You are on page 1of 59

KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA
LISTRIK

JEFFRIE NAGARA NST


Apakah Anda Pernah Kesetrum?
DID YOU KNOW ?

Apa itu Bahaya Listrik? Bagaimana sengatan Listrik dapat terjadi?


“Bilamana anda bekerja dengan alat bertenaga listrik atau
Sengat listrik dapat terjadi bila terdapat arus yang mengalir
instalasinya terdapat bahaya, terutama sengatan arus listrik”
pada tubuh manusia. Arus akan melewati tubuh dengan
• Seseorang dapat terkena bahaya listrik dirumah, pekerja berbagai situasi.
dikantor disebabkan karena peralatan kerja, bahan kerja,
dan pekerjaan yang tergesa –gesa Jaringan Penghantar Listrik?
• 4 Cidera utama terkarena sengatan listrik (electrocution), 1. Jaringan konduktor
dan jatuh (fall).ersengat listrik (electrical shock), luka bakar • Pembuluh darah
(burn), meninggal • Otot

Faktor Yg mempengaruhi Keparahan Bahaya Listrik? 2. Jaringan tidak konduktor


• Tulang
 Voltage/Kekuatan listrik (beda potensial) • Kulit kering
 Amper (Arus Listrik)
 Type Arus/jenis aliran (searah/bolak-balik)
 Lama Kontak = banyaknya energi yang terserap
 Daerah / bagian tubuh yang kontak (Tahanan)
Akibat Serangan Listrik arus AC dan DC ?
 Jalan Arus Akibat arus searah :
 Banyaknya Jaringan Resistance  Perubahan elektrolit.
 Kandungan Air Dalam Jaringan Akibat Arus bolak-balik
 Kondisi phisik dan kejiwaan (perubahan tahanan)  Kejang otot
 Berkeringat
Penyebab kematian karena listrik menduduki  Kerusakan jaringan
ketiga ditempat kerja dengan usia antara 16  Vertrikel fibrilasi sampai henti jantung, otak kurang
dan 17 tahun, setelah kecelakaan karena O2 dan meninggal.
 Voltage dan freq. 100 v & 60 Hz menyebabkan
kendaraan bermotor. Kematiankarena arus ventrical fibrilation
listrik 12 % di semua tempat kerja, satu
diantaranya pekerja muda
Arti penting keselamatan kerja listrik
• Listrik merupakan sarana yang vital dan sangat dibutuhkan
oleh manusia baik untuk kegiatan individu, kegiatan kerja
maupun kegiatan umum.
• Gedung perkantoran, pasar tempat tinggal , dan bangunan
industri seluruhnya memerlukan tenaga listrik, apakah untuk
penerangan , mesin pendingin ruangan, tenaga gerak alat
produksi, sarana pengaman , transportasi dan alat penunjang
lainnya.
• Penggunaan listrik sangat luas dalam segala segi kehidupan
manusia
• Dapat menimbulkan malapetaka bagi kehidupan manusia baik
berupa kecelakaan, timbulnya kebakaran dan terganggunya
proses produksi. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan-
tindakan pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya
bahaya-bahaya akibat listrik.
Dasar Hukum

1. UU Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2. PP Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan
Tenaga Listrik
3. PP Nomor 62 Tahun 2012 Tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga
Listrik
4. Permen ESDM Nomor 0045 Tahun 2005 tentang
Instalasi
Ketenagalistrikan sebagaimana telah diubah dengan
Permen ESDM
Nomor 0046 Tahun 2006
Contoh Instalasi Listrik Buruk
Yang Mana Colokmu?
SISTEM INSTALASI LISTRIK
L1
L2
L3
N

SATU FASE TIGA FASE


SISTEM PEMBUMIAN PENGAMAN
L1
L2
L3
N

SATU FASE TIGA FASE


SISTEM HANTARAN PENGAMAN
SISTEM HANTARAN NETRAL PENGAMAN
PROTEKSI BAHAYA
SENTUHAN LANGSUNG

Jarak aman atau


diluar jangkauan
Tegangan kV
Jarak cm
1 50
12 60
20 75
70 100
150 125
INSTALASI LISTRIK SEDERHANA
(Sistem pasa satu 3 kawat)
PENGAMAN
1. PEMBATAS ARUS
2. PEMUTUS
3. GROUNDING
4. SEKERING
M 5. KOTAK KONTAK
7 6 TUSUK KONTAK
1 2 4 7. POLARITAS

3 5
POLARITAS INSTALASI LISTRIK
(Sistem pasa dua 2 kawat)

TIDAK
M
AMAN AMAN

SEKERING
Beratnya “shock” listrik tergantung dari beberapa faktor,
yaitu:
1. Besarnya arus listrik yang mengalir ke dalam tubuh.
Makin besar arus listrik semakin besar sengatan listrik.
Besarnya arus (mA) Reaksi pada tubuh manusia

0 - 0,9 Belum dirasakan pengaruhnya, hanya menggelitik


1,0 - 1,2 Baru terasa adanya arus listrik
1,3 - 1,6 Mulai terasa seakan-akan ada yang merayap di tangan
1,7 - 6,0 Tangan sampai ke siku merasa kesemutan
6,1 - 8,0 Tangan mulai kaku, rasa kesemutan mulai bertambah
13 - 15,0 Rasa sakit tidak tertahankan penghantar masih dapat dilepas
dengan gaya yang besar sekali
15 - 20 Otot tidak sanggup lagi melepaskan penghantar
20 - 50 Dapat mengakibatkan kerusakan pada tubuh manusia
50 - 100 Batas arus yang dapat menyebabkan kematian
Beratnya “shock” listrik tergantung dari beberapa faktor,
yaitu:
2. Jalur masuknya arus ke dalam tubuh.
3. Lamanya sengatan listrik.
4. Tegangan, tegangan di atas 50 V AC atau 120 V DC
(PUIL) merupakan batas bahaya untuk tubuh manusia.
Tegangan listrik yang tinggi dapat menyebabkan tubuh
terbakar, saluran darah dalam dapat membeku dan
syaraf pada titik kontak dapat rusak.
5. Besar tahanan listrik dari tubuh yang terkena arus .
Beratnya “shock” listrik tergantung dari beberapa
faktor, yaitu:
6. Pertolongan yang terkena shock.
Untuk pencegahan terhadap bahaya listrik bisa
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
• Berilah tanda bahaya pada aliran listrik yang berbahaya ,
misalnya di pagar;
• Untuk pencegahan terhadap sentuhan langsung adalah :
usahakan melakukan perbaikan instalasi listrik dalam keadaan
tidak bertegangan , setiap bagian yang harus ditutup/dilindungi
atau diisolasi/disekat dan jika tidak mungkin untuk ditutup dan
diisolasi harus diberi tanda peringatan; pakailah alas kaki dari
bahan isolasi atau gunakanlah peralatan kerja yang
berisolasi; dilarang menggunakan penghantar yang
isolasinya sudah mengering atau terkelupas
• Untuk pencegahan terhadap sentuhan tidak langsung adalah :
bagian aktif harus diisolasi dengan bahan yang cocok; semua
bagian konduktif terbuka perlengkapan dan instalasi listrik
serta titik netral sistem listrik di sumbernya harus dibumikan .
Ref
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989
tentang instalasi penyalur petir
Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi
bahaya sambaran langsung

2. SNI 225 .2000 (PUIL 2000)


Sebagai rujukan untuk sistem proteksi internal / proteksi
bahaya sambaran tidak langsunglangsung

Instalasi penyalur petir yang tidak


memenuhi syarat dapat mengundang bahaya
PELEPASAN
+++++ + MUATAN LISTRIK
+++++ ++++++
-
++++++
DARI AWAN KE AWAN +++++
++++++
-------
-------
-------
-------
------
- DARI AWAN KE BUMI - - - - - -
AWAN KE AWAN

Arus : 5.000 ~ 200.000 A


Panas: 30.000 oC

AWAN KE BUMI

KERUSAKAN
• THERMIS,
• ELEKTRI, Sasaran
• MEKANIS,
OBYEK YANG TERTINGGI
Instalasi penyalur petir
yang tidak
memenuhi syarat dapat
mengundang bahaya

Grounding tidak sempurna

Berbahaya
++++++++ - - - - - - - - +++++++
++++++++ - - - - - - - - +++++++++
++++++++ - - - - - - - - +++++++
------------ +++++++ - - - - - - -
------------- +++++++ - - - - - -
------------DARI AWAN +++++ - - - - -
KE AWAN DARI AWAN
KE BUMI

MENYAMBAR
JARINGAN LISTRIK
BAHAYA SAMBARAN PETIR
• SAMBARAN LANGSUNG

• SAMBARAN TIDAK
LANGSUNG

KERUSAKAN
PADA ALAT ELEKTRONIK
KONSEPSI PROTEKSI BAHAYA
SAMBARAN PETIR
 PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG
Dengan memasang instalasi penyalur petir pada
bangunan
Jenis instalasi :
- Sistem Franklin
- Sistem Sangkar Faraday
- Sistem Elektro statik

 PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNG


Dengan melengkapi peralatan penyama tegangan
pada jaringan instalasi listrik (Arrester)
INSTALASI PENYALUR PETIR
PERMENAKER PER-02 MEN/1989
SISTEM FRANKLIN
BAGIAN BAGIAN PENTING

PENERIMA
(AIR TERMINAL)

 HANTARAN PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)
PROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNAL
Semua bagian konduktif dibonding
Semua fasa jaringan RSTNG dipasang Arrester
Bila terjadi sambaran petir pada jaringan instalasi
listrik semua kawat RSTN
RSTN tegangannya sama tidak ada beda potensial RSTN

ARRESTER

GROUNDING
Pengawasan K3 Instalasi +++++++
+++++++++
Penyalur Petir +++++++
-------
PERMENAKER ------
No. PER 02/MEN/1989 -----
Tentang
Instalasi Penyalur Petir

Ruang lingkup :
Sistem eksternal

Jenis :
konvensional &
elektrostatik
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
A: Peruntukan bangunan
Rumah tinggal : 1
Bangunan umum : 2
Banyak orang : 3
Instalasi gas,minyak, rumah sakit : 5
Gudang handak : 15

B: Struktur konstruksi
Steel structure : 0
Beton bertulang, kerangka baja atap logam : 1
Beton bertulang, atap bukan logam : 2
Kerangka kayu atap bukan logam : 3

C: Tinggi bangunan
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR

C: Tinggi bangunan
s/d 6 m :0
s/d 12 m :2
s/d 17 m :3
s/d 25 m :4
s/d 35 m :5
s/d 50 m :6
s/d 70 m :7
s/d 100 m :8
s/d 140 m :9
s/d 200 m : 10
D. Situasi Bangunan

No. Letak Bangunan Indeks


1. Di tanah datar 0
2. Di kaki bukit setinggi 1000 (seribu) 1
meter Diatas Permukaan Air Laut
(DPAL)
3. Di puncak gunung atau pegunungan 2
dengan ketinggian lebih dari 1000
(seribu) meter DPAL
E. Pengaruh Kilat

No. Hari Guruh Per Tahun Indeks


1. 2 0
2. 4 1
3. 8 2
4. 16 3
5. 32 4
6. 64 5
7. 128 6
8. 256 7
PENERIMA (AIR TERMINAL)
1. Dipasang pada tempat yang akan tersambar.
2. Daerah terlindung
3. Tinggi lebih dari 15 cm dari sekitar
4. Jumlah dan jarak harus diatur (daerah perlindungan 112
derajat)

Penerima dapat berupa :


a. Logam bulat panjang yang terbuat dari tembaga
b. hiasan,-hiasan pada atap, tiang-tiang, cerobong logam
yang disambung dengan instalasi penyalur petir.
c. Atap –atap dari logam yang disambung secara elekteris.
SYARAT-SYARAT PEMASANGAN
PENGHANTAR PENURUNAN
1. Dipasang sepanjang bubungan ke tanah.
2. Diperhitungkan pemuaian dan penyusutan.
3. Jarak antara alat pemegang penghantar maximal 1,5 meter.
4. Dilarang memasang penghantar penurunan dibawah atap dalam
bangunan.
5. Jika ada, penurunan dipasang pada bagian yang terdekat pohon,
menonjol.
6. Memudahkan pemeriksaan.
7. Jika digunakan pipa logam, pada kedua ujung harus disambung
secara elektris.
8. Dipasang minimal 2 penurunan.
9. Jarak antar kaki penerima dan titik percabangan penghantar
maximal 5 meter
BAHAN PENGHANTAR PENURUNAN
a. Kawat tembaga penampang min. 50 mm2 & Tebal minimal 2 mm.
b. Bagian atap, pilar, dinding, tulang baja yang mempunyai massa logam
yang baik.
c. Khusus tulang beton harus memenuhi :
a. Sudah direncanakan untuk itu
b. Ujung-ujung tulang baja mencapai garis permukaan air dibawah
tanah.
d. Kolom beton yang digunakan sebagai penghantar adalah kolom beton
bagian luar.
e. Pipa penyalur air hujan + minimal dua pengantar penurusan khusus.
f. Jarak antar penghantar
a. Tinggi < 25 m max. 20 m
b. Tinggi 25 – 50 m max (30 – (0,4 x tinggi bangunan)
c. Tinggi > 50 m max 10 meter.
SYARAT PEMBUMIAN/TAHANAN PEMBUMIAN
a. Dipasang sedemikian sehingga tahan pembumian terkecil.
b. Sebagai elektroda bumi dapat digunakan
a. Tulang baja dari lantai kamar, tiang pancang (direncanakan).
b. Pipa logam yang dipasang dalam bumi secara tegak.
c. Pipa atau penghantar lingkar yang dipasang dalam bumi
secara mendatar.
d. Pelat logam yang ditanam.
e. Bahan yang diperuntukkan dari pabrikan (spesifikasi sesuai
standar)
c. Dipasang sampai mencapai permukaan air dalam bumi.
d. Masing-masing penghantar dari suatu instalasi yang mempunyai
beberapa penghantar harus disambungkan dengan elektroda
kelompok.
e. Terdapat sambungan ukur.
f. Jika keadaan alam tidak memungkinkan,
• Masing-masing penghantar penurunan harus disambung
dengan penghantar lingkar yang ditanam dengan
beberapa elektro tegak atau mendatar sehingga jumlah
tahan pembumian bersama memenuhi syarat.
• Membuat suatu bahan lain (bahan kimia dan sebagainya)
yang ditanam bersama dengan elektroda sehingga tahan
pembumian memenuhi syarat.
g. Elektroda bumi yang digunakan untuk pembumian instalasi
listrik tidak boleh digunakan untuk pembumian instalasi
penyalur petir.
BANGUNAN YANG MEMPUNYAI ANTENA
1. Antena harus dihubungkan dengan instalasi penyalur petir
dengan penyalur tegangan lebih, kecuali berada dalam daerah
perlindungan.
2. Jika antena sudah dibumikan, tidak perlu dipasang penyalur
tegangan lebih.
3. Jika antena dpasang pada bangunan yang tidak mempunyai
instalasi petir, antena harus dihubungkan melalui penyalur
tegangan lebih.
4. Pemasangan penghantar antara antena dan penyalur petir
sedemikian menghindari percikan bunga api.
5. Jika suatu antena dipasang pada tiang logam, tiang tersebut
harus dihubungkan dengan instalasi penyalur petir.
6. Jika antena dipasang secara tersekat pada suatu tiang besi,
tiang besi ini harus dihubungkan dengan bumi.
CEROBONG YANG LEBIH TINGGI DARI 10 M

a. Instalasi penyalur petir yang terpasang dicerobong tidak boleh


dianggap dapat melindung bangunan yang berada disekitarnya.
b. Penerima harus dipasang menjulang min 50 cm di atas pinggir
cerobong.
c. Alat penangkap bunga api dan cincin penutup pinggir bagian puncak
dapat digunakan sebagai penerima petir.
d. Instalasi penyalur petir dari cerobong min harus mempunyai 2
penurunan dengan jarak yang sama satu sama lain.
e. Tiap-tiap penurunan harus disambungkan langsung dengan
penerima.
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
1. Setiap instalasi penyalur petir harus dipelihara agar selalu
bekerja dengan tepat, aman dan memenuhi syarat.
2. Instalasi penyalur petir petir harus diperiksa dan diuji :
1. Sebelum penyerahan dari instalatir kepada pemakai.
2. Setelah ada perubahan atau perbaikan (bangunan atau
instalasi)
3. Secara berkala setiap dua tahun sekali.
4. Setelah ada kerusakan akibat sambaran petir.
3. Dilakukan oleh pegawai pengawas, Ahli K3 atau PJK3
Inspeksi.
4. Pengurus atau pemilik wajib membantu (penyedian alat)
Dalam pemeriksaan dan pengujian hal yang perlu diperhatikan :
a. Elektroda bumi, terutama pada jenis tanah yang dapat
menimbulkan karat.
b. Kerusakan-kerusakan dan karat dari penerima, penghantar
c. Sambungan-sambungan
d. Tahanan pembumian dari masing-masing elektroda maupun
elektorda kelompok.
e. Setiap hasil pemeriksaan dicatat dan diperbaiki.
f. Tahanan pembumian dari seluruh sistem pembumian
tidak boleh lebih dari 5 ohm.
g. Dilakukan pengukuran elektroda pembumian.
MACAM MACAM ALAT UKUR & FUNGSINYA

45
AMPERE METER
VOLT METER
COS  METER
FREKUENSI METER
KW METER
WATT METER

A
1 3

V
2 4 BEBAN
KWH METER
MEGGER
JTM 20

MEGGER
Phase Sequence
Earth Tester
Proses pengesahan gambar ins.
listrik
Dokumen perencanaan listrik
1. Peta lokasi Berkas Commissioning.
2 Gambar instalasi perencanaan. Rekomendasi.
- Lay out perlengkapan dan
peralatan listrik Analisis:
- Rangkaian peralatan dan Berdasarkan SNI -225 2000
pengendalinya oleh pegawai pengawas
3. Diagram garis tunggal
4. Gambar rinci Tidak
5. Perhitungan beban Memenuhi syarat
6. Tabel bahan
7. Ukuran teknis Ya
- Sepesifikasi & cara pasang PENGESAHAN GAMBAR
- Cara menguji Setuju dipasang.
- Jadwal waktu Rekomendasi.
Kok Bisa Ya??

1. Burung tidak akan kesetrum kalau bertengger di satu kabel listrik


2. Burung tidak kesetrum karena tidak bersentuhan dengan tanah
3. Burung termasuk konduktor yang lemah
Lakukan 8 Cara Efektif Ini Agar Tidak Kesetrum Listrik di
Rumah dan Kantor :
1. Jangan coba-coba menyentuh ujung kabel yang telanjang, bila kita tidak tahu
apakah kabel itu bertegangan atau tidak. Gunakan test pen untuk memastikan.
Ini adalah peraturan keselamatan yang utama
2. Bila tangan basah, harus dikeringkan dulu sebelum memasang atau mencabut
colokan listrik ke/dari stop kontak.
3. Jika takut saat memasang atau mencabut colokan listrik ke/dari stop kontak,
karena melihat kualitas colokan listrik yang tidak meyakinkan, Anda bisa berdiri
diatas karpet, alas karet atau memakai sepatu/sandal karet saat melakukan
aktifitas itu. Ini akan mencegah bahaya sengatan listrik karena tidak ada arus
listrik mengalir dalam tubuh.
4. Ingat, selalu mengganti dengan yang baru untuk colokan listrik, stop kontak
atau kabel yang terkelupas bila anda lihat tidak meyakinkan.
5. Bila ada colokan atau stop kontak listrik yang terkena cipratan air (biasanya
bila hujan), jangan digunakan dulu sampai benar-benar kering atau
dikeringkan dulu dengan alat pengering. Dalam beberapa kasus, stop kontak
tersebut harus diberi isolasi agar tidak digunakan oleh orang lain.
6. Stop kontak listrik jangan ditumpuk-tumpuk dan gunakan satu stop kontak
listrik saja per satu lubang colokan listrik untuk menghindari korslet yang dapat
membakar plastik alat listrik.
Sedangkan bagi Anda yang memiliki anak balita di rumah,
ada baiknya mempraktekkan kiat berikut:
1. Stop kontak listrik yang tidak mempunyai cover tapi mudah dijangkau oleh
anak-anak sebaiknya ditutup oleh isolasi atau lakban.Bila tangan basah, harus
dikeringkan dulu sebelum memasang atau mencabut colokan listrik ke/dari
stop kontak.
2. Persempit atau tutup akses sama sekali stop kontak tersebut dari jangkauan
anak-anak, bisa dengan menaruh kursi / sofa, meja atau rak televisi.
3. Bila anda membangun rumah baru, saat pemasangan instalasi listrik
tempatkan posisi stop kontak pada ketinggian di atas 1 meter atau sejajar
dengan saklar lampu.
4. Beri pengertian kepada anak anda mengenai bahaya listrik ini. Anak mungkin
belum bisa mengerti sepenuhnya, tapi hal ini sangat perlu dan menjadi
tantangan buat orang tua menyampaikannya dalam bahasa anak.
5. Waspadai sumber listrik atau kabel listrik yang dekat dengan pohon, tiang
antena tv, tiang antena radio, tiang telepon dan tiang-tiang lain. Pangkas
ranting dan daun pohon ketika kering kalau sudah menyentuh kabel listrik
dengan hati-hati.

You might also like