You are on page 1of 26

JOURNAL

READING
Dipresentasikan oleh :
ARINA HUSNA
30101306884
Uji Klinis Tersamar Acak Ganda Pemberian
Paracetamol Pasca Imunisasi DTwP-Hep V-
HIB
IDENTITAS JURNAL

Judul
Uji Klinis Tersamar Acak Ganda Pemberian Paracetamol Pasca Imunisasi
DTwP-Hep V-HIB
Penulis
Abdullah Reza, Teny Tjitra Sari, Hindra Irawan Satari, Soedjatmiko, Kemas Firman
Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Cipto
Mangunkusumo
Penerbit
Sari Pediatri, Vol. 19, No. 1, Juni 2017
LATAR BELAKANG

Demam
Imunisasi Reaksi Sembuh tanpa
kombinasi Inflamasi pengobatan
KIPI
DTwP – Hep lokal
B-Hib Pengurangan
waktu tidur Orang tua dan tenaga
medis khawatir terjadi
efek samping yang
berlebihan

Antipiretik profilaksis
pasca imunisasi DPwT
LATAR BELAKANG

Penelitian 2011
2010 90%  orang tua dan 90% bidan dan
khawatir terjadi
demam pasca
2012 perawat

imunisasi DTwP  Memberi


70% dokter anak
meminta tim medis parasetamol
untuk memberi obat
80% dokter umum

Belum Efektivitas
diketahui Parasetamol PERMENKES RI dan
dalam Pedoman imunisasi IDAI
mengurangi KIPI belum secara eksplisit
mengatur
TUJUAN PENELITIAN

Mencegah KIPI dari


Efektivitas pemberian
kombinasi DTwP-Hep B-
profilaksis parasetamol oral
Hib

Mengurangi demam
Mengurangi reaksi
inflamasi lokal
Meningkatkan lama tidur
METODE
Populasi
Desain Lokasi Target Analisis
Penelitian Statistik
Puskesmas Bayi sehat
Double Kramat Jati usia > 2 bulan Data
blind di yang diolah
Randomiz Kelurahan mendapat dengan
ed Clinical Batu Ampar imunisasi progam
Trial bulan DPwT- Hep B- SPSS 22
September Hib dan
– Okrober memenuhi
2015 kriteria inklusi
INKLUSI
• Bayi sehat usia > 2 bulan laki laki atau perempuan
• Orang tua menyetujui

EKSKLUSI
• Riwayat prematur > 37 minggu
• Riwayat BBLR < 2000 gram
• Telah minum antipiretik <6 jam sebelum imunisasi
• Suhu awal 40˚ C
• Terapat riwayat kejadian simpang pasca pemberian paracetamol
• Dalam terapi penyakit akut atau kronik
• Status gizi buruk
ALUR PENELITIAN
Kriteria Eklusi
Bayi dengan imunisasi
DTwP-Hep B-HIB
Kriteria Inklusi 100 bayi
Dosis Paracetamol :
• Dosis I = 0,1 ml/kgBB oleh
peneliti langsung
Dosis II, III, dan IV = 1x/hari Paracetamol Plasebo
oleh orang tua

Lama tidur  menjumlahkan


Reaksi lokal  Cek suhu setiap 4
lama tidur dalam 24 jam
Reaksi indurasi / jam selama 4 hari
sampai dengan 4 hari pasca
eritem pada lokasi oleh orang tua
imunisasi, dikatakan ada
suntikan imunisasi dikatakan demam
gangguan apabila tidur <8
 satuan milimeter > 38˚
jam/hari
HASIL PENELITIAN
Uji
Uji
Kolmogorov-
Normalitas
Smirnov

Uji T tidak
Data Normal
berpasangan
Grafik Rerata suhu per 4 jam selama 4 hari pasca
pemberian imunisasi
Tabel Rerata suhu per 4 jam
selama 4 hari pasca
pemberian imunisasi
Reaksi lokal  indurasi / eritem  tidak dilaporkan
boleh orang tua dan tidak ditemukan pada
pemeriksaan fisik oleh peneliti (pada hari ke 5 pasca
imunisasi) baik pada kelompok Plasebo atau
Paracetamol
PEMBAHASAN
A. Suhu

Tidak ditemukan subjek yang demam pada pemberian profilaksis


paracetamol maupun plasebo  tidak dapat disimpulkan bahwa
profilaksis paracetamol pasca imunisasi DTwP – Hep B-Hib dapat
menurunkan angka demam pasca imunisasi.
Subjek yang diberi parasetamol
memiliki suhu yang lebih rendah 0,1
– 0,2˚C dibanding Plasebo
Tiga belas uji klinis RCT menyimpulkan bahwa walaupun reaksi
demam secara bermakna berkurang  tetapi pemberian
profilaksis paracetamol saat imunisasi tidak boleh secara rutin di
anjurkan karena respon antibodi terhadap beberapa antigen
vaksin akan berkurang.
PEMBAHASAN
B. Reaksi inflamasi lokal
Reaksi inflamasi lokal tidak ditemukan pada subjek  tidak
dapat disimpulkan bahwa profilaksis paracetamol pasca imunisasi
DTwP – Hep B-Hib dapat menurunkan angka reaksi lokal pasca
imunisasi
PEMBAHASAN
C. Gangguan tidur

Pada hari I pasca imunisasi  ditemukan perbedaan rerata lama


tidur antaara parcetamol dan plasebo selama 1 jam, walaupun
tidak bermakna.

Franck dkk : Pemberian


paracetamol pasca imunisasi
berhubungan dengan
peningkatan durasi tidur
KESIMPULAN
Tidak ditemukan demam, reaksi lokal, dan ganguan
tidur pasca imunisasi DTwP-Hep B-Hib pada
semua subjek.
IDAI dan KeMenKes
disarankan agar
Subjek yang mendapatkan profilaksis parasetamol pasca
parasetamol pasca imunisasi DTwP-Hep B-Hib imunisasi diberikan
memiliki suhu yang lebih rendah apabila terdapat indikasi
terapeutik bukan
sebagai profilaksis
Subjek yang mendapat profilaksis parasetamol
memiliki waktu tidur yang lebih lama pada 24 jam
pertama
Critical appraisal
CRITICAL APPRAISAL
THERAPY STUDY: Are the results of the trial valid?
(Internal Validity)
1a. R- Was the assignment of patients to treatments randomised? Yes √ No  Unclear 

Comment : dalam penelitian ini terdapat 2 grup yg diteliti, kelompok kontrol (+)

1b. R- Were the groups similar at the start of the trial? Yes √ No  Unclear 

Comment : subyek yang diteliti adalah yang lolos dari kriteria inklusi maupun eksklusi
2a. A – Aside from the allocated treatment, were groups treated equally? Yes √ No  Unclear 
Comment : Kedua kelompok di perlakukan sama degan pemberian imunisasi DTw
b – Hep B-HiB
2b. A – Were all patients who entered the trial accounted for? – and Yes √ No  Unclear 
were they analysed in the groups to which they were randomised?
Comment : dalam penelitian ini semua dianalisis dalam kelompok masing – masin
g menggunakan uji T berpasangan untuk ,mengetahui ada perbedaan atau tidak, da
n sebelumnya tela di uji normalitasnya
3. M - Were measures objective or were the patients and clinicians kept “bli Yes √ No  Unclear 
nd” to which treatment was being received?
Comment : menggunakan “Double blind”
What were the results?

How large was the treatment effect?


Pemberian Profilaksis Paracetamol pasca imunisasi DTwP-Hep B-Hib memiliki suhu lebih rendah 0,2
– 0,2
Pemberian Profilaksis Paracetamol pasca imunisasi DTwP-Hep B-Hib memiliki perbedaan waktu tidur
1 jam dari pada plasebo pada hari pertama pasca imunisas

How precise was the estimate of the treatment effect?

Terdapat perbedaan,
hasil significant
Will the results help me in caring for my patient?
(ExternalValidity/Applicability)

Is my patient so different to those in the study that the results cannot apply? No

Is the treatment feasible in my setting? yes

Will the potential benefits of treatment outweigh the potential harms of treatment yes
for my patient?

You might also like