You are on page 1of 12

HIDROSEFALUS

Kelompok: 5

Hani Nur Azizah Batubara : 21117058


Hesti Yuniarti : 21117064
Icha : 21117066
Ludiya : 21117076
Ramadhoni : 21117097
1. Kelainan hormon apa yang menyebabkan hidrosefalus?

Kelainan bawaan seperti Stenosis akuaduktus sylvii, merupakan


penyebab yang terbanyak pada hidrosefalus bayi dan anak (60-90%).
Akuaduktus merupakan saluran yang buntu atau abnormal yang lebih
sempit dari biasa. Umumnya gejala hidrosefalus terlihat sejak lahir atau
progresif dengan cepat pada bulan pertama setelah lahir. Maka dari itu
yang menyebabkan hidrosefalus bukan lah kelainan hormon.
(Ngastiyah,2005.Perawatan anak sakit,E/2 kedokteran EGC).
2. Apakah penyakit hidrosefalus dapat diobati dengan oprasi?

Operasi shunting Sebagian besar pasien memerlukan tindakan ini


untuk membuat saluran baru antara aliran likuor (ventrikel atau lumbar)
dengan kavitas drainase (seperti peritoneum, atrium kanan, dan pleura).
Komplikasi operasi ini dibagi menjadi tiga yaitu infeksi, kegagalan
mekanis, dan kegagalan fungsional. Tindakan ini menyebabkan infeksi
sebanyak >11% pada anak setelahnya dalam waktu 24 bulan yang dapat
merusak intelektual bahkan menyebabkan kematian. .
(jurnal Apriyanto, dkk, Hidrocephalus pada anak.volume1,2013).
3. Bagaimana kualitas hidup anak setelah operasi?

Operasi pada hidrosefalus ini tidak dapat mengembalikan kondisi otak


yang telah mengalami kerusakan sebelum menjalani prosedur perawatan. Dengan
demikian, prognosis untuk pasien dengan penyakit ini tergantung pada seberapa
dini masalah terdeteksi dan apakah sudah ditangani sebelum terjadi kerusakan
otak. Anak-anak dengan hidrosefalus juga beresiko terhadap masalah
perkembangan dan emosional seperti cemas, neurosis, atau gangguan sikap
antisocial. Pada umumnya hidrosefalus non infeksi menunjukkan prognosis yang
baik sedangkan hidrosefalus biasanya disertai efek serebri.
(Muttaqin, Arif.2008.buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan system
pernafasan.Salemba medika).
4. Pengobatan apa yang tepat pada anak yang terkena hidrosefalus?

Pengeluaran cairan CSS ke dalam organ ekstrakranial cara yang di


anggap terbaik yakni mengalirkan CSS ke dalam vena jugularis dan
jantung melalui kateter yang berventil (holter valve) yang memungkinkan
pengaliran CSS ke satu arah. Keburukan cara ini ialah bahwa kateter harus
diganti sesuai dengan pertumbuhan anak. Hasilnya belum memuaskan,
karena masih sering terjadi infeksi sekunder dan sepsis.
(Ngastiyah,2005.Perawatan anak sakit,E/2 kedokteran EGC).
5. Pengobatan alternative pada anak hidrosefalus?

Terapi pada kasus ini sebaiknya dilakukan secepat mungkin. Pada


kebanyakan kasus, pasien memerlukan tindakan operasi shunting namun terdapat
pula pilihan atau terapi alternatif non-shunting seperti terapi etiologik dan
penetrasi membrane.
Terapi konservatif medikamentosa berguna untuk mengurangi cairan dari
pleksus khoroid (asetazolamid 100 mg/kg BB/hari; furosemid 0,1 mg/kg
BB/hari) dan hanya bisa diberikan sementara saja atau tidak dalam jangka waktu
yang lama karena berisiko menyebabkan gangguan metabolik. Terapi ini
direkomendasikan bagi pasien hidrosefalus ringan bayi dan anak dan tidak
dianjurkan untuk dilatasi ventrikular posthemoragik pada anak. (jurnal
Apriyanto, dkk, Hidrocephalus pada anak.volume1,2013).
6. Tanda awal bayi terkena hidrosefalus?

Gejala yang tampak berupa gejala akibat tekanan intracranial yang


meninggi. Pada bayi biasanya disertai pembesaran tengkorak, bila tekanan
yang meninggi ini terjadi sebelum sutura tengkorak menutup. Gejala tekanan
intracranial yang meninggi dapat berupa muntah, nyeri kepala, dan pada
anak yang agak besar terdapat edema pupil saraf otak II pada funduskopi
(chocked disk). Kepala terlihat lebih besar bila dibandingkan dengan tubuh.
Ini di pastikan dengan mengukur lingkar kepala suboksipito-bregmatikus di
bandingkan dengan lingkar dada dan angka normal pada usia yang sama.
(Ngastiyah,2005.Perawatan anak sakit,E/2. kedokteran EGC).
7. Berapa presentase kemungkinan hidrosefalus pada anak dapat sembuh total?

Pada pasien hidrosefalus pada anak kemungkinan untuk sembuh sangat kecil,
karena, Pada pasien hidrosefalus, kematian dapat terjadi akibat herniasi
tonsilar yang dapat menyebabkan penekanan pada batang otak dan terjadinya
henti nafas. Sedangkan ketergantungan pada shunt sebesar 75% dari kasus
hidrosefalus yang diterapi dan 50% pada anak dengan hidrosefalus
komunikans. Pada anak dengan hidrosefalus obstruktif yang memiliki
korteks serebral intak, perkembangan yang adekuat dapat dicapai hanya
dengan ETV, meskipun pencapaian tersebut lebih lambat. Pada anak dengan
perkembangan otak tidak adekuat atau serebrum telah rusak oleh
hidrosefalus maka perkembangan yang optimal tidak dapat dicapai hanya
dengan terapi ETV meskipun tekanan intrakranial terkontrol. (jurnal
Apriyanto, dkk, Hidrocephalus pada anak.volume1,2013).
8. Dampak jika anak hidrosefalus tidak ditangani dengan cepat?

Hidrosefalus yang tidak diobati memiliki angka mortalitas sebesar 50-


60% akibat gangguan atau penyakit yang menyertai. Secara spontan pada kasus
hidrosefalus 40% dengan intelegensi mendekati normal. Akibat tindakan
pembedahan, 80% insidens tertinggi mortalitas terjadi dalam tahun pertama
pengobatan.
Anak-anak dengan hidrosefalus juga beresiko terhadap masalah
perkembangan dan emosional seperti cemas, neurosis, atau gangguan sikap
antisocial. Pada umumnya hidrosefalus noninfeksi menunjukkan prognosis yang
baik sedangkan hidrosefalus biasanya disertai defek serebri.(Muttaqin,
Arif.2008.buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan system
pernafasan.Salemba medika).
9. Apa penyebab penumpukan cairan pada hidrosefalus?

Hidrosefalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran CSS pada salah


satu tempat antara tempat pembentukan CSS dalam system ventrikel dan
tempat absorpsi dalam ruang subaroknoid. Akibat penyumbatan terjadi dilatasi
ruangan CSS diatasnya. Secara teoritis pembentukan CSS yang terlalu banyak
dengan kecepatan absorpsi yang abnormal akan menyebabkan terjadinya
hidrosefalus. Penyebab penyumbatan untuk aliran CSS yang sering terdapat
pada bayi ialah kelainan bawaan (konginetal),infeksi, neoplasma, dan
pendarahan. (Ngastiyah,2005.Perawatan anak sakit,E/2 kedokteran EGC).
10. Diagnosa keperawatan yang muncul pada hidrosefalus?

1) Resiko tinggi peningkatan tekanan intracranial yang berhubungan


dengan peningkatan jumlah cairan serebrospinal.
2) Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan penurunan
kesadaran, kelemahan fisik umum, pembesaran kepala.
3) Resiko tinggi infeksi yang berhubungan dengan tempat masuknya
organism sekunder terhadap terpasangnya shunt.
(Muttaqin, Arif.2008.buku ajar asuhan keperawatan klien dengan
gangguan system pernafasan.Salemba medika).

You might also like