Professional Documents
Culture Documents
A. PENGERTIAN UMUM
Safe menurut kamus terjemahan bahasa Indonesia adalah aman, atau kebebasan daripada bahaya atau kecelakaan. Dalam hubungannya dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebenarnya Safety adalah : Suatu usaha untuk dapat melaksanakan pekerjaan tanpa kecelakaan. Memberikan suasana kerja atau lingkungan yang aman, sehingga Dapat dicapai hasil yang menguntungkan dan bebas dari segala macam bahaya.
Beberapa hal yang menunjang diberlakukannya Safety di perusahaan perusahaan pada umumnya
I. UNDANG-UNDANG NO. 01 TAHUN 1970 Tenaga Kerja ditempat kerja harus sehat dan selamat Proses Produksi harus aman dan efisien Pengusaha menyediakan tempat dan lingkungan kerja yang aman II. UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 1992 Kesehatan Kerja diwujudkan guna mencapai produktivitas Kesehatan Kerja meliputi pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit dan menyediakan syarat kerja Setiap pekerja harus bekerja dengan sehat dan tidak bahaya Keselamatan kerja bertujuan : Untuk mencegah atau menyedakan pencegahan agar karyawan tidak mendapat cedera atau celaka, dan Tidak terjadi kerusakan atau kerugian pada alat-alat atau material produksi. Tuntunan agama Agama pun mengajarkan tuntunan kepada umat pemeluknya untuk selalu mengutamakan keselamatan. Tujuan hidup manusia : Selamat dan Bahagia di Dunia maupun Akhirat .
1. Manusia
Lingkungan kerja yang aman Kondisi kerja yang aman Tindakan kerja yang aman
2. Mesin
Pengawasan Terhadap 4 M 3. Material 4. Metode
AMAN
Tidak ada kerugian barang
Jadi Prinsip Keselamatan Kerja mengadakan pengawasan terhadap 4 M, yakni : Manusia, Mesin, Material dan Metode. Dimana dapat memberikan lingkungan atau suasana kerja yang baik dan aman. Hubungan Keselamatan Kerja dengan Produksi Keselamatan kerja adalah salah satu bagian dari pada produksi dan bagian-bagian produksi lainnya adalah jumlah ( Kuantitas ) dan mutu barang ( Kualitas ). Jadi
Hasil Penelitian
Para pekerja muda dan pekerja baru kemungkinan besar mengalami kecelakaan Rata - rata 1 diantara 34 pekerja mengalami kecelakaan dalam jangka waktu 1 tahun dan kehilangan jam kerja selama 1 minggu atau lebih Di beberapa industri kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat besar
Kecelakaan
Contoh Kecelakaan : Keseleo Jatuh Tergelincir Tersandung Terbentur benda bergerak atau benda jatuh Membentur benda yang diam
Keuntungan-keuntungan lain
1. Menyelamatkan Pegawai dari Kesakitan / penderitaan sakit, cacat. Kehilangan waktu berharga. Kehilangan mencari nafkah.
2. Menyelamatkan Keluarga dari Kesedihan/ kesusahan. Masa depan yang tidak sempurna. 3. Menyelamatkan Perusahaan dari Kehilangan tenaga kerja. Kehilangan biaya ( langsung maupun tak langsung ). Kehilangan waktu ( melatih / mengganti pegawai ). Tanggung Jawab Keselamatan Kerja adalah mutlak menjadi tanggung Jawab bersama : Pimpinan perusahaan Pengawas lapangan Karyawan Jadi setiap orang bertanggung Jawab terhadap Keselamatan Kerja Keselamatan Kerja dilaksanakan saat melakukan pekerjaan dan juga diluar pekerjaan, dengan kata lain Keselamatan Kerja diterapkan setiap detik, setiap waktu kapan saja dan dimana saja kita berada.
Kecelakaan Kerja
Adalah suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak diduga, tidak diinginkan terjadi secara tiba-tiba dan bersifat merugikan manusia, alat-alat dan material.
KECELAKAAN
Disebabkan
Mengakibatkan
Sebab-sebab Kecelakaan
Produktivitas terhenti
Cedera pada manusia Kerusakan alat/mesin Produksi terganggu Penderitaan keluarga
: yang bersangkutan tidak mengetahui bagaimana menjalankan mesin dengan benar dan tidak tahu bahaya - bahaya sehingga terjadi kecelakaan. : yang bersangkutan sebenarnya telah mengetahui cara yang aman akan tetapi karena belum atau kurang terampil, ia akhirnya melakukan kesalahan. : walaupun yang bersangkutan telah mengetahui dengan jelas cara kerja atau peraturan dan yang bersangkutan dapat melaksanakan, tetapi karena tidak punya kemauan akhirnya melakukan kesalahan yang mengakibatkan kecelakaan.
Pengontrolan Tingkat Resiko 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Eliminasi / Hilangkan Subtitusi / Penggantian Separasi / Isolasi Engineering Control / Konstruksi Adoption of Safe practices Administrative Control Personal Protective Equipment / APD
Kerugian Akibat Kecelakaan Setiap terjaclinya kecelakaan selalu ticlak menguntungkan, melainkan mengakibatkan kerugian yang berdampak buruk terhadap manusia, harta bencla clan lingkungan. Dampak -dampak buruk tersebut secara ekonomis dapat dihitung dalam bentuk kerugian, kehilangan (LOSS).
Kerugian Kecelakaan Diklasifikasikan atas : 1. Kerugian Finansial ( Financial Loss ) 2. Kerugian Sosial ( Social Loss )
Kerugian Dapat Menimpa : 1. Karyawan 2. Keluarga 3. Perusahaan : Kesakitan, cedera, cacat, waktu dan uang. : Kesedihan, pemasukan uang terhambat dan masa depan tidak sempurna. : Kehilangan tenaga kerja, kehilangan biaya kecelakaan langsung maupun tak langsung, kerusakan alat atau mesin dan melatih dan mengganti karyawan baru.
Biaya Kecelakaan
Sebagaimana dijelaskan diatas, baik kerugian finansial dan kerugian sosial dapat dihitung atau dinilai dalam satuan mata uang tertentu dan disebut sebagai biaya. Biaya-biaya kerugian akibat kejadian kecelakaan ini masih dapat kita klasifikasikan lagi menjadi :
1. Biaya Langsung ( Direct Cost ) antara lain : Gaji, upah dan kompensasi Biaya perawatan pengobatan Kerugian kerusakan alat/mesin, material dan perlengkapan lain 2. Biaya Tak Langsung ( Indirect Cost ) antara lain : Kehilangan waktu karena pekerjaan terhenti Menolong karyawan yang mendapat kecelakaan Mempersoalkan apa yang baru saja terjadi
Klasifikasi Kecelakaan di Indonesia 1. Luka Ringan. Korban dalam waktu kurang dari 3 minggu telah dapat bekerja kembali seperti biasa atau kembali kepada pekerjaan semula. 2. Luka Berat. Korban dalam waktu lebih dari 3 minggu baru dapat bekerja kembali seperti biasa.
No
1 2 3
Tahun
1995 1996 1997
Jumlah Kecelakaan
69.971 89.542 8.629
Menggunakan peralatan tanpa pelatihan cara menggunakannya Menggunakan tool dan peralatan yang tidak sesuai Penggunaan PPE yang tidak sesuai
Unsafe Act
Unsafe Act
Bercanda di tempat kerja Terburu-buru dan mengambil jalan pintas yang berbahaya menuju workshop Mengalihkan perhatian orang lain yang sedang bekerja
Ketahui letak alat pemadam Kain bekas oli dibuang pada temapt tertutup Dilarang merokok saat mencharger bateri Merokok pada tempat yang telah ditentukan
Unsafe Condition
Kurangnya instruksi tentang cara dan metode bekerja yang aman Kurangnya training Pakaian yang tidak sesuai Penerangan yang kurang Suara bising yang berlebihan Kurangnya alat pengaman pada machine
Pada tempat seperti ini vetilasi atau sirkulasi udara sangat kurang Jangan menginjak pedal gas dalam dalam jika dibelakang mobil kita ada orang lain yang sedang berdiri
Unsafe Working
SISTEM MANAJEMEN K3
Salah satu perubahan yang nyata dalam tatanan ekonomi dunia saat ini adalah terjadinya proses globalisasi disegala aspek kehidupan ekonomi yang membentuk clunia baru dengan batas-batas antar negara yang yang semakin transparan dan kabur. Globalisasi saat ini bukan saja terbatas pada terbentuknya pasaran produk dan jasa yang berskala global, tetapi terjacli pula pada berkembangnya sistem produksi yang berwawasan global.
Hasil produksi yang diekspor tentunya harus dapat memenuhi standar yang berlaku dipasaran Internasional ISO ( International Standard Organizatioan ).
Mutu produksi, mutu lingkungan dan manusia yang terlibat didalam produksi tersebut, aman dipakai, aman untuk lingkungan dan mempunyai nilai tambah secara ekonomi. UUD 1945 Pasal 27 Mengisyaratkan, bahwa : Setiap warga negara Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan ". Pemerintah Indonesia secara proaktif melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : Per 05 / Men / 1996 telah mengeluarkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( SMK3 ) . Hiperkes dan keselamatan kerja ( Occupational Healt and Safety ) Sehat dan selamat bukanlah segalanya, tetapi tanpa itu segalanya tidak ada artinya. Health and Safety is not everything, but without it everything is nothing. Tenaga kerja dan penduduk Indonesia secara umum akan bertambah baik dan manusiawi apabila Standard - standard berlaku didunia dapat pula berlaku disetiap tempat kerja di Indonesia
Dalam program pencegahan kecelakaan, alat pelindung diri merupakan usaha pertahahan terakhir. Apabila dengan usaha engineering bahaya tidak dapat dihilangkan, barulah usaha terakhir ini yaitu alat pelindung diri dipakai.
Alasannya ialah pada umunya orang lebih sukar untuk disuruh bekerja dengan menggunakan alat pelindung diri. Bagaimana harus disadari bahwa bahaya baik pada kesehatan ataupun pada keselamatan akan lebih merugikan dengan ketidaknyamanan memakai alat pelindung. Perusahaan harus memberikan alat - alat pelindung diri pada pegawai sesuai pada yang ada dalam pekerjaan / departemen masing masing. Alat pelindung ini ialah : topi keselamatan ( helmet ), respirator / gas masker, kop las, penutup muka, sarung tangan, kaca mata, sepatu keselamatan, schort, sabuk keselamatan dan lain-lain. Pegawai diwajibkan memakai bila pekerjaannya memerlukan perlindungan diri dengan alat - alat pelindung diri, karena dengan cara engineering bahaya tersebut tidak dapat dihilangkan.
Topi keras Helm Safety Pelindung mata Pelindung kaki Pelindung telinga Pelindung tangan Sarung tangan Pelindung rambut
~ Pasal 5 ayat 2 Tenaga Kerja harus memakai alat - alat perlindungan diri yang diwajibkan untuk pencegahan penyakit akibat kerja .
Klasifikasi Alat Pelindung Diri Menurut fungsinya alat pelindung diri dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Pelindung kepala A. Topi keselamatan B. Pelindung rambut C. Pelindung telinga 2. Pelindung muka dan mata A. Kaca mata B. Perisai muka C. Kedok (helmet pengelas) 3. Pelindung pernapasan. A. Alat pernapasan pembawa oksigen atau udara ( self contained breathing aparatus ACBA ). B. Respirator penyuplai udara. 4. Pelindung tangan, kaki, telapak kaki A. Sarung tangan B. Sepatu keselamatan C. Pelindung kaki 5. Baju pelindung / pakaian kerja khusus
4. Pelindung Tangan
Safety Sign
Potensi bahaya yang menyebabkan luka :
Bentuk Fisik Kimiawi Ergonomic Radiasi Psikologis Biologis
Tempat Kerja
Bersihkan sampah
JANGAN menggunakan serbuk gergaji untuk mengeringkan fuel atau oli yang tertumpah MEREKA ADALAH SUMBER BAHAYA KEBAKARAN
Ventilasi Workshop
Ventilasi yang jelek berasal dari :
Engine exhaust Pengelasan Bahan pelarut Baterai LPG Semprotan cat Brake lining
Carbon Monoxide adalah gas yang tidak berbau, berasa dan berwarna sehingga kita tidak dapat merasakannya
SANGAT MEMATIKAN
Tiap organisasi yang berbeda memiliki metode untuk Tagging Out Machine atau peralatan KETAHUI KEBUTUHAN LOKAL
Udara Bertekanan
Peralatan Pneumatic
Memompa Ban
Compressor
Compressor Belt
Kondisi Lingkungan
Hati - hati ketika berpindah tempat dari tempat yang gelap ke tempat yang terang
Pencahayaan
Electrical Safety
Electrical Safety
Laporkan Kerusakan
Kebakaran Elektrik
Respirator
Zat Azam Menggunakan bahan pereaksi Cairan Pelarut Kapur Degreasing agent Sianida Bensin, solar, dll
Kandungannya Kemampuan tebakar Kandungan racun Tindakan pencegahan Pengangkutan and penyimpanan
Bahaya kesehatan Pertolongan pertama Personal protective equipment Penanganan yang aman Membuang Menyimpan
Disediakan oleh Staf Safety Kontraktor perlu untuk menyediakan MSDS untuk setiap bahan kimia yang dipakai di lapangan Jika anda tidak mengerti MSDS Tanyakan supervisors, staf Safety atau perwakilan OHS
Bahan Kimia
Jangan memercikkan bahan kimia tersebut Hindari menyentuh kulit Hindari menghirup asapnya Hindari meneguknya
Bahan Kimia
Gunakan :
Sarung tangan yang sesuai Sepatu bot Goggle untuk bahan kimia Respirator
Gunakan ventilasi
Seharusnya ditangani oleh koordinator emergency Matikan/tutup sumbernya Ikuti petunjuk dari MSDS tentang cara membersihkannya
Gunakan wadah yang bersih dan sesuai Hindari mencampur secara kebetulan
JANGAN PERNAH menuang air kedalam zat azam - karena dapat mengakibatka n larutan tersebut menyembur
Warning!
JANGAN menggunakan botol minuman atau tempat minuman lain untuk menyimpan bahan kimia berbahaya
Warning!
Katalisator untuk bahan campuran keras biasanya digunakan Methyl Ethyl Ketone Peroxide (MEKP) Satu tetes atau percikan kecil dari bahan ini mengenai mata akan merusak jaringan mata dan akan mempercepat proses kebutaan
Teknik Pengendalian Kebisingan A. Teknik Konstruksi Pengurangan kebisingan pada sumbernya dapat dilakukan dengan cara perbaikan pada sumber getarah, tetapi umumnya hal ini dilakukan dengan penelitian dan perencanaan terhadap mesin mesin baru. Untuk itu sangat tergantung pada permintaan para pengguna sebagai pembeli mesin-mesin kepada pabrik pembuatnya dengan memajukan persyaratan kebisingan dari mesin yang sebelumnya. B. Administrasi Yaitu penempatan penghalang pada jalan transmisi dengan isolasi tenaga kerja atau mesin. Untuk perencanaan ini harus sempurna clan bahan yang dipakai harus mampu menyerap suara. Bahan- bahan, penutup harus cukup berat dan berlapis dalam terbuat dari bahan yang menyerap sinar, agar tidak terjadi getaran yang lebih berat.
Intensitas ( dB )
85 ( 90 ) 92 95 97 100 105 110 115
*) Di Indonesia nilai ambang batas kebisingan adalah 85 dB.
MATERIAL HANDLING
A. PENGERTIAN UMUM
Material Handling (pemindahan barang) adalah bagian pekerjaan yang sering dilakukan di lingkungan, khususnya mekanik, baik di Workshop maupun di Field. Keselamatan didalam proses ini menjadi sangat penting artinya, mengingat banyak kasus kecelakaan kerja yang kita dengar, berasal dari adanya kesalahan prosedur pemilihan peralatan maupun prosedur pengoperasian peralatan angkat. Tujuan
Meyakinkan bahwa pemindahan barang ( Material Handling ) dalam kondisi aman (Safe) baik dari segi peralatan maupun sistem pengoperasian.
Sasaran 1. Meningkatkan kesadaran karyawan / mekanik tentang Material Handling - Safety. 2. Menjamin bahwa peralatan yang ada dalam kondisi aman dan layak pakai. 3. Menjamin barang yang diangkat dalam kondisi baik dan tetap utuh. Jenis - jenis alat angkat 1. Forklift 2. Mobile Crane 3. Overhead Crane 1. Forklift Dilarang mengoperasikan Forklift selain operator atau orang yang telah memiliki SIM. ~ Periksa kondisi Forklift. ~ Saat mengoperasikan Forklift Jangan meninggalkan Forklift engine kondisi hidup. Jangan mengangkut orang berdiri diantara fork yang terangkat. Jangan mengangkat muatan tinggi-tinggi Perhatikan Counter Weight saat membelok. Jangan mengeluarkan anggota bagan saat jalan. Perhatikan ukuran clan berat barang yang diangkat. 2. Mobil Crane Dilarang mengoperasikan Mobile Crane selain Operator / pemilik SIM. Operator wajib di bantu oleh satu orang pembantu yang tahu tata - cara memberi aba - aba. ~ Periksa Kondisi Mobile Crane
Gunakan peralatan mekanis yang sesuai Gunakan peralatan pengaman yang sesuai Pelajari metode yang benar dalam mengangkat dan membawa benda
Pengangkatan Manual
Angkat beban sesuai kemampuan dan kenyamanan pengangkatan Sendi - sendi pada tulang belakang manusia sangat mudah cidera Tulang belakang tidak mudah cidera apabila dalam keadaan tegak dan lurus
Pengangkatan Manual
Otot yang paling kuat digunakan untuk mengangkat adalah otot paha dan otot pantat Cidera meliputi :
Retak Keseleo Amputasi Usus turun Patah tulang
Jaga punggung agar tetap tegak Pertahankan tubuh bagian atas tetap lurus Kepala tegak, dagu ke dalam
Sebaliknya :
Sangat penting untuk tetap menjaga punggung tegak ketika menurunkan beban
Punggun g Tegak
Vehicle Hoist
Harus memiliki Working Load Limit (WLL) atau Safe Working Load (SWL) Jangan bekerja dibawah hoist kecuali pengaman telah dipasang
Vehicle Hoist
Jangan menggunakan hoist jika :
Tersentak - sentak Turun dengan sendirinya Naik perlahan lahan Turun sangat pelan Oil keluar dari saluran exhaust Bocor
Vehicle Hoist
Defective Hoists MUST be tagged out IMMEDIATE LY
Jatuh
2 meter Tindakan mengurangi resiko perlu dilakukan Peralatan safety harus digunakan Training yang tepat pada peralatan yang digunakan
~ Periksa kondisi lingkungan Yakinkan beroperasi pada tanah atau pondasi yang kuat, gunakan papan atau balok - balok untuk menahan jack dari kemungkinan meleset atau amblas. Pastikan daerah ayunan Mobile Crane (360 derajat) dalam kondisi aman dan tidak ada orang / barang yang ada di area tsb. ~ Saat mengoperasikan Crane Jangan mengangkat muatan melebihi kapasitas Crane, perhatikan standard Working Radius / Lifting Height Chart. Pasanglah sling atau rantai betul-betul ditengah hook dan jaga keseimbangan beban untuk masing-masing sling / rantai saat akan mengangkat barang. Jangan melambungkan boom dengan muatan diatas pekerja atau peralatan lain. Orang lain/pembantu operator Crane dilarang berada diatas lantai bak Mobile Crane sewaktu pemuatan / pembongkaran ataupun dalam perjalanan menuju lokasi kerja. Jaga posisi tangan dari kemungkinan - kemungkinan terjepitnya tangan slingsling pengikat. Hentikan proses pengangkatan barang dan segera turunkan barang saat Mobile Crane mulai bergeser atau mulai amblas.
3. Overhead Crane Pengangkatan Manual ~ Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengangkatan Manual Periksa dengan teliti, bagaimana bentuk tepinya, apakah tajam, berlubang, bergerigi, kondisi basah / kotor / licin. Cengkeram dengan kokoh dan erat. Jaga jari dan tangan dari meleset atau tergulir Bersihkan terlebih dahulu kotoran/licin sebelum diangkat. Tangan bersih dan gunakan sarung tangan. Mengangkat benda seharusnya dengan tumpuan berat badan pada kedua kaki. Jangan mengandalkan berat badan dan memporsir bagian pinggang dan punggung. Penyakit Hernia dan Pinggang adalah akibat cara-cara mengangkat yang tidak benar.
Gunakan selalu sepatu keselamatan ( safety shoes ) karena kaki akan selalu terlindungi.
Mengangkat beban berat harus dengan kekuatan otot kaki, bukan dengan keutaan tulang punggung
Jaga pungung tetap pada posisi tegak / lurus pada waktu mengangkat
Pada waktu mengangkat jaga posisi beban yang diangkat dekat / rapat dengan tubuh
Bila mengangkat barang yang dapat melukai tangan gunakan sarung tangan kulit
SAFETY OPERASI
(1) (2) (3)
(4)
(5)
(6)
(7)
BAHASA ISYARAT
Kebakaran
Panas Panas yang dapat menimbulkan kebakaran dapat berasal dari berbagai macam sumber antara lain : Tenaga mekanis Dapat berupa benturan atau gesekan. Sumber api terbuka Dapat disebabkan karena ~ Kecerobohan / kelalaian ( merokok, kompor, lilin, las dll) ~ Kesengajaan / sabotase ( kenakalan remaja, menghilangkan jejak, balas dendam, asuransi ). Listrik ( termasuk listrik statis ) Reaksi eksothermal
Perpindahan panas yang terjadi dari sumber panas ke tempat lain dengan cara : Kontak langsung Konduksi Konveksi Radiasi Bahan Bakar Bahan bakar bisa berupa benda padat, cair, yang mempunyai titik penyalaan yang berbeda-beda. Suatu bahan bakar akan terbakarjika konsentrasinya berada pada daerah bisa terbakar ( flammable range / combustible range ). Daerah bisa terbakar adalah batas konsentrasi campuran antara uap bahan bakar dengan udara yang dapat terbakar jika diberi sumber panas. Contoh : Daerah bisa terbakar minyak mentah adalah seperti dibawah ini : SKEMA UNTUK MINYAK MENTAH
KONTAK
KONDUKSI
KONVEKSI
RADIASI
No Fire
Secara singkat terjadinya api/kebakaran dapat digambarkan seperti pada diagram dibawah ini :
TITIK NYALA
UDARA
OKSIGEN
A P I
PANAS
Kebakaran Kebakaran adalah bencana yang ditimbulkan karena api yang tidak dikehendaki dan tidak terkendali. Penyebab terjadinya bahaya kebakaran umum ialah api rokok, cairan mudah terbakar, penataan ruangan yang tidak sempurna ( poor housekeeping ), mesin - mesin yang terlalu panas karena kurangnya perawatan, instalasi listrik, listrik statis, peralatan las dan lain-lain. Beberapa industri antara lain industri kimia, minyak dan cat mempunyai potensi bahaya kebakaran khusus.
Kelas Kebakaran Berdasarkan permenakertans No. 4 tahun 1980 kebakaran dibagi menjadi empat kelas yaitu : Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D : yaitu kebakaran yang ditimbulkan oleh benda padat seperti kayu, kertas, kain, plastik dll. : yaitu kebakaran yang ditimbulkan oleh benda cair termasuk gas seperti bensin, solar, oli, LPG dll. : yaitu kebakaran yang clitimbulkan oleh adanya sumber listrik. : yaitu kebakaran yang disebabkan logam seperti magnesium, titanium, sodium dll.
Kelas kebakaran dan media yang digunakan dalam pemadaman kebakaran dapat dilihat seperti dalam tabel dibawah ini :
BAHAN PEMADAM KEBAKARAN NO 1 KELAS KEBAKARAN Kelas A Jenis padat (Kayu, kertas, plastik, dll) AIR FOAM CO2 HALON DRY POWDER BOLEH
BAIK
Kelas B Jenis Cair & Gas (minyak, oli, cat, BAHAYA genuk, dll )
Kelas C Jenis peralatan listrik yang bertegangan Kelas D Jenis kebakaran logam (magnesium, titanium, sodium, dll )
BAIK
BAIK
BAIK
BAIK
BAHAYA BAHAYA
BAIK
BAIK
BOLEH
BAIK
Media Pemadam Kebakaran Media pemadam paclat ~ Pasir ~ Tepung Media pemadam cair ~ Air ~ Busa Media pemadam gas ~ C02 Media pemadam cairan mudah menguap ~ Halon Alat Pemadam Kebakaran Adalah media yang digunakan untuk memadamkan kebakaran. Jenis peralatan pemadam kebakaran antara lain : 1. Alat Pemadam Api Ringan Alat pemadam api ringan adalah alat pemadam api yang mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran dan mempunyai berat tidak lebih dari 32 Ibs ( 16 kg ). Air bertekanan Dry chemical Busa C02 Halon 2. Hidran
Penempatan Alat Pemadam Api Ringan Di jalur keluar ruangan. Dekat dengan pintu keluar. Tidak boleh kena sinar matahari langsung. Mudah dilihat, cepat diambil dan digunakan. Sesuai dengan kebakaran yang mungkin terjadi. Jarak APAR satu dengan APAR lain tidak boleh melebihi 15 m. Digantung pada dinding atau tiang. Bila disimpan dalam Box (lemari) bagian depan diberi kaca tebal 2 mm. Tinggi bagian atas APAR dengan lantai 1,2 m. C02 atau dry chemical boleh lebih rendah dari tinggi dasar APAR dengan lantai minimum 15 cm. Di beri tanda / rambu yang mudah terlihat. Suhu ruangan tertinggi 49 derajat. APAR tempat terbuka harus dilindungi clan bebas dari halangan. Tidak akan memungkinkan si pemakai terjebak bila kebakaran meluas Penyebaran merata , sedapat mungkin pada tempat yang sejenis ( homogen ).
Pemeriksaan Alat Pemadam Api Ringan Secara umum setiap alat pemadam api ringan harus diperiksa 4 kali dalam setahun. Pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan sekali ditandai dengan menggunakan tag standar Astra . Tag tersebut adalah : Januari - Maret : tag warna putih April - Juni : tag warna biru Juli - September : tag warna kuning Oktober - Desember : tag warna merah Setiap cacat pada alat perlengkapan APAR yang di temui sewaktu pemeriksaan, harus segera diperbaiki atau alat tersebut segera diganti dengan yang tidak cacat. Cara Pengunaan Peralatan Pemadam Kebakaran A. Pedoman Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan Secara Umum 1. Gunakan alat pemadam api ringan secara umum. 2. Pemadam api dari sisi depan, dimulai dari dasar api dengan cara gerakkan menyapu kedepan dari bends yang terbakar. 3. Menggunakan alat pemadam api ringan secukupnya, siapkan sisanya untuk menjaga api menyala kembali. 4. Jika yang terbakar cairan, semprotkan alat pemadam api ringan pada permukaan zat cair yang terbakar dengan gerakkan menyapu, hati-hati bila api mendadak menyala kembali. 5. Pada kebakaran dengan sumber api diatas, lakukan pemadaman dari atas kebawah ( dari pangkal api ). 6. Pada kobaran api yang besar, padamkan api yang besar bersama - sama dengan kerja yang sama balk. 7. Alat pemadam api yang sudah habis di pakai harus segera diisi kembali.
B. Alat Pemadam Api Ringan Dry Powder 1. Turunkan APAR dari gantungannya 2. Lepaskan nozzle dari jepitannya 3. Putuskan segel pengaman 4. Cabut pin pengaman 5. Pegang nozzle kearah atas 6. Coba ditempat APAR tersebut dipasang 7. Bawa APAR ketempat kebakaran 8. Pilih semprotan yang terbesar dari dry chemical yang keluar dari nozzle ( 3 - 4 meter ) 9. Semprotkan kedaerah kebakaran dengan mengibaskan nozzle sebaik mungkin
Bagaimana Mencegah Kebakaran ? Jawabannya JANGAN MEMBERI KESEMPATAN TERJADI Dengan cara 1. Usahakanlah seluruh tempat bersih dan teratur . 2. Simpan bahan yang mudah terbakar ditempat aman . 3. Pergunakanlah tempat untuk bahan bakar yang aman . 4. Pergunakanlah selalu penghubung listrik yang baik . 5. Pasanglah alat pemadam api yang sesuai dengan luas dan kondisi setempat . 6. Pastikan alat pemadam api dalam kondisi baik . 7. Yakinkan anda dapat mempergunakan alat pemadam api dengan tepat . Bagaimana Menghadapi Kebakaran ? 1. Jangan panik, berpikir dan tenangkan diri. 2. Beritahukan ada kebakaran. 3. Mereka yang tidak berkepentingan segera meninggalkan tempat. 4. Usahakan menelpon Dinas kebakaran. 5. Selalu berada antara pintu keluar dan api. 6. Pergunakanlah alat pemadam api yang cocok. 7. Mintalah orang lain membantu dengan alat pemadam. 8. Padamkanlah api dengan cepat dan tepat. 9. Bila api telah menjadi besar untuk jenis pemadam tangan, keluarlah dari bangunan dan tutuplah semua pintu. 10. Yakin akan kemampuan kita memakai alat pemadam
~ ~ ~ ~ ~
Air sungai . Air laut . Air hujan . Air selokan . Lumpur dan lain - lain .
2. Air Bertekanan :
Hidran. Bentuk pancaran air melalui Hidran a. Pancaran Lurus (Solid Stream) b. Pancaran Pengabutan . (FOG) ~ Untuk mengurangi nyala api . ~ Untuk membuat tabir air . ~ Untuk Pendinginan ruangan .
3. Alat Pemadam Api Bahan Busa ( Foam ). Bahan kimia yang ada didalam tabung : ~ NATRIUM BICARBONAT ~ ALMUNIUM SULFAT ~ AIR Ketiga bahan tersebut diatas bercampur akan menjadi busa. Hasil campuran 10 x bahan asal. 4. Bahan Pemadam Api CO2 ( Carbon Dioksida ). Dapat digunakan dengan baik bila ticlak ada angin atau arus udara . Keuntungan : ~ Bahan gas yang ticlak dapat mengalirkan arus listrik . ~ Dapat disimpan dalam tabung baja . Kerugian : ~ Pada konsetrasi tertentu gas COZ sangat barbahaya bagi manusia . ~ Tidak efektif digunakan diruang terbuka . 5. Bahan Pemadam Api Jenis Dry Chemical . Juga dapat digunakan pada kebakaran kelas A dan D. ( Alat pemadam berfungsi ganda / multipurpose ). Bahan kimia menggunakan : ~ Serbuk sodium Bicarbonat atau ~ Serbuk Natrium Bicarbonat . ~ Gas CO2 atau Nitrogen . 6. Gas Halon adalah pemadam api yang terdiri dari beberapa bahan kimia antara lain : ~ CARBON ~ BROMIDE ~ FLUORINE ~ IODINE ~ CLORINE
BCF dari campuran bahan kimia CARBON + FLOURINE + CLOURINE + BROMIDE . ( Bromoclorodifluormethane ) atau HALON 1211 . HALON 1311 : menunjukkan unsur kimia : ~ 1 : unsur carbon ( c ) ~ 2 : unsur flourine ( Fl ) ~ 0 : unsur clorine ( tidak menggunakan ) ~ 1 : unsur bromide ( Br ) . ( Bromotrifluoromethane atau B . T . M . )
KONTROL PANAS
KONTROL OXIGEN Lap Berminyak disimpan dalam tong besi bertutup rapat
TANGGUL
Memadamkan Kebakaran
Bunyika n Alarm
Memadamkan Kebakaran
Padam kan Kebaka ran
Evaku asi
Prosedur Evakuasi
Mencegah Kebakaran
Proteksi kabel listrik
Mencegah Kebakaran
Patuhi tanda No Smoking
Mencegah Kebakaran
Bersihkan Sampah
Mencegah Kebakaran
Buang Sampah yang mengandung oli di tempat sampah
Mencegah Kebakaran
Hati - hati dengan cairan yang mudah terbakar
Mencegah Kebakaran
Bersihkan daerah yang berdebu
5. Semprotkan kearah api searah angin jarak semprotan 3-4 m ( untuk DRY CHEMICAL ) sambil bergerak maju, Gerakkan dengan menyapu pada dasar api
3. Air akan keluar bila selang telah lurus. Arahkan semprotan ke dasar api
Topic 4
Prosedur Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Pertolongan Pertama
Mengembalikan Kesadaran
Danger / Bahaya Response / Respon Airway / Aliran Udara Breathing / Pernafasan Circulation / Peredaran darah
Urutan
Periksa aliran udara, pernafasan aliran udara Berikan Dan sirkulasi (ABC) Periksa pernafasan
Simpulan
Satu Orang
Dua Orang
Perdarahan
Lakukan tekanan langsung pada luka Tinggikan bagian yang berdarah Berikan bantalan dengan pembalut yang ketat
CARI BANTUAN MEDIS UNTUK LUKA TERSEBUT HINDARI KONTAK LANGSUNG DENGAN LUKA
Perdarahan
Benda asing dalam luka
Tekan disekeliling benda asing tersebut Balut di sekitar luka untuk menghindari tekanan pada benda tersebut Selesaikan membalut dengan pembalut diagonal
CARI BANTUAN MEDIS UNTUK LUKA TERSEBUT HINDARI KONTAK LANGSUNG DENGAN LUKA
Hidung Berdarah
Beritahu korban untuk menjepit hidungnya selama 10 menit Korban sebaiknya duduk dengan kepala menghadap ke atas Cari bantuan medis jika perdarahan berlanjut
Luka Bakar
Dinginkan dengan air yang mengalir selama 20 menit Secara pelan - pelan lepas kain yang mengikat Lindungi luka dengan kain yang steril dan tidak melengket Berikan balutan ringan
Rendam dengan air dingin selama 20 menit Secara pelan - pelan lepas pakain yang terkontaminasi Lindungi dengan kain yang steril dan tidak melengket
Rendam dengan air dinging selama 15 menit Lindungi dengan kain yang steril dan tidak melengket
Patah Tulang
Patah Tulang
JIKA KORBAN SADAR : Balut dengan kain yang steril Bantu korban ke posisi yang nyaman
Patah Tulang
Sanggah bagian yang patah dengan bantalan dan belat jika perlu Jangan menggerakkan korban kecuali dalam kondisi berbahaya
Keracunan
Bersihkan racun yang tersisa di mulut korban JIKA KORBAN TIDAK SADARKAN DIRI : Ikuti flow chart tindakan gawat darurat :
Keracunan
JIKA KORBAN SADAR : Hubungi kantor yang menangani racun Ikuti arahan mereka Jangan membuat korban muntah kecuali diperintahkan
Electric Shock
TEGANGAN TINGGI : Jaga jarak kurang lebih 6 meter dari korban Tenangkan korban Cari bantuan TEGANGAN RENDAH : Putus aliran listrik jika memungkinkan
Electric Shock
Ketika aliran listrik diputus : Jika korban tidak sadarkan diri : Ikuti flow chart tindakan gawat darurat
Electric Shock
Jika korban sadar : Balut dengan kain yang steril dan tidak melengket pada luka bakar yang terjadi Gunakan pembalut yang halus
Shock
Shock dapat terjadi karena cidera atau tiba - tiba merasakan sakit JANGAN menggerakkan korban jika tidak diperlukan
Shock
Bantu korban berbaring tinggikan kaki korban Longgarkan semua pakaian yang ketat Hentikan pendarahan Obati luka yang ada Pasang selimut pada korban Gunakan pelindung yang ringan Jangan memberi makan atau minum
Shock
Lingkungan Hidup
A. PERATURAN DAN PERUNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP Undang-Undang UU No. 23 Tahun 1997 ~ Pengelolaan Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1995 ~ Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Keputusan Presiden Kep-Pres No. 77 Tahun 1994 ~ Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup 1. No. Kep. 39/MENLH/8/1996 ~ Jenis Usaha Atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. 2. No. Kep. 45/MENLH/11/1996 ~ Program Pantai Lestari 3. No. Kep.46/MENLH/11/1996 ~ Penetapan Pembentukkan Tim Pengarah dan. Tim Teknis Program Pantai Lestari 4. Kep.47/MENLH/11/1996 ~ Penetapan Prioritas Propinsi Daerah Tingkat I Program Pantai Lestari Keputusan Menteri Dalam Negeri No. Kep. 98 Tahun 1996 ~ Pedoman Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja BAPEDALDA Keputusan Kepala BAPEDAL No. Kep 136/1994 ~ Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Wilayah Pencemaran Udara Dapat berupa asap hitam yang mengepul dari kegiatan industri yang menimbulkan dampak negatif terhadap manusia dan lingkungan. Pencemaran Akibat Kegiatan Alam 1. Letusan gunung berapi 2. Penyebaran virus penyakit Pencemaran Air Telah terkontaminasinya bahan pencemar yang berasal dari limbah cair akibat dari aktivitas manusia, baik rumah tangga ataupun industri.
B. AIR DAN LIMBAHNYA Berdasarkan Sumbernya Air Dapat di Klasifikasikan Menjadi : 1. Air tanah 2. Air permukaan 3. Air Laut
Standar Kualitas Air Merupakan batasan ukuran banyaknya senyawa yang dikandung air yang dinyatakan dalam satuan konsentrasi, beban atau satuan yang sesuai dengan parameter yang dinyatakan. Kita mengenal beberapa standar kualitas air, diantaranya 1. Standar kualitas air minum ( drinking water ) 2. Standar kualitas air buangan industri ( effluent standard ) 3. Standar kualitas air sungai/air permukaan ( stream standard ) Penggolongan Air Permukaan Menurut Peruntukkannya Golongan A : Air yang dapat digunakan sebagai air minum langsung tanpa diolah terlebih dahulu Golongan B : Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum Golongan C : Air yan dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan Golongan D : Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat digunakan untuk usaha perkotaan, industri, pembangkit listrik tenaga air Parameter Kualitas Air 1. Fisika : Suhu, warns, rasa, bau, kekeruhan 2. Kimia : BOD/COD, Ion+/-, logam berat dan bahan beracun yang larut diair 3. Biologi : Mikroorganisme pathogen / non pathogen seperti salmonela, alga, protozoa, coli cill. 4. Radiologi : Bahan-bahan yang bersifat radioaktif Self Purification Sungai
DEGRADASI
DEKOMPOSISI
PEMULIHAN
PENJERNIHAN
Metode Pendekatan Pengelolaan Lingkungan Cost Reduction Program Carryng Capacity End of Pipe Treatment Cleaner Production Zero Emission
Limbah B3 Buangan yang sudah tidak dimanfaatkan oleh industri, yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi serta mengandung bahan pencemar yang bersifat racun berbahaya, korosif, radio aktif, iritatif dan membahayakan ekosistem.
Ciri Lembah B3
Limbah : Bahaya B3 yang dibuiang Sisa pada keemasan Tumpahan Sisa proses Masuk Daftar Limbah 1, 2, 3 Tidak Ya
PROSES
Korosif
Tidak
Reaktif Tidak Mudah Terbakar Tidak Mudah Meledak Ya Ya Ya
Tidak
Infeksi Tidak Sifat Racun TCLP Tidak Tes Teksikologi Ya Ya Ya
Tidak
Bukan Limbah B3 Limbah B3
Minamata ( Jepang ) Hokkaichi Asma (Jepang) Lubang Ozon di Stratosfer Bhopal (India) Chernobil (Rusia) Issue Bahan Baku Beef Burger (Amerika) Love Canal Kebocoran PCB (Canada) Tuna (Mexico) Burung (Madagaskar) Asap (Asean) Pengiriman Container B3 Limbah Nuklir Pencemaran Laut Akibat Perang Mad Cow Dan Lain-lain
Prokasih I Kayu Indonesia di ITTO Pembungkus Tekstil Blue Jeans Bandung Bahan Baku Pulp dan Paper Cheil Samsung Indonesia Freeport Pabrik Sumpit Lampung Pengolahan Aki Bekas Pabrik Tapioka Kebakaran Hutan Ekspor Sepeda ke Eropa Bungkus Sepatu Penambangan Emas Rakyat Polusi Udara Jakarta Pencurian Kayu di Singkil Pencemaran Air Tanah di Ciracas Ikan Asin dan Lain-lain
ISU LOKAL
ISU GLOBAL
1. Penipisan Lapisan Ozon 2. Efek Rumah Kaca 3. Hujan Asam 4. Gundulnya hutan 5. Isu Negara Berkembang 6. Pencemaran Laut 7. Transfer Hardware 8. Gurun 9. Penurunan Jumlah Satwa Liar
1. Pencemaran Udara 2. Pencemaran Air 3. Kontaminasi Tanah 4. Kebisingan 5. Getaran 6. Amblesnya Tanah Permukaan 7. Bau
ISU LOKAL
PENCEMARAN AIR PENCEMARAN UDARA PENCEMARAN TANAH, BISING, BAU, DLL PENIPISAN LAPISAN OZON EFEK RUMAH KACA HUJAN ASAM
ISU GLOBAL
DAMPAK GLOBAL
MATERIAL
CFCS
Faktor O. D. P
0.8 ~ 1.0
Pemakaian
Forming, Cleaning
Halon
I.I.I TCA CCL4
3~8
0.1 1.1
Fire Fighting
Cleaning
BANJIR
H2O
HUJAN ASAM AKIBAT : ~ KOROSI ~ GANGGUAN KESEHATAN ~ GANGGUAN HASIL ~ PERTANIAN ~ ASIDIFIKASI TANAH DAN AIR
5. MEKANISME PERUSAKAN / KONTAMINASI TANAH EROSI TANAH OLEH HUJAN RUSAKNYA STRUKTUR TANAH KARENAPEMADATAN KONTAMINASI TANAH OLEH LOGAM BERAT ATAU BAHAN BAHAN KIMIA KONTAMINASI AIR TANAH KARENA K EBOCORAN LANDFILL ( LIMBAH ) EROSI TANAH OLEH ANGIN
HUTAN
7. PERLINDUNGAN TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA ~ ~ ~ ~ TAKUT KE UDARA BEBAS ( KELUAR RUMAH ) ORANG-ORANG KE GUNUNG KOTA PINDAH KE ATAS HARUS PAKAI MASKER ATAU TABUNG OKSIGEN SEPERTI HIDUP DI BULAN
8. BERKURANG JENIS/SPECIES : TANAMAN SULIT TUMBUH ~ TERNAK BERKURANG ~ TANAMAN PANGAN BERKURANG ~ MANUSIA BEREBUT PANGAN
9. PROBLEM GLOBAL ENVIRONMENT AKUMULASI C02 : ( EFEK RUMAH KACA ) OBSERVATION BUREAU DI RUMAH LOA, HAWAI : DATA : ~ 1960 ~ 1970 ~ 1980 = 316 ppm = 325 ppm = 338 ppm LAJU KENAIKAN = 2 ppm / TAHUN
PENURUNAN HUTAN TROPIS UNEP SURVEY : 1981 ~ 1985 1.100 Ha /TAHUN ( pengurangan areal hutan )
PENCEMARAN UDARA
D. 6 R PROGRAM ASTRA
ASTRA mengenalkan program pengurangan limbah dan pemanfaatan kembali sumber yang tersisa melalui 6 R Program ASTRA RECOVER RETRIEVE ENERGY
REFINE
REDUCE
REUSE
RECYCLE
Contoh :
1. ISO 9000 Menyangkut standard manajement mutu dan jaminan mutu pedoman seleksi dan penggunaan. 2. ISO 9001 Sistem mutu model untuk jaminan mutu dalam desain / pengembangan, produksi, instansi, dan pelayanan.
3. ISO 9002 Sistem mutu model untuk jaminan mutu dalam produksi
4. ISO 14.000 Menyangkut mutu lingkungan.Adalah stratifikasi proses produksi produk dengan sistem Manajement Lingkungan Hidup (Environmental Management System = EMS )