You are on page 1of 23

ICU

Muhamad Lutfi Herliyana 4151171494


Elisa Nurfitriana 4151171410
Ayu Saras Suci 4151171485
Eka Ulfah R 4151171416
Fanny Raudatul 4151171498
Hadini Qudsy 4151171448
intensive care unit (ICU) atau unit perawatan intensif
sangat diperlukan dalam pelayanan kesehatan. Intensive care unit
adalah bagian rumah sakit dengan kategori pelayanan kritis,
selain instalasi bedah dan instalasi gawat darurat.
Merupakan ruang Perawatan Intensif merupakan instalasi
pelayanan khusus di rumah sakit yang menyediakan pelayanan
yang komprehensif
dan berkesinambungan selama 24 jam.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1778/MENKES/SK/XII/2010 tentang pedoman penyelenggaraan ICU di
Rumah Sakit, ICU adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri
(instalasi di bawah direktur pelayanan), dengan staf yang khusus dan
perlengkapan yang khusus yang
ditunjukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang
menderita
penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau
potensial
mengancam nyawa dengan prognosis dubia.
KRITERIA MASUK ICU

• Prioritas 1 adalah pasien kritis, tidak stabil, perlu terapi intensif,


dan monitor yang tidak dapat dilakukan diluar ICU, termasuk
ventilator, obat vasoaktif secara infus, dll. Contoh: Pasien
dengan gagal napas yang memerlukan ventilator.
• Prioritas 2 adalah pasien yang memerlukan monitor invasif dan
secara potensial memerlukan intervensi segera, tidak ada
persyaratan umum untuk membatasi terapi. Contoh: Pasien
kondisi kronik menjadi berat secara akut
• Prioritas 3 adalah pasien yang tidak stabil dalam kondisi
kritis,kemungkinan pulih kecil atau berkurang karena penyakit
primernya/kondisi akutnya. Batasan upaya terapi harus ada,
misal: tidak boleh intubasi/resusitasi kardiopulmoner. Contoh:
Pasien dengan keganasan, metastasis, komplikasi infeksi,
tamponade jantung, sumbatan jalan napas.
• Prioritas 4 adalah pasien dengan kondisi tidak sesuai untuk
dimasukkan ke ruang ICU, pada keadaan yang tidak biasa, dan
atas kebijaksanaan Kepala ICU
KRITERIA KELUAR

• Pada pasien yang dengan terapi atau pemantauan intensif tidak


diharapkan atau tidak memberikan hasil, sedangkan pasien pada
waktu itu tidak
menggunakan alat bantu mekanis (ventilator) yaitu:
a. Pasien yang mengalami MBO (mati batang otak)
b. Pasien terminal/pasien ARDS stadium akhir
• Pada pasien yang telah membaik dan cukup stabil sehingga
tidak memerlukan terapi atau pemantauan intensif lebih lanjut
• Pada pasien yang hanya memerlukan observasi intensif
saja, sedangkan ada pasien yang lebih gawar dan lebih
memerlukan terapi atau pemantauan intensif lebih lanjut
(asas prioritas)
• Pasien yang atas permintaan keluarga menolak untuk
dirawat di ICU lebih lanjut (pulang paksa)
ALUR PELAYANAN ICU
PASIEN GAWAT

TIDAK YA

IGD

Kamar Operasi ICU HCU BANGSAL


RUANG LINGKUP PELAYANAN ICU

• Diagnosis dan penatalaksanaan spesifik penyakit-penyakit akut


yang mengancam nyawa dan dapat menimbulkan kematian
dalam beberapa menit sampai beberapa hari.
• Memberi bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh
sekaligus melakukan pelaksanaan spesifik problema dasar.
• Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap
komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit atau iatrogenik.\
• Memberikan bantuan psikologis pada pasien yang nyawanya
pada saat itu bergantung pada fungsi alat/mesin dan orang lain.
KLASIFIKASI PELAYANAN ICU
PRIMER SEKUNDER TERSIER
Resusitasi Jantung Paru Resusitasi Jantung Paru Resusitasi Jantung Paru
Pengelolaan jalan Pengelolaan jalan Pengelolaan jalan
napas, termasuk napas, termasuk napas, termasuk
intubasi tracheal dan intubasi tracheal dan intubasi tracheal dan
ventilasi mekanik ventilasi mekanik ventilasi mekanik

Terapi oksigen Terapi oksigen Terapi oksigen


Pemasangan kateter Pemasangan kateter Pemasangan kateter
vena sentral vena sentral dan arteri vena sentral, arteri, swan
ganz, dan ICP monitor

Pemantauan EKG, Pemantauan EKG, Pemantauan EKG,


pulsoksimetri dan pulsoksimetri dan pulsoksimetri, tekanan
tekanan darah non tekanan darah non darah non invasif,
invasif invasif invasif, Swan Ganz, ICP
monitor, serta ECHO
monitor

Pelaksanaan terapi Pelaksanaan terapi Pelaksanaan terapi


secara titrasi secara titrasi secara titrasi
Pemberian nutrisi Pemberian nutrisi secara Pemberian nutrisi secara
secara enteral dan parenteral enteral dan parenteral enteral dan parenteral
Pemeriksaan lab khusus Pemeriksaan lab khusus Pemeriksaan lab khusus
dengan cepat dan dengan cepat dan dengan cepat dan
menyeluruh menyeluruh menyeluruh
Fungsi vital-vital Fungsi vital-vital Fungsi vital-vital
dengan alat-alat dengan alat-alat dengan alat-alat
portable selama portable selama portable selama
transportasi pasien transportasi pasien transportasi pasien
gawat gawat gawat
Kemampuan fisioterapi Kemampuan fisioterapi Kemampuan fisioterapi
dada dada dada
- Melakukan prosedur Melakukan prosedur
isolasi isolasi
- Melakukan hemodialisis Melakukan hemodialisis
intermitten dan kontinyu intermitten dan kontinyu
KETENAGAAN ICU
JENIS TENAGA ICU PRIMER ICU SEKUNDER ICU TERSIER
Kepala ICU 1. Dokter spesialis Dokter Intensivis Dokter Intensivis
anestesiologi
2. Dokter spesialis lain
yang terlatih ICU
(jika belum ada
dokter spesialis
anestesiologi)
Tim Medis 1. Dokter spesialis 1. Dokter spesialis 1. Dokter spesialis
sebagai konsultan (yang dapat (yang dapat
(yang dapat dihubungi memberikan memberikan
setiap diperlukan) pelayanan setiap pelayanan setiap
2. Dokter jaga 24 jam diperlukan diperlukan
dengan kemampuan 2. Dokter jaga 24 2. Dokter jaga 24
resusitasi jantung paru jam dengan jam dengan
yang bersertifikat kemampuan kemampuan
bantuan hidup dasar ALS/ACLS, dan ALS/ACLS, dan
dan bantuan hidup FCCS FCCS
lanjut
PERAWAT Perawat terlatih yang Minimal 50% dan Minimal 75% dari
bersertifikat bantuan jumlah seluruh jumlah seluruh
hidup dasar dan perawat di ICU perawat di ICU
bantuan merupakan merupakan perawat
hidup lanjut perawat terlatih terlatih dan
dan bersertifikat bersertifikat ICU
ICU
Tenaga Non Kesehatan 1. Tenaga administrasi di 1. Tenaga 1. Tenaga
ICU harus administrasi di administrasi di
mempunyai ICU harus ICU harus
kemampuan mempunyai mempunyai
mengoperasikan kemampuan kemampuan
komputer yang mengoperasikan mengoperasikan
berhubungan dengan komputer yang komputer yang
masalah administrasi berhubungan berhubungan
2. Tenaga pekarya dengan masala dengan masalah
2. Tenaga pekarya administrasi.
2. Tenaga Laboratorium
3. tenaga kebersihan 3. tenaga kebersihan 3. tenaga kebersihan
4. tenaga kefarmasian
5. tenaga perkarya
6. tenaga rekam medik
7. tenaga untuk
kepentingan ilmiah dan
penelitian
PERALATAN ICU
MONITORING DAN EVALUASI

• Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara


berkesinambungan guna mewujudkan pelayanan ICU yang
aman, bermutu dan mengutamakan keselamatan pasien.
Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk menentukan faktor-
faktor yang potensial berpengaruh agar dapat diupayakan
penyelesaian yang efektif
APACHE II
1. Penyaki thepar: Sirosis, hipertensi portal, gagal hepar, ensefalopati,
koma hepatikum.
2. Sistem Kardiovaskular: Dekompensasi kordis klas IV
3. Sistem Respirasi: Obstruksi kronik, restriksi kronik, hipertensi pulmonal,
hipoksia, hiperkapnia
4. Sistem Ginjal: Gagal ginjal kronik yang memerlukan hemodialysis
5. Immunocompromised: Penderita mendapat terapi yang menekan daya
tahan tubuh, misalnya imunosupresan, kemoterapi, steroid, leukemia,
limfoma, AIDS.
Skor APACHE II dinilai pada masing-masing pasien dengan rentang skor antara 0-71. Apabila
skor semakin tinggi maka berisiko tinggi mengalami penyakit yang berat ataupun kematian.
SAPS II (Simplified Acute Physiology Score)
1. Usia
2. Tanda vital: Laju nadi, tekanan darah sistolik, suhu tubuh, dan
GCS
3. Oksigenasi: Rasio PaO2 /FiO2 dan penggunaan ventilasi
mekanik atau CPAP
4. Fungsi Ginjal: Jumlah urin selama 24 jam dan BUN (blood
urea nitrogen)
5. Pemeriksaan kimia darah: Kadar sodium, potassium,
bikarbonat, dan bilirubin
6. Pemeriksaan lainnya: WBC (whole blood count), keadaan
penyakit kronik, dan indikasi masuk ICU.
KESIMPULAN

• Intensive Care Unit ( ICU) adalah tempat atau unit tersendiri di


dalam rumah sakit yang menangani pasien-pasien gawat karena
penyakit trauma atau komplikasi penyakit lain. Intensive Care
Unit (ICU) merupakan cabang ilmu kedokteran yang
memfokuskan diri dalam bidang life support pada pasien-pasien
kritis yang kerap membutuhkan monitoring intensif. Perawatan
intensif biasanya hanya disediakan untuk pasien-pasien dengan
kondisi yang potensial reversibel atau mereka yang memiliki
peluang baik untuk bertahan hidup.
• Kriteria masuk ICU adalah berdasarkan skala prioritas. Pasien-
pasien yang dirawat di ICU seperti pasien yang memerlukan
intervensi medis segera oleh tim intensive care, pasien yang
membutuhkan pengelolaan fungsi sistem organ tubuh secara
terkoordinasi dan berkelanjutan sehingga dapat dilakukan
pengawasan yang konstan dan metode terapi titrasi, dan pasien
sakit kritis yang memerlukan pemantuan kontinyu dan tindakan
segera untuk mencegah timbulnya dekompensasi fisiologis.
• Kriteria keluar ICU adalah pasien meninggal dunia, tidak ada
kegawatan yang mengancam jiwa sehingga dapat dirawat di
ruang biasa atau dapat pulang, atau pulang atas permintaan
keluarga.
• Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara
berkesinambungan guna mewujudkan pelayananICU yang
aman, bermutu dan mengutamakan keselamatan pasien.
TERIMAKASIH

You might also like