You are on page 1of 31

TUGAS PATOFISIOLOGI

(DIABETES MELITUS)

OLEH: NAMA : SOFIA NOFIANTI


BP : 1401164
KELAS : VII c
DOSEN PEMBIMBING : Dr. SUHATRI, MS, APT
Diabetes melitus (DM) kencin manis
Nama : sofia nofiant
Bp : 1401164
Kelas : VII c
Dosen : Dr. Suhatri Ms, Apt
1. Definisi Diabetes melitus
• Insulin adalah hormon alami yang diproduksi oleh pankreas. Ketka
• diabetes mellitus (penyakit kencing manis atau penyakit gula) adalah kita makan, pankreas melepaskan hormon insulin yang
penyakit yang menghasilkan jumlah gula (glukosa) dalam aliran darah memungkinkan tubuh mengubah glukosa menjadi energi dan
lebih tnggi dari normal (70-100 mg/dL). disebarkan di seluruh tubuh. Hormon yang satu ini juga membantu
tubuh menyimpan energi tersebut.
• Diabetes terjadi sebagai akibat dari kurangnya atau tdak cukupnya
produksi insulin, suatu hormon yang membantu glukosa masuk ke • Insulin membantu mengontrol kadar gula darah (glukosa) dalam
dalam sel-sel. tubuh.
Caranya dengan memberi sinyal pada sel lemak, otot, dan hat untuk
• Dalam diabetes tpe 1, sel-sel pankreas yang memproduksi insulin mengambil glukosa dari darah dan mengubahnya menjadi glikogen
dirusak, sehingga insulin tdak diproduksi. (gula otot) di sel otot, trigliserida di sel lemak, dan keduanya di sel
hat
• Pada diabetes tpe 2, pankreas dapat memproduksi insulin,
setdaknya pada awalnya, tetapi sel-sel tubuh melawan insulin, • Penumpukan glukosa dalam darah (hiperglikemia) dapat
menyebabkan tubuh harus memproduksi insulin ekstra supaya menyebabkan komplikasi sepert kerusakan ginjal dan saraf, serta
glukosa masuk ke dalam sel-sel. Bila pankreas tdak bisa lagi masalah pada mata.
menghasilkan cukup insulin untuk menjaga kadar glukosa darah
normal, diagnosa diabetes ditegakkan. • sedikit glukosa dalam darah (hipoglikemia) dapat membuat kita
merasa lelah, mudah marah, bingung, hingga kehilangan kesadaran,
• FUNGSI HORMON INSULIN : alias pingsan.
– merangsang penyerapan glukosa dan pembentukan lipid
– menghambat pemecahan lipid, protein dan glikogen, • bila insulin dalam darah tdak cukup, sel-sel tubuh akan mulai
menghambat pembentukan glukosa melalui glukoneogenesis, kelaparan. Insulin yang tdak cukup berart glukosa tdak dapat
dan ketogenesis. dipecah dan artnya sel tdak dapat menggunakannya. Akibatnya,
lemak mulai dipecah untuk membuat energi. Proses tersebut
Hiperinsulinemia (kelebihan hormon insulin) : produksi insulin yang kemudian mengakibatkan penumpukan bahan kimia yang disebut
berlebihan berlangsung menahun sehingga menyebabkan keton.
kerusakan sel-sel beta di pankreas. Pada konsidi ini produksi
insulin akan menurun dan kadar glukosa darah menjadi naik, • Keton yang menumpuk dalam darah dan urine sangat berbahaya,
selalu di atas norml dan inilah yang disebut diabetes. karena mampu memicu kondisi ketoasidosis pada penderita diabetes.
Gejalanya : sering buang air kecil selama satu atau beberapa hari,
Kadar glukosa darah tnggi atau rendah : Perasaan lapar sepanjang sakit perut, merasa sangat haus dan lelah, muntah, sesak napas,
waktu Perasaan lelah dan / atau depresi Kenaikan berat badan denyut jantung naik, pusing, mengantuk, hingga kehilangan
Penumpukan lemak visceral, yaitu jenis lemak yang ditemukan kesadaran.
di sekitar organ dalam tubuh.
Jika Insulin Terganggu
• Insulinoma, yaitu tumor kecil di pankreas hingga
• Diabetes mellitus. Penyakit di mana membuat produksi insulin menjadi berlebihan.

kadar gula darah menjadi terlalu • Sindrom metabolik, yaitu sekelompok faktor risiko
tnggi akibat ketdak mampuan tubuh yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan
untuk memecah glukosa menjadi masalah kesehatan lain sepert stroke dan diabetes.
Keadaan di mana insulin tdak bekerja menurunkan
energi. Glukosa tdak bisa diubah kadar gula darah, atau disebut resistensi insulin, juga
karena jumlah insulin dalam tubuh dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik.
Resistensi insulin menyebabkan kadar gula darah
tdak cukup, atau insulin yang tnggi.
dihasilkan tdak bekerja dengan benar.
• Sindrom ovarium polikistk (PCOS), kondisi umum
yang memengaruhi kerja ovarium. PCOS terkait
• Diabetes disebut kencing manis dengan kadar hormon abnormal dalam tubuh,
termasuk tngginya tngkat insulin. Banyak wanita
karena pada penderita diabetes air dengan PCOS ternyata juga mengalami resistensi
seni atau air kencingnya Manis karena insulin. Akibatnya tubuh memproduksi insulin lebih
mengandung glukosa banyak lagi.

• Insulin adalah salah satu hormon pentng dalam


tubuh. Tanpa hormon insulin, sel-sel akan kekurangan
energi dan harus mencari sumber tenaga alternatf.
Akibatnya, komplikasi yang mengancam jiwa bisa
terjadi.
2. Klasifikasi DM
2. Klasifikasi DM
2. Klasifikasi DM
Perbedaan
2. Klasifikasi DM
batas normal gula darah:
• Gula Darah Sewaktu : < 200 mg/dL
Bila kadar gula darah sewaktu mencapai angka 200 mg/dL dan diikut dengan gejala khas diabetes sepert
sering kencing, sering merasa haus, sering merasa lapar dan gejala lainnya, maka Anda dikategorikan
menderita penyakit diabetes.
• Gula Darah Puasa : < 100 mg/dL
Bila kadar gula darah puasa menunjukkan angka di atas 126 mg/dL maka ini masuk kategori menderita
diabetes. Kadar gula darah puasa yang menunjukkan angka 100 sampai 126 mg/dL, maka orang yang
bersangkutan digolongkan dalam prediabetes atau pra-diabetes. Agar tdak menjadi diabetes, maka orang
itu harus melakukan perubahan gaya hidup dan pola makan.
• Gula Darah 2 Jam Setelah Makan : < 140 mg/dL
Bila gula darah 2 jam setelah makan berada di atas 200 mg/dL, maka yang bersangkutan digolongkan
menderita diabetes. Bila hasil tes menunjukkan angka antara 140-200 mg/dL, maka ia masuk dalam kategori
pra-diabetes dan harus melakukan perubahan gaya hidup dan pola makan untuk mencegah penyakit
diabetes.
• HbA1C : < 5,7%
Apabila angka indikator HbA1C menunjukkan di atas 6,5%, maka yang bersangkutan termasuk menderita
diabetes. Sedangkan angka di antara 5,7% – 6,5% yang bersangkutan masuk ke kategori pra-diabetes dan
harus melakukan perubahan gaya hidup dan pola makan untuk mencegah penyakit diabetes
3. etologi
3. etologi
• DM TIPE I • DM TIPE II

- Faktor genetic Terjadi pada individu - Faktor genetik: memegang peranan


yang memiliki HLA (Human Leukosit dalam proses terjadinya resistensi
Antgen) yang merupakan kumpulan gen insulin.
yang bertanggung jawab atas transplantasi - Faktor usia: resistensi insulin
dan proses imun. cenderung meningkat pada usia di atas
65 tahun.
- Faktor lingkungan Virus atau toksin
tertentu dapat memicu proses autoimun - Obesitas: berkaitan dengan resistensi
insulin, maka kemungkinan besar terjadi
yang menimbulkan destruksi sel beta.
gangguan toleransi glukosa.
(Masih dalam proses penelitan).
- Faktor imunologi Terdapat respon
Merokok, tekanan darah, sedentary
autoimun yang merupakan respon
liftstyle, obesitas, tnggi lemak dan
abnormal dimana antbodi terarah pada
kolesterol
jaringan normal tubuh dengan cara
bereaksi terhadap jaringan yang dianggap
seolah-olah sebagai jaringan asing. DM
Faktor resiko
Faktor risiko untuk diabetes tpe 1 meliput: Faktor risiko untuk diabetes tpe 2 meliput:

• Riwayat keluarga: Ketka seorang sanak famili • Riwayat keluarga diabetes tipe 2 pada
(orang tua, anak, saudara kandung) memiliki keluarga tingkat pertama (orang tua,
diabetes, risiko mengembangkan diabetes
anak, saudara kandung) atau kedua
tpe 1 adalah sekitar 10 sampai 15 persen.
Banyak kemungkinan gen sedang diselidiki.
(paman, bibi, kakek, nenek, cucu,
keponakan)
• Paparan protein susu sapi: Konsumsi susu
sapi pada anak usia dini telah diselidiki • Usia yang lebih tua
sebagai faktor penyebabnya. • Obesitas perut
• Infeksi virus pada janin atau pada masa kecil • Sejarah diabetes gestasional
• Berat lahir lebih besar dari 4.49 kg • Adanya hipertensi dan kolesterol tinggi
• Preeklamsia (tekanan darah tinggi pada ibu • Ras dan Etnis: Afrika-Amerika, Latn,
hamil) Indian Amerika / Alaska Pribumi, serta
• Dilahirkan oleh seorang ibu yang lebih tua Asia dan Kepulauan Pasifik memiliki
dari 25 tahun
risiko lebih besar.
4. Patofisiologi DM tpe 1
4. Patofisiologi DM tpe 2
5. gejala
Manifestasi Klinis
a. DM Tipe I : b. DM Tipe II Akibat intoleransi glukosa
yang berlangsung lama dan progresif
- Poliuria, polidipsia terjadi akibat konsentrasi
glukosa dalam darah cukup tnggi, ginjal tdak dapat
maka DM Tipe II dapat berjalan tanpa
menyerap kembali semua glukosa yang tersaring terdeteksi dengan gejala ringan
keluar, akibatnya glukosa tersebut muncul dalam sepert :
urin, ekskresi ini akan disertai pengeluaran cairan
dan elektrolit yang berlebihan yang disebut diuresis
osmotk. - Kelelahan
- Polifagia : akibat menurunnya simpanan kalori
dan defisiensi insulin mengganggu metabolisme
- Iritabilitas
protein dan lemak yang menyebabkan penurunan - Poliuria
berat badan.
- Polidipsia
- Kelelahan dan kelemahan.
- Nyeri abdomen, mual, muntah, hiperventilasi, - Luka pada kulit yang lama sembuh
napas berbau aseton, perubahan kesadaran, koma - Infeksi vagina
bahkan kematian yaitu akibat dari ketoasidosis,
yang merupakan asam yang mengganggu - Pandangan kabur (jika kadar
keseimbangan asam basa tubuh bila jumlahnya glukosanya sangat tinggi sekali).
berlebihan.
Pemeriksaan Diagnostk
• Pemeriksaan Kadar Glukosa
a. Gula darah puasa di atas 140 mg/dl.
b. Gula darah sewaktu di atas 200 mg/dl
c. Gula darah 2 jam PP lebih dari 200 mg/dl

• Tes toleransi glukosa lebih dari 200 mg/d


• HBAIC (Glucosated Haemoglobin AIC) meningkat yaitu terikatnya
glukosa dengan Hb. (Normal : 3,8-8,4 mg/dl).

• Urinalisa : glukosuria dan keton uria.

• Normal Hasil Pemeriksaan KGD


- Gula darah puasa (8 jam tdak makan) = 70 – 110 mg/dL
- Gula darah 2 jam PP (sesudah makan) = 100 – 140 mg/dL
- Gula darah acak = 70 - 125 mg/dL
6. komplikasi
• penyakit jantung,
• Infeksi kulit
• masalah mata (diabetc
retnopat)
• Arteriosklerosis
• Hat berlemak ,
• Kerusakan ginjal
permanen,
• osteoporosis
Terima kasih

You might also like