You are on page 1of 40

Secara embriologis:

Otak depan (fore brain)


Otak tengah (mid brain)
Otak belakang (Hind brain)

Berat 2 % dari BB dewasa


BB 50 kg  berat otak = 2/100x50 = 1kg

Butuh 20 % oksigen dari jantung


(paling banyak memakai energi) 
Menguap (kelelahan)
Brain Hemispheres

• Each hemisphere has different


functions.

• Hemisfer Ka & Ki dipisahkan oleh


Fisura serebral longitudinal

• The left side of the cerebral cortex


Hemisfere dominan
Kemampuan verbal, artikulasi, abstrak,
logika
Kontrol tubuh sisi kanan (motorik,
sensorik, pembicaraan, dll)

• The right side controls the left side of


the body
Hemisfere non-dominan
 Perseptual, Visual-spatial, arstitik,
musikal, persepsi, ekspresi emosi,
humor, ungkapan, kiasan, seni,non-
verbal

 LATERALISASI
Korteks cerebri

• Dalam perkembangannya, korteks serebri


bertumbuh lebih cepat dari pada tulang
tengkorak.

• Akibat pertumbuhan otak yang cepat = tempat


relatf sempit (cavum cranii / tulang tempurung
kepala) terjadinya fissura / sulkus (lekukan)
dan girus (penonjolan) pada korteks serebri.
• Lapisan paling luar &
kuat Duramater Lekat
pada bag dalam
tengkorak

• Dibawah duramater :
Arachnoid & Piamater 
Ruang Subarachnoid =
Cairan serebrospinal)

• Banyak Arteri & vena

• Efek Gangguan:

sumbatan, perdarahan,
infeksi, tumor,dll

 nyeri kepala, perubahan


kepribadian, penurunan
kognitif / kesadaran
 4 Lobus Korteks serebral :

 Lobus Frontal

 lobus Parietal

 Lobus temporalis

 Lobus Occipital
Frontal Lobe

• 29% area korteks

• It contains the pre-frontal, pre-


motor and motor areas

• The pre-frontal cortex :


– Associated with higher level
thought, decision-making and
planning, Inhibitory role over
impulses and actions.
– Degeneration of the prefrontal
cortex, leading to increased
impulsiveness and changes in
behavior.

• The pre-motor and motor cortices


– process and transmit information
regarding body movement.
– connecting basal ganglia to
coordinate movement.
• The parietal lobe

– Posterior to (behind)
the frontal lobe
– Superior to (above) the
temporal lobe.

• Korteks asosiasi :
Visual, taktil,
auditoris  role in
orientation and
information sensorik
processing

 Lobus Kiri (Verbal)

 Lobus Kanan (non-


verbal)
Temporal Lobe

• Word information ( area


Broca)
• Language information
(areawernicke)
• Pemahaman
pendengaran  sistem
limbik

• Gangguan:
Halusinasi auditorik
Gangguan berbahasa
Afasia sensorik
Afasia Motorik
Occipital Lobe

• The visual center of


the brain.

• Visual information
from the eyes is
processed here.

• Gangguan:
Halusinasi Visual
Identifikasi benda,
guna,warna, bentuk
(agnosia)
Bagian pusat yang mengatur Susunan
Saraf Otak terdiri dari:
-sistem limbik
-Hipotalamus (pusat tertinggi)

Batang otak

– Pons = Pusat pernafasan

– Medula oblongata = controls breathing,


heart rate, vomiting, coughing, and other
vital

– Medula spinalis
– lanjutan dari medula oblongata terus ke
bawah
Limbic System
– Perangsangan daerah limbik
memberikan jawaban otonom
 simpats & parasimpats

– Controls & respons emotons


(marah, takut,dll)

– Mood / emosi

– Hormonal Secretons
• Perangsangan daerah limbik
sensasi penciuman & kerusakan
ganggu fungsi penciuman
• Perilaku makan (feeding behavior)
• Perilaku seksuil (sexual behavior)
• Motvaton
• Pain & Pleasure Sensatons

Sistim limbik koordinasi


dengan hipotalamus dan
hipofisis
HIPOTALAMUS:

Hipotalamus menerima impuls dari


korteks limbik atur hipofisis & saraf
pusat, otonom, tepi

homeostasis (feeding, drinking, temperature


regulaton, sexual behavior, fightng)
and emoton
pengaruhi fungsi hormonal
atur pembentukan & pengeluaran panas
•Mengatur pembentukan panas (posterior)
•Mengatur pengeluaran panas (anterior)
Pusat makan yang terletak sebelah lateral
Pusat kenyang yang terletak sebelah medial
Pusat
makan(sebelah
lateral)
– Perangsangan : bangkitkan rasa lapar
– Rusak : anoreksia
– Pusat makan aktif terus menerus

Pusat kenyang
(sebelah medial)
– Perangsangan : hilangnya nafsu makan
– Rusak : hiperfagia (obesitas hipotalamik)
– keaktifan pusat kenyang dari waktu ke
waktu akan menghambat pusat makan
TALAMUS

Fungsi
Motor Control
Receives Auditory
Somatosensory Visual
Sensory

Relays Sensory Signals to


the Cerebral Cortex

Pathology:
Kecelakaan cerebrovascular
(strokes)
thalamic sydrome 
kontralateral Hemianaesthesia
Amygdala

Fungsi
 Controls Autonomic
Responses Associated with
Fear
 Hormonal Secretons

Pathologis:
Kerusakan pada amygdala
:kerusakan long-term
memory & emosional
impaired
Beberapa jenis gangguan ganglia basalis

1. Chorea:Nukleus caudatus yang rusak


Gejala : gerakan menari yang cepat dan tak terkendali.

2. Athetosis :Nukleus lentkularis yang rusak.


Gejala : gerakan lambat, ritmik, berupa gerakan fleksi dan
ekstensi berlebihan dari jari-jari.

3. Balismus:Nukleus subtalamikus yang rusak


Gejala : gerakan kuat tak terkendalikan, tba-tba, berupa
gerakan berurutan pada daerah tubuh tertentu.
Brain Mechanisms of Movement:
The Basal Ganglia

include Damage
to the basal
ganglia can
lead to
disorders such
as Parkinson’s
disease and
Huntington’s
chorea
Fungsi:
 Consolidaton of New
Hippocampus Memories
 Emotons

Pathology
Alzheheimer  hipocampus = daerah
yang menderita kerusakan
ingatan & disorientasi
Bulbus olfaktori
Bulbus olfaktori :
 Main olfactory bulb
 Accessory olfactory bulb

Fungsi:
 Mempermudah membedakan
bau
 Meningkatkan sensitvitas indra
penciuman
 Menyaring berbagai bau
kemudian
CEREBELUM
Serebelum
• Error control (pengendalian kesalahan) .

• perkirakan posisi yang akan datang dari


suatu bagian tubuh yang sedang bergerak 
Pusat keseimbangan

• Pusat integrasi motorik & sensorik (didengar,


dilihat, diraba, dikecap, dibicarakan )

• Tanpa serebelum seseorang seolah-olah


“kehilangan posisi” anggota geraknya saat
sedang digerakkan cepat

• Kegagalan mengendalikan pergerakan


ini disebut dismetria dan dismetria ini
lebih jelas terlihat pada gerakan cepat
dari pada gerakan lambat.

You might also like