Professional Documents
Culture Documents
Nialiana E G1F00707
DESKRIPSI KASUS
Pasien wanita, Ny. SHL berusia 31 tahun, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, datang ke rumah sakit dengan keluhan pinggang kanan yang memberat sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit. Nyeri tersebut menjalar hingga ke perut bawah dan kemaluan. Nyeri terasa pada pinggang kiri, namun penjalaran tidak jelas. Nyeri juga terasa saat BAK. BAK berwarna merah seperti teh, dan sulit menahan BAK, selain itu jumlah BAK sedikit berkurang. Rasa pegalpegal dikedua pinggang. Pada riwayat keluarga ditemukan bahwa ayahnya menderita batu ginjal. Kebiasaan kurang aktivitas dan minum air 600 ml/hari. Sumber air minum yang keluarga mereka konsumsi berasal dari air tanah. Pasien sering mengkonsumsi sayuran bayam dan singkong. Pasien makan ikan teri 2-3 x/ minggu sekali dan minum minuman bersoda 1-2 mingggu sekali. Pada pemeriksaan fisik pasien tampak sakit ringan, tanda vital dan status generalis dalam batas normal. Pasien didiagnosis oleh dokter menderita batu saluran kemih/ batu ginjal.
Batu Ginjal atau batu saluran kemih merupakan massa keras yang terbentuk dari pengendapan kristal yang ada di urin. Batu ini paling sering terbentuk didalam ginjal atau ureter (saluran kemih yang menghubungkan antara ginjal dengan kandung kemih). Namun dapat juga terbentuk dalam kandung kemih ataupun uretra. Batu ginjal dapat berukuran dari sekecil pasir hingga sebesar buah anggur. Kebanyakan dari batu ginjal yang terbentuk keluar bersama dengan urin tanpa menimbulkan keluhan. Jika batu ginjal berukuran besar (lebih dari 2-3 mm), barulah dapat menimbulkan keluhan karena tersumbatnya saluran kemih.
Formula Herbal :
Daun tempuyung (Sonchus arvensis) 5 lembar Jagung muda 6 buah Buah Adas (Foeniculi fructus) Temulawak (Curcumae rhizoma) Cara meramu : Cuci semua bahan lalu iris tipis temulawak dan potong kecil jagung muda. Rebus semua bahan dengan air 4 gelas hingga tersisa 3 gelas. Angkat dan saring, lalu airnya diminum. Aturan pakai: Minum ramuan dengan dosis 3 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.
Selain memperbaiki asupan air harian, perlu dipantau warna urin sebagai indikator sderhana dehidrasi tubuh yaitu dengan PURI (Periksa Urin Sendiri). Pasien juga dianjurkan untuk banyak bergerak seperti olahraga untuk mencegah statis urin. Pengaturan diet juga diperlukan terutama diet rendah oksalat yaitu mengurangi konsumsi sayuran bayam dan minuman bersoda. Diet rendah nitrogen, rotein, dan garam. Hindari konsumsi kalsium berlebihan, serta hindari konsumsi vitamin C berlebih terutama yang berasal dari suplemen.