You are on page 1of 23

GANGGUAN JIWA PADA

KEHAMILAN
dr. SYARIFAH ROSE P.,SpKJ
Insidensi

• Lebih rendah dibandingkan


post partum (10-15%) dan
di luar hamil (2-7%).
• Perlu penanganan serius 
KEHAMILAN BERISIKO
Proses Kejiwaan Selama Kehamilan
• Trimester I
• kecemasan, ketakutan, kepanikan dan kegusaran
terhadap kehamilan
• perasaan benci pada suami mual, muntah,
pening, dan
• Menolak kehamilan  menggugurkan
kandungan  bunuh diri
• Manifestasi lain yaitu ibu hamil muda sering
meminta makanan yang aneh
• Trimester II
• Perubahan identifikasi hamil abstrak
menjadi nyata
• mulai menyesuaikan diri dengan kenyataan:
perut bertambah besar, terasa gerakan janin,
dan dokter telah mendengar suara denyut
jantung janin
• Wanita bijaksana mulai mempersiapkan
kebutuhannya.
• Trimester III
• Timbul gejolak baru menghadapi persalinan dan
perasaan tanggung jawab sebagai ibu pada pengurusan
bayi yang akan dilahirkan
• Ada 3 golongan ibu yang mungkin merasa takut:
 Ibu yang mempunyai riwayat/pengalaman buruk pada
persalinan yang lalu.
 Multipara sedikit berumur, merasa takut terhadap
janin dan anak apabila terjadi sesuatu atas dirinya.
 Primigravida mendengar tentang pengalaman nyeri
dan menakutkan dari teman-teman lain.
ETIOLOGI

• Multifaktorial
• faktor hormonal
• Neuroendokrin
• Biokemikal
• Psikologik
• Sosial budaya
• genetik
• Kepribadian
• hubungan timbal balik diantara faktor-faktor
tersebut
PENGARUH PSIKOLOGIS PADA KEHAMILAN

• Kehamilan memberi kebahagiaan yang luar


biasa, juga sangat menekan jiwa sebagian besar
wanit
• Perasaan ambivalen mungkin meningkatkan stres
• Respon terhadap stres mungkin dapat terlihat
bervariasi yang tampak atau tidak tampak.
• Pada mereka yang memiliki janin dengan resiko
tinggi untuk kelainan bawaan, stres meningkat
• Masalah kesehatan mental Skrining pada
pemeriksaan prenatal pertama  mencakup riwayat
gangguan psikiatrik dahulu, termasuk rawat inap dan
rawat jalan
• Penilaian gangguan cemas dan mood dalam kehamilan
• Penggunaan obat psikoaktif sebelumnya atau saat ini,
penggunaan alkohol dan obat terlarang perlu dicatat.
• Gejala-gejala yang menunjukkan disfungsi mental 
dicatat
• Kondisi seperti kecemasan dan depresi berhubungan
dengan peningkatan resiko kelahiran prematur
Gangguan Kecemasan pada Kehamilan

• Semua wanita hamil mempunyai pengalaman


peristiwa kecemasan
• Cemas terhadap perubahan fisik, kesukaran
persalinan dan kesehatan janin yang
dikandungnya
• Kadang-kadang kecemasan itu menjadi
berlebihan dan merugikan sehingga timbul
gangguan cemas seperti fobia, perilaku
menghindar serta kecemasan yang berulang
Insidensi
• Insidens pasti gangguan cemas menyeluruh tidak
diketahui
• Prevalensi gangguan panik adalah 1 – 2% dari seluruh
populasi.
• Ada laporan yang menyebutkan bahwa terjadi
perbaikan gangguan panik selama proses kehamilan
dan gejalanya menonjol lagi pada periode
pascapersalinan
• Prevalensi gangguan obsesif kompulsif selama hidup
adalah 2 – 3%
• Ingram melaporkan bahwa kehamilan adalah pencetus
terbanyak terjadinya gangguan obsesif kompulsif
Gangguan cemas menyeluruh

• Gambaran utama gangguan


• kekhawatiran dan kecemasan yang berlebihan tentang
kehidupan kehamilan  komplikasi kehamilan
sekalipun kehamilan itu normal
• ditandai dengan ketegangan motorik dan hiperaktifitas
motorik : gemetar, gugup, gelisah, cepat lelah
• gejala hiperaktifitas otonom misalnya : nafas pendek,
palpitasi, keringat, kaki dan tangan dingin, pusing,
mual, gangguan menelan, kewaspadaan yang
berlebihan, perasaan terancam, iritabel, insomnia.
Gangguan Panik

• Gambaran utama: adanya periode kekhawatiran yang


mendalam atau perasaan tidak enak yang berlangsung
beberapa menit dan sifatnya berulang secara tak terduga
• Serangan panik terjadinya mendadak dengan rasa takut dan
kecemasan yang berlebihan serta perasaan ingin mati
• wanita yang hamil mengalami peningkatan gejala panik
selama kehamilan
• Gejala yang dialami selama serangan panik : nafas pendek,
rasa tercekik, jantung berdebar-debar, telinga
mendengung, mata kabur / berkunang, perasaan gatal,
takut mati dan kehilangan kontrol
Gangguan obsesif kompulsif

• Gambaran umum : dorongan dan obsesi berulang


yang cukup berat dan menyebabkan tekanan
emosi yang nyata
• Obsesi adalah ide yang menetap, pikiran atau
impuls yang tidak masuk akal, misalnya keinginan
• Kompulsi adalah tingkah laku yang berulang-
ulang yang dilakukan sebagai respon atas obsesi
• Tingkah laku kompulsif dan pikiran obsesif
menyebabkan tekanan mental yang nyata pada
wanita hamil
Depresi
• Gambaran umum:
• mood yang disforik
• tidak peduli pada lingkungan
• kenaikan atau penurunan berat badan
• insomnia atau hipersomnia
• kelelahan
• perasaan tidak berharga
• kasus yang berat ada ide yang menetap untuk
bunuh diri
Gangguan bipolar

• Gangguan bipolar : manik dan atau depresi


• Pada episode mainik ditandai oleh periode euforia,
atau iritabel yang jelas, hiperaktifitas, insomnia, banyak
bicara, tidak bisa memusatkan perhatian dan harga diri
yang berlebihan
• Dapat disertai gambaran psikotik, misalnya : halusinasi
auditorik maupun ide-ide delusi, 15 – 25% diantara
wanita pernah mengalami depresi selama hidupnya
• Insidens gangguan bipolar atau gangguan manik
± 0,5 – 1,5%
• Insidens depresi mayor dan gangguan manik
cenderung meningkat pada periode pascapersalinan
• Gejala gangguan depresi yang lain adalah : wajah
murung, cengeng, gelisah dan iritabilitas
meningkat, sulit konsentrasi, ragu-ragu, sering
lupa, timbul ide kematian dan bunuh diri biasa
ditemukan pada depresi mayor
• Gejala umum mania adalah : ketidakstabilan
mood  peralihan mood yang cepat dari
kemarahan dan depresi. Cara bicara mania sangat
cepat, keras dan sulit dipotong
Skizofrenia

• Prevalensi skizofrenia sekitar 1% dalam kehidupan.


• Karakteristik gangguan
 gangguan pikiran, persepsi seperti halusinasi pendengaran,
waham kebesaran, asosiasi longgar dan bicara kacau.
• Selama fase akut, kehamilan dan skizofrenia sering
mengalami eksaserbasi gejala psikotik, waham cenderung
aneh dan ada hubungannya dengan perubahan fisik dan
pergerakan janin pada kehamilan
• Halusinasi pendegaran mempengaruhi langsung pada
kehamilan misalnya suara menginstruksikan memukul
perut supaya janin keluar
• Wanita hamil dengan adanya psikotik menolak
kehamilannya sampai melahirkan
skizoafektif
• Pasien dengan gangguan psikotik kronik
bersama dengan gejala mood utama.
• Psikosis jarang berkurang, walaupun gejala
mood sering membaik
• Gangguan skizoafektif berbeda dari gangguan
mood yang lain dimana tidak terdapat gejala
psikotik, atau gejala psikotik biasanya
berespon terhadap antipsikotik.
• Penelitian menunjukkan bahwa komplikasi
obstetrik banyak ditemukan pada wanita
hamil skizofrenia dan bayinya juga memiliki
berat badan lahir rendah
Gangguan Kepribadian

• Gangguan kepribadian adalah hasil dari penggunaan mekanisme


pertahanan yang tidak cukup, stereotipi dan mal adaptasi yang
kronis
• The Diagnostic and Statistical Manual membagi 3 jenis gangguan
kepribadian :
 (1) paranoid, skizoid dan gangguan kepribadian skizotipal khas
diketahui dari keganjilan atau keeksentrikannya
 (2) Histerik, narkistik, antisosial dan gangguan borderline ciri
khasnya timbul secara dramatis
 (3) menghindar, tergantung, kompulsif dan kepribadian pasif-
agresif ditandai dengan ketakutan dan kecemasan
• Faktor genetik dan lingkungan penting dlam timbulnya penyakit ini,
dimana prevalensinya mungkin setinggi 20% individu yang
menderita mengenali masalahnya dan berobat
PENANGANAN

Agen psikotropik
•  penyakit psikiatrik sebelumnya
memiliki gangguan yang lebih berat selama
kehamilan
gangguan bipolar, gangguan skizoafektif,
skizofrenia atau depresi mayor rekuen
•  gangguan emosional timbul selama
kehamilan.
• perlu dipertimbangkan efek samping obat pada
bayi dibandingkan resiko ibu tanpa diterapi.
• Semua obat psikotropik melewati plasenta,
sehingga mempengaruhi perkembangan janin.
• Obat psikotropik dapat menyebabkan : kelainan
kongenital, keracunan pada bayi dan sindrom
putus obat pada bayi
• Ibu dengan gangguan jiwa harus ditangani oleh
ahli psikiatri, yang dapat dikonsultasikan dengan
ahli obstetri untuk pemberian obat pada wanita
hamil.
 Terapi psikososial
 terapi perilaku
 psikoterapi interpersonal
 terapi kelompok
 terapi keluarga
 psikoterapi suportif
 Electroconvulsif terapi
 Bila jalan lain tidak bisa ditempuh
 Tidak pada trimester I
 Komplikasi (+)

You might also like