You are on page 1of 19

PENGARUH KOMBINASI

TERAPI : GUIDED
IMAGERY DAN TERAPI
MUSIK TERHADAP STATUS
HEMODINAMIK PASIEN
DENGAN PENYAKIT
KARDIOVASKULER DI ICU
RUMAH SAKIT ISLAM
SURAKARTA
PENDAHULUAN
Menurut british heart foundation
(2011) penyakit jantung coroner
menjadi penyebab utama
serangan jantung dan dapat
mengancam kehidupan.
Penyakit kardiovaskuler telah menjadi
salah satu masalah penting kesehatan
masyarakat dunia, termasuk di indonesia.
Persentase kematian dini dari berbagai
penyakit kardiovaskuler 4% terjadi pada
Negara yang berpendapatan tinggi dan
42% terjadi di Negara yang berpendapatan
rendah. Diperkirakan pada tahun 2030
sekitar 23,6 juta penduduk dunia meninggal
karena penyakit kardiovaskuler, dan 60%
dari seluruh kematian disebabkan oleh
penyakit jantung coroner dan serangan
jantung mendadak (mendis et.al 2011)
Penanganan penyakit jantung akut di RS
disediakan tempat atau unit tersendiri yang
memiliki staf dan peralatan khusus
ditujukkan untuk menanggulangi pasien
gawat karena penyakit jantung serius yang
disebut ruang ICCU ( intensive cardiac care
unit) atau ruangan khusus kegawatan
penyakit, trauma atau komplikasi-komplikasi
yaitu ruang intensive care unit (ICU)
Tujuan penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
pengaruh kombinasi terapi guided imagery
dan terapi music terhadap stress
hemodinamik pada pasien dengan
penyakit kardiovaskuler di ICU rumah sakit
islam Surakarta.
PELAKSANAAN
Penelitian dilakukan di RS islam Surakarta
pada bulan Februari sampai Maret 2013
METODE PENELITIAN
penelitian kuantitatif menggunakan desain
penelitian Quasi Eksperimen dengan one
group pretest-posttest tanpa kelompok
control.
Populasi penelitian
semua pasien penyakit jantung yang
di rawat di ICU. Besar sample sejumlah 15
penderita, dengan teknik total sampling.
Pengumpulan data dengan wawancara
dan observasi. Instrument penelitian
menggunakan bed side monitor, MP3 ,
scribd Guide Imagery. Analisa data
menggunkan Paired t-test.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Karakteristik pasien dengan
penyakit kardiovaskuler di
Ruang ICCU/ICU RSI Surakarta
Dari 15 orang pasien kardiovaskular yang di
rawat di ICU & ICCU , rata- rata pasieb
berusia 55 tahun dan sebagian besar
berjenis kelamin laki-laki (53,3%) . rata-rata
pasien adalah 55 tahun , sebagian besar
berusia 50 – 59 tahun yaitu sebesar 36,5 %.
Status hemodinamik sebelum dan sesudah
pemberian kombinasi terapi : guided imageri
dan terapi music

no variabel pengukuran Rata-rata SD


1 Tekanan Sebelum 128,07 19,837
sistolik sesudah 124,93 17,938
2 Tekanan Sebelum 71,13 13,527
diastolik sesudah 68,93 14,355
3 Heart rate Sebelum 76,67 15,131
sesudah 73,93 14,043
Hubungan status
hemodinamik sebelum dan
sesudah kombinasi terapi

Terdapat hubungan yang bermakna rerata


perbedaan status hemodinamik terapi
dengsn nilsi p<0.05, dengan tingkat
hubungan yang kuat dengan nilai kolerasi
>0,05.
Perbedaan status hemodinmik sebelum
dan sesudah pemberian kombinasi
terapi.
no variabel pengukuran Rata-rata SD
1 Tekanan Sebelum 128,07 19,837
sistolik sesudah 124,93 17,938
2 Tekanan Sebelum 71,13 13,527
diastolik sesudah 68,93 14,355
3 Heart rate Sebelum 76,67 15,131
sesudah 73,93 14,043
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak
ada perbedaan status hemodinamik
sebelum dan sesudah diberikan terapi
kombnasi. Rata-rata tekanan darah sistolik
dan heart rate 24 jam sebelum dan sesudah
pada pasien dengan penyakit kardiovsuler
secara signifikan tidak bermakna
Menurut analisa peneliti selama 24 jam penilaian
tekanandarah dan heart rate, didudga banyak factor
eksternal yang memacu stressor bagi pasien. Misalnya
factor lingkungan, nyeri atau kecemasan. Responden
melaporkan bahwa selama menjalani perawatan di ICU
merasa cemas (40%) disamping itu rasa nyeri yang di alami
juga mengakibatkan kecemasan semakin tinggi. Sebgian
besar pasien jugs mengeluhkan tidak bisa tidur karena
suara yang keluar dari monitor , adanya pasien kritis di
sampinnya, sertaa adanya keluhan nyeri dada. Selama
penelitian kapasitas tempat tidur pasien selalu penuh
dengan pasien yang di rawat, ada beberapa pasien yang
meninggal dan bertriak-teriak selama di ICU.
Di RSI Surakarta hanya memiliki kapasitas 2
tempat tidur untuk ruang ICCU, dan apabila
jumlah penderita penyakit jantung melebihi
kapasitas ICCU maka pasien ditempatkan
di ruang ICU yang letaknya masih dalam
satu ruangan dengan ICCU, hanya
dipisahkan dengn pembatas pintu berkaca
kesimpulan
Pemberian kombinasi terapi : Guided
imagery Dan terapi musik selama 2 hari
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap perbedaan status hemodinamik
yaitu tekanan sistolik, diastolik dan heart rate
pada pasien kardiovaskuler yang di rawat di
ICU/ICCU RSI Surakarta
Meskipun begitu terdapat hasil yang
signifikan antara status hemodinamik
sebelum dan sesudah poemberian
kombinasi terapi dan memberikan respon
relaksasi pada pasien kardiovaskuler setelah
1 jam pemberian terapi
TERIMAKASIH

You might also like