You are on page 1of 16

Jamaaluddin

Pengelompokan Standar
Dengan adanya satuan dasar dan satuan turunan
dalam pengukuran, maka terdapat beberapa standar
pengukuran yang dikelompokkan menurut fungsi
dan pemakaiannya yaitu :

1. Standar Internasional
2. Standar primer
3. Standar Sekunder
4. Standar Kerja
1. Standar Internasional :

 Ditentukan dan didefinisikan oleh perjanjian Interna-


sional.
 Hanya digunakan sebagai pembanding dan kalibrasi dan
disimpan oleh IBMW (International Bureau of Weights
and Measures)

2. Standar Primer :

 Disimpan oleh labaoratorium standar nasional di berbagai


negara.
 Digunakan sebagai kalibrasi atas satuan-satuan dasar,
mekanik, dan satuan listrik terhadap hasil pengukuran di
tiap-tiap laboratorium nasional kemudian hasilnya
dibandingkan satu sama lain.
3. Standar sekunder :

 Merupakan acuan dasar bagi standar-standar


pengukuran yang digunakan dalam laboratorium
industri dengan tanda bukti setifikat.
 Standar sekunder disimpan oleh masing-masing
laboratorium industri.
 Dikalibrasi di laboratorium Nasional dengan
membandingkan terhadap standar primer.
4. Standar Kerja

 Adalah alat utama bagi sebuah laboratorium pengu-


kuran.
 Digunakan untuk memeriksa dan mengkalibrasi
ketelitian dan presisi instrumen-instrumen
laboratorium industri.
 Misalnya sebuah pabrik memproduksi resistor/
tahanan. Maka peralatan ukur di bagian kualiti
kontrol (pengendalian mutu) harus diuji untuk
membuktikan bahwa pengukurannya dilakukan dalam
batas-batas ketelitian yang diinginkan.
Ukuran Standar Kelistrikan
 Ukuran standar dalam pengukuran sangat
penting, karena sebagai acuan dalam peneraan
alat ukur yang diakui oleh organisasi
internasional.

 Ada enam besaran yang berhubungan dengan


kelistrikan yang dibuat sebagai standar, yaitu
standar amper, resistansi, tegangan, kapasitansi,
induktansi, kemagnetan dan temperatur.
1. Standar amper

 Digunakan sebagai satuan dasar arus listrik.


 Amper adalah arus konstan yang dialirkan pada dua
konduktor didalam ruang hampa udara dengan jarak
1 meter, diantara kedua penghantar menimbulkan
gaya sebesar 2 x 10-7 newton/m panjang.
 Diukur dengan menggunakan Amper meter
2. Standar resistansi

 Digunakan sebagai penghantar arus listrik.


 Resistansi adalah kawat alloy manganin resistansi 1Ω
yang memiliki tahanan listrik tinggi dan koefisien
temperatur rendah, ditempatkan dalam tabung
terisolasi yang menjaga dari perubahan temperatur
atmospher.
 Diukur dengan menggunakan Ohm meter.
3. Standar tegangan

 Digunakan sebagai satuan untuk beda potensial


 Standar tegangan untuk pemeliharaan volt adalah
tabung gelas Weston normal pada suhu 4ºC.
Tegangan elektrode Weston pada suhu 200ºC
sebesar 1.01858 V.
 Diukur dengan menggunakan Volt meter
4. Standar Kapasitansi

 Digunakanakan sebagai standar pengukuran


untuk kapasitor dengan satuan farad.
 Dapat dikur dengan menggunakan alat ukur
jembatan Maxwell
 Kapasitor standar dibuat dari susunan plat-plat
logam dimana luas dan jaraknya ditentukan
dengan tepat dan udara sebagai bahan
dielektriknya.
 Bahan kapasitor yang baik adalah perak dan mika.
5. Standar Induktansi

 Digunakan sebagai besaran untuk komponen


induktor dengan satuan Henry (H).
 Umunya terbuat dari tembaga yang berbentuk
gulungan dan biasa disebut kumparan.
 Standar induktansi yang tetap mempunyai nilai
100 μH sampai 100 H dengan ketelitian 0,1%.
 Standar induktansi bersama yang tetap
mempunyai nilai 0 sampai 200 mH dengan
ketelitian 2,5%.
 Besarnya dapat diukur dengan Galvanometer.
6. Standart temperatur

 Menurut ketentuan SI, diukur dengan derajat


Kelvin besaran derajat kelvin didasarkan pada tiga
titik acuan air saat kondisi menjadi es (membeku),
menjadi air (cair) dan saat air mendidih
(menguap).
 Air menjadi es sama dengan 0ºCelsius =
273,16ºKelvin, air mendidih 100ºC.
 Diukur dengan menggunakan thermometer suhu.
Sistem Pengukuran
Ada dua sistem pengukuran yaitu
sistem analog dan sistem digital.
1. Sistem analog berhubungan
dengan informasi dan data
analog.
 Sinyal analog berbentuk fungsi
kontinyu, misalnya penunjukan
temperatur dalam ditunjukkan
oleh skala, penunjuk jarum pada
skala meter, atau penunjukan
skala elektronik.
2. Sistem digital
berhubungan dengan
informasi dan data digital.
 Penunjukan angka digital
berupa angka diskrit dan
pulsa diskontinyu.
 Penunjukan display dari
tegangan atau arus dari
meter digital berupa angka
tanpa harus membaca dari
skala meter.
1. Standar Fluks magnet

 Digunakan sebagai besaran untuk


garis gaya magnet dengan satuan
Tesla
 Besarnya fluks magnet diukur
dengan menggunakan
Galvanometer.
Latihan Soal
 Sebutkan standar pengukuran listrik berdasarkan
sistem Satuan Internasional.
 Sebutkan alat ukur untuk mengukur satuan-satuan
listrik.
 Jelaskan standar primer dan sekunder.

You might also like