Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN TUTORIAL
V
TUTOR: DR. AMIR FAUZI, SP.OG
Kelompok 1
Anggota Kelompok
2
STIMULUS 2
In the examination findings :
Height 155 cm, weight 65 kg, blood pressure : 110/60 mmhg, pulse 76x/m, RR
18x/m. Palpebral conjunctival do not looked pale. External examination :
abdomen flat, symmetric, soufflé, uterine fundal not palpable, there is no mass,
kelompok I
no pain tenderness and no free fluid sign.
4
Internal examination
Speculum examination : portio not livide, external os closed, fluxus (+)
blood not active, there are no cervical erotion, laceration or polyp, uterine
sondage anteflexed 7 cm.
Bimanual examination : cervix is firm, the external os closed, uterine size
STIMULUS 3
Histopathology result : PAP Smear : - there were no precancerons cells
irregular periods
amenorrhea
hypermenorrhea
menarche
irregular periods
amenorrhea
hypermenorrhea
Fluxus (+) blood not active
kelompok I
Identifikasi Masalah
6
kelompok I
Analisis Masalah
7
1. Bagaimana anatomi system reproduksi & fisiologi siklus menstruasi?
2. Bagaimana mekanisme amenorrhea & hypermenorrhea?
3. Apa hubungan menarche dg kondisi Ny. Rita sekarang?
4. Apa hubungan ligasi tuba dg kondisi Ny. Rita sekarang?
5. Mengapa Ny. Rita mengalami hot flushes & vaginal dryness?
6. Bagaimana Intepretasi & mekanisme pemeriksaan fisik?
7. Bagaimana intepretasi & mekanisme pemeriksaan penunjang?
8. Apa saja DD kasus ini?
9. Bagaimana penegakkan diagnosis & Diagnosis Kerja kasus ini?
10. Apa etiologi, epidemiologi, factor resiko kasus ini?
11. Bagaimana patofisiologi & Manifestasi kliniknya?
12. Bagaimana penatalaksanaan untuk kasus ini?
kelompok I
13. Apa komplikasi & KDU?
Hipotesis
8
kelompok I
Fisiologi menstruasi
9
kelompok I
Mekanisme perdarahan tidak teratur
10
Kegagalan ovulasi.
kelebihan estrogen relatif terhadap progesteron→ endometrium mengalami fase
proliferatif yang tidak diikuti oleh fase sekretorik normal→endometrium yang
kurang ditopang ini mengalami kolaps secara parsial, disertai ruptur arteri spiral
dan perdarahan.
Fase luteal tidak adekuat.
Korpus luteum mungkin gagal mengalami pematangan secara normal atau
mengalami regresi secara prematur sehingga terjadi kekurangan relatif progesteron.
Perdarahan yang dipicu oleh kontrasepsi.
Kontrasepsi oral model lama yang mengandung progestin dan estrogen sintetik
memicu berbagai respon endometrium, bergantung pada steroid yang digunakan
dan dosis.
Gangguan endometrium termasuk endometritis kronik, polip endometrium,
dan leiomioma submukosa.
kelompok I
Perdarahan Uterus Disfungsional
11
kelompok I
Usia 50th
Beberapa perubahan dlm system
reproduksi
Ovarium mjd kurang sensitive thd
rangsangan FSH
12
kelompok I
Mekanisme SPLT
14
kelompok I
Hubungan ligasi tuba dengan kasus
15
kelompok I
Hot Flushes dan Vaginal Drying
16
Usia 50th
Vagina menjadi
kering
Hot flushes
kelompok I
Pemeriksaan Normal Kasus Interpretasi
Pemeriksaan Fisik
Height 155 cm
17
Weight 65 kg
BMI 18,5 - 25 27,05 kg/m2 Pra–obese berhubungan dgn amenorea.
Obesitas akan meningkatkan produksi
esterogen, sekresi LH secara langsung
dan secara tdk langsung menurunkan
FSH. FSH tidak ada maka folikel tidak
akan berkembang sehingga tdk terjadi
ovulasi tdk terbentuk corpus luteum,
tdk ada progesteron tdk ada fase
follikular dlm siklus menstruasi.
Sehingga menstruasi jarang, kalau pun
ada tipenya anovulatoir.
Blood Pressure 90-130/70-90 110/60 mmHg Normal rendah karena tdk ada
mmHg keluhan yg menyertai hipotensi,
kemungkinan besar tek demikian
adl tek normal bagi Ny. Yati
Pulse 60-100 x/m 76 x/m Normal
RR 16-24 x/m 18x/m Normal
kelompok I
Palpebral conjunctival Normal (-) Anemia
Pemeriksaan Ginekologi
External Examination
Abdomen Flat & soufflé
Symmetric
18
Uterine fundal Not palpable Tidak hamil
Mass - Normal
Pain tenderness - Normal
Free fluid sign - Normal
Internal Examination
Speculum Examination ;
portio - Not livide - Tidak hamil
External os - Closed - Darah menstruasi
Fluxus - darah tdk aktif
Cervical erotion - (-)
Laceration - (-)
Polyp - (-)
Bimanual Examination ;
Cervix - Firm - Normal, tidak ada kelainan pada uterus
External os - Closed (misal: malformasi uterus, mioma uteri
Uterine size - Normal dan adhesi uterus) dan tidak hamil
Adnexa & Parametrium - Normal - Normal, tidak ada kelainan pada
adnexa dan parametrium (misal: PID)
kelompok I
19
Laboratory Examination
Darah rutin Normal Normal
Urine Normal
Vaginal - Sel pra kanker Normal
swab/pap smear (-) Menampilkan perubahan-
- Pola esterogen perubahan epitel
normal
USG Organ genitalia Normal
interna normal
kelompok I
Diagnosis Banding
Diagnosis Banding Penyingkiran
PUD akibat sindrom
20
klimakterium
Kanker cerviks Pap smears tidak ditemukan sel
prekanker
Tumor ovarium Adneksa dan parametrium normal,
tidak teraba masaa di abdomen
Kelainan organic Dlm pemeriksaan ginekologi dalam
(polip, erosi, laserai tidak ditemukan polip, erosi, laserai
porsio) porsio.
Perdarahan tidak akan berhenti, atau
kalupun berhenti beberapa hari
kemudian pasti akan terjadi perdarahan
banyak lagi. Pada kasus perdarahan
tidak aktif
kelompok I
Pemeriksaan tambahan
21
Pemeriksaan tambahan
Darah lengkap
Analisis urin
Pengukuran FSH
dilakukan untuk mencoba mengidentifikasi wanita perimenopause dan postmenopause. Kadar FSH
yang tinggi menunjukkan telah terjadi menopause yang terjadi pada ovarium...
Estradiol
early perimenopause (perubahan dalam frekuensi siklus) kadar estradiol premenopause terjaga
sedangkan pada perimenopause lanjut (tidak haid dalam 3-11 bulan sebelumnya) dan wanita
postmenopause terjadi penurunan secara bermakna dari kadar estradiol.
Inhibin
Kadar inhibin B menurun pada perimenopause sedangkan inhibin A tidak mengalami perubahan.
Inhibin A akan menurun pada saat sekitar haid akan berhenti. Ovarium menghasilkan inhibin B lebih
sedikit karena hanya sedikit folikel yang menjadi matang dan sejumlah folikel berkurang karena
umur
Histopatologi
luteal phase defect Korpus luteum mungkin gagal mengalami pematangan secara normal
Endometrium di bawah kondisi ini mengalami perlambatan terbentuknya
kelompok I fase sekretorik yang
diharapkan saat biopsy
Perimenopause (Klimakterium)
22
kelompok I
Perubahan fisiologis pada masa klimaksterium
23
kelompok I
Wanita pramenopause
-sklerosis PD
-jumlah folikel <<
Penurunan fungsi -↓ sintesis steroid seks
24 ovarium
Kemampuan ovarium
merespons rangsangan
gonadotropin <<
Interaksi antara
hipotalamus-hipofisis
terganggu
Edukasi
Jelaskan bahwa ini adalah gejala alami dari wanita.
jika ia belum siap menerima dan menginginkan menstruasi
lagi maka beri HRT (Hormon Replacement therapy)
Jika pasien bisa mengerti, maka tidak perlu diberi HRT
Beri Etinil estradiol 20-35 mcg+ progestin monofasik
tiap hari
dosis Pil 35 mcg 2-4 kali sehari selama 5-7 hari sampai
perdarahan berhenti → untuk mengurangi gejala hot
flushes & vaginal dryness
Edukasi nutrisi & olahraga teratur
kelompok I
Pencegahan
26
Hidup sehat adalah pilihan terbaik untuk mengatasi gejala
perimenopause. Caranya dengan:
Konsumsi nutrisi yang cukup.
Konsumsi fitoesrogen :
Isiflavon : kacang-kacangan
Lignan : padi, sereal dan sayur-sayuran.
Caumestran : semangi
kelompok I
Komplikasi
27
Osteoporosis
Hormon estrogen yang dihasilkan oleh indung telur membantu mengontrol
regenerasi (pertumbuhan dan perbaikan) tulang. Pada masa menopause,
hormon estrogen berkurang produksinya sehingga menyebabkab tulang
menjadi mudah keropos.
Penyakit kardiovaskular
↓ kadar estrogen ↑ kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan ↓
kadar kolesterol HDL (kolesterol baik)
Atropi Genital
Pasien mengeluh dyspareunia, vaginismus, dysuria, urgency dan inkontinensia
urin yg mungkin berhubungan dengan hypoestrogenism sekunder.
Sulit tidur, night sweat dan gangguan psikis (cemas dll) karena hot
flashes
kelompok I
KDU
28
kelompok I
29
kelompok I