You are on page 1of 26

 Pemukiman adlh suatu keadaan atau tmpt dmn

manusia dpt menetap/tinggal pd kedudukan yg ttp


shingga dpt brkmbng scra harmonis dlm kondisi yg
menguntungkan.(the hexicon webster Dicionary)
 Sanitasi adalah upaya pencegahan penyakit
melalui pengendalian faktor lingkungan yg menjdi
mata rantai penularan penyakit.
 (Departemen KesehatanR.I.Direktorat Jendral,
Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan
Lingkungan).
 Pemukiman adalah suatu struktur fisik di mana
orang menggunakan untuk tempat berlindung, di
mana lingkungan dari strukutur tersebut berada,
termasuk fasilitas dan pelayanan yg diperlukan,
perlengkpan yg berguna utuk kesehatan jasmani
dan rohani dengan keadaan yg baik untk keluarga
maupun individu .
Berdsarkan sifatnya pemukiman dapat dibedakan
beberapa jenis:
 1.Pemukiman tradisional
 2.Pemukiman trnsmigrasi
 3.Pemukiman perkampungan darurat,
 4.Pemukiman kumuh/slum area,
 5.Perkampungan khusus,
 6.Pemukiman baru (REAL ESTATE),
 Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO):
Sehat adalah uatu keadaan yang sempurna baik fisik,mental maupun soial
budaya,bukakn nana keadaan yang bebas dari penyakit dan kelemahan (kecacatan).

 Menurut undang-undang pokok kesehatan No.9 tahun


1960
Kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan,rohani(mental) dan
sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit,cacat/kelemahan.
Berdasarkan pada pengertian di atas
 Rumah sehat
Dapat diartikan sebagai tempat berlindung/bernaung dan dapat menumbuhkan
kehidupan yang sempurna, baik fisik,rohani maupun sosial.
 Dalam buku “The hexion Webster Dictionary” pengertian pemukiman dapat
dirumuskan sebagai suatu keadaan atau tempat dimana manusia dapat
menetap/tinggal pada kedudukan yang tetap sehingga ia dan keluarganya dapat
berkembang secara harmonis dalam kondisi yang menguntungkan.
 Ditinjau dari segi kesehatan,pemukiman yang sehat dapt diartikan.
menurut Winslow dan Apha ,pemukiman sehat dirumuskan sebagai suatu tempat
untuk tinggal secara permanen,berfungsi sebagai tempat untuk
bermukim,beristirahat dan tempat berlindung dari pengaruh lingkungan physiologis

& psychologis.
1. Pemukiman /perkampungan tradisional Perkampungan seperti ini
biasanya penduduk atau masyarakatnya masih memegan teguh tradisi
lama.kepercayaan,kebudayaan dan kebiasaan hidup nenek moyangnya secara turun-menurun
yang di anutnya secara kuat.

2. Perkampungan darurat Jenis


perkampungan ini biasanya bersifat semetara(darurat) dan timbulnya perkampungan ini karena
adanya bencana alam. Contohnya untuk menyelamatkan penduduk dari bencana banjir sehingga
dibuatkan perkmpungan darurat pada daerah/lokasi yang bebas dari bencana banjir.

3. Perkampungan Kumuh(slum area).


jenis pemukiman ini biasanya timbul akibat adanya urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari
desa ke kota.sulitnya mencari pekerjaan di kota akibat sangat banyak sekali pencari kerja
sedangkan tempat bekerja terbatas maka banyak di antara mereka yang menjadi
gelandangan,sehingga kemungkinan besar membuat gubuk-gubuk sementara (gubuk-gubuk liar)
4. Pemukiman Transmigrasi.
Jenis pemukiman seperti ini di rencanakan oleh pemerintah,yaitu suatu
daerah pemukiman yang di gunakan untuk tempat penampungan
penduduk yang di pindahkan dari suatu daerah yang padat penduduknya
ke daerah yang jarang/kurang penduduknya tetapi luas daerahnya.
5. Pemukiman untuk kelompok-kelompok khusus.
perkampungan seperti ini biasanya dibangun oleh pemerintah dan di
peruntukkan bagi orang-orang atau kelompok-kelompok orang yang
sedang menjalankan tugas tertentu yang telah di rencanakan.
6. pemukiman baru (real estate).
pemukiman semacam ini direncakan pemerntah dan bekerja sama dengan
pihak swasta . Pembanguna tempat pemkiman ini biasanya di lokasi yang
sesuai untuk suatu pemukiman (kawasan pemukiman.tempat pemukiman
ini keadaan kesehatan lingkungannya cukup baik, ada listrik,sumber air
bersih,sistem pembuangan kotoran dan air kotornya di rencanakan secara
baik.
 Pengertian lingkungan menurut undang-undang R.I
no.4 th 1982 adalah:
kesatuan ruang dengan semua benda,daya,keadaan dan makhluk
hidup,termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan perkehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidu
lainnya.
 Menurut Encyclopedia America (1974) lingkungan adalah pengaruh
yang ada di atas/di sekeliling organisme seluruh kehidupan atau fungsi
dibentuk dari reaksi antara organisme dan sekelilingnya.
 Menurut A.L Slamet Riyadi (1976) lingkungan ialah tempat pemukiman
dengan sesuatunya di mana organisme itu hidup beserta segala keadaan
dan kondisinya yang secara langsung dapat diduga ikut mempengaruhhi
tingkat kehidupan maupun kesehatan organisme tersebut.
1. Fasilitas lingkungan : adalah kelengkapan yang berupa
fasilitas:pendidikan kesehatan,perbelanjaan,rekreasi dan
kebudayaan,olah raga dan lapangan terbuka.

2. Prasarana lingkungan adalah jalan ,saluran air


minum,saluran air limbah , saluran air hujan, pembuangna
sampah dan jaringna lisrik.
Apabila kita perhatikan masalah perumahan dalam skala besar merupakan
pertimbangna yang perlu mendapat perhatian lebih seksama.

1. Untuk perumahan umum sebaiknya di tempatkan di daerah yang dapat


menjamin ketenangan hidup dari penghuninya meliputi:
a) lokasi :
1). Selama-lamanya tiga puluh menit harus mencapai tempat kerja dan pusat-
pusat kegiatan pelayanan yang lebih luas. Lokasi tersebut di atas mempunyai
aksesibilitas ke transport umum.
 1.Daerah kemudahan provinsi
 Kelompok rumah yang akan dibangun boleh lebih kecil dari 50
rumah ,dengan syarat tidak membebani prasarana dan
fasilitas yang ada di sekitarnya .
 2.Daerah kemudahan kabupaten
 Kelompok rumah terkecil yang akan di bangun harus
merupakan lingkungan dengan unsur peningkat warung dan
lapangan bermain .minimal terdiri dari 50 rumah.
 3.Daerah kemudahan kecamatan
 Kelompok rumah terkecil yang akan di bangun harus
merupakan lingkungan dengan unsur peningkat unit
pendidikan terendah(sekolah taman kanak kanak) minimal
terdiri dari 200 rmh.
 1) Daerah kemudahan TK.I
Kepadatan rumah per hektar.
 Maksimum:115 rumah/ha.
 Minimum:72 rumah/ha.
 2) Daerah kemudahan TK II
 Kepadatan rumah per hektar :
 Maksimum :72 rumah/ha.
 Minimum:50 rumah/ha.
 3)Daerah kemudahan TK III
 Kepadatan rumah yang di ijinkan :
 Maksimum:50 rumah/ha.
 Minimum:27 rumah/ha.
 A. Jalan (lokal)
1. Pembagian jalan :
- jalan penghubung lingkungan perumahan :
Row minimum : 13 m
Lebar perkerasan aspal minimum :6m
Lebar perkerasan bahu jalan minimum :1m
- Jalan Poros Lingkungan Perumahan :
Row minimum : 11 m
Lebar perkerasan aspal minimum : 4,5 m
Lebar perkerasan bahu jalan minimum :1m
- Jalan Lingkungan Perumahan I :
Row minimum : 7,5 m
Lebar perkerasan minimum : 3,5
- Jalan Lingkungan Perumahan II (setapak kolektor)
Row minimum : 3,6 m
Lebar perkerasan minimum : 1,5 m
- Jalan Ligkungan Perumahan III :
Row minimum : 3 ,6 m
Lebar perkerasan minimum : 0,6 m
 Konstruksi jalan minimum harus diperhitungkan menurut :
- keadaan tanah dimana jalan akan dibangun
- kepadataan lalu lintas
 - Pemilihan bahan/material yg di perlukan
 Selain itu pembuatan jalan juga harus dipenuhi peraturan-
peraturan lain yg dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum
Propinsi dan Direktorat Jenderal Bina Marga
 apabila kondisi tanah dan bahan bangunan
memungkinkan maka dapat digunakan tipe konstruksi
jalan : 1. Konstruksi Telford (riqid pavement)
 2. Konstruksi Flaksibel ( flaxibel pavement)
 Untuk mendapatkan radius belokan yg sesuai
bagi tiap jenis jalan maka harus diikuti “
Peraturan perencanaaan Geometric Jalan
Raya “ dari Bina Marga dan rumus-rumus
perencanaan kota.
 A). Di daerah Kemudahan Tingkat I :
▪ Jalan lingkungan perumahan II dan III : 80 %
▪ Jalan lingkungan perumahan I : 15 %
▪ Jalan proses lingkungan perumahan dan
penghubung lingkungan perumahan :5%
B). Di daerah Kemudahan Tingkat II :
Jalan lingkungan perumahan II dan III : 60 %
Jalan lingkungan Perumahan I : 30 %
Jalan poros lingkungan perumahan dan penghubung
lingkungan perumahan : 10%
C). Di daerah Kemudahan Tingkat III :
Jalan lingkungan perumahan II dan III : 40%
Jalan lingkungan perumahan I : 40%
Jalan proses lingkungan perumahan dan
penghubung lingkungan perumahan : 20 %
A. Air Minum
1. Penyedian Air minum Kota/Penyediaan Air Minum Lingkungan :
a) lingkungan perumahan harus mndpatkan air minum yg cukup
dari saluran air minum kota.
b). Apabila tdk trsedia sistim air minum kota maka harus
diusahakan penyediaan dari sumber lain yg mmnuhi syarat.
c). Sistem penyedian air minum kota atau sistem penyediaan air
minum lingkungan harus dapat mlyani kebutuhan perumahan
dgn persyaratan sbg berikut :
1. sambungan rumah dgn kapasitas minumum 100 liter/orang/hari
2. sambungan halaman dgn kapasitas minimum 60 liter/orang/hari
3. sambungan kran umum dgn kapasitas minimum 30liter/orang/hari
B. Sambung Rum ah :
1. Harus tersedia sistem plumbing dlm rumah
2. Ukuran minimum pipa diameter 18 mm
3. Harus dipasang meter air dgn ukuran 12,5 mm
4. Untuk pipa yg tertanam dlm tanah dpt digunakan PVC
5. Untuk pipa yg dipasang di atas tanah tanpa perlindungan dpt dipakai di pipa GIP
6. Meter air harus dipasang tertutup dan diamankan terhadap pengrusakan
 C. Sambung halaman :
 1. tidak harus tersedia sistem plumbing rumah
2. Ukuran minimum pipa diameter 12,5 mm
3. harus dipasang meter air dgn ukuran 12,5 mm
4. Untuk pipa yg tertanam dlm tanah dpt dipakai pipa PVC
5. Untuk pipa yg dipasang di atas tanah dan tdk terlindung dpt dipakai pipa GIP
6. Meter air harus dipasang tertutup dan diamankan terhadap pengrusakan.
D. Kran Umum :
1). Kran umum harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga jarak dari
perumahan yg dilayani tdk lbh dari 100 meter.
2). Jumlah rumah yg dilayani tdk boleh lbh dari 200 meter
3). Tiap kran umum harus dilengkapi dgn sekurang-kurangnya 2 kran
F. Kran Kebakaran
Kran kebakaran harus ditempatkan pda jark 100 m untuk bangunan-
bangunan komersial atau harus dipasang pd jarak 200m untuk daerah
perumahan dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah dilihat dan
dpt dicapai oleh unit mobil pemadam kebakaran
 G. Sumur Pantek dan Sumur Gali Umum
1). Jumlah rumah yg dilayani tdk boleh lebih dari 8 rumah
2). Sumur pantek atau sumur gali umum harus ditempatkan sedemikian rupa
shingga jarak perumahan yg dilayani tdk boleh lebih dari 50 meter
H. Air Limbah
1). Pembuangan air limbah kota dan pembungan air limbah lingkungan.
a. Apabila pembuatan tangki septik tidak memungkinkan maka lingkungan
perumhan harus dilengkapi dengan sistem pembuangan air limbah
b. Sistem pembuangan air limbah harus dpt memenuhi persyartan yaitu :
1). Ukuran pipa pembawa minimum 200mm
2). Sambungan pipa harus rapat air
3). Pada jalur pipa pembawa harus dilengkapi dgn lubang pemeriksa pd tiap
pergantian arah pipa dan minimum pd jarak tiap 50m pd bagian pipa lurus
4). Air limbah harus melalui sistem pengolahan sedemikian rupa dan memenuhi
standar yg berlaku
 I . Tangki Septik Bersama dan Bidang
 Resapan Bersama

 A). Apabila tdk memungkinkan untuk membuat tangki


septik pada tiap-tiap rumah maka harus dapat dibuat
tengki septik bersama yang dpt melayani beberapa
rumah yg direncanakan
 B). Apabila tdk memungkinkan untuk membuat bidang
resapan tiap rumah maka harus dpt dibuat bidang
resapan bersama yg dpt melayani beberapa rumah yg
direncanakan.
 J. Pembuangan Air Hujan
 1). Saluran pembuangan air hujan
 2). Badan Penerima
K. Pembuangan Sampah :
1). Pengumpulan Sampah
2). Pengangkutan Sampah
3). Pembuangan Sampah :
a. Sampah harus dibuang pd tempat pembuangan
sampah yg tlah disediakan
b. Tiap lingkungan perumahan harus dilengkapi dgn
tmpat pembuangan sampah yg sesuai dgn
persyarataan
c. Pembuangan sampah dapat merupakan :
- Penimbunan Saniter
- Pembakaran
- Pabrik Kompos
 L. Jaringan Listrik untuk penerangan dan sarana
komunikasi :
 1). Jaringan Listrik : a. Di daerah kemudahan tingkat I
 b. Di daerah kemudahan tingkat II
 c . Di daerah kemudahan tingkat III
 2). Sarana Komunikasi
 3). Fasilitas Kesehatan :
▪ A. Puskesmas Pembantu
▪ B. Puskesmas
▪ C. Tempat Praktek Dokter
▪ D. Rumah Bersalin
▪ E. Apotik
 4. Fasilitas Perbelanjaan dan Niaga :
 a. Warung
 b. Pertokoaan
 c. Pusat Perbelanjaan Lingkungan
 d. Pusat Perbelanjaan dan Niaga Kecamatan
5. Fasilitas Pemerintah dan Pelayanan Umum
a. Kelompok 500 keluarga (tingkat RW)
b. Kelompok 6000 keluarga (tingkat kelurahan)
c. Kelompok 24.000 keluarga (tingkat kecamatan)
6. Fasilitas Peribadatan :
a. Kelompok 500 keluarga : - langgar
b. Kelompok 6000 keluarga : - masjid
c. Kelompok 24.000 keluarga :- masjid – Tempat ibadah lain
7. Fasilitas Rekreasi dan Kebudayaan

You might also like