You are on page 1of 42

SISTEM NEUROPSIKIATRI MODUL II: KEJANG

KELOMPOK 5 FARIS AZHAR 2009730018 MUNADI KAMALUDDIN 2009730098 AMMAL PASHA TAMTAMA 2009730004 SHABRUN JAMIEL 2009730161 BUNGA SYIFA FAUZIA YUSUF 2009730007 Click to HERLINA 2009730025 INTAN edit Master subtitle style SYARIFAH ANGGUN 2009730051 ELFHA MONITA W 2009730075 RINA MARDIANA 2009730110 DWI RANISAH RUSMAN 2009730133 TUTOR: dr. Sugiarto, Sp. A 5/29/12

SKENARIO 4
Perempuan usia 50 tahun diantar keluarganya ke IGD karena kejang umum dan tidak sadar sejak 10 menit. Dokter jaga melakukan pemeriksaan penunjang laboratorium; didapatkan hasil gula darah sewaktu 400mg/dL. Pasien ini pernah dirawat dengan DM yang diindap selama 15 tahun, tidak terkontrol. CT Scan kepala tampak oedem otak 5/29/12 yang luas, EEG terdapat gambaran

KATA/ KALIMAT KUNCI


1.

Perempuan usia 50 tahun Kejang umum

2.

3.

Tidak sadar sejak 10 menit. Laboratorium; didapatkan hasil gula darah sewaktu 400mg/dL. DM yang diindap selama 15 tahun, tidak terkontrol. CT Scan kepala tampak oedem otak yang luas, EEG terdapat gambaran abnormal delta wave reguler simetris. Pemeriksaan fisik neurologis tidak

4.

5.

6.

7.

5/29/12

8.

PERTANYAAN
1.

Hubungan Kejang umum dengan riwayat DM - FARIS Apa yang dimaksud dengan kejang - ASENG Jelaskan mekanisme kejang - RANI Sebutkan penyakit-penyakit dengan gejala kejang - MUNADI Jelaskan susbtsnasi Biokimia yang berperan dalam kejang - ELFA Hubungan Oedem otak dan

2.

3. 4.

5.

5/29/12

6.

KLASIFIKASI ISTILAH

Kejang: Kejang merupakan perubahan fungsi otak mendadak dan sementara sebagai akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasan listrik serebral yang berlebihan. (betz & Sowden,2002)

Edema Serebri/ Edema Otak: Keadaan patologis terjadinya akumulasi cairan di dalam jaringan otak sehingga meningkatkan 5/29/12 volume otak

KEJANG

5/29/12

Defin isi Kejang adalah

gerakan otot tubuh secara mendadak yang tidak disadari baik dalam bentuk kronik atau tonik dengan atau tanpa disertai hilangnya kesadaran. Kejang termasuk gangguan sistem SSP lokal atau sistemik sehingga kejang bukan merupakan suatu penyakit, kejang merupakan tanda paling penting akan adanya suatu penyakit lain sebagai penyebab kejang.

5/29/12

Etiologi Kejang

Kejang demam Infeksi SSP: meningitis, ensefalitis Epilepsi Gangguan metabolik: hipoglikemia, hiponatremia, hipoksemia, gag. Asam basa, defisiensi piridoksin, hipokalsemia, hipomagnesemia Trauma kepala Pendarahan intrakranial

5/29/12

Klasifikasi Kejang parsial


Kejang

Parsial sederhana Parsial kompleks

Tonik generalisata

Klonik

Mioklonik

5/29/12

Substansi biokimia yang mempengaruhi kejang


Instabilitas membran sel saraf Neuron-neuron hipersensitif Kelainan polarisasi Ketidak seimbangan ion yang mengubah keseimbangan asambasa atau elektrolit

5/29/12

5/29/12

DM dengan Kejang
Diabetes Melitus Hiperglikemia Dlm plasma & Glukosuria berat Peningkata n lipolisis Peningkatan oksidasi Asam lemak Peningkatan keton Asidosis metabolik kejang Kejang tipe Ini Dapat hilang Jika Faktor pencetusnya dihilangkan 5/29/12

Edema Cerebrum
Edema serebral menunjukkan adanya peningkatan kandungan air di dalam parenkim otak. Secara umum, edema ini dapat digolongkan menjadi edema vasogenik atau edema sitotoksik.

Edema Vasogenik

Edema vasogenik terjadi jika integritas sawar darah otak terganggu sehingga cairan lolos dari pembuluh darah ke dalam ruang interstisial otak. Edema bersifat lokal, seperti pada kasus permeabilitas abnormal pembuluh di sekitar abses dan neoplasma.

Edema Sitotoksik

Edema sitotoksik merupakan peningkatan cairan intrasel akibat cedera sel, seperti yang ditemukan pada pasien dengan gangguan hipoksik-iskemik generalisata atau intoksikasi. Pada situasi ini, kegagalan energi di tingkat sel menyebabkan 5/29/12 peningkatan penimbunan air di dalam sel.

Hubungan edema dengan kejang

5/29/12

Ketidakseimban gan asambasa/elektrolit

Gangguan metabolisme

Infeksi intrakranium

Intoksikasi obat, gejala putusobat

Kelainan depolarisasi neuron

Pelepasan muatan paroksismal yang >>> dari Neuron Instabilitas neuron


membran sel saraf

hipersensiti v

Kelainan potensial> >>

BERKEPANJANGAN > 1 JAM Gangguan sawar otakdarah 5/29/12

KEJANG Masuknya makromolekul EDEMA SEREBRU M

Langkah diagnostik
5/29/12

RPS: Apakah ada kejang? Apakah ada nyeri kepala? Apakah ada demam? Apakah ada gangguan kesadaran? Apakah ada gangguan penglihatan? Apakah ada penurunan BB? 5/29/12

RPD : Pada saat kejang apakah kepala nya terbentur? Bagian kepala mana yang terkena? Apakah pernah mengalami kejang sebelumnya? RPK : Di keluarga apakah ada yang mengalami kejang seperti ini?

Pemeriksaan Fisik Keluhan yangg berkaitan Anamnesis Tanda vital dengan system: TD Apakah pasien merasa sakit Pernapasan kepala? Nadi Apakah ada rasa baal? Suhu Status Generalisata Apakah ada rasa sesak nafas? Keadaan umum Apakah gejala mual atau Kesadaran pasien muntah? Status Lokalisata Bagaimanakah BAB dan BAK? Pemeriksaan fungsi sensorik Apakah dirasakan adanya Tonus otot Massa otot kelemahan otot? Kekuatan otot R.Psikososial : Apakah sering berolah raga? Pemeriksaan penunjang R. Pengobatan: Apakah pasien sedang dalam Pemeriksaan tambahan: EEG masa pengobatan sehingga MRI (magnetic resonance meminum obat-obatan tertentu? Apakah sebelumnya sudah imaging) Pemeriksaan darah rutin berobat atau minum obatEKG (elektrokardiogram) obatan tertentu? 5/29/12

Penangan pertama pada saat serangan Kejang

ABC

Airway, Breathing, Circulation

Perhatikan juga keadaan vital :


Kesadaran, Tekanan darah, Suhu,

5/29/12

Longgarkan sandang (pakaian) pada daerah leher penderita. Jangan coba menahan atau menindih penderita pada area dada, ini bisa menimbulkan cedera/perlukaan. Jangan coba memasukkan benda ke dalam mulut penderita, ini juga bisa menimbulkan cedera. Yakinkan (tenangkan)orang-orang di sekitar, mereka mungkin akan panik, minta mereka untuk memberikan ruang bagi penderita. Singkirkan benda-benda tajam dari sekitar penderita untuk mencegah cedera.

Seusai kejang, Anda dapat membaringkan penderita pada salah satu sisinya guna mempertahankan jalan napas dan mencegah 5/29/12tersedak.

Semua pakaian ketat dibuka

PENANGANAN PERTAMA PADA KEJANG DEMAM

Pada saat anak demam, ukur dengan termometer, bila suhu tubuh anak diatas 37,5 C , segera beri obat penurun panas yang mengandung parasetamol. Kompres dengan lap hangat ( jangan air dingin atau alkohol ). Pindahkan benda benda keras atau tajam yang berada dekat anak untuk mencegah cedera bila anak sedang kejang. Bila kejang disertai muntah, miringkan tubuh anak untuk menghindari tertelannya cairan muntahnya sendiri yang bisa mengganggu pernafasan. Jangan memberi minuman ataupun makanan segera setelah berhenti kejang, tunggu beberapa saat setelah anak benar benar sadar untuk menghindari anak tersedak.

Segera bawa anak ke dokter atau klinik untuk mendapat pertolongan lebih lanjut. Jangan terpaku hanya pada lamanya 5/29/12 kejang dan usahakan untuk mencari dokter atau klinik yang terdekat

MEDIKAMENTOSA

Segera diberikan Diazepam intravena dosis rata-rata 0,3 mg/kg Atau Diazepam rectal dosis 10 kg : 5 mg bila kejang tidak berhenti 10 kg : 10 mg tunggu 15 menit dapat diulang dengan cara/dosis yang sama kejang berhenti berikan dosis awal fenobarbital dosis :

neonatus : 30 mg I.M bulan 1 tahun : 50 mg I.M

1 5/29/12

HUBUNGAN KEJANG DAN TIDAK SADARKAN DIRI PADA SKENARIO


DM Tidak terkontrol 15 tahun GDS 400mg/dL Hiperglike mia

1. Dehidrasi 2. Kehilangan Elektrolit 3. Asidosis

Diuresis Osmoti k

KAD (Ketoasido sis Diabetik

Kejang Tidak sadarkan diri 5/29/12

Pemeriksaan Status Mental


Tingkat kesadaran :

Kompos mentis Apatis Somnolen Sopor Koma Delirium

5/29/12 Pemeriksaan :

Atensi (pemusatan perhatian) dan konsentrasi Atensi : kemampuan untuk memfokuskan (memusatkan) perhatian pada masalah yang dihadapi Konsentrasi : kemampuan untuk mempertahankan fokus tersebut Pemeriksaan :

Tes mengulangi angka

5/29/12

Orientasi Orientasi : kemampuan untuk mengaitkan keadaan sekitar dengan pengalaman lampau Pemeriksaan :

Orientasi terhadap orang Orientasi tempat Orientasi waktu

5/29/12

Berbahasa Bahasa : merupakan instrumen dasar bagi komunikasi pada manusia, dan merupakan dasar dan tulang punggung bagi kemampuan kognitif. Pemeriksaan :

Bicara spontan Komprehensi (pemahaman bahasa)

Menamai 5/29/12

Memori Memori : memungkinkan sesorang menyipan informasi untuk dipanggil kembali di kemudian hari Pemeriksaan :

Memori segera (immediate recall) Memori baru (recent), jangka pendek Memori rimot (jangka panjang)

5/29/12

Pengetahuan Umum Simpanan ilmu pengetahuan atau informasi pada seseorang dapat dinilai melalui tes kosa kata (vocabulary), informasi umum dan komprehensi Pemeriksaan : memberikan pertanyaan tentang pengetahuan umum Berhitung
5/29/12

Pengenalan dan manipulasi intelektual

Abstraksi Abstraksi (berfikir abstrak) : fungsi intelektual tingkat tinggi, yang menutuhkan pemahaman (komprehensi) dan pertimbangan Pemeriksaan :

Tes persamaan (similarities) Pertimbangan (judgment) GNOSIS (MENGENAL OBJEK)

5/29/12

Praksis Praksis : integrasi motorik yang digunakan untuk melakukan gerakan kompleks yang bertujuan Pemeriksaan :

Pemeriksaan kemampuan konstruksional Pemriksaan untuk mengetahui adanay apraksia ideomotor

5/29/12

Respons Emosional Penderita kelainan neurologik tidak jarang dijumpai perubahan suasana hati (mood), dan penyakit yang kronik juga sering mengakibatkan keadaan depresi yang mungkin tidak dikemukakan pasien, namun jelas terdeteksi oleh pemeriksa Pemeriksaan : melakukan pemeriksaan adanya perubahan suasana hati (depresi, elasi, 5/29/12 iritabilitas, rasa marah atau ansietas)

Ensefalopati Metabolik
Click to edit Master subtitle style

5/29/12

DEFINISI

Ensefalopati {Ensefalo + pati} adalah Penyakit degeneratif otak sedangkan Metabolisme merupakan suatu Biotransformasi. Maka Ensefalopati Metabolik adalah Gangguan neuropsikiatrik akibat penyakit metabolik otak.

ETIOLOGI

ENSEFALOPATI METABOLIK PRIMER: degenerasi substansia grisea otak degenerasi di substansia alba ENSEFALOPATI METABOLIK SEKUNDER: kekurangan zat asam, glikose dan kofaktor-kofaktor yang diperlukan untuk metabolisme sel. Penyakit-penyakit organik di luar susunan saraf Intoksikasi eksogenik Gangguan balans cairan dan elektrolit Penyakit-penyakit yang membuat toksin atau menghambat fungsi enzim-enzim serebral, seperti meningitis, ensefalitis dan perdarahan subarakhnoidal. Trauma kapitis yang menimbulkan gangguan difus tanpa perubahan morfologik, seperti pada komosio

5/29/12

FAKTOR RISIKO

Bila terdapat : Penurunan kadar Oksigen dalam darah Infeksi Bedah Mayor Penyakit berat Penggunaan zat-zat Sedatif dan Narkotik Perdarahan saluran cerna Diare atau muntah persisten yang menyebabkan penurunan kadar potassium Ketidakseimbangan kadar elektrolit

GEJALA

Konfusion atau Agitasi Perubahan tingkah laku dan personality Pelupa Disorientasi Insomnia Kekakuan otot atau Rigiditas Tremor Sulit berbicara Pergerakan yang tidak terkontrol, kejang (jarang) Stupor atau koma

5/29/12

DIAGNOSIS

Pada pemeriksaan darah ditemukan peningkatan kadar amonia dan kelainan signifikan yang berhubungan dengan organ penyebab ensefalopati tersebut. dilakukan screening test bila terdapat kejang melakukan prosedur yang berhubungan dengan pertukan cairan seperti bilas kandung kemih, hemodialisis, dan prosedur radiografi yang menggunakan materi kontras yang mengandung iodium melalui intravena, dan pemberian cairan IV secara cepat dilakukan pemriksaan GDS, AGD, plasma amoniak, laktat darah, plasma keton, asam amino plasma, fungsi liver, asam organik urin.

PENATALAKSANAA N

5/29/12

Medikamentosa Obat-obatan yang digunakan adalah untuk : menetralisir toksin menangani kondisi pasien mencegah rekurensi Pantangan Diet mengkonsumsi makanan rendah protein untuk menurunkan level amonia dalam darah Pemberian makan melalui NGT ( Naso Gastric Tube ) diperlukan pada pasien koma. Transplantasi

PENCEGAHAN

Mendapat pengobatan segera untuk gangguan di hati Bila memiliki penyakit seperti misalnya sirosis kontrol rutin ke dokter Hindari overdosis pada penggunaan obat-obatan hindari terkena racun atau toksin.

5/29/12

Tumor Otak
Tumor edit Master dari jaringan Click tootak berasal subtitle style neuronal, jaringan otak penyokong, system retikuloendotelial, lapisan otak, dan jaringan perkembangan residual, atau dapat bermetastasis dari karsinoma sistemik.

5/29/12

5/29/12

Tanda dan Gejala


Trias klasik tumor otak adalah nyeri kepala, muntah, dan papiledema. Gejala tumor otak bervariasi tergantung pada tempat lesi dan kecepatan pertumbuhannya, antara lain :

5/29/12

5/29/12

5/29/12

You might also like