You are on page 1of 31

TUGAS PATOFISIOLOGI

(EPILEPSI)
OLEH: NAMA : SOFIA NOFIANTI
BP : 1401164
KELAS : VII c
DOSEN PEMBIMBING : Dr. SUHATRI, MS, APT
SOFIA NOFIANTI
1401164

TUGAS PATOFISIOLOGI

KELAS : VII c
DOSEN PEMBIMBING : Dr. SUHATRI, MS, APT
1. Definisi epilepsi
1. Pengertian epilepsi
• Epilepsi adalah suatu gangguan pada
sistem syaraf otak manusia karena
terjadinya aktivitas yang berlbihan dari
sekelompok sel neuron pada otak
sehingga menyebabkan berbagai reaksi
pada tubuh manusia muai dari bengong
sesaat, kesemutan, gangguan
kesadaran, kejang-kejang dan atau
kontraksi otot.

• Penyakit epilepsi atau ayan adalah


suatu kondisi yang dapat menjadikan
seseorang mengalami kejang secara
berulang. Kerusakan atau perubahan di
dalam otak diketahui sebagai penyebab
pada sebagian.
2. Klasifikasi berdasarkan penyebab
• Epilepsi idiopatik • epilepsi simptomatik
(disebut juga sebagai (disebut juga epilepsi
epilepsi primer) sekunder) merupakan
merupakan jenis epilepsi jenis epilepsi yang
yang penyebabnya tidak penyebabnya bisa
diketahui. Sejumlah ahli diketahui. Sejumlah
menduga bahwa kondisi faktor, seperti luka berat
ini disebabkan oleh di kepala, tumor otak,
faktor genetik dan stroke diduga bisa
(keturunan). menyebabkan epilepsi
sekunder
2. Klasifikasi
3. etiologi
Diagnosa epilepsi
4. patofisiologi
5. gejala
1. Kejang Umum 2. Kejang Parsial Simpel (Tanpa Kehilangan Kesadaran)

• Kejang ini terjadi tanpa kehilangan kesadaran saat


• Mata yang terbuka saat kejang.
serangan kejang terjadi. Kejang yang terjadi pun
• Kejang tonik. Tubuh yang menjadi kaku selama sangat unik, kejang tersebut hanya terjadi pada
beberapa detik. Ini bisa diikuti dengan gerakan- sebagian tubuh saja seperti di kaki, tangan,
gerakan ritmis pada lengan dan kaki atau tidak tergantung bagian otak mana yang mengalami
sama sekali. Otot-otot pada tubuh terutama gangguan. Ia ditandai dengan adanya anggota tubuh
lengan, kaki, dan punggung berkedut. yang menyentak, atau timbul rasa kesemutan,
• Kejang atonik. Otot tubuh tiba-tiba menjadi pusing, dan aura (perasaan ada kilatan cahaya).
rileks sehingga penderita jatuh tanpa kendali. • Selain itu penderita kejang parsial simpel juga
• Kejang klonik. Gerakan menyentak ritmis yang mengalami perubahan pada emosi, seperti merasa
biasanya menyerang otot leher, wajah dan gembira atau takut secara tiba-tiba.
lengan.
• Penderita epilepsi kadang-kadang mengeluarkan 3. Kejang Parsial Kompleks (Kehilangan Kesadaran)
suara-suara atau berteriak saat mengalami • Kejang parsial kompleks terjadi ketika penderita
kejang-kejang. epilepsi mengalami serangan kejang yang ditandai
• Mengompol. dengan terganggunya kesadaran seperti mendadak
menjadi bingung atau setengah sadar selama
• Kesulitan bernapas untuk beberapa saat
beberapa saat.
sehingga badan terlihat pucat atau bahkan
• Ciri yang bisa dikenali dari kejang parsial kompleks ini
membiru.
adalah penderita yang kadang memiliki pandangan
• Dalam sebagian kasus, kejang menyeluruh kosong, menelan, mengunyah, atau perilaku lainnya.
membuat penderita benar-benar tidak sadarkan
diri.
• Setelah sadar, penderita terlihat bingung selama
beberapa menit atau jam.
5. gejala
4. Kejang Absence atau Petit Mal

• Ini merupakan jenis epilepsi yang biasa terjadi ada anak-anak.


Kejang ini tidak begitu berbahaya, namun konsentrasi dan
prestasi anak di sekolah menjadi terganggu. Gejala yang timbul
pada anak yang mengidap epilepsi absence atau petit mal ini
adalah:
• Hilangnya kesadaran selama beberapa detik
• Sering berkedip atau berdecit dengan menggerakkan bibirnya
• Pandangan kosong
• Tidak sadar dan tidak mengetahui kalau mereka sedang
mengalami kejang
6. komplikasi
Komplikasi umum yang dapat terjadi antara lain:
• Terjatuh
• Tenggelam
• Kecelakaan

You might also like