Professional Documents
Culture Documents
•Tahap Cleavage
1.Tahap Blastulasi
Kuliah RE/Rudy/2003
Tahap cleavage
mitosis
penggandaan inti
penggandaan sitoplasma
pertambahan massa
sel tidak terjadi
Anjing 4 6 7 8 16 17
Kucing 3 3,5 4 5 12 13
Domba 1 2,5 4 6 10 15
Sapi 1 3 4-5 7 14 19
Kuliah RE/Rudy/2003
Sel telur dapat dibedakan
berdasarkan:
Jumlah yolk
Polilesital
Oligolesital
Mesolesital telolesital - amphibia
Isolesital - mamalia
megalesital – aves/reptilia
Kuliah RE/Rudy/2003
Tipe Pembelahan
Holoblastik sempurna/equal
Co. mamalia
Meroblastik diskoidal
Co. ayam
Kuliah RE/Rudy/2003
Ad 1. Tahap Cleavage
Kuliah RE/Rudy/2003
Morula
Blastomer mulai membagi diri menurut lokasi (sel-sel
dalam dan luar)
Terjadi compaction (gap, tight, desmosom junction)
Terjadinya peronggaanblastocoel
Kuliah RE/Rudy/2003
Ad. 2. Tahap Blastulasi
Embrio tahap blastula mempunyai ciri:
Adanya blastocoel
Dibedakan menjadi dua kelompokan sel
Inner cell mass membentuk embrio, ada di blastodisk
Trofoblast mengelilingi embrio, nourishment, berperanan
dalam implantasi
Kuliah RE/Rudy/2003
Pada tahap Blastula zona pellucida pecah
Terjadi pembesaran blastocoel
Peningkatan ukuran serta perubahan bentuk
Kuliah RE/Rudy/2003
Ad. 3. Gastrulasi
Tahap kritis perkembangan embrio
Reorientasi ICM bergerak masuk 3 lapis benih
Potensi blastommer berkurang
Berkaitan erat dengan proses pembentukan
primitive streak, neurulasi
Kuliah RE/Rudy/2003
Sebagian ICM memisahkan diri menjadi hypoblast
(dibagian dalam, melapisi blastocoelarchenteron)
kelak jadi dinding endoderm kantung yolk
Menuju Organogenesis
Kuliah RE/Rudy/2003
IMPLANTASI, SELAPUT EKSTRA EMBRIONIK DAN PLASENTA
IMPLANTASI
Proses tertanamnya embrio pada dinding rahim
(endometrium) yang memungkinkan embrio memperoleh
nutrisi
Kuliah RE/Rudy/2003
Implantasi invasive
Blastosis singkat di uterus,
ekspansi, dan
langsung mengadakan perlekatan
pada dinding endometrium
dengan trofoblast.
Ukuran blastosis ekspan kecil-kecil
Kuliah RE/Rudy/2003
Implantasi non invasive
• Blastosis relative lama di uterus, ekspansi
panjang, baru mengadakan perlekatan
dengan endometrium dengan trofoblast
• Ukuran blastosis ekspan besar-besar
Kuliah RE/Rudy/2003
Interstitial/profundal
Terjadi pada hewan-hewan tipe implantasi invasive
Terjadi pada manusia, simpanse dan marmot
Invasive embrio merusak jaringan stroma uterus sampai
ke dalam sehingga memungkinkan embrio masuk,
kemudian permukaan uterus akan menutup bekas
masuknya embrio
Kuliah RE/Rudy/2003
Eksentrik
Terjadi pada hewan-hewan tipe implantasi invasive
Terjadi pada monyet, anjing, kucing, dan tikus
Kerusakan stroma hanya sebagian , dan tidak dalam,
embrio yang berkembang masih berhubungan dengan
lumen uterus
Kuliah RE/Rudy/2003
Superfisial/Sentral
Terjadi pada hewan-hewan tipe implantasi non invasive
Terjadi pada Kuda, Babi, Sapi, domba, kambing
Perlekatan hanya terjadi pada permukaan uterus dan
relative tidak terjadi penetrasi ataupun erosi epitel
endometrium
Kuliah RE/Rudy/2003
SELAPUT EKSTRA EMBRIONIK
Terbentuk selama perkembangan embrio dan bukan
merupakan bagian dari tubuh embrio, terletak di luar
tubuh embrio
Kuliah RE/Rudy/2003
Kantong Yolk
Amnion
Korion
Alantois
Terbentuk dari dua lapis benih
ectoderm + mesoderm somatic (somatopleura) amnion, korion
endoderm + mesoderm splanknis (splankknopleura) kantong yolk,
alantois
Kuliah RE/Rudy/2003
Kantong yolk
Suplai nutrisi sementara (pada mamalia)
Hematopoesis
Primodial sel gamet
Amnion
berisi cairan amnion berasal
dari ginjal fetus, kelenjar mulut,
alat pernafasan
menyelubungi dan melindungi
embrio dari tekanan fisik,
tempat mengambang,
memungkinkan pergerakan
tungkai dan tubuh embrio
Kuliah RE/Rudy/2003
Korion
selaput paling luar
Fungsi dalam pertukaran gas dan air
Pada manusia berhubungan dengan endometrium induk
dan kaya dengan pembuluh darah
Alantois
pada manusia bersifat rudimenter
menjadi bagian dari umbilicus
Fungsi untuk pertukaran oksigen dan karbondioksida
Kuliah RE/Rudy/2003
PLASENTA
Struktur khas yang perkembangan embrionya di dalam
uterus (intra uterine) yang merupakan suatu kesatuan
struktur antara endometrium dengan selaput
ekstraembrionik teus (korion atau korioalantois)
Fungsi
Sarana selektif pertukaran fisiologis (nutrisi, gas,
hormone, dan lain-lain) antara fetus dengan induk
Organ endokrin
Barier bagi pencapuran darah fetus dengan induk
Kuliah RE/Rudy/2003
Jenis-jenis plasenta
Difusa
Kotiledonaria
Zonaria
Diskoidal
Kuliah RE/Rudy/2003