You are on page 1of 38

HYPEREMESIS GRAVIDARUM

DEDI K. 030.00.049

DEFINISI
Suatu keadaan dimana terjadi mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi. Umumnya berlangsung kurang lebih 6 minggu setelah hari haid terakhir dan berlangsung kurang lebih 10 minggu.

ETIOLOGI
Penyebab pasti belum diketahui, namun diperkirakan akibat : Hormonal
HCG yang meningkat Hiperestrogenism

Psikologik

Helicobacter pylori (Frigo dkk, 1998)


Gangguan metabolik dan sistem endokrin Gangguan pengosongan lambung

Faktor predisposisi

Faktor predisposisi yang sering ditemukan adalah pada primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda. masuknya villi chorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik saat hamil. Faktor organik : GERD, hernia diafragmatika, achalasia Alergi Faktor psikologik Faktor endokrin :DM, hyperthyroid

PATOLOGI

Hati degenerasi lemak tanpa nekrosis Jantung atrofi , kadang-kadang ada perdarahan sub-endokardial. Otak terdapat perdarahan Ginjal pucat dan degenerasi lemak

PATOFISIOLOGI
Esterogen + gangguan pengosongan lambung

mual, muntah

Mallory Weis

dehidrasi, ggn elektrolit, ggn as-bs NaCl , K dehidrasi Hemokonsentrasi Ggn aliran darah intake sulit pemecahan lemak

ketosis

GEJALA

Tingkatan I

Keadaan umum lemah, compos mentis Mual., muntah, tidak mau makan, BB turun Nyeri epigastrium, nadi sekitar 100x/m, TD trn dehidrasi

Tingkatan II

Keadaan umum tambah lemah, apatis Dehidrasi bertambah berat, hemokonsentrasi Nadi kecil, cepat, suhu badan naik Ikterus ringan TD trn, asetonuria
Keadaan umum jelek, somnolen, koma Syok Kx : encefalopathy Wernicke

Tingkatan III

DIAGNOSIS

Biasanya tidak sukar dan didasarkan atas mual dan muntah pada orang yang hamil muda sampai mempengaruhi keadaan umum. Namun harus dipikrkan juga kemungkinan penyerta lainnya seperti ; pyelonefritis, ulkus ventrikuli, hepatitis, dll

KOMPLIKASI Gangguan neurologis a. Wernickes encephalopati : blindness, convulsions, coma b. Korsakotts psychosis : bingung dan kehilangan ingatan saat ini c. Nefritis perifer d. Gangguan pada mata : diplopia, gangguan penglihatan bahkan kebutaan.
Stress Ulcer pada alat-alat pencernaan Prerenal azotemia Mallory Weis synd Def. Vit. K koagulopathy

PENATALAKSANAAN
pengobatan a/ keseimbangan cairan, koreksi as-bs dan koreksi elektrolit. Sedativ (phenobarbital), vitamin (B1,B6), antiemetik, antasid, anti spasmodik Rawat inap Isolasi Terapi psikologik Terminasi kehamilan
Prinsip

PROGNOSIS

Dengan terapi baik, prognosa hiperemis gravidarum baik Namun pada beberapa kasus yang berat dapat mengancam ibu dan janin.

IKHTISAR KASUS IDENTITAS PASIEN ISTRI SUAMI Nama : Ny. Y Tn. B Jenis kelamin : perempuan Laki-laki Umur : 19 tahun 24 tahun Suku/bangsa : Betawi Betawi Agama : Islam Islam Pendidikan : SMP SMP Pekerjaan : Ibu RT Wiraswasta Alamat : Jl. KH. Dahlan no. 56 MSRS : tgl 28-09-06

ANAMNESIS Dilakukan autoanamnesis pada tanggal 30-10-06 A. Keluhan utama Pasien rujukan bidan dengan G1P0A0 H 12 minggu dengan hyperemesis gravidarum. B. Riwayat penyakit sekarang 1 hari SMRS pasien mengeluh mual dan muntah, terutama pada saat pagi hari. Pasien mengaku hamil, dan telah diperiksa ke dokter. Pasien muntah 8x/hari, muntahan berupa apa yang dimakan, tidak ada lendir, dan darah. Nafsu makan pasien menurun (sejak muntah-muntah hingga saat ini pasien belum makan apa-apa), pusing +, lemas+, dan disertai nyeri pada daerah ulu hati.

Pada malam harinya pasien mengalami demam, dan diberi panadol dan demam turun. Lalu pasien dibawa ke bidan untuk berobat dan dirujuk ke RS Fatmawati, dengan diagnosa hyperemesis gravidarum. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien mengaku pada akhir-akhir ini sering takut dengan kehamilannya. Hubungan dengan suami dan keluarga baik-baik saja. ANC sebulan sekali puskesmas. Riwayat perdarahan pervaginam -, riwayat fluor albus -. HPHT 0907-06 dan TP 16-04-07.

C.

D.

E.

F.

Riwayat menstruasi Menarche 13 tahun, Siklus 28 hari , lamanya 5 hari , Banyaknya 2 pembalut per hari, dismenore tidak ada. Status pernikahan Menikah 1 kali, umur saat menikah 19 tahun dan suami berumur 24 tahun. Riw. kehamilan 1. ini Riwayat KB : -

G.

H.

I. J.

Riwayat penyakit dahulu : pasien pernah dirawat di RS Parung, pada saat usia kehamilan 3 minggu dengan keluhan sama selama 3 hari. RPK : hipertensu, DM, asma, jant. disangkal pasien Riwayat operasi : Riwayat kebiasaan dan psikososial Merokok (-), alkohol (-), narkotik (-)

III. PEMERIKSAAN FISIK A. Status generalis (tgl 30-09-06) Keadaan umum : baik Kesadaran : C.M. Tanda vital Tensi : 110/70 mmHg RR : 22 x/mnt Nadi : 88 x/mnt Suhu :36,50C Berat badan : Sebelum hamil : 60 kg Setelah hamil : 63 kg

Mata

: pupil bulat isokor, konjunctiva tidak pucat, sclera tidak ikterik, RCL +/+, RCTL +/+ Mulut : bibir pucat, sianosis (-) THT : sekret -/-, mukosa tidak hiperemis Leher : KGB dan kelenjar tiroid tidak teraba membesar Thorak Cor : S1-S2 murni, reguler, mur-mur, gallop (-) Pulmo : Sn vesikuler, ronki -/-, wheezing -/Mamme: simetris, besar normal, retraksi papil -/Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien tidak teraba membesar, bising usus (+) normal Ekstremitas : akral hangat, oedem tungkai -/-, refleks fisiologis +/+, reflek patologis -/-

B. Status gynekologis Inspeksi : striae gravidarum Palpasi : TFU 1 jari di atas symphisis Auskultasi : BJJ belum terdengar

C. Status anogenital I : V/U tenang Io : portio livid, licin, ostium uteri ekternum tertutup, fluor (-), fluxus(-) VT : portio kenyal, posterior, ostium tertutup, uterus teraba sebesar telur angsa, NT adneksa -, nyeri goyang portio -

IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM Darah : Hb/Ht/Leu/Trom: 11/33/9.800/329.000 GDS: 110 mg% Elektrolit darah : Na/K/Cl : 140 /4,1/107 meq/l Urin : Kuning jernih, BJ 1,010 protein (-), glukosa (-), keton(+2), darah (-), bilirubin (), urobilin (+), tes HCG(+), PH 6; urobilinogen 0,1 kesan : ketonuria

PEMERIKSAAN PENUNJANG USG : Tampak janin tunggal hidup intrauterin CRL 4,6 sesuai dengan kehamilan 11-12 mgg adneksa tidak nampak membesar Kesan : janin tunggal hidup intrauterin, hamil 11
12 minggu, kehamilan baik.

V. RESUME Pasien wanita 19 tahun, dengan G1P0A0 H 12 minggu rujukan dari bidan dengan diagnosa hyperemesis gravidarum, datang dengan keluhan mual dan muntah 1 hari SMRS. Muntah 8 x/hari, muntahan berupa apa yang dimakan. pasien juga mengeluh pusing, nyeri daerah ulu hati dan badan terasa lemas. Pada malamnya demam dan diberi panadol dan demam turun. Pasien juga mengalami penurunan nafsu makan sejak saat itu dan belum makan lagi sejak itu. Pasien merasa cemas dengan kehamilannya

Dari pemeriksaan didapatkan : Status generalis : baik Keadaan umum : C.M. Tanda vital : Tensi : 110/70 mmHg Nadi : 88 x/mnt Suhu : 36,50C RR : 22 x/mnt pemeriksaan generalis dalam batas normal

Status gynekologis Inspeksi : striae gravidarum Palpasi : TFU 1 jari di atas symphisis Auskultasi : BJJ belum terdengar
Status anogenital I : V/U tenang Io : portio livid, licin, ostium uteri ekternum tertutup, fluor (-), fluxus(-) VT : portio kenyal, posterior, ostium tertutup, uterus teraba sebesar telur angsa, NT adneksa -, nyeri goyang portio -

Laboratorium Darah: db N Urin :+2


USG :janin tunggal hidup intrauterin, hamil 11 12 minggu, kehamilan baik.

VI. DIAGNOSIS
Ibu Janin : G1P0Ao hamil 12 minggu, hyperemesis gravidarum : tunggal hidup intrauterine.

VII. PENATALAKSANAAN

Rencana diagnosa : Observasi TNP/ jam, suhu/4 jam Rencana terapi : Cairan RL:D10%:NaCl = 2:2:2 Bed rest, rawat inap Puasa 24 jam Primperan 3x1 amp Ranitidin 2x1 amp Antasida 3x1 tab

20 tts/m

Rencana edukasi : Memberikan penjelasan mengenai kehamilannya dan mengatasi kecemasannya. Dukungan dan keluarga diperlukan. Asupan gizi yang baik selama kehamilan. Kontrol teratur ke puskesmas selama kehamilan.

VIII.PROGNOSIS

Ibu: bonam Janin bonam

28-09-06

29-09-06

30-09-06

Muntah 8x, berupa makanan yang dimakan, darah-, lendir -, nyeri ulu hati +

Mual +, nyeri ulu hati +, muntah -

Mual +

Ku/Kes : lemah/ C.M. 100/70mmHg, 80x/m, 36,5C, 22x/menit, 22x.mnt st. Generalis: abd: NT epigastrium +, BU+ N St. Obst: I: stria P:TFU 1 jari di atas symphisis A: Djj blm terdengar

Ku/Kes : baik/ C.M. 110/70mmHg, 88x/m, 36C, 24x/menit st. Generalis: abd: NT epigastrium +, BU+ N St. Obst: I:stria P: TFU 1 jari di atas symphisis A: Djj blm terdengar

Ku/Kes : baik/ C.M. 110/60mmHg, 88x/m, 36,5C, 22x/menit st. Generalis: abd: NT epigastrium -, BU+ N St. Obst: I:striae P: TFU 1 jari di atas symphisis A: Djj belum terdengar

G1P0A0 H 12 mgg, hyperemesis gravidarum

G1P0A0 H gravidarum

12

mgg,

hyperemesis

G1P0A0 H gravidarum

12

mgg,

hyperemesis

Cairan RL:D10%:NaCl = 2:2:2 20 tts/m Bed rest,rawat inap,Puasa 24 jam Primperan3x1amp,Ranitidin 2x1 amp,Antasida 3x1 tab

Cairan RL:D10%:NaCl = 2:2:2 20 tts/m Bed rest, rawat inap;Puasa 24 jam Primperan 3x1 amp,Ranitidin 2x1 amp,Antasida 3x1 tab

Cairan RL:D10%:NaCl = 2:2:2 20 tts/m Bed rest, rawat inap,Puasa 24 jam Primperan3x1 amp,Ranitidin 2x1 amp,Antasida 3x1 tab

Analisis kasus
Pada presentasi kasus Ny. Y, G1P0A0, 19 tahun, H 12 minggu ditegakkan diagnosa hyperemesis gravidarum atas dasar : Identitas Primigravida Hamil muda, trimester I Anamnesis \ Muntah-muntah Penurunan nafsu makan Adanya faktor psikis yang mempengaruhi Pernah seperti ini sebelumnya Pernah dirawat 3 hari di RS dengan keluhan yang sama

Pemeriksaan fisik
28-09-06

30-09-06 baik/C.M db N
-

v o o v

Status generalis : KU/Kes tanda vital Pemeriksaan generalis :


o NT epigastrium

lemas/C.M db N
+

Pemeriksaan obstetrik :

db N

db N

Pemeriksaan penunjang v Lab: o Darah : db N o Urin : ketonuria o USG : db N Pada hasil pemeriksan di atas didapatkan ketonuria, yang dimana pada pasien hyperemesis gravidarum umumnya. Penyebabnya adalah intake karbohidrat yang kurang, sehingga terjadi pemecahan lemak berlebihan dan terjadi kenaikan keton darah.

Penatalaksanaan Rencana diagnosa Obs TNP/jam, obs S/4 jam untuk memantau keadaan ibu, apakh terdapat perburukan/perbaikan.
Rencana terapi Cairan RL:D10%:NaCl = 2:2:2 20 tts/m Bed rest, rawat inap Puasa 24 jam Primperan 3x1 amp Ranitidin 2x1 amp Antasida 3x 1 tab Pentingnya rehidrasi untuk mengembalikan cairan ibu yang hilang akibat muntahnya.

Rencana edukasi Memberikan penjelasan mengenai kehamilannya dan mengatasi kecemasannya. Dukungan dan keluarga diperlukan.
Asupan

gizi yang baik selama kehamilan, hindari makanan terlalu pedas dan berlemak.

Kontrol teratur ke puskesmas selama kehamilan.

Kesimpulan
Kasus hyperemesis gravidarum adalah kasus yang umumnya terjadi pada saat hamil trimester pertama/ hamil muda, namun dapat berlanjut berbulan-bulan atau bahkan selama kehamilan. Bisa juga bukan semata-mata karena hanya kenaikan hormon HCG, atau esterogen saja, mungkin saja didapatkan kelainan lain yang dapat menyertai kehamilan seperti gastroenteritis, chlocystitis, pancreatitis, hepatitis, ulkus peptikum, pyelonefritis, hyperthyroid, hypercalcemi, dan fatty liver pada kehamilan. Faktor yang penting lainnya yaitu faktor psikis yang dimana menurut beberapa literatur memegang peranan pada pasien hyperemesis ini. Dengan terapi cairan, koreksi eletrolit, dan asam basa yang baik umumnya sudah memberikan hasil yang baik. Bisa juga diberikan obat simptomatik untuk keluhan yang ada. Jalan terakhir yang jarang dilakukan adalah terminasi kehamilan.

Saran
Persiapan mental pada wanita hamil, dan kestabilan emosi merupakan bagian yang penting dalam mengurangi keluhan emesis gravida. Bahkan hanya dengan isolasi saja sudah memberikan perbaikan secara klinis. Hindari obat-obatan yang tidak perlu dan gunakan seminimal mungkin, karen pada trimester awal sebisa mungkin hindari obat-obatan yang bersifat teratogenik. Pola makan juga memegang peranan, dimana sebaiknya dihindari makanan yang terlalu banyak lemak, dan terlalu pedas untuk mencegah mual. Meskipun pada umumnya memberikan hasil yang baik dalam prognosis namun tak jarang menunjukkan perburukan.

Terima kasih

You might also like