You are on page 1of 19

Disusun Oleh : Helmy Martiningsih Pembimbing : dr.

Rudi, SpB

Carcinoma

atau neoplasma ganas atau kanker terjadi karena timbul dan berkembangbiaknya sel secara tidak terkendali sehingga sel - sel ini tumbuh terus merusak bentuk dan fungsi organ tempat tumbuhnya dalam hal ini colon atau usus besar.

Insidens

kanker kolon dan rektum di Indonesia cukup tinggi, begitu juga angka kematiannya. Angka kejadian pada pria dan wanita sebanding dan lebih banyak pada orang muda. Sekitar 75% ditemukan rektosigmoid.

Kolon memiliki lapisan otot longitudinal yang membentuk tiga pita yang disebut tenia, yang lebih pendek dari kolon sehingga kolon belipat-lipat dan bentuknya seperti sakulus yang disebut haustra. Volvulus terjadi karena: - Pada perkembangan embriologik terjadi gangguan rotasi usus embrional sehingga mesenterium bebas dimiliki oleh sekum dan kolon kanan, - Pada kolon sigmoid dengan mesenterium yang panjang dan radiks yang sempit. Pada rektum terdapat bagian dimana pertemuan ketiga tenia tidak nampak lagi, di situlah batas antara kolon dan rektum. Pertemuan ketiga tenia di daerah sekum, merupakan pangkal apendiks.

Pendarahan pada payudara berasal dari - Cabang arteri mesenterika superior yaitu arteri ileokolika, arteri kolika dekstra dan arteri kolkia media >> sekum, kolon asendens dan kolon transversum bagian kanan - Arteri mesenterika inferior melalui arteri kolika sinistra, arteri sigmoid dan arteri hemoroidalis superior >> kolon transversum bagian kiri, kolon desendens dan sebagian besar sekum diperdarahi - Kolon asendens dan kolon transversum dialiri oleh vena mesenterika superior yang kemudian bermuara pada vena porta - Kolon desendens, sigmoid dan rektum dialiri oleh vena mesenterika inferior kemudian melalui vena lienalis, vena tersebut bermuara ke vena porta.

Kolon dipersarafi oleh - Serabut simpatis yang berasal dari N. Splanknikus dan pleksus presakralis - Serabut parasimpatis yang berasal dari N. Vagus. Sumber aliran limfe terdapat pada muskularis mukosa jadi selama keganasan belum mencapai muskularis mukosa, kemungkinan besar belum terjadi metastasis.

Usus besar berfungsi menyerap air, vitamin dan elektrolit, ekskresibmukus dan menyimpan feses kemudian mendorongnya keluar. Kolon hanya mengeluarkan 150-200 mL cairan usus halus sebagai feses setiap harinya dari 700-1000 mL cairan usus halus yang diterimanya. Udara yang tertelan saat makan, minum atau menelan ludah, seperti oksigen dan karbondioksida akan diserap usus, sedangkan nitrogen bersama gas hasil pencernaan dan peragian akan dikeluarkan sebagai flatus

Faktor risiko kanker kolon yaitu: - Polip kolon. Polip ini dapat berdegenerasi menjadi maligna, maka setiap kasus polip kolon harus dicurigai
- Radang kronik kolon. Kolitis amuba kronik dan kolitis ulserosa memiliki risiko untuk menjadi maligna - Faktor genetik. Jarang berperan dalam kasus kanker kolon - Pola makan. Kurang serat dan sayur hijau serta kelebihan lemak hewani dalam diet, dapat meningkatkan risiko kasus ini

Gejala dan tanda dini karsinoma kolorektal asimptomatis. Umumnya gejala awal timbul karena penyulit misalnya gangguan faal usus, obstruksi, perdarahan atau akibat penyebaran. Karsinoma kolon kiri : - Menimbulkan stenosis dan obtruksi karena feses sudah padat. - Menyebabkan perubahan pola defekasi seperti konstipasi atau defekasi dengan tenemi. - Makin ke distal letak tumor, maka feses makin menipis, atau seperti kotoran kambing atau feses cair dengan lendir dan darah. - Bila terdapat rasa nyeri, akan bermula di bawah umbilikus.

Karsinoma

sekum dan kolon asenden : - Jarang terjadi stenosis - Feses masih cair sehingga tidak ada faktor obstruksi. - Gejala umumnya antara lain dispepsi, kelemahan umum, penurunan berat badan, dan anemia. - Rasa nyeri yang timbul akan bermula di epigastrium.

Palpasi

- Tumor kecil pada tahap dini tidak teraba pada palpasi perut. - Bila tumor teraba maka keadaan sudah lanjut. - Massa dalam sigmoid lebih mudah teraba daripada masa di bagian lain. - Pemeriksaan colok dubur merupakan sebuah keharusan.

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain: - Rektosigmoidoskopi - Foto kolon dengan barium - Biopsi dengan endoskopi

Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang Diagnosa pasti karsinoma kolon

Pemeriksaan Colok dubur

Persentase 40 %

Rektosigmoidoskopi
Foto kolon barium Kolonoskopi

75 %
90 % 100 5

Klasifikasi
DUKES A

DUKES
Dalamnya Infiltrasi Terbatas di dinding usus Prognosa Hidup setelah 5 tahun 97 %

B
C C1

Menembus lapisan muskularis mukosa


Metasatasis kelenjar limfe Beberapa kelenjar limfe dekat tumor primer Beberapa kelenjar limfe jauh dari tumor primer Metasatasis jauh

80 %

65 %

C2

35 %

<5%

KOLON KANAN Abses apendiks Massa apendiks Amuboma Enteritis regionalis

KOLON KIRI Tukak peptik Karsinoma lambung Abses hati Karsinoma hati Kolesistitis Kelainan pankreas Kelainan saluran empedu

KOLON TENGAH Kolitis ulserosa Polip Diverticulitis Endometriosis

REKTUM Polip Proktitis Fisura anus haemoroid Karsinoma anus

Beberapa penyulit pada kasus karsinoma kolon : - Obstruksi kolon kiri. Sering merupakan tanda pertama karsinoma kolon. kolon menjadi besar terutama kolon asendens dan sekum. Obtruksi ini tipe dileptik. - Perforasi. Terjadi sekitar tumor akibat nekrosis dan dipercepat dengan obstruksi sehingga meningkatkan tekanan dalam kolon. Kadang perforasi disertai abses sebagai reaksi peritoneum. - Fistel gastrokolika. Terjadi karena tumor berada dekat lambung. Ditandai dengan mual dan muntah fekal. - Fistel vesikkolika. Terjadi karena tumor dekat kandung kemih. Ditandai dengan pneumaturi.

Kasus kanker payudara ini dapat di terapi dengan cara : - Pembedahan : yang ditujukan untuk memperlancar saluran cerna - Radioterapi - Kemoterapi

Prognosis

bergantung ada tidaknya metastasis jauh, yakni tergantung klasifikasi penyebaran tumor dan tingkat keganasan sel tumor. Angka kelangsungan hidup 5 tahun : - Tumor terbatas pada dinding usus tanpa penyebaran >> 80% - Tumor menembus dindin tanpa penyebaran >> 75% - Tumor dengan penyebaran kelenjar >> 32% - Tumor dengan metastasis jauh 1% Bila disertai dengan difernsiasi sel tumor buruk, prognosisnya sangat buruk

You might also like