Professional Documents
Culture Documents
HAMA PADI
Faktor Penyebab Ledakan Populasi Hama Perluasan areal pertanaman Perbaikan sistem irigasi Pengembangan varietas baru Peningkatan penggunaan pupuk Penggunaan pestisida
Komponen Pengendalian
Pengendalian secara bercocok tanam Pengendalian dengan memanfaatkan tanaman tahan Pengendaian secara fisik Pengendalian secara mekanis Pengendalian secara hayati Pengendalian kimiawi Penerapan peraturan perundang-undangan perundang-
Pengendalian kimiawi
Penggunaan bahan kimia pestisida dalam pengendalian hama Cara kerja pestisida
Racun kontak, lambung, pernafasan
Macam pestisida
Pestisida kimia sintetik Pestisida botanik IGR (Insect Growth Regulators) : brufofesin
Penerapan peraturan perundangperundangundangan Pengaturan pelepasan dan pemantauan varietas padi jenis baru
STUDI KASUS
Ledakan populasi hama penggerek batang padi putih di Pantura Ledakan populasi penggerek batang padi kuning pada MH2 di Yogyakarta Hama tikus di wilayah Kabupaten Sleman Ledakan populasi hama wereng batang di Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur pada tiap bulan Maret Fenomena hama keong mas di Banyumas Fenomena hama uret padi gogo setiap bulan Januari di Gunung Kidul
Tindakan pengendalian
Secara bercocok tanam
Pemupukan?
Secara hayati
Pemberdayaan musuh alami
Secara kimiawi
Penggunaan pestisida
Daftar Pustaka
Buku Anonim, 1987. Permasalahan Lapangan Padi di Daerah Tropis. IRRI Anonim. 1994. Pedoman Eekomnendasi Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Pangan. De Data, 1981. Principles of Rice Production. Gallagher. 1993. Pengendalian Hama Terpadu pada Padi. BAPPENAS Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pests of Crops in Indonesia. Pathak, 1977. Insect Pests on Rice. IRRI Reissig, W.H. Ilustrated Guide to Integrated Pest Management in Rice. IRRI Majalah Terbitan IRRI, jurnal
HAMA KEDELAI
Lalat Bibit
a. Gejala kerusakan b. Lalat dewasa meletakan telur c. Pupa Agromyza phaseoli pada pangkal batang
Bemisia tabaci
Masa Pratanam
Perencanaan pergiliran tanam, misalnya padi-kedelaipadi-kedelaikacang tanah (irigasi non-teknis); padi-kedelai-padi nonpadi-kedelai(irigasi teknis) Pemilihan benih unggul bebas hama maupun penyakit Persiapan lahan tanam, diupayakan untuk memanfaatkan jerami sebagai mulsa dan tidak membakarnya Penentuan waktu tanam yang tepat (akhir musim kemarau), misalnya bulan April-Mei AprilKeserentakan tanam, dengan selang waktu tidak lebih dari satu minggu Pemilihan cara tanam yang tepat, misalnya : (1) monokultur (2) tumpangsari (3) tumpang gilir
Pembakaran jerami sebelum tanam dapat memacu serangan lalat bibit dan pertumbuhan gulma
Jarak tanam yang tidak teratur memberikan dampak yang kurang baik terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai
Jarak tanam yang teratur dapat menyebabkan tanaman tumbuh baik dan mempermudah dalam pemantauan dan pengendalian hama
Jarak tanam yang terlalu rapat dapat mempersulit dalam memantau perkembangan hama berikut cara pegendaliannya
Jarak tanam lebar tidak dianjurkan pada tanaman kedelai yang ditanam saat pertengahan musim kemarau (bulan Juli-Agustus)
Tumpangsari jagung dengan kedelai tidak dianjurkan karena dapat menarik kedatangan hama perusak buah
Tumpangsari dengan tanaman sejenis terlau rapat dapat menyebabkan penurunan hasil kedelai dan peningkatan populasi hama
Persiapan penanaman
Perlakuan benih dengan insektisida untuk melindungi dari serangan lalat bibit, khususnya untuk daerah endemis Penanaman segera setelah jerami dibabat dan memanfaatkannya sebagai mulsa untuk mengindarkan dari serangan lalat bibit Penanaman secara serentak
Hasil pengamatan dan pengambilan keputusan tentang tindakan pengendalian hama harus melalui diskusi antar petani penanam kedelai
Tindakan Pengendalian
Tindakan pengendalian dengan pestisida harus tepat : (1) Tepat jenis pestisidanya (insektisida, fungisida, acarisida) (2) Tepat hama sasarannya(serangga, jamur, tungau) (3) Tepat dosis/konsentrasi bahan aktif pestisidanya, (4) Tepat cara aplikasinya (semprot, tabur, perlakuan benih) dan (5) Tepat waktu aplikasinya (pagi, sore, sebelum kerusakan parah)
TERIMA KASIH