Professional Documents
Culture Documents
HEMATOLOGI
Reno D. Rumbino, dr
LOGO
SEL DARAH MERAH
( ANEMIA )
Click icon to add picture
Darah
merupakan
8%
BB Total
70 Kg
= 5600 mL
Siklus Pembuatan SDM
Hb Normal:
- Umbilicus : 17,0 ± 5,0 g/dl
- Anak 5-10 th : 11,0 ± 11,5 g/dl
- Dewasa pria : 13,5-17,5 g/dl
Wanita : 11,5-15,5 g/dl
Batasan
Gejala Anemia:
1. Terkait dg salah satu fx SDM (alat transpor 02)
2. Gejala kompensasi hipoksia jaringan
3. Gejala penyebab
ANEMIA MEGALOBLASTIK
Gangguan Maturasi Sitoplasma
Bila ada gangguan sintesa Hb :
1. Eritrosit menjadi kecil (Hb )
2. Umur eritrosit ↓
3. Gangguan sintesis heme
LOGO
HIPERSENSITIVITAS
Hipersensitivitas atau alergi suatu kondisi
respon imunitas yg menimbulkan reaksi yg
berlebihan atau reaksi yg tidak sesuai, yg
berbahaya bagi host.
Destruksi
keratinosit karena
obat-obatan
1. Infeksi
2. Penyakit Inflamasi
3. Malignansi
Acute Myelogenous Leukemia (AML)
Chronic Myelogenous Leukemia (CML)
Pe↓ Neutrofil
1. Intoksikasi obat
2. Kemoterapi
3. Infeksi
4. Defisiensi Kongenital langka
5. Pansitopenia
LIMFOSIT
Pe↑ Limfosit
1. Intoksikasi obat
2. Kemoterapi
3. Infeksi (HIV)
4. Defisiensi kongenital
5. Pansitopenia
BASOFIL, SEL-SEL
MAST DAN
EOSINOFIL
Basofil, sel Mast dan IgE terlibat dalam
reaksi alergi
Eosinofil me↑ pada:
1. Neoplasia,
2. Alergi,
3. Asma,
4. Penyakit vascular kolagen dan
5. Infeksi parasit
MALIGNASI
HEMATOLOGI
1. LEUKEMIA
LOGO
HEMOSTASIS
Vit K
diperlukan
oleh hati
untuk
pembentuka
n protrombin
dan faktor
koagulasi
lainnya
Hemofilia B (penyakit
Christmas) : Def. F. IX
Hemofilia A (Hemofilia
Klasik) : Def. F. VIII
2. PE↓ FUNGSI & JUMLAH
TROMBOSIT
1.
Disfungsi
Trombosit
2. Pe↓ Jumlah Trombosit
Sel
Mast &
Basofil
MALARIA
LOGO
Definisi Malaria
1. Demam
Timbul bersamaan dengan pecahnya skizon
darah yang mengeluarkan macam-macam
antigen.
Antigen merangsang sel-sel makrofag,
monosit atau limfosit → sitokin
(kemokin, interferon, interleukin, limfokin &
TNF) → aliran darah → hipotalamus →
demam.
2. Anemia
Karena pecahnya eritrosit yang terinfeksi. P.
falciparum menginfeksi seluruh stadium eritrosit
sehingga anemia terjadi pada infeksi akut dan
kronik
3. Splenomegali
Plasmodium dihancurkan oleh makrofag dan
limfosit. Penambahan sel radang ini
menyebabkan limpa membesar.
Diagnosis
Didasarkan pada :
Gejala
Tanda klinis
Ditemukan parasit di dalam darah
Untuk daerah tanpa fasilitas laboratorium hanya
berdasarkan gejala dan tanda klinis disebut
malaria klinis
Aspek klinis
Malaria Berat
Malaria Berat
1. Anak anak
2. Ibu hamil
3. Orang yang bepergian ke daerah
endemik malaria
Kriteria Malaria Berat
1. Malaria serebral
2. Kejang berulang > 2x/24jam
3. Gangguan kesadaran ringan
4. Kelemahan otot tanpa kelainan neurologic
5. Post mortem ditemukan parasit pada jaringan
otak
6. Edema akut /ARDS (Adult Respiratory Distress
Syndrome)
7. Anemia berat, Hb < 5 g% atau Ht < 15%
8. Gagal sirkulasi atau syok (sistolik < 70 mmHg)
9. Perdarahan spontan atau DIC
10.Gagal ginjal akut
11. Hemoglobinuri makroskopis
12.Asidemia atau asidosis, pH <7.25 dengan bic
nat <15 mmol
13.Hiperparasitemia > 5%
14.Ikterik, bilirubin > 3 mg%
15.Hipoglikemi < 40 mg%
16.Hiperpireksia > 40˚C
Malaria Serebral
Gejala GI → Hiponatermia
- Tidak enak di perut - Flatulensi
- Mual, muntah - Diare, konstipasi
Penderita dengan
kekurangan
enzim G6PD,
karena
pemberian
primakuin
Hipoglikemia
Mekanisme Hipoglikemi
Konsumsi glukosa meningkat, karena :
Febris, infeksi (parasite)
Proses glikolisis anaerob di jaringan
Asidosis disertai :
- Edema paru
- Hiperparasitemia
- Syok
- Gagal ginjal
- Hipoglikemia
Tugas
LOGO
Sepsis adalah Sepsis menggambarkan suatu
sindrom klinis kompleks yang timbul pada saat
respons awal pejamu yang sesuai terhadap
infeksi menjadi teramplifikasi dan kemudian
mengalami disregulasi
Berdasarkan konferensi internasional tahun
2001 memasukkan petanda procalcitonin (PCT)
sebagai langkah awal dalam mendiagnosa
sepsis.
Penelitian prokalsitonin (medan) : petanda
sepsis mendapatkan nilai PCT 0,80 ng/ml sesuai
untuk sepsis akibat infeksi bakteri dan kadarnya
semakin meningkat berdasarkan keparahan
penyakit.
Sepsis disebabkan oleh bakteri gram negatip
(70%), bakteri gram positip (20-40%), jamur dan
virus (2-3%), protozoa.
Produk bakteri yang berperan penting pada
sepsis adalah lipopolisakarida (LPS) yang
merupakan komponen utama membran terluar
bakteri gram negatif dan berperan terhadap
timbulnya syok sepsis.
LPS mengaktifkan respon inflamasi sistemik
(Systemic Inflamatory Response
Syndrome/SIRS) yang dapat mengakibatkan
syok serta Multiple Organ Failure (MOF).
Respon tubuh terhadap patogen melibatkan
berbagai komponen sistem imun dan sitokin,
baik yang bersifat proinflamasi maupun
antiinflamasi.
1. Sitokin proinflamasi : TNF, IL-1, dan IFN-γ yang
bekerja membantu sel untuk menghancurkan
mikroorganisme yang menginfeksi.
2. Sitokin antiinflamasi : IL-1ra, IL-4, dan IL-10 yang
bertugas untuk memodulasi, koordinasi atau represi
terhadap respon yang berlebihan.
Sedangkan IL-6 dapat bersifat sebagai sitokin pro-
dan anti-inflamasi sekaligus.
Manifestasi klinik inflamasi sistemik disebut
systemic inflamation respons syndrome (SIRS),
sedangkan sepsis adalah SIRS ditambah tempat
infeksi yang diketahui.
Meskipun sepsis biasanya berhubungan dengan
infeksi bakteri, namun tidak harus terdapat
bakteriemia.