas beta.
SINTESIS EFEDRIN
Sintesis &
biotransformasi
Farmakologi
& efek
samping
Propanolol
Propranolol adalah obat β-blocker dengan fungsi
untuk menangani tekanan darah tinggi, detak
jantung tak teratur, gemetar (tremor), dan kondisi
lainnya. Obat ini bekerja menghambat kerja bahan
kimia alami tertentu pada tubuh Anda (seperti
epinephrine) yang memengaruhi jantung dan
pembuluh darah. Efek ini mengurangi detak
jantung, tekanan darah, dan ketegangan pada otot-
otot jantung.
Efek samping PROPANOLOL
Farmakologi,
sifat
Sintesis,
Efek
samping
Hubungan struktur
dan aktivitas
fisostigmin
PARASIMPATOMIMETIK TIDAK
LANGSUNG
FISOSTIGMIN
2
1 1. terikat dengan kepalanya yang kationik (N
kuartener) pada pusat anion asetilkolinesterase.
Pengikatan mestinya langsung melalui gugus
karboksil pada posisi w dari asam asparginat atau
glutamat.
2. Hidrolisis ester asam karbamat serin juga
berlangsung cepat, sehingga menyangkut
pembolakan bolak balik asetilkolinesterase
1. Fisostigmin akan terhidrolisis
dalam suasana basa membentuk
eserolin, Co2 dan metilamin.
Eserolin cepat teroksidasi oleh
oksigen udara menjadi senyawa
kuinoid rubreserin yang berwarna
merah.
Oleh sebab itu larutan garam
Fisostigmin sukar dipertahankan
dan tidak dapat disterilkan secara
panas. Fisostigmin salisilat larut
baik dalam etanol sukar larut air.
Karena mudah mengkristal dan
tidak higroskopik.
Sintesis
• Sebagai senyawa pemula untuk sintesis
neostigmin adalah senyawa 3-N, N-
dimetilaminofenol, yang dibuat dari
N,N-dimetilanin dengan cara nitrasi
dalam suasana asam kuat (sibsitusi
meta),reduksi, diazotasi dan selanjutnya
didihkan. Pengesteran dengan klorida
asam N,N – dimetilkarbomat dan
penguarteneran dengan metilbromida
atau dimetilsulfat memberikan garam
neostigmin yang sesuai.
obat yang mempengaruhi fungsi saraf. Di dalam tubuh
manusia terdiri dari beribu-ribu sel saraf. Sel saraf satu dengan yang
lainnya berkomunikasi melalui zat yang disebut sebagai
neurotransmitter. Terdapat berbagai jenis neurotransmitter
tergantung pada jenis sel sarafnya. Salah satu neurotransmitter utama
di tubuh kita adalah asetilkolin.
Efek samping,
mekanisme kerja
Biotransformasi,
Sintesis,
analisis
Antikolinergik/ Parasimpatik
• Obat golongan antikolinergik adalah obat yang mempengaruhi
fungsi saraf. Di dalam tubuh manusia terdiri dari beribu-ribu sel
saraf. Sel saraf satu dengan yang lainnya berkomunikasi melalui zat
yang disebut sebagai neurotransmitter. Terdapat berbagai jenis
neurotransmitter tergantung pada jenis sel sarafnya. Salah satu
neurotransmitter utama di tubuh kita adalah asetilkolin.
• Asetilkolin bekerja pada saraf parasimpatis, yakni saraf yang
memiliki efek relaksasi tubuh dan melemaskan otot. Saraf
parasimpatis banyak ditemukan pada otot-otot saluran pencernaan,
saluran kencing, paru-paru. Saraf simpatis tersebut saling
berkomunikasi melalui asetilkolin. Obat antikolinergik bekerja
menghambat asetilkolin tersebut sehingga akan menurunkan fungsi
saraf parasimpatis.
ATROPIN
RUMUS sruktur : C17H23NO3
Sebagai : Antimuscarinics / Antispasmodik
EFEK SAMPING
Takikardia
Pandangan kabur
Mulut kering
Susah BAK
Mekanisme kerja
Atropin menyebabkan blokade reversibel
kerja kolinomimetik pada reseptor muskarinik.
BIOTRANSPORMASI
Setelah absorpsi yang cepat separuh dari
atropin dieksresikan tidak berubah.hidrolisis
ester mungkin bukan alur metabolisme utama,
karena dalam urin dapat ditunjukkan 20 %
asam tropan bebas.
Hubungan struktur dan aktivitas
Atropin
• Untuk analog asetilkolin tanpa aktivitas instrinsik seperti
oksifenoniumbromida dan metateliniumbromida, ciri
khasnya adalah residu asil yang lipofil dan bervolume besar.
Mereka rupanya difiksasi pada struktur reseptor tambahan
disekitar reseptor muskarin dan karena itu mengakibatkan
afinitas zat yang tinggi.
• Takikardia
• Pandangan kabur
• Mulut kering
• Susah BAK
Mekanisme kerja
Atropin menyebabkan blokade reversibel kerja kolinomimetik pada reseptor
muskarinik.
BIOTRANSPORMASI
Setelah absorpsi yang cepat separuh dari atropin dieksresikan tidak
berubah.hidrolisis ester mungkin bukan alur metabolisme utama, karena dalam
urin dapat ditunjukkan 20 % asam tropan bebas.
Sintesis atropin
Efek samping,
mekanisme kerja
Biotransformasi,
Sintesis,
analisis
Antikolinergik
Skopolamin
Skopolamin merupakan bentuk heterosiklik
tropan alkaloid yang secara alami ditemukan
pada tanaman solanaceae.
Kegunaan Untuk mencegah rasa mual yang muncul akibat mabuk
perjalanan,mengobati spame saluran pencernaan,dan mengobati
kondisi-kondisi dengan gejala menyerupai penyakit parkinson
Epoxytropan
B. Penggolongan Obat
1. Obat ganglion golongan I
Mula-mula merangsang, kemudian menghambat Prototipe: Nikotin.
2. Obat ganglion golongan II
Langsung menghambat ganglion Prototipe: Heksametonium
Menghambat reseptor nikotinik ganglia secara kompetitif (simpatis dan
parasimpatis) Efek yang timbul sesuai dengan hambatan tonus yang dominan, Obat
lain: pentolinium(C5), tetraetil amonium(TEA), klorisondamin, mekamilamin,
trimetafan
Sintesa &
biotransformasi
2 3 6 8
C5