6/25/2019 Palembang Pendahuluan • Darah merupakan komponen esensial mahluk hidup,mulai dari binatang primitif sampai manusia. Dalam keadaan fisiologik, darah selalu berada dalam pembuluh darah sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagai: (a) pembawa oksigen (oxygen carrier); (b) mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi; dan (c) mekanisme hemostasis Suratun. STIKes Muhammadiyah 6/25/2019 Palembang PEMBEKUAN DARAH
• Proses pembekuan darah terdiri dari
rangkaian reaksi enzimatik yang melibatkan protein plasma yang disebut sebagai faktor pem-bekuan darah, fosfolipid dan ion kalsium
Suratun. STIKes Muhammadiyah
6/25/2019 Palembang FAKTOR PEMBEKUAN DARAH FAKTOR NAMA I FIBRINOGEN II PROTHROMBIN III TISSUE THROMBOPLASTIN IV ION KALSIUM V PRO ACCELERIN/ LABILE FAKTOR VI - VII PROCONVERTIN/ STABLE FAKTOR VIII ANTI HEMOPHILIC FAKTOR(AHF)/ANTI HEMOPHILIC GLOBULIN (AHG) IX PLASMA THROMBOPLASTIN X COMPONENT XI STUART FAKTOR/ ANTI HEMOPHILIC FAKTOR XII PLASMA THROMBOPLASTIN XIII FIBRINASE/ ANTECEDENT Suratun. STIKes Muhammadiyah 6/25/2019 Palembang PERDARAHAN (BLEEDING) Perdarahan ialah keluarnya darah dari saluran yang normal (arteri, vena atau kapiler) kedalam ruangan ekstra vaskulus karena hilangnya kontinuitas pembuluh darah. Perdarahan dapat berhenti melalui 3 mekanisme: • Kontraksi pembuluh darah • Pembentukan gumpalan trombosit (platelet plug) • Pembentukan thrombin dan fibrin yang memperkuat gumpalan trombosit Suratun. STIKes Muhammadiyah 6/25/2019 Palembang HEMOFILIA • Hemofilia berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu haima yang berarti darah dan philia yang berarti cinta atau kasih sayang. • Hemofilia adalah suatu penyakit yang diturunkan, yang artinya diturunkan dari ibu kepada anaknya pada saat anak tersebut dilahirkan • Hemofilia adalah gangguan perdarahan bersifat herediter yang berkaitan dengan defisiensi atau kelainan biologik faktor VIII (antihemophilic globulin) dan faktor IX (komponen tromboplastin plasma) Suratun. STIKes Muhammadiyah 6/25/2019 Palembang ETIOLOGI 1. Kongenital / Genetik • Bersifat resesif autosomal herediter. • Kelainan timbul akibat sintesis faktor pembekuan darah menurun. 2. Didapat • Defisiensi faktor II (protrombin) yang terdapat pada keadaan neonatus,terutama yang kurang bulan karena fungsi hati belum sempurna sehingga pembekuan faktor darah khususnya faktor II mengalami gangguan 6/25/2019 Suratun. STIKes Muhammadiyah Palembang KLASIFIKASI 1.Hemofilia A • Hemofilia klasik ---defisiensi faktor VIII. • Sekitar 80% kasus hemofilia. 2.Hemofilia B • Defesiensi faktor IX --- diproduksi hati dan satu faktor pembekuan dependen vitamin K. • 12-15% kasus hemofilia.
Suratun. STIKes Muhammadiyah
6/25/2019 Palembang patofisiologi • Darah: plasma drah & sel darah • Sel darah: eritrosit, leukosit, trombosit • Proses bekuan darah: jalur intrinsik & ekstrinsik • Jalur instrinsik teganggu: tromb gagal mhasilkan faktor VII & IX
Suratun. STIKes Muhammadiyah
6/25/2019 Palembang • jika terjadi defisiensi faktor VIII atau IX, maka tidak akan terbentuk benang-benang fibrin yang merupakan retikulumbekuan darah sehingga darah sulit membeku (hemofila) karena malalui defisiensi faktor VIII maupun IX, tidak akan terbentuk faktor X teraktivasi yang membantu pembentukan aktivator protrombin. Karena aktivator protrombin tidak terbentuk, maka trombin juga tidak terbentuk. Hal ini akan mengkibatkan tidak terbentuknya benang-benang fibrin sehingga pembekuan darah sulit terjdi. Suratun. STIKes Muhammadiyah 6/25/2019 Palembang Anak laki-laki dari perempuan yang carier memiliki kemungkinan 50% untuk menderita penyakit hemofilia.
Suratun. STIKes Muhammadiyah
6/25/2019 Palembang PENATALAKSANAAN • Tranfusi untuk perdarahan dan gunakan kriopresipitat faktor VIII dan IX
• Konsultasi genetik
Suratun. STIKes Muhammadiyah
6/25/2019 Palembang Pemeriksaan penunjang • Pemeriksaan Lab. darah Hemofilia A : • Defisiensi faktor VIII • PTT (Partial Thromboplastin Time) amat memanjang • PT (Protrombin Time/ waktu protombin) memanjang • TGT (Thromboplastin Generation Test)/ diferential APTT dengan plasma abnormal • Jumlah trombosit dan waktu perdarahan normal Suratun. STIKes Muhammadiyah 6/25/2019 Palembang Hemofilia B : • Defisiensi faktor IX • PTT (Partial Thromboplastin Time) amat memanjang • PT (Protrombin Time)/ waktu protombin dan waktu perdarahan normal • TGT (Thromboplastin Generation Test)/ diferential APTT dengan serum abnormal
Suratun. STIKes Muhammadiyah
6/25/2019 Palembang Diagnosa kep. 1. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan volume cairan aktif akibat perdarahan 2. Perfusi jaringan tidak efektif (perifer) b.d penurunan konsentrasi Hb darah 3. Nyeri b.d trauma jaringan dan reflex spasme otot sekunder 4. Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan muskuluskeletal akibat perdarahan 5. Ansietas b.d ancaman integritas biologis actual atau yang dirasa sekunder akibat penyakit; Hemofilia 6/25/2019 Suratun. STIKes Muhammadiyah Palembang ASKEP Dx kep: Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktif akibat perdarahan Tujuan Setelah diberikan tindakan keperawatan selama …x 24 jam, diharapkan tidak terjadi kekurangan volume cairan dengan outcome: • Membrane mukosa lembab • Turgor kulit elastic • Cairan masuk dan cairan keluar seimbang • TTV dalam batas normal (TD:1 2 0/80 mmHg, Nadi: 60 – 100 kali per menit, RR: 16 – 20 kali pe menit, Suhu: 36 – 37 drjt celcius) Suratun. STIKes Muhammadiyah 6/25/2019 Palembang Intervention 1. Kaji tk. Perdarahan dan pembekuan perdarahan klien 2. Pertahankan istirahat di t4 tidur slm perdarahan aktif 3. Hindarkan klien dari trauma yang dapat menyebabkan terjadinya perdarahan 4. Ajari klien untuk mengkonsumsi makanan/meningkatkan intake makanan yang kaya dengan vit K Suratun. STIKes Muhammadiyah 6/25/2019 Palembang Lanjutan intv
• Awasi tingkat intake output klien dan
tingkatkan intake bila terjadi perdarahan hebat pada klien Kolaborasi: 6.Pemberian tranfusi produk- produk darah yang kurang pada komponen darah klien yang mengganggu proses koagulasi seperti tranfusi plasma, faktor VIII/IX