You are on page 1of 27

GIGI IMPAKSI RAHANG

ATAS
Kelompok I
Silvia juniyanti Yuliananda F.
(04081004001) (04081004004)
Ema Oktarina Visita Persia
(04081004002) (04081004006)
David Alzaber Nessia Aidila P.
(04081004005) (04081004013)
Dike Rizki A. Ratna Sartika
(04081004008) (04081004012)
Dewi sulistiawan M. firmansyah
(04081004003) (04081004014)
Edwin Juanda P. Dwi Surista Verawati
(04081004010) (04081004016)
A. Juliansyah Endah Fatonah
(04081004007) (04081004017)
Paramitha Ruana
(04081004009)
Pembahasan
• Pengertian
• Etiologi
• Klasifikasi
• Cara Pemeriksaan
• Penatalaksanaan
Pengertian Gigi Impaksi
• Impaksi adalah
– Gigi yang jalan erupsi normalnya terhalang
atau terblokir, biasanya oleh gigi
didekatnya atau jaringan patologis.

– Secara klinis , impaksi diperkirakan apabila gigi


antogonisnya sudah erupsi dan gigi yang terletak
pada sisi yang lain sudah erupsi.
• Gigi posterior lebih sering ditemukan impaksi
daripada anterior
• Gigi maksila yang dapat ditemui mengalami
impaksi adalah sebagai berikut:

• 1. Gigi caninus maksila (13 dan 23)


• 2. Gigi incisivus maksila (11 dan 21)
• 3. Gigi Molar 3 (18 dan 28) maksila
• 4. Gigi Premolar (14, 15, 24 dan 25 ) maksila
Etiologi Gigi Impaksi
• A. Penyebab primer
o Tingkat kecepatan resorpsi akar gigi sulung
o Trauma pada benih gigi sulung
o Gangguan urutan erupsi gigi
o Kekurangan tempat pada lengkung rahang
o Benih gigi yang rotasi
o Penutupan akar gigi yang dini

• B. Penyebab sekunder
o Tekanan otot yang tidak normal
o Gangguan endokrin
o Defisiensi vitamin D
Klasifikasi Gigi Impaksi

• Klasifikasi Gigi Impaksi Berdasarkan


Hubungan ruang dengan gigi Molar kedua
disebelahnya menurut Archer (1975) :
• 1. Mesioangular.
• 2. Distoangular.
• 3. Vertical.
• 4. Horizontal.
• 5. Buccoangular.
• 6. Linguangular.
• 7. Inverted
Gambar 1. Klasifikasi Gigi Impaksi Berdasarkan
Hubungan ruang dengan gigi Molar kedua
disebelahnya
Klasifikasi Gigi Impaksi berdasarkan
kedalamannya.menurut Archer (1975)
• Kelas A : Bagian terendah M3 setinggi bidang
oklusal M2

• Kelas B : Bagian terendah M3 berada diatas


garis oklusal Kedua tapi masih dibawah garis
servikal molar kedua.
Kelas C :
Bagian terendah M3 lebih tinggidari garis
servikal M2.
Klasifikasi Gigi Impaksi
Berdasarkan posisi terhadap sinus
maxilaris.
– Sinus Approximation : Bila tidak dibatasi
tulang,atau ada lapisan tulang yang tipis di
antara gigi impaksi dengan sinus maksilaris.

– Non Sinus Approximation : Bila terdapat


ketebalan tulang yang lebih dari 2 mm
antara gigi molar ketiga dengan sinus
maksilaris.
•Klasifikasi untuk gigi kaninus rahang atas :

Kelas I : di palatum
Kelas II : di bukal atau labial
Kelas III: di daerah palatum dan bukal atau labial
Kelas IV : Di prosesus alveolaris,
Kelas V : pada daerah tidak bergigi
Cara Pemeriksaan
• Pemeriksaan Ekstra Oral
– Pembengkakan, Pembesaran Limfonode
• Pemeriksaan Intra Oral
– Gigi erupsi /tidak
– Adanya abses
– Posisi gigi , hubungan dengan gigi sebelahnya
• Pemeriksaan Ro-Foto:
– Dental foto (intra oral)
– Oblique
– Occlusal foto/bite wing
Penatalaksanaan Impaksi Gigi
Rahang Atas
Anamnesa dan diagnosis
untuk menentukan : klasifikasi, hubungannya dengan
sinus maksilaris, relasinya dengan gigi tetangga dan
kurvatura akar.
a. Catatan medis terutama kesehatan gigi dan mulut.
b. Pemeriksaan di rongga mulut

c. Foto sinar x dari rahang atau bagian yang diduga impaksi

•Informasi ke pasien
•Tentukan rencana kerja dan jenis perawatan
Ada 4 pilihan perawatan untuk gigi impaksi:
• Observasi tanpa perawatan untuk waktu tertentu.

• Intervensi, meliputi periode terapi orthodontik atau


pengangkatan gigi(desidui / permanent )

• Relokasi, mengembalikan posisi gigi impaksi secara


pembedahan atau terapi orthodontik

• Ekstraksi, bila reposisi gigi impaksi tidak mungkin


dilakukan dengan mempertimbangkan umur, status dental
dari gigi yang berdekatan dengan gigi impaksi, hubungan
oklusal RA dan RB dan panjang lengkung rahang.
Prosedur sebelum Ekstraksi dilakukan:

Pramedikasi
• Tujuan pramedikasidapat dibagi menjadi
: sedasi sentral, pengaturan tonus
simpatik, pengaturan sentral rasa sakit,
dan pengurangan resiko infeksi
• - anestesi
Ekstraksi pada Impaksi Gigi
Anterior Rahang Atas
Teknik Pengambilan dari Palatinal

1. Pembuatan flep dari palatum


2. Pengambilan tulang dengan bur atau chisel
3. Bersihkan luka dan jahit
4. Beri tampon,
Untuk menahan tampon pada luka, maka dibuat :
a. Protesa ( base plate )
b. Dapat juga kita buat dari self curing acrilic yang ditahan dengan
wiring yang diikatkan pada gigi premolar kanan dan kiri.
5. Perawatan pasca bedah
– Beri obat-obatan analgetik, anti inflamasi dan vitamin.
Teknik Pengambilan dari Labial

• Pembukaan flep ( gambar 5 )


2. Pengambilan tulang
3. Pengambilan gigi dengan elevator ( Gmabar 6)

4. Bila gigi tidak dapat keluar, akar gigi diseparasi,


korona dipisah dari radiks dan diambil.
5. Pengambilan gigi sebagian-sebagian dan
selanjutnya luka dibersihkan dan flep dikembalikan
lalu dijahit
Ekstraksi Impaksi Gigi Premolar

Incisi daerah palatal sepanjang


gars cervical menggunakan
scalpel

Buat flap
mukoperiosteal

Pembuangan tulang yang


menutupi Gigi yang impaksi.
Lakukan Luksasi
akhir

Pengambilan Gigi Impaksi

Jahit kembali flap


Impaksi Molar Tiga
Jenis flap yang digunakan adalah :

Triangular Horisontal
Ekstraksi Molar ketiga

.Radiograf menunjukkan molar tiga rahang atas dengan impaksi distoangular.


Membuat insisi
triangular

Melakukan flap
mucoperiosteal

Luksasi pada gigi


impaksi menggunakan
doule angle elevator .
Luksasi akhir

Dilakukan
Perawatan luka
dan penjahitan

You might also like