You are on page 1of 29

Atrial Fibrilasi

Amadea Ivana Hartanto


42170126

PEMBIMBING :
dr. Lidwina BR Tarigan, Sp.JP (FIHA)
Pendahuluan
Merupakan gangguan
irama pada jantung yaitu
atrium jantung, yang AF merupakan aritmia
ditandai dengan ketidak yang sering terjadi di
teraturan irama jantung. praktek klinis

Atrial
Fibrilasi
Tujuan terapi utama AF
adalah untuk
Untuk mendeteksi dini mengurangi gejala
kejadian AF sulit kardiovaskular,
dilakukan karena AF morbiditas dan
sering asimptomatik mortalitas.
Ciri-ciri FA pada gambaran EKG
ATRIAL FIBRILASI :
umumnya sebagai berikut:
takiaritmia 1. EKG permukaan menunjukkan pola
supraventrikular yang interval RR yang ireguler
khas dengan aktivasi 2. Tidak dijumpainya gelombang P yang
atrium yang tidak jelas pada EKG permukaan. Kadang
terkoordinasi kadang dapat terlihat aktivitas atrium
yang ireguler pada beberapa sadapan
mengakibatkan
EKG, paling sering pada sadapan V1.
perburukan fungsi
3. Interval antara dua gelombang aktivasi
mekanis atrium. atrium tersebut biasanya bervariasi,
umumnya kecepatannya melebihi
450x/menit.
Epidemiologi
• Fibrilasi atrium (FA) → aritmia paling sering (1-2%)

• Framingham Heart Study (1948) dalam periode 20 tahun →


2,1% (♂) dan 1,7% (♀)

• MONICA (multinational MONItoring of trend and determinant


in CArdiovascular disease) di Jakarta → 0,2%, rasio ♂:♀ =
3:2

• RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita → 7,1%


(2010); 9,0% (2011); 9,3% (2012) dan 9,8% (2013)

Pedoman Tatalaksana FA Perki 2014


Patofisiologi
Patofisiologi AF
• Proses aktivasi lokal bisa
melibatkan proses
depolarisasi tunggal atau
depolarisasi berulang
• Proses Multiple wavelets
melibatkan potensial aksi
yang berulang dan
melibatkan sirkuit/jalur
depolarisasi.
Konsekuensi Klinis FA
• Perubahan hemodinamik:
– hilangnya kontraksi atrium yang terkoordinasi
– tingginya laju ventrikel
– ketidakteraturan respon ventrikel
– ↓ aliran darah miokard
– perubahan jangka panjang (kardiomiopati atrium
dan ventrikel)
• Tromboemboli:
– abnormalitas aliran darah
– abnormalitas endokard
– unsur darah
Klasifikasi

A. FA dengan respon ventrikel normal:


Laju ventrikel 60-100x/menit
B. FA dengan respon ventrikel cepat:
Laju ventrikel>100x/menit
C. FA dengan respon ventrikel lambat:
Laju ventrikel<60x/menit
FA dengan respon ventrikel
normal
FA dengan respon ventrikel
lambat
FA dengan Respon Ventrikel
Cepat

Pedoman Tatalaksana FA Perki 2014


Kategori FA tambahan
• FA seorangan (lone): tanpa penyakit struktur
kardiovaskular dan usia di bawah 60 tahun
• FA non-valvular: tidak terkait dengan penyakit
rematik mitral, katup jantung protese atau operasi
perbaikan katup mitral
• FA sekunder: akibat kondisi primer lain yang
menjadi pemicu FA, seperti infark miokard akut,
bedah jantung, perikarditis, miokarditis,
hipertiroidisme, emboli paru, pneumonia atau
penyakit paru akut lainnya. Sedangkan FA
sekunder yang berkaitan dengan penyakit katup
disebut FA valvular
Penegakan Diagnosis (1)
Penegakan Diagnosis (2)
Evaluasi Klinis
Skor simtom → skor EHRA (European Heart Rhythm
Association)

Camm AJ, et al. Guidelines for the management of atrial fibrillation. ESC
2010;12:1360-420.
Tatalaksana FA
• Pencegahan Stroke
– Prevalensi stroke pada pasien FA
– Penaksiran risiko stroke dan risiko
perdarahan
– Terapi anti-trombotik
• Kendali Laju
• Kendali Irama
Types of stroke in patients with
AF
Haemorrhagic
(8%)

Ischaemic stroke
(n=5810)

Haemorrhagic stroke
(n=484)

Ischaemic
(92%)

Based on data collected in the Danish National Indicator Project for 39 484 patients hospitalized for stroke
(including 6294 patients with AF)
Andersen KK et al. Stroke 2009;40:2068–72 20
Penaksiran
Risiko Stroke
Penaksiran Risiko Perdarahan

• HAS-BLED ≥3 →
perlu perhatian
khusus,
pengawasan
berkala dan
upaya untuk
mengoreksi
faktor-faktor risiko
yang dapat
diubah
Terapi intravena untuk kendali laju
fase akut
Kendali irama fase akut pada FA
dengan gangguan hemodinamik
Irama ventrikel Gangguan
terlalu cepat hemodinamik

Kardioversi
elektrik untuk Masih
kembalikan simptomatik
irama sinus

Kardioversi
farmakologis
(amiodaron)/kar
dioversi elektrik
Tatalaksana Jangka Panjang
Kendali Laju
Jangka
Panjang
Kendali Irama Jangka Panjang
Kendali Irama Jangka Panjang
Tatalaksana
Kontrol laju
Anti trombolitik Target utama dari pendekatan ini adalah meredakan
gejala klinis dan pencegahan komplikasi
hemodinamik dengan cara mengontrol respons laju
ventrikel. Target terapi adalah laju ventrikel antara
60-80 kpm saat istirahat dan 90-115 kpm saat
beraktivitas sedang aktifitas. Obat yang dapat
diberikan gol. Beta bloker, calsium chanel bloker dan
digoxin

Kontrol irama
Ringkasan
• FA merupakan aritmia yang paling sering
ditemukan pada praktek klinik sehari-hari
• Kejadian FA meningkat sejalan dengan
peningkatan usia
• Konsekuensi klinis FA terutama stroke dan
gagal jantung
• Tatalaksana FA meliputi terapi
antikoagulan untuk pencegahan stroke,
kendali laju dan kendali irama

You might also like