You are on page 1of 38

BLOK HEMATOLOGI dan IMUNOLOGI

BAGIAN HISTOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN MUHAMMDYAH
• Sel Induk ( stem sell )
adalah sel pluripoten yang dapat
memperbanyak diri
Stem Cells
• Tidak berdiferensiasi terminal
• Dapat membelah tanpa batas
• Bila membelah, setiap sel anak dapat
tetap menjadi stem cell atau dapat terus
berdiferensiasi sampai terminal

• Sel-sel memiliki stem cell masing2 : stem


cell epidermis, stem cell intestinum, dsb
Untuk mempertahankan populasi, 50%
sel anak tetap stem cell
• Environmental asymmetry
– Pada pembelahan menghasilkan 2 sel yang
sama, kmd akan ditentukan oleh
lingkungannya akan menjadi sel apa
• Divisional asymmetry
– Pada pembelahan menghasilkan 2 anak sel
yang berbeda
 Sel induk Hematopoeitik Pluripotein
- Asal: Sumsum tulang
- menghasilkan semua tipe sel darah
- berploriferasi menjadi sel – sel limfosit
( sel limfoid )dan sel – sel mieloid
- Awal perkembangan sel limfoid,
bermigrasi dari sumsum tulang  timus,
limfnodulus, limpa dll  prolliferasi
TAHAP PERKEMBANGAN ERITROSIT
Pematangan eritrosit
Ekspresi Gen pada Pematangan Granulosit
Eritopoeitik
• Pematangan sel eritrosit
• Secara berurutan lematangan sel darah:
Eritropoeitik  Granulopoiesis  Monosiptopoiesis
 Megakariopoiesis.
• Sel Darah
- Tdd: sel darah dan Plasma
- Sel darah: eritrosit, platelet, dan leukosit.
- Bekuan darah ( serum )
- Perkiraan volume jlh eritrosit perunit
volume darah  Hematokrit.( N/ lk: 40 – 50 %
dan pr: 35 – 45 % )
SISTIM IMUNOLOGI
Sistim imun
 Gabungan sel dan jaringan yang berperan dalam
resistensi terhadap infeksi  Respon imun.

 Perlu untuk mempertahankan keutuhannya terhadap


bahaya yang dapat di timbulkan berbagai bahan dalam
lingkungan hidup

 Imunitas  resistensi terhadap penyakit terutama


penyakit infeksi
Organ yang berperan dalam sistim imun ( Organ
limfoid )
 Timus
 Limpa
 Kelenjar getah bening
 Jaringan limfoid terkait mukosa ( MALT )
Organ limfoid

• Primer:
- bone marrow
- fetal liver
- thymus
- bursa of Fabricius

 Sekunder:
- limphnode perifer
- spleen
- mucosa associated limphoid tissue ( MALT )
Kelainan yang di timbulkan
 Reaksi Alergi  intoleransi
 Imunodefisiensi  kurangnya sistim
komplemen, penekanan reaksi terhadap
antigen, kelainan limfosit T dan B
 Autoimun  Limfosit T menyerang antigen
sendiri.
TIMUS

o Organ limfoepitel, terletak di mediastinum


o Embriologis  sel – sel mesenkim yang berasal dari
mesoderm.
o Korteks dan Medula
o Korteks  > Limfosit T
o Medula  badan Hassell.
o Banyak menghasilkan protein dan faktor pertumbuhan
yang merangsang proliferasi dan difrensiasi limfosit T.
TIMUS

KORTEX
• Histopatologis
 Perkembangan  berhubungan dengan BB dan
pubertas
 Sel induk  Sumsum tulang  sel T, bermigrasi ke
Timus
 Sel T ( timosit )  korteks dari timus
 Seleksi dari Limfosit T  mitosis berulang
 > 95%  limfosit mengalami apoptosis
Kelenjar getah bening

 Organ berbentuk ginjal/ lonjong dan bersimpai


 Terdiri dari jaringan limfoid, tersebar sepanjang
pembuluh limpa
 Lokasi: ketiak, lipatan pahak, sepanjang pembuluh besar
di leher, toraks dan abdomen khususnya mesenterium.
 Pertahanan tubuh  membentuk saringan
 Terdiri dari: Korteks luar, korteks dalam dan medulla.
KELENJAR GETAH BENING
• Korteks luar:
- Tdd: jalinan longgar makrofag dan sel
retikuler
- sinus subkapsularis berhubungan dengan
sinus medularis melalui sinus intermediat ( sinus
trabekularis)
 Korteks luar
- dibentuk oleh sel dan jaringan retuler
- > mengandung sel B  nodul limfoid
kaya limfosit B  antigen  berproliferasi
 sel – sel basofilik, anak inti jelas  imunosit
• Aplikasi medis:
- Imunodefisiensi  defek dari fungsi dari
limfosit B dan T
Limpa

 Organ limfoid terbesar


 Pertahan terpenting terhadap mikroorganisme yang
masuk ke sirkulasi
 Tempat penghancuran eritrosit tua
 Tempat produksi limfosit aktif  sirkulasi
 Manusia:
- Jaringan ikat simpai dan trabekula
 sedikit otot polos
 Terdiri dari: jaringan retkuler yang mengandung:
limfosit, makrofag dan APC( Agregating Presenting Cell )
 Sirkulasi :
- A. lienalis a, trabekularis ( berjalan pada
trabekula )  parenkim , kemudian diselubungi limfosit
T( selubung limfatik periarterial/ PALS ) kenal arteri
sebagai arteri sentralis/ arteri pulpa putih arteriol
penisili ( diameter: 24mm ).
 Sirkulasi tertutup  darah selalu di dalam pembuluh
 Sirkulasi terbuka  sirkulasi membuka kedalam pulpa
merah ( Korda Billroth)  sinusoid.
Fungsi :
- Umum: Produksi limfosit, destruksi eritrosit,
pertahanan tubuh ( sistim imun ).

Aplikasi medis:
Limpa dapat memproduksi granulosit dan eritrosit
dapat di produksi kembali  Metaplasia mieloid (adanya
jaringan mieloid di organ ekstramedullar)  Leukemia.
Struktur Limpa
Common Mucosal Immune System
(CMIS)

GALT

Inductive sites: GALT and BALT


MALT
• GALT, gut-assoc. lymphoid tissue
• NALT, nasal-assoc. lymphoid tissue
• BALT, bronchus-assoc. lymphoid tissue
• OALT, omentum-assoc. lymphoid tissue
• DALT, ductal-assoc. lymphoid tissue
GALT, gut-assoc. lymphoid tissue
( eg: Plak peyer )
BALT, bronchus-assoc. lymphoid
tissue (eg: Bronkus )
Tonsil

• Jaringan limfoid bersimpai


• Terdiri dari: tonsiola paltina, tonsila faringeal, dan tonsila
lingualis,
• Penghasil limfosit
• Tonsila Palatina
- terletak di dinding lateral faring
- epitel berlapis gepenf
- berinvaginasi epitel ke parenkim  kriptus: berisi:
sel – sel epitel, limfosit dan bakteri
- simpai ( + )  sawar terhadap penyebaran infeksi
• Tonsila Faringea
- tonsil tunggalyeng terdapat di postero superior faring
- ditutupi oleh epitel bertingkat silindris bersilia
- terdiri atas lipatan mukosa, mengandung jaringan limfoid
difus dan noduli’
- Radang ( + )  adenoid

Tonsila lingualis
- bentuk lebih kecil dan lebih banyak
- terletak di dasar lidah
- epitel berlapis gepeng
- memiliki kriptus

You might also like